Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Modifikasi Nugget dari Bahan Baku Ikan Bandeng dan Tempe bagi UMKM Mandiri Kecamatan Genuk Kota Semarang Erwin Nofiyanto; Sri Haryati; Sri Budi Wahjuningsih
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 11, No 4 (2020): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v11i4.6292

Abstract

Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi modifikasi pangan nugget dari bahan baku ikan bandeng dan tempe kepada UMKM Mandiri Kecamatan Genuk Kota Semarang, pengolahan ikan bandeng dan tempe menjadi nugget yang mempunyai cita rasa dan penampilan menarik, menghasilkan produk yang dapat diterima konsumen, memberikan alternatif kepada konsumen berupa produk berbahan baku ikan bandeng dan tempe sebagai upaya membangkitkan sekaligus meningkatkan tingkat perekonomian. Metode pengabdian ceramah, diskusi dan praktik dengan UMKM mengenai pembuatan nugget berbahan baku dari ikan bandeng dan tempe yang mempunyai citarasa dan penampilan menarik. Pembuatan nugget berbahan baku ikan bandeng dan tempe sekaligus praktik pembuatan nugget serta sharing materi mengenai penentuan harga jual, persyaratan kemasan dan label dan penjelasan mengenai persyaratan bagi UMKM untuk memasarkan produk (sanitasi hygiene, perijinan). Pengabdian pada masyarakat dilaksanakan sebanyak 3 kali yang berisi ceramah, praktik pengolahan nugget, dan evaluasi pelaksanaan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa modifikasi nugget dengan bahan baku ikan bandeng dan tempe mempunyai citarasa dan varian baru yang digemari masyarakat. Nugget bandeng cenderung memiliki tekstur yang rapuh atau tidak kokoh yang disebabkan dalam proses pengolahannya dilakukan proses pemanasan yang membuat protein terdenaturasi sehingga kemampuan mengikat airnya menurun. Salah satu bahan yang dapat memperbaiki tekstur nugget adalah tempe, penambahan tepung tempe dapat meningkatkan kualitas tekstur nugget tetapi semakin tinggi level penambahan tepung tempe menyebabkan kualitas tekstur nugget semakin menurun mendekati kasar. Berdasarkan evaluasi mitra sangat berkesan dan senang diberi pelatihan pembuatan nugget berbahan baku ikan bandeng dan tempe karena baru pertama kalinya, untuk selanjutkan dapat dipasarkan dan diajarkan ke UMKM lain.
PENGARUH WAKTU EKSTRAKSI DENGAN METODE ULTRASONIK TERHADAP KANDUNGAN VITAMIN C,PROTEIN, DAN FITOKIMIA EKSTRAK RAMBUT JAGUNG (Zea mays L.) Muhammad Edi Setyantoro; Haslina Haslina; Sri Budi Wahjuningsih
Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol 14, No 2 (2019): September
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.632 KB) | DOI: 10.26623/jtphp.v14i2.2445

Abstract

Rambut jagung yang dikenal sebagai limbah pangan kini mulai banyak diteliti karena kandungan antioksidan yang tinggi. Rambut jagung memiliki kandungan berupa alkaloid, steroid, sitosterol dan stigmasterol, tanin, flavonoid, protein, karbohidrat, vitamin, minyak atsiri, dan garam mineral seperti: Na, K, Mg, Ca.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode ultrasonik terhadap kandungan fitokimia, vitamin c, dan protein dalam pengekstrakan rambut jagung dengan berbagai waktu ekstraksi.Penelitian ini menggunakan metode ultrasonik dengan pelarut methanol 70%. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan berbagai macam waktu ekstraksi. Dengan 5 perlakuan dan diulang sebanyak 4 kali, dimana setiap perlakuan dengan konsentrasi ekstrak (bahan:pelarut) 1:10, : P1 : 60oC selama 20 menit, P2 : 60oC selama 30 menit, P3 : 60oC selama 40 menit, P4 : 60oC selama 50 menit, dan P5 : 60oC selama 60 menit. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan ANOVA dan apabila ada perbedaan yang nyata maka akan dilanjut dengan menggunakan uji DMRT taraf 5%. Adapun variable yang diamati yaitu uji aktivitas antioksidan, uji kandungan flavonoid, uji total fenol, vitamin C, dan protein.Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai macam waktu menggunakan metode ultrasonik terhadap ekstrak rambut jagung berpengaruh nyata (p < 0,05) terhadap uji aktivitas antioksidan, uji kandungan flavonoid, uji total fenolik, kadar vitamin C, dan kadar protein. Dengan hasil terbaik adalah pada waktu 60 menit terhadap fitokimia memberi  hasil  uji  aktivitas  antioksidan  sebesar  70,55%,  uji  kandungan  flavonoid sebesar 2,45   mg.QE/g dan uji total fenol sebesar 1,78 mg.GAE/g, vitamin c sebesar 53,98 Mg100/ml, dan kadar protein sebesar 0,58%.
Substitusi Wortel (Daucus carota L.) dan Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) Terhadap Sifat Fisikokimia Dan Organoleptik Mie Kering Nadian Ernaningtyas; Sri Budi Wahjuningsih; Sri Haryati
Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol 15, No 2 (2020): SEPTEMBER
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jtphp.v15i2.2662

