Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Refining Traditional and Modern: A Literary Study of Indonesian Sufism and Neo-Sufism from Pesantren Wahyuni, Yuyun Sri
DINIKA : Academic Journal of Islamic Studies Vol 2, No 1 (2017): Islam and Political Discourse in Indonesia
Publisher : IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/dinika.v2i1.299

Abstract

Scholars have predicted that Sufism and other forms of traditional Islamic practices would disappear as modernity comes into society. Considering this view on religion and the modern, based on the literary study, this paper examines the historical development of Islam, Sufism, and pesantren in Indonesia, or previously known as Nusantara. Sufi preachers, known as walisongo, brought Islam to Indonesia and in a very short of time brought most of Indonesians into voluntary conversions. After walisongo, Indonesian ulama carried the dakwah Islamiyah through different Sufi networks and pesantrens. In the modern era, Sufism and other means of traditional practices face the challenges of disappearance and then transform themselves into neo-Sufism. The discussions in this paper show how Sufism, through its various ways, mingle with the different era in Indonesia and reshape the meaning of traditional and modern in Indonesia. Keywords:Islam Indonesia, Sufism, and pesantren,
Potensi Lendir Ikan Lele (Clarias gariepinus) Dan Kolagen Sisik Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Sebagai Serum Anti Jerawat Wahyuni, Yuyun Sri; Thahir, Zakiah
Media Farmasi XXX Vol 19, No 1 (2023)
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mf.v19i1.3230

Abstract

Potential Mucus Catfishes (Clarias gariepinus) and Collagen Scales Milkfish (Chanos chanos) asSerumAntiAcneAlong with the times, acne which was once considered a normal condition has now been classified as a chronic disease that psychologically affects the quality of life. The serum is a preparation with concentrated active ingredients and a small amount of solvent content. With its low viscosity, it delivers active substances through the skin's surface by forming a thin film so that the effect is absorbed more quickly by the skin, providing a more comfortable effect, and spreading more easily on the skin's surface. The purpose of this study was to make an anti-acne serum from catfish mucus (Clarias gariepinus) and milkfish scale collagen (Chanos chanos) and to test the physical quality of serum preparations, including organoleptic, homogeneity, pH, viscosity, spreadability and adhesion. In this study, 4 formulas were made, namely, formula 1 consisting of a base, formula 2 containing the active substance of catfish slime, formula 3 containing the active substance of milkfish scale collagen, and formula 4 consisting of a combination of the active substance of catfish slime and milkfish scale collagen. The results showed that anti-acne serum from catfish mucus (Clarias gariepinus) and milkfish scale collagen (Chanos chanos) had met the physical quality requirements of serum preparations and could inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria with an inhibitory zone of 28.33 mm and the preparation did not cause irritation to the skin.Keywords: Antiacne, Clarias gariepinus, Chanos, SerumSeiring berkembangnya zaman, jerawat yang dulunya dianggap sebagai kondisi normal kini telah tergolong ke dalam penyakit yang kronik yang berpengaruh secara psikologis terhadap kualitas hidup. Serum merupakan sediaan dengan konsentrasi bahan aktif konsentrat dan sedikit kandungan pelarut. Dengan viskositasnya yang rendah menghantarkan zat aktif melalui permukaan kulit dengan membentuk lapisan film tipis sehingga efeknya lebih cepat diserap kulit, memberikan efek yang lebih nyaman dan lebih mudah menyebar di permukaan kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat serum anti jerawat dari lendir ikan lele (Clarias gariepinus) dan kolagen sisik ikan bandeng (Chanos chanos) dan untuk menguji mutu fisik sediaan serum, meliputi organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, daya sebar dan daya lekat. Pada penelitian ini dibuat 4 formula yaitu formula 1 hanya terdiri dari basis, formula 2 mengandung zat aktif lendir lele, formula 3 mengandung zat aktif kolagen sisik ikan bandeng, dan formula 4 terdiri dari kombinasi zat aktif lendir lele dan kolagen sisik ikan bandeng. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa serum anti jerawat dari lendir ikan lele (Clarias gariepinus) dan kolagen sisik ikan bandeng (Chanos chanos) telah memenuhi persyaratan mutu fisik sediaan serum, dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan zona hambat sebesar 28,33 mm serta sediaan tidak menyebabkan iritasi pada kulit.Kata kunci : Anti jerawat, Clarias gariepinus, Chanos chanos, Serum.
GAMBARAN ALUR PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI DI APOTEK ASYURA MEDIKA DESA PANCIRO KABUPATEN GOWA Basir, Hernawati; Wahyuni, Yuyun Sri; Amanda Eka Pratiwi
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jurkes.v7i2.290

