Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERBEDAAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERSTRUKTUR DENGAN SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA KONSEP SEL Zulfiani, Zulfiani; Octaviana, Hesty; Miranto, Sujiyo
EDUSAINS Vol 7, No 2 (2015): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.742 KB) | DOI: 10.15408/es.v7i2.1405

Abstract

AbstractThis research aims to determine the difference between the science generic skills of students that using structured inquiry learning models with students that using guided inquiry learning models. The research was conducted in SMAN 74 Jakarta in grade XI. The method that used is quasi-experiment by using purposive sampling technique. These samples included 32 people for each experiment class I and experiment class II. Science generic skills of students that using guided inquiry learning models is better than students that using structured inquiry learning models. Percentage achievement of science generic skills in the experiment class I is 69.7% moderate criteria and the experiment class II is 74.37% moderate criteria. In the experiment class I, the highest percentage of science generic skills acquired by building concepts aspect with 98.44% and the lowest percentage acquired by causation aspect with 44.53%, while the experiment class II get the highest percentage of science generic skills acquired by building concepts aspect with 82.81%, and the lowest percentage acquired by causation aspect with 50.78%. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Keterampilan Generik Sains antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terstruktur dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 74 Jakarta pada kelas XI. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen, dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Sampel penelitian berjumlah 32 orang pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Hasil penelitian yang didapat Keterampilan Generik Sains siswa yang menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terstruktur. Persentase ketercapaian Keterampilan Generik Sains pada kelas eksperimen I sebesar 69,7% dengan kriteria sedang dan pada kelas eksperimen II sebesar 74,37% dengan kriteria sedang. Pada kelas eksperimen I persentase Keterampilan Generik Sains tertinggi diperoleh aspek membangun konsep dengan persentase 98,44% dan terendah diperoleh aspek hukum sebab akibat dengan persentase 44,53%, sedangkan pada kelas eksperimen II persentase Keterampilan Generik Sains tertinggi diperoleh aspek membangun konsep dengan persentase 82,81% dan terendah diperoleh aspek hukum sebab akibat dengan persentase 50,78%.Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/es.v7i2.1405
Kepuasan Wisatawan Mancanegara dan Nusantara Ditinjau dari Keselamatan, Keamanan, Kesehatan dan Hygiene di Desa Wisata Indonesia Soehardi, Soehardi; Anhar, Bani; Santoso, Muhamad Heru; Miranto, Sujiyo; Rusdi, Rusdi
Jurnal Kajian Ilmiah Vol. 21 No. 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.973 KB) | DOI: 10.31599/jki.v21i1.443

