This community service project focuses on improving reading skills among first and second-grade students at Al-Karomah Islamic Elementary School in Sampang, where low reading interest has been identified. Contributing factors include an unsupportive school environment, ineffective teaching methods, and lack of parental involvement. The syllable method was implemented as a solution to address these issues. The study aimed to enhance reading interest and proficiency by employing Participatory Action Research (PAR) to involve stakeholders in identifying problems and developing solutions actively. The research involved three meetings held on July 26, August 2, and August 9, 2024, during which students were engaged in learning the alphabet and syllables. Initial observations revealed that many students struggled with basic reading skills. By the end of the intervention, significant improvements were noted; students became more enthusiastic and showed increased proficiency in reading. Although some students still required guidance, the overall response was positive, indicating the effectiveness of the syllable method. The findings suggest that students can significantly improve their reading skills with appropriate teaching strategies and a conducive learning environment. This study highlights the importance of community involvement and innovative teaching methods in fostering literacy among young learners, emphasizing the pivotal role of educators and parents in facilitating a supportive learning atmosphere.[Pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada peningkatan kemampuan membaca siswa kelas I dan II di Sekolah Dasar Islam Al-Karomah Sampang, di mana ditemukan rendahnya minat baca. Faktor penyebabnya meliputi lingkungan sekolah yang kurang mendukung, metode pengajaran yang tidak efektif, dan kurangnya keterlibatan orang tua. Untuk mengatasi masalah ini, diterapkan metode silaba sebagai solusi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca melalui metode tersebut dengan menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan semua pihak dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusi. Penelitian dilakukan dalam tiga pertemuan pada 26 Juli, 2 Agustus, dan 9 Agustus 2024, di mana siswa diajak belajar mengenal huruf alfabet dan suku kata. Observasi awal menunjukkan bahwa banyak siswa mengalami kesulitan dalam membaca. Namun, setelah intervensi, terjadi peningkatan signifikan; siswa menjadi lebih antusias dan menunjukkan kemajuan dalam kemampuan membaca. Meskipun beberapa siswa masih memerlukan bimbingan, tanggapan keseluruhan sangat positif, menunjukkan efektivitas metode silaba. Temuan ini menunjukkan bahwa dengan strategi pengajaran yang tepat dan lingkungan belajar yang kondusif, siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca secara signifikan. Penelitian ini menekankan pentingnya keterlibatan komunitas dan metode pengajaran inovatif dalam mendorong literasi di kalangan siswa muda, serta peran penting pendidik dan orang tua dalam menciptakan atmosfer belajar yang mendukung.]