Abstract

Management of pharmaceutical supplies is a system that plays an important role in improving pharmaceutical services. Management of pharmaceutical supplies is a cycle of activities starting from planning, procurement, receipt, storage, distribution, control, recording, and reporting, deletion, monitoring and evaluation. In the management of pharmaceutical supplies, one of the important things that is very influential is the reception and storage of pharmaceutical supplies. This research is a type of descriptive research with a qualitative approach. Data collection techniques using a system of observation, interviews and documentation. The results of this study are the acceptance at the Asyura Medika Pharmacy reaches a percentage of 86% and storage reaches a percentage of 100% including the very good category so that it can be said that the receipt and storage is in accordance with Standard Operating Procedures
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH SALAK PONDOH (Salaccae edulis Reinw) MENJADI SEDIAAN SAMPO DAN AKTIVITASNYA TERHADAP Staphylococcus epidermidis DAN Candida albicans Wahyuni, Yuyun Sri; Basir, Hernawati; Riskayanti Puspita Sari; Asamaul Husna
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jurkes.v8i1.324

Abstract

Di Provinsi Sulawesi Selatan, tanaman salak pondoh banyak dijadikan obat. Banyak orang hanya memakan buahnya dan membuang kulitnya, karena menganggap kulit buah salak pondoh tidak bermanfaat. Kulit buah salak pondoh memiliki kandungan yaitu flavonoid, saponin, tanin, fenol, terpenoid dan alkaloid. Kandungan saponin berfungsi sebagai pembentuk busa dan flavonoid berfungsi mempercepat pertumbuhan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan sampo dari ekstrak etanol kulit buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw) dan uji stabilitas sampo serta menguji aktivitas sediaan sampo ekstrak etanol kulit buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw) terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis dan Candida albicans. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium, dibuat formulasi sampo ekstrak etanol kulit buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw) menjadi empat formulasi dengan masing-masing konsentrasi yaitu F0: 0%, F1: 10%, F2: 15% dan F3 :20%. Uji stabilitas fisik sediaan sampo ekstrak etanol kulit buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw) meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya busa, uji viskositas, uji alkali bebas dan uji stabilitas penyimpanan. Hasil uji alkali bebas menunjukkan semua formulasi mengandung alkali. Hasil uji stabilitas penyimpanan selama 6 siklus atau 12 hari pada suhu 4oC dan 40oC semua formulasi sediaan tetap stabil. Untuk hasil uji organoleptic dan uji homogenitas tetap stabil, untuk uji pH dan daya busa terjadi penurunan serta uji viskositas terjadi kenaikan setelah dilakukannya cycling test tetapi tetap memenuhi syarat SNI. Sedang pada pengujian aktivitas Staphylococcus epidermidis pada F1 10% luas zona hambat yang dihasilkan rata-rata sebesar 32,93 mm, pada F2 15% luas zona hambat yang dihasilkan sebesar 28,56 mm, dan pada F3 20% luas zona hambat yang dihasilkan adalah 20,93 mm. Sedangkan pada pengujian Candida albicans F1 10% luas zona hambat rata-rata 24,61 mm, F2 15% luas zona hambat rata-rata 25,94 mm, F3 luas zona hambat sebesar 19,44 mm Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw) memenuhi syarat uji stabilitas fisik dan dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis ketiga pengukuran daya hambat masing-masing formulasi dikategorikan memiliki luas zona hambat sangat kuat sedangkan pa pengujian aktivitas pada Candida Albicans F1 dan F2 memiliki zona hambat yang sangat kuat sedang pada F3 memiliki zona hambat kuat
PENGARUH FOOT AND HAND MASSAGE TERHADAP TINGKAT NYERI IBU POST SECTIO Nuraeni, Rina; Lisnawati, Diny; Natalia, Lia; Wahyuni, Yuyun Sri
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 6, No 3 (2023): Journal of Maternity Care Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36780/jmcrh.v6i3.12275