Abstract

The purpose of this study was to determine the satisfaction of foreign and domestic tourists in terms of safety, security, health and hygiene in the Tourism Village, Indonesia. The study population was all foreign and domestic tourists who visited Tourism Villages, Indonesia from January to December 2019 and the sample used was cluster random sampling, with a total of 91 respondents. Quantitative research methods were used in this study with construct validity and reliability analysis, composite reliability, cronbach's alpha, average variance extracted, path coefficient and R square. There is an effect of health and hygiene on the satisfaction of foreign and domestic tourists. The better the health and hygiene, the greater the satisfaction of foreign and domestic tourists. Accessibility to drinking water and sanitation is the main indicator of health and hygiene when compared with other indicators such as: availability of the number of doctors and nurses, hospital bed facilities and risk of disease. There is an effect of safety and security on the satisfaction of foreign and domestic tourists. The better safety and security, the greater the satisfaction of foreign and domestic tourists. The accessibility of tourist destinations is the main indicator of safety and security compared to other indicators such as: friendly and kind employees, tourist village places to protect goods belonging to foreign and domestic tourists, clarity of safety and security signs and directions, walks during the day safer than at night. Keywords: Health and Hygiene, Safety and Security, Tourism Villages Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan wisatawan mancanegara dan nusantara ditinjau dari keselamatan, keamanan, kesehatan dan hygiene di Desa Wisata, Indonesia. Populasi penelitian adalah seluruh wisatawan mancanegara dan nusantara yang berkunjung ke Desa-Desa Wisata, Indonesia bulan Januari hingga Desember 2019 dan sample yang digunakan adalah cluster random sampling diperoleh responden berjumlah 91. Metode penelitian kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan analisis construct validity and reliability, composite reliability, cronbach’s alpha, average variance extracted, path coefficient and R square. Ada pengaruh kesehatan dan hygiene terhadap kepuasan wisatawan mancanegara dan nusantara. Semakin baik kesehatan dan hygiene, maka semakin meningkat kepuasan wisatawan mancanegara dan nusantara. Aksesabilitas ke air minum dan sanitasi merupakan indikator utama kesehatan dan hygiene apabila dibandingkan dengan indikator lainnya seperti: ketersediaan jumlah dokter dan perawat, fasilitas tempat tidur rumah sakit dan resiko terkena penyakit. Ada pengaruh keselamatan dan keamanan terhadap kepuasan wisatawan mancanegara dan nusantara. Semakin baik keselamatan dan kesamanan, maka semakin meningkat kepuasan wisatawan mancanegara dan nusantara. Aksesabilitas tujuan wisata merupakan indikator utama keselamatan dan keamanan dibandingkan dengan indikator lainnya seperti: karyawan yang bersahabat dan baik, tempat desa wisata melindungi barang-barang milik wisatawan mancanegara dan nusantara, kejelasan rambu-rambu dan arahan keselamatan dan keamanan, jalan-jalan di siang hari lebih aman dibandingkan malam hari. Kata kunci: Kesehatan dan Hygiene, Keselamatan dan Keamanan, Desa Wisata
INTEGRASI KONSEP-KONSEP PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH Sujiyo Miranto
EDUSAINS Vol 9, No 1 (2017): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v9i1.5364

Abstract

Abstract This writing aims to provide a solution on how to integrate the concepts of environmental education at the level of secondary school. Chiras (1985) states that the environmental damage that occurs at this time is caused more by human frontier mentality. The frontier mentality based on the basic attitude of man, namely:  1) view the world as a source of unlimited; 2) the view that human being is not apart from nature; and 3) the view that nature as something that needs to be mastered. Education in secondary schools can play an active role to build a society so that it is able to apply the principles of sustainability and environmental ethics. The conclusion that can be drawn from the writings of her above are:  1) School can be used as a means of support in implementing an environmental education by the way directing its resources to improve the attitudes, awareness, knowledge and behavior of rational and responsible for environmental issues; (2) Environmental education can be integrated to all subject matter contained in the secondary schools. Keywords: Environmental Education Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk memberikan solusi tentang cara mengintegrasikan konsep-konsep pendidikan lingkungan pada jenjang sekolah menengah. Chiras (1985) menyatakan bahwa akar dari kerusakan lingkungan yang terjadi pada saat ini lebih banyak disebabkan oleh manusia yang bermental frontier. Mentalitas frontier ini berdasarkan atas sikap dasar manusia, yaitu: (1) melihat dunia sebagai sumber yang tidak terbatas; (2) berpandangan bahwa manusia terlepas dari alam; dan (3) berpandangan bahwa alam sebagai suatu yang perlu dikuasai.  Pendidikan pada jenjang pendidikan menengah dapat berperan aktif untuk membangun masyarakat  sehingga mampu  menerapkan prinsip pembangunan keberlanjutan dan etika lingkungan. Kesimpulan yang dapat diambil dari tulisan dia atas adalah: (1)  Sekolah dapat digunakan  menjadi sarana pendukung dalam melaksanakan pendidikan lingkungan dengan cara mengarahkan sumber daya yang dimilikinya untuk meningkatkan sikap, kesadaran dan pengetahuan serta tingkah laku yang rasional dan bertanggungjawab terhadap masalah-masalah lingkungan; (2) Pendidikan lingkungan hidup dapat diintegrasikan kepada seluruh materi pelajaran yang terdapat di sekolah menengah. Kata Kunci: Pendidikan Lingkungan  Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/es.v9i1.5364  
ANALISIS ISI BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 BERDASARKAN LITERASI SAINS Hila Lailatul Q; Eny Supriyati Rosyidatun; Sujiyo Miranto
EDUSAINS Vol 7, No 1 (2015): Edusains
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.051 KB) | DOI: 10.15408/es.v7i1.1403

