Claim Missing Document
Check
Articles

Identifikasi Pengaruh Perkembangan Tanaman Terhadap Dua Jenis Ikan Menggunakan Sistem Akuaponik Evi Sunarti Antu; Romi Djafar; Faldi Saliko
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 6 No 2 (2021): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v6i2.791

Abstract

Akuaponik merupakan kombinasi sistem akuakultur dan hidroponik yang saling menguntungkan. Akuakultur merupakan budidaya ikan, sedangkan hidroponik dapat diartikan memberdayakan air. Dalam proses akuaponik tanaman memanfaatkanunsur hara yang berasal dari kotoran ikan. bakteri pengurai akan mengubah kotoran ikan menjadi unsur nitrogen, kemudian unsur tersebut akan dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan sistem akuaponik ikan Lele dan ikan terhadap pertumbuhan tanaman kangkung dan sawi. Peneletian kali ini dilakukan di kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode identifikasi. Terdapat dua kolam ikan yang berbeda yaitu kolam ikan Lele dan kolam ikan Mas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara identifikasi, pengamatan dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan tinggi tanaman, lebar daun, panjang daun kangkung pada kolam ikan Mas lebih unggul dari pada kolam ikan Lele sedngkan untuk banyak daun kangkung lebih baik kolam ikan Lele dari pada ikan Mas. Data penelitian untuk tinggi tanaman, lebar daun, banyak daun, dan panjang daun untuk tanaman sawi lebih unggul kolam ikan Mas dari pada kolam ikan Lele.
PENGEMBANGAN PRODUKSI VCO (VIRGIN COCONOUT OIL) UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA MELALUI SENTUHAN TTG (TEKNOLOGI TEPAT GUNA) DI DESA TONTULOW, KECAMATAN PINOGALUMAN, KABUPATEN. BOLAANG MONGONDOW UTARA, SULAWESI UTARA Yunita Djamalu; Evi Sunarti Antu; Max Kurniawan; Dayuwanto Harun
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG), Mei 2019
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v2i1.348

Abstract

Vco (Virgin Coconout Oil) merupakan minyak kelapa yang diolah secara tradisional oleh masyarakat didesa-desa yang mempunyai aroma dan rasa yang khas dan banyak digemari masyarakat Gorontalo. Tujuan jangka panjang program ini yakni mengembangkan produksi VCO (Virgin coconout oil) dalam skala industry rumah tangga dengan menggunakan alat teknologi tepat guna. Target khusus yang ingin dicapai yakni menjadikan desa Tontulowsebagai desa pusat produksi VCO di Gorontalo. Sasaran dari program yakni masyarakat penghasil VCO dalam skala kecil yang ada di desa Tontulow Kec. Botupingge Kab. Bone Bolango. Hal ini dipertimbangkan karena lokasi desa Tontulowbanyak ditumbuhi pohon kelapa dan ada beberapa kelompok masyarakat desa Tontulowpenghasil VCO yang belum lancar dan stabil dalam memproduksi virgin coconout oil. Metode yang digunakan dalam program ini adalah pelatihan penggunaan alat Teknologi tepat guna dalam pengolahan VCO dalam skala industri rumah tangga. Untuk mendukung metode tersebut maka alur kegiatannya meliputi perancangan alat, pembuatan/fabrikasi alat, uji coba alat, serta memberikan pelatihan.
PELATIHAN TEKNIS PEMELIHARAAN PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF PLTS DAN PLTMH DI KECAMATAN BULANGO ULU KABUPATEN BONE BOLANGO, GORONTALO Yunita Djamalu; Burhan Liputo; Evi Sunarti Antu
Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG) Vol 1 No 1 Oktober 2018
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jag.v1i1.709

