Swamedikasi merupakan suatu upaya mengobati diri sendiri dari suatu penyakit tertentu sesuai gejala yang dirasakan tanpa saran maupun resep dari dokter. Swamedikasi yang tidak tepat dapat memicu terjadinya efek samping, serta memperparah kondisi pasien. Perilaku kesehatan seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengetahuan dan sikap. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan, sikap dan perilaku swamedikasi, melihat hubungan antara pengetahuan terhadap sikap dan perilaku swamedikasi serta hubungan antara sikap terhadap perilaku swamedikasi di kalangan mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan metode cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Kriteria inklusi yang ada dalam penelitian ini meliputi mahasiswa akti farmasi UMS, bersedia mengisi kuisioner serta pernah melakukan swamedikasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mayoritas responden berasal dari angkatan 2022 (20,2%) dengan jenis kelamin perempuan (84%), berusia 21 – 28 tahun (52,1%), tempat tinggal di rumah kontrak atau kos (76,6%), jarak ke fasilitas kesehatan < 1 km (50%), sumber memperoleh informasi swamedikasi berasal dari tenaga kesehatan (81,9%), batuk (89%) sebagai keluhan dilakukan swamedikasi, dan obat yang sering digunakan adalah penurun panas (90,1%). Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang tergolong baik dengan persentase berturut-turut adalah 55%, 73,4% dan 56,4%. Berdasarkan analisis korelasi, pengetahuan memiliki hubungan signifikan terhadap sikap dan perilaku swamedikasi dan sikap memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku swamedikasi dengan nilai p-value masing-masing sebesar 0,001 (p-value < 0,05).