Abstract

Abstract This research aimed to provide information about the scope of science literacy in Buku Sekolah Elektronik (BSE) or electronic school books of biology for grade XI in Tangerang Selatan. The instrument used to analyze the text of courses on biology books, which were taken by multistage sampling technique, was scientific literacy sheet categories adopted from John Wilkinson previously developed by Chiappetta, Fillman, and Sethna. The scientific literacy categories used in this research: science as a body of knowledge; science as a way of investigating; science as thinking; and interaction between science, technology, and society. Agreement of two observers was implemented to ensure the level of reliability of the findings analysis which later determined as coefficient of agreement (Koefisien Kesepakatan/KK). Results showed that the scope of scientific literacy of the analyzed BSE emphasize on the category of science as the body of knowledge (82.7%) and the lowest was the category of interaction between science, technology and society (0.8%). AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi ruang lingkup literasi sains pada buku sekolah elektronik (BSE) biologi SMA kelas XI yang digunakan oleh siswa-siswa SMAN di Kota Tangerang Selatan. Instrumen yang digunakan untuk menganalisis teks materi pelajaran pada buku ajar biologi yang diambil berdasarkan teknik multistage sampling adalah lembar kategori literasi sains yang diadopsi dari John Wilkinson yang sebelumnya telah dikembangkan oleh Chiappetta, Fillman, dan Sethna. Kategori literasi sains yang digunakan pada penelitian ini adalah: sains sebagai batang tubuh pengetahuan; sains sebagai cara untuk menyelidiki; sains sebagai cara berpikir; serta interaksi antara sains, teknologi, dan masyarakat. Untuk menjamin tingkat reliabilitas hasil analisis, dilakukan kesepakatan antara pengamat I dan pengamat II untuk kemudian ditentukan koefisien kesepakatan (KK). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ruang lingkup literasi sains pada ke dua buku BSE yang dianalisis lebih menekankan kepada kategori sains sebagai batang tubuh pengetahuan dengan rata-rata persentase sebesar 82,7% dan persentase proporsi kategori literasi sains yang paling rendah adalah kategori sains interaksi antara sains, teknologi dan masyarakat, sebesar 0,8%.Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/es.v7i1.1403
Kepuasan Wisatawan Mancanegara dan Nusantara Ditinjau dari Keselamatan, Keamanan, Kesehatan dan Hygiene di Desa Wisata Indonesia Soehardi Soehardi; Bani Anhar; Muhamad Heru Santoso; Sujiyo Miranto; Rusdi Rusdi
Jurnal Kajian Ilmiah Vol. 21 No. 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.973 KB) | DOI: 10.31599/jki.v21i1.443