Abstract

Desa Pilolayeha dan desa Suka Makmur telah memiliki pembangkit listrik alternatif seperti PLTS dan PLTMH. Pembangkit ini memanfaatkan energi matahari dan energi air sebagai sumber pembangkitdaya listrik yang digunakan warga dua desa tersebut untuk berbagai aktivitas kebutuhan.Persoalannya adalah aspek konsevasi dan pemeliharaan sistem pembangkit secara teknis belumdipahami masyarakat sehingga kepedulian untuk melakukan kegiatan dimaksud baik secara personalmaupun bersama belum dilakukan. Hal ini dapat berdampak pada eksistensi operasi dan pemeliharaansistem pembangkit yang selama masih mengandalkan intervensi pemerintah daerah setempat. Solusipersoalannya adalah pembinaan pengetahuan dan pemahaman masyarakat pemberdayaan pengelolaansistem pembangkit PLTS dan PLTMH melalui pelatihan praktis. Kegiatan Pengabdian kepadaMasyarakat (PkM) dimaksudkan untuk solusi-solusi tersebut. Kegiatan PkM ini dilaksanakan melaluibeberapa tahapan, yaitu survei kondisi desa, koordinasi pemerintah desa, sosialisasi pendahuluan,sosialisasi pelaksanaan dan pelaksanaan kegiatan dan pelatihan. Berdasarkan hasil PkM diperolehhasil bahwa masyarakat secara umum telah mengetahui dan memahami bagaimana seharusnyapengelolaan sistem pembangkit listrik alternatif tersebut.
Rancang Bangun Alat Destilasi Bioetanol Berbahan Dasar Nira Aren Djiofhany Tanaiyo; Evi Sunarti Antu; Syamsu Akuba
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 7 No 1 (2022): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v7i1.905

Abstract

The palm tree is a type of palm plant that has financial potential and can be used for various purposes. In some areas of Gorontalo, most of the palm sap is used for the manufacture of brown sugar and/or palm sugar. In addition, palm sap can also be used as a basic material for making bioethanol. Bioethanol from palm sap can be used as an alternative fuel to replace fuel oil. Bioethanol obtained from palm sap is generally made through a distillation process or what is known as distillation. The purpose of the research is to design a small-scale bioethanol distillation device so that it is easy to use by sugar palm farmers. The research method applied is divided into two stages, namely design and testing. Bioethanol distillation equipment is made by making components and fabricating. The testing of tools in the process of making bioethanol from palm sap is carried out through several stages, namely pasteurization, fermentation and distillation. The bioethanol distillation apparatus has tubes that are used in the pasteurization, fermentation, and distillation processes. This tube is made of stainless steel with a thickness of 1.5 mm. The pipe and condenser are made of stainless steel with a diameter of 4 inches. The distillation apparatus is equipped with an activated thermometer to measure the temperature that occurs during the heating process of palm sap. Palm sap fermentation was carried out for 3 days at room temperature. The distillation process is carried out at temperatures ranging from 78-80oC. Based on the test results obtained bioethanol with an alcohol content of 55% as much as 200 mL of 5000 mL of basic ingredients. These results indicate that the distillation process is not perfect. Therefore, it is necessary to analyze and improve aspects that can optimize the bioethanol distillation process from palm sap.
Institut Teknologi Ichsan Boalemo Dengan Penekanan Fasad Pada Tampilan Bangunan Farida Farida; Umar Umar; Evi Sunarti Antu
Venustas Vol 1 No 1 (2021): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.084 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v1i1.67

Abstract

tujuan untuk menganalisa, merancang konsep Perencanaan Desain Kampus Institut Teknologi Ichsan Boalemo, yang berfungsi sebagai tempat pendidikan bagi masyarakat Kabupaten Boalemo khususnya di Kecamatan Tilamuta. Kurangnya Fasilitas yang mendukung dan menunjang kegiatan pendidikan serta semakin besarnya minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan dijenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi yang menjadi faktor pendukung adanya kegiatan perencanaan Kampus Institut Teknologi Ichsan Boalemo di Kabupaten Boalemo. Penampilan bangunan ini dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu analisa site yang memunculkan zooning pada site kemudian disesuaikan dengan kondisi alam sekitarnya yang akan diterapkan pada tampilan bangunan. Bentuk dasar yang ada dalam perencanaan ini banyak mengambil bentuk persegi untuk efidiensi ruang. Penerapan Konsep Fasad pada Tampilan bangunan untuk menciptakan suatu tampilan yang sesuai dengan fungsinya sebagai tempat pendidikan, sehingga akan tercipta kenyaman dan keberlanjutan suatu perencanaan desain bangunan pendidikan.
Redesain Pasar Rakyat Boroko Sebagai Pasar Sentral Di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Dengan Pendekatan Arsitektur Berkelanjutan Fitra Wahyula Tonote; Rahmawati Eka; Evi Sunarti Antu
Venustas Vol 1 No 1 (2021): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.486 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v1i1.68