Abstract

Latar Belakang : Proses melahirkan janin dengan sectio caesarea, melibatkan sayatan perut (laparotomi) dan sayatan rahim (histerotomi). Di Indonesia persalinan secara caesar semakin meningkat baik di rumah sakit umum maupun di rumah sakit swasta. Nyeri adalah rasa sakit fisik yang dikomunikasikan secara subyektif oleh orang yang mengalaminya, penatalaksanaan non farmakologi terhadap nyeri post operasi SC diantaranya dengan  foot and hand massage. Tujuan penelitian : Mengetahui Pengaruh Foot and Hand Massage terhadap tingkat nyeri ibu post SC Di Ruang Walet RSUD Cideres. Metode Penelitian : Menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien SC di Ruang Walet RSUD  Cideres yaitu sebanyak 351 pasien. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 12 responden, dilaksanakan sesuai dengan etika penelitian, dengan pengukuran tingkat nyeri menggunakan lembar observasi numeric rating score (NRS). Hasil Penelitian : Terdapat pengaruh antara sebelum dan sesudah dilakukan Foot and Hand Massage dengan nilai mean dari tingkat nyeri 9.92 menjadi 8.25 setelah dilakukan Foot and Hand Massage dengan nilai Sig 2-tailed 000.  Kesimpulan : Metode Foot and Hand Massage pada penelitian ini bisa menjadi alternatif atau pilihan dalam penatalaksaan terapi non farmakologi untuk mengurangi tingkat nyeri   pada pasien post operasi SC, dari hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa terapi pijat tangan dan kaki dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan independen untuk mengatasi rasa nyeri  
Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Melalui Edukasi Pertolongan Pertama Menghadapi Overdosis Di Desa Belapunranga, Kabupaten Gowa Thahir, Zakiah; Mustarin, Rahma; Sulaiman, Sulaiman; Usman, Fityatun; Masri, Anshari; Wahyuni, Yuyun Sri; Rukman, Wira Yustika; Haryanto, Haryanto; Zulkifli, Zulkifli; Jariah, Ainun
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi April - Juni
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i2.5817

Abstract

Overdosis obat, atau keracunan obat, terjadi ketika seseorang mengonsumsi obat dalam jumlah yang melebihi dosis yang dianjurkan atau dosis yang dapat ditoleransi oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi secara sengaja (misalnya, dalam upaya bunuh diri atau penyalahgunaan narkoba) maupun tidak sengaja (misalnya, akibat kesalahan dalam penggunaan obat, interaksi obat yang tidak terduga, atau konsumsi obat di luar indikasi medis). Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Belapunranga ini, bertujuan memberikan penyuluhan mengenai pertolongan pertama pada kasus overdosis obat dan memberikan pemahaman praktis kepada masyarakat mengenai penanganan awal kasus overdosis obat. Metode yang digunakan adalah edukasi melalui penyuluhan dan demonstrasi mengenai penanganan awal kasus overdosis obat., Kegiatan ini berhasil menarik perhatian 20 peserta, mayoritas perempuan berusia 40-50 tahun. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta dari 15,6% sebelum edukasi menjadi 84,4% setelahnya. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penggunaan obat yang aman dan mencegah risiko overdosis, serta mendukung mereka dalam mengenali dan menangani situasi darurat secara efektif.
Performing Cultural Synthesis: Sendratari Kadita as Ethical Pedagogy in Islamic-Javanese Heritage Preservation and Pluralistic Coexistence Sukmawaty, Fenty; Wahyuni, Yuyun Sri; Tianqi, Fu; Gunawan, Arfa; Yaya, Sobareeyah
JURNAL INDO-ISLAMIKA Vol. 15 No. 1 (2025): (JUNE) INDO-ISLAMIKA: Jurnal Kajian Interdisipliner Islam Indonesia
Publisher : Graduate School of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jii.v15i1.47041

Abstract

This study explores Sendratari Kadita as a synthesis of Javanese heritage and Islamic spirituality, reimagining Princess Kadita’s story to promote female agency while integrating Islamic ethics and moral education like patience (ṣabr), retreat (ʿuzlah), and self-purification (tazkiyat al-nafs). Through ethnographic fieldwork—participatory performance observation, interviews with Sanggar Sri Manik’s founder, and textual analysis—the research demonstrates how Islamic norms are embedded via green attire (symbolizing purity), sacred accessories, and minimized mysticism. Sendratari Kadita functions as both cultural preservation and moral pedagogy, merging tradition with communal spirituality. It exemplifies Islam’s adaptability in harmonizing local customs without compromising orthodoxy, offering an inclusive model for cultural sustainability in Indonesia’s pluralistic society. The performance’s aesthetic-religious negotiation fosters coexistence amid diversity, positioning it as a replicable framework for heritage-faith integration. By reframing cultural performance as ethical instruction and interfaith dialogue, this study highlights art’s transformative potential in multicultural contexts, balancing identity preservation with progressive spiritual values.