Abstract

The purpose of this study was to determine the satisfaction of foreign and domestic tourists in terms of safety, security, health and hygiene in the Tourism Village, Indonesia. The study population was all foreign and domestic tourists who visited Tourism Villages, Indonesia from January to December 2019 and the sample used was cluster random sampling, with a total of 91 respondents. Quantitative research methods were used in this study with construct validity and reliability analysis, composite reliability, cronbach's alpha, average variance extracted, path coefficient and R square. There is an effect of health and hygiene on the satisfaction of foreign and domestic tourists. The better the health and hygiene, the greater the satisfaction of foreign and domestic tourists. Accessibility to drinking water and sanitation is the main indicator of health and hygiene when compared with other indicators such as: availability of the number of doctors and nurses, hospital bed facilities and risk of disease. There is an effect of safety and security on the satisfaction of foreign and domestic tourists. The better safety and security, the greater the satisfaction of foreign and domestic tourists. The accessibility of tourist destinations is the main indicator of safety and security compared to other indicators such as: friendly and kind employees, tourist village places to protect goods belonging to foreign and domestic tourists, clarity of safety and security signs and directions, walks during the day safer than at night. Keywords: Health and Hygiene, Safety and Security, Tourism Villages Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan wisatawan mancanegara dan nusantara ditinjau dari keselamatan, keamanan, kesehatan dan hygiene di Desa Wisata, Indonesia. Populasi penelitian adalah seluruh wisatawan mancanegara dan nusantara yang berkunjung ke Desa-Desa Wisata, Indonesia bulan Januari hingga Desember 2019 dan sample yang digunakan adalah cluster random sampling diperoleh responden berjumlah 91. Metode penelitian kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan analisis construct validity and reliability, composite reliability, cronbach’s alpha, average variance extracted, path coefficient and R square. Ada pengaruh kesehatan dan hygiene terhadap kepuasan wisatawan mancanegara dan nusantara. Semakin baik kesehatan dan hygiene, maka semakin meningkat kepuasan wisatawan mancanegara dan nusantara. Aksesabilitas ke air minum dan sanitasi merupakan indikator utama kesehatan dan hygiene apabila dibandingkan dengan indikator lainnya seperti: ketersediaan jumlah dokter dan perawat, fasilitas tempat tidur rumah sakit dan resiko terkena penyakit. Ada pengaruh keselamatan dan keamanan terhadap kepuasan wisatawan mancanegara dan nusantara. Semakin baik keselamatan dan kesamanan, maka semakin meningkat kepuasan wisatawan mancanegara dan nusantara. Aksesabilitas tujuan wisata merupakan indikator utama keselamatan dan keamanan dibandingkan dengan indikator lainnya seperti: karyawan yang bersahabat dan baik, tempat desa wisata melindungi barang-barang milik wisatawan mancanegara dan nusantara, kejelasan rambu-rambu dan arahan keselamatan dan keamanan, jalan-jalan di siang hari lebih aman dibandingkan malam hari. Kata kunci: Kesehatan dan Hygiene, Keselamatan dan Keamanan, Desa Wisata
Hubungan Konsep Diri dan Pengetahuan Lingkungan dengan Sikap Peduli Lingkungan Peserta Didik di SMA Dea Pusparani; Sujiyo Miranto
EduBiologia: Biological Science and Education Journal Vol 1, No 2 (2021): EduBiologia: Biological Science and Education Journal
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/edubiologia.v1i2.9956

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan pengetahuan lingkungan dengan sikap peduli lingkungan peserta didik SMA. Metode yang digunakan yaitu dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi peserta didik berjumlah 570 peserta didik dengan sampel sebanyak 129 peserta didik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu Simple Random Sampling (teknik sampel acak sederhana) dengan tiga instrumen: satu berupa tes dan dua kuesioner. Tes digunakan untuk mengukur pengetahuan lingkungan dan kuesioner digunakan untuk mengukur konsep diri dan sikap peduli lingkungan peserta didik. Analisis data menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dan uji korelasi ganda. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu (1) terdapat hubungan positif dan signifikan antara konsep diri dengan sikap peduli lingkungan peserta didik SMA, (2) terdapat hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan lingkungan dengan sikap peduli lingkungan peserta didik SMA, (3) dan terdapat hubungan positif dan signifikan antara konsep diri dan pengetahuan lingkungan dengan sikap peduli lingkungan peserta didik SMA.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA Ummi Kalsum; Sujiyo Miranto
Bionatural : Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 3, No 2 (2016): BIONATURAL: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : STKIP BINA BANGSA MEULABOH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan keterampilan proses sains siswa (KPS) dengan pembelajaran guided inquiry. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari empat tahapan: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilakukan di SMA Triguna Utama kelas XII IPA yang  terdiri dari 31 siswa.Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes uraian KPS, wawancara, observasi, dan angket respon siswa. Teknik analisis data secara analisis deskriptif terhadap hasil rata-rata skor KPS dan angket.Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor KPS siswa pada siklus I sebesar 77,76 sedangkan pada siklus II sebesar 82,26. Ketercapaian aspek KPS rata-rata 82,26 dan sebagian besar sikap siswa positif terhadap pembelajaran guidedinquiry. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan KPS siswa. Dengan demikian penerapaan model pembelajaran guided inquiry meningkatkan KPS siwa. Aspek KPS yang meningkat yaitu, keterampilan observasi,  mengajukan pertanyaan, berkomunikasi, menghitung, interpretasi, memprediksi, merencanakan percobaan, menentukan variabel, merumuskan masalah, dan berhipotesis. Kata-kata kunci: Keterampilan proses sains, Guided inquiry.
Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendukung Ramah Lingkungan di Sekolah Adiwiyata (Studi di SMAN 4 Tangerang Selatan) Rahmat Fauzi; Sujiyo Miranto; Silvan Erusani
INTELEKTIUM Vol 3 No 2 (2022): INTELEKTIUM
Publisher : Neolectura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37010/int.v3i2.1055