Abstract

Perancangan ini bertujuan 1)untuk mengetahui konsep makro dan mikro dalam meredesain pasar rakyat boroko di daerah Bolaang Mongondow Utara dengan pendekatan Arsitektur Berkelanjutan, 2) untuk mengetahui desain dan penerapan dari segi keamanan dan stuktur dengan pendekatan Arsitektur Berkelanjutan, 3) untuk mewujudkan pasar sentral di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang berkelanjutan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan ini melalui pengambilan data primer yang memerlukan beberapa metode, pengamatan (observasi) yakni pengamatan kondisi eksternal maupun internal, masalah dan potensi objek rancangan serta melalui pengambilan data sekunder dengan melakukan studi literature dan dokumen-dokumen sebagai penunjang dalam perancangan. Hasil Perancangan ini berada pada kawasan strategis yang sesuai dengan RTRW Kabupaten Bolaang Mongondow Utara) yakni di Kecamatan Kaidipang.
PERANCANGAN PUSAT KERAJINAN ENCENG GONDOK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HUMANIS Mohamad Zakaria; St. Haisah; Evi Sunarti
Venustas Vol 2 No 1 (2022): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1034.738 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v2i1.176

Abstract

Perancangan Pusat Kerajinan Enceng Gondok dengan Pendekatan Arsitektur Humanis merupakan suatu wadah khusus untuk pengelolaan dan produksi kerajinan eceng gondok dengan fasilitas-fasilitas yang menunjang dan mampu mendukung kegiatan tersebut. Danau limboto terletak di dua wilayah administrasi yaitu 30% berada di kota Gorontalo dan 70% di kabupaten Gorontalo. Keberadaan danau limboto kini makin kritis sekitar 60% -70% dari 3.334,11 hektar luas danau telah di selimuti tanaman eceng gondok. Luas danau pada tahun 1932, rata-rata kedalaman danau 30 meter dengan luas 8.000 hektar. Pada 1955, kedalamannya 16 meter dan pada 1970 menjadi 15 meter dengan luasan 4.500 hektar.Kurun waktu 2012 hingga 2018, kedalaman rata-rata hanya 2,5 meter dengan luas 2.537 hektar. Artinya, dalam 50 tahun, luasan danau berkurang 4.304 hektar atau 62,60 persen, dan terdapat sebanyak 30% eceng gondok dari luas danau tersebut. Luas lahan ± 30.000 m2 dan luas lahan terbangun ± 2.934,772 m2 serta luas bangunan utama 696,892 m2. Pendekatan Arsitektur Humanis dipilih dengan memperhatikan psikologis masyarakat sekitar secara rasional. Arsitektur Humanis juga menjadi sangat penting dalam merancang bangunan gedung Pusat Kerajinan Enceng Gondok karena pada dasarnya Arsitektur Humanis merupakan konsep yang menjadikan manusia sebagai tujuan utama dalam desain Arsitektur.
BENTUK ATAP KERATON DI KABUPATEN BANGGAI LAUT Ayu Hirabayasih Moidady; Umar Umar; Evi Sunarti Antu
Venustas Vol 1 No 2 (2022): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.353 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v1i2.184

Abstract

Dalam perkembangan arsitektur selalu mendapatkan pengaruh dari budaya yang berkembang padamasa tertentu. Banggai laut merupakan daerah bekas kerajaan yang meninggalkan sebuah bangunanKeraton yang memiliki pengaruh budaya dari jawa. Keraton Banggai yang sekarang lebih dikenal sebagaidestinasi wisata, dulu fungsinya sebagai tempat tinggal raja dan keluarganya. pusat pemerintahan danpusat kebudayaan serta bangunan yang ada pada saat itu memiliki gaya tradisional jawa yang sangatmemiliki arti penting. Keraton Banggai sebagai bangunan cagar budaya yang masih dipertahankan dan dilindungi undang-undang karena sebagai warisan budaya suku bangsa. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui bagaimana asal mula bentuk atap dan makna atap pada keraton Banggai. Metode yang digunakanadalah studi literatur dengan cara mengumpulkan data-data berhubungan dengan bentuk asal mula bentuk atapdan maknanya. Diharapkan dengan kajian ini dapat menjadi pengetahuan untuk masyarakat. agar selalu tetapmenjaga pelestarian bangunan dan menjadi pendorong generasi muda untuk selalu mencintai budaya sendiridengan mengembangkan citra Arsitektur Nusantara.
ISLAMIC CINVENTION CENTER NAHDHATUL KAHAIRAAT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Mohamad Anwar Talibe; Moh. Muhrim Tamrin; Evi Sunarti antu
Venustas Vol 2 No 1 (2022): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1398.727 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v2i1.254