Abstract

This study aimed to determine the management of environmentally friendly facilities and infrastructure at Adiwiyata School, Study at SMAN 4 South Tangerang. This research is a combination research of sequential explanatory model with survey method to collect data from samples that represent the main data with questionnaires, structured interviews and so on. The sample used in the study amounted to 128 students, 25 educators, 7 janitors, and 6 canteen traders. The percentage of student questionnaire data shows 73% of students and the percentage of teacher questionnaire data shows 83% of educators in the management of supporting facilities and infrastructure in schools. Some things that need to be done optimally by the school, namely the avaibility of separate bins, music rooms accompanied by noise suppressors, biogas and organizational structure to manage school sanitation facilities. In addition, improving the quality of healthy and environmentally friendly canteen services needs to be improved
Survei tingkat penalaran ilmiah peserta didik se-SMA Negeri Tangerang Selatan Fadlilah, Dina Rahma; Fauziah, Ayu Syifa; Miranto, Sujiyo
Academy of Education Journal Vol. 15 No. 1 (2024): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/aoej.v15i1.2236

Abstract

The scientific reasoning skill in Indonesia is still considered low and research is rarely done, whereas in addition to having a long-term impact on cognitive development and academic achievement, scientific reasoning skill also prepares students to be able to compete in the global era. The importance of scientific reasoning skill also listed in Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 and Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016. This descriptive study aims to describe the scientific reasoning skill of high school students in South Tangerang and obtain information about the importance of scientific reasoning skill. This research was conducted at 6 high schools in South Tangerang City based on cluster random sampling. The instrument used was a description test using the material of the circulatory system based on 5 Karplus scientific reasoning patterns that were developed, then the results of the tests were categorized based on the level of scientific reasoning. The results of this study are the Serial Ordering pattern 15.26%, Class Inclusion Reasoning 11.7%, Correlational Reasoning 8.57%, Theoretical Reasoning 6.28% and Functionality Reasoning 6.75%, and the category of scientific reasoning ability from all schools at the transition level.
MODEL LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) PADA PEMBELAJARAN PAI DI SMP ISLAM AL-AZHAR 2 JAKARTA Oktaria, Auline; Khadijah, Siti; Miranto, Sujiyo
Dharmas Education Journal (DE_Journal) Vol 4 No 2 (2023): DE_Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Dharmas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56667/dejournal.v4i2.1113

Abstract

Problems in PAI learning are often encountered, namely the superiority of PAI learning is still low, how to educate parents, environment, climate, strict teachers. The purpose of this study is to describe the model, preparation, implementation, evaluation, follow-up and analysis of the learning constraints of the LMS model in PAI learning. This type of research is qualitative with a case study approach that is critical-analyst with data collection techniques of observation, interviews and documentation. The results of this study are: (1) The use of technology is very important to support modern learning activities; (2) In planning learning with LMS, the teacher makes syllabus and lesson plans, determines, designs the methods and media used when learning with LMS; (3) The implementation of PAI learning begins with greetings, opening by the teacher, checking student attendance, providing stimulus, providing teaching materials by presenting teaching materials using LMS; (4) In the evaluation there are affective, cognitive and psychomotor assessments, with supporting applications such as quizizz, interactive videos, google forms, for UTS and UAS using the LMS application with integrated questions from Al-Azhar Center; (5) Follow-up to PAI learning requires training and socialization of LMS; (6) Factors inhibiting PAI learning with LMS: LMS system disturbances, internet network disturbances, display features and notifications on the Al-Azhar LMS are out of sync, the smartphone LMS application needs to be upgraded