Abstract

Besides Al-Khairaat Foundation playing a role in the field of education, it also takes a part in the field of da'wah and community development. Da'wah is not merely the appearance of a preacher by merely expressing religious values in society. It also contains a broad understanding covering all aspects of life, especially in the Sangtombolang subdistrict. The Islamic Convention Center of Nahdhatul Khairaat provides an identity for Cempaka village, Sangtombolang subdistrict. It is the reason for the planning of the building "Islamic Convention Center of Nahdhatul Khairaat with a Neo-Vernacular Architectural Approach" with the overall goal of being a place or place for all conventional Nahdhatul Khairaat activities. Keywords: Traditional, Culinary Tourism, Neo Vernacular Architecture Yayasan Al-Khairaat juga Selain bidang pendidikan, mengambil peran di bidang dakwah dan pengembangan kemasyarakatan. Dakwah bukan semata-mata tampilan dai‟ yang sekedar mengungkapkan masalah agama di tengah-tengah masyarakat, akan tetapi mangandung pengertian yang luas yang mencakup semua aspek kehidupan khususnya di Kecamatan Sangtombolang. Islamic Convention Center Nahdhatul Khairaat memberikan identitas bagi desa Cempaka Kecamatan Sangtombolang, maka perencanaan gedung “Islamic Convention Centre Nahdhatul Khairaat dengan Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular”, dengan tujuan secara keseluruhan adalah suatu wadah atau tempat pemusatan segala kegiatan Nahdhatul Khairaat yang bersifat konvensional. Kata kunci : Nahdhatul Khairaat, Islamic Convension Center, Neo Vernakular
REDESAIN WISATA PEMANDIAN BOLIYOHUTO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU Murni Sanjaya Lasaka; S. Haisah; Evi Sunarti Antu
Venustas Vol 2 No 2 (2023): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/venustashome.v2i2.422

Abstract

Provinsi Gorontalo merupakan salah satu daerah yang terletak di semenanjung pulau Sulawesi dan terdiri dari 5 kabupaten dalam setiap kabupaten memiliki pesona keindahan alam masing-masing dan memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan, baik yang sudah dikelola maupun yang masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut. Wisata pemandian Boliyohuto adalah salah satu objek wisata alam yang terletak di kecamatan Boliyohuto dengan luas 3.160 m2. Berdasarkan pengamatan kondisi pemandian ini masih memprihatinkan, karena kurangnya penanganan dari pengelola, selain itu fasilitas penunjang yang masih kurang yaitu tempat istirahat bagi para pengunjung yang masih minim. Fasilitas penunjang yang ada saat ini agak kurang terawat, seperti toilet yang sudah digabung antara laki-laki dan perempuan sangat tidak layak untuk dilihat, tidak adanya pembuangan sampah yang layak, dan disisi lain masih ada lahan kosong yang bisa dimanfaatkan untuk fasilitas penunjang seperti area selfie, tempat makan serta taman. Oleh karena itu, dibutuhkan penyegaran dengan mendesain kembali kawasan wisata pemandian Boliyohuto dengan tatanan yang lebih baik dan nyaman serta bersih, yang akan memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung/wisatawan, dengan menerapkan konsep arsitektur hijau. Untuk mendesain kembali wisata pemandian Boliyohuto maka diperlukan data-data sehingga dapat menganalisa masalah pada lokasi wisata seperti meninjau persyaratan perencanaan, tampilan bangunan, pengelolahan tapak, struktur bangunan, material, hambatan, dan potensi wisata, sehingga hasil dari tulisan ini dapat menjadi panduan dalam meredesain wisata pemandian Boliyohuto dalam perencanaan dengan pendekatan arsitektur hijau yang sesuai dengan prinsip arsitektur.