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah substitusi wortel dan tepung mocaf berpengaruh terhadap sifat fisikokimia dan organoleptic mie kering. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 1 faktor menggunakan 5 perlakuan 4 ulangan. Pelakuan yang diterapkan adalah perbandingan wortel dan tepung mocaf pada P1 (0:40), P2 (10:30). P3 (20:20), P4 (30:10), P5 (0:40), terigu 60 g, air, CMC 2 g, dan garam 0,5 g. Data dianalisis dengan ANOVA. Dilanjutkan dengan Uji Duncan (DMRT) pada taraf 5% . Penelitian ini menunjukkan pengaruh substitusi wortel dan tepung mocaf terhadap tensile strength, rehidrasi, kadar air, β-karoten, serat kasar, dan uji organoleptik meliputi uji hedonic warna, tekstur, rasa  mie kering. Perlakuan terbaik adalah P4 dengan nilai daya putus 0,017050 Mpa, daya rehidrasi 1,120575, kadar air 9,34475%, β-karoten 5951,323925 µ.g/100g, serat kasar 1,05975%, dan memiliki tingkat kerusaan warna 5,5 (suka-sangat suka), tekstur 5,2 (suka-sangat suka), dan rasa 6,4 (sangat suka-amat sangat suka).
Komparasi Aktivitas Antioksidatif Ekstrak Teh Putih (Camellia sinensis Linn.) Dibandingkan Ekstrak Biji Anggur dan BHA pada Berbagai Konsentrasi Rohadi Rohadi; Sri Budi Wahjuningsih
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 7, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.245 KB) | DOI: 10.17728/jatp.2269

Abstract

Teh putih merupakan produk olahan teh (Camellia sinensis Linn.) yang spesifik antara lain bahan baku berasal dari pucuk daun teh yang masih menggulung (kuncup), diolah tanpa melalui proses fermentasi dan berwarna putih keperakan. Tujuan penelitian adalah mengukur sifat antioksidatif ekstrak teh putih pada berbagai konsentrasi (25-150 ppm) dengan pembanding ekstrak biji anggur (EBA) dan antioksidan sintetik butylated hydroxyanisole (BHA). Teh putih diekstraksi dengan metode maserasi (bahan: aquades = 1:10; selama 10 menit pada suhu 60±2oC). Seduhan teh disaring dengan kertas saring Whatman 4, filtrat yang diperoleh dikering bekukan sebagai ekstrak teh putih (ETP) yang kemudian disimpan pada suhu <-20oC untuk dilakukan analisis selanjutnya. Hasil penelitian menunjukan yield ekstraksi teh putih 14,42±1,66% (b/b), total fenolik dan flavonoid ETP adalah masing-masing sebesar 18,56±0,25 g-GAE/100 g dan 4,28±0,1 g-QE/100 g, sedangkan untuk nilai uji radical scavenging activity-DPPH (RSA-DPPH) ETP adalah 14,15±0,10%. Terdapat signifikansi kapasitas penangkapan radikal bebas DPPH antar ekstrak (25-150 ppm) dengan urutan ETP < BHA < EBA (p<0,05). Nilai uji FRAP untuk ETP adalah. 0,169±0,001 (OD). Terdapat signifikansi kapasitas mereduksi ion Feri (FRAP) antar ekstrak (25-150 ppm) dengan urutan ETP<BHA< EBA (p<0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa total fenolik dan flavonoid ETP dapat ditentukan dengan baik dan jika dibandingkan dengan BHA dan EBA maka ETP dengan pelarut air ini menunjukkan hasil yang lebih kecil dari BHA dan EBA. Comparison Antioxidant Activity of White Tea (Camellia sinensis Linn.) Extract and Grape Seed Extract plus BHA in Various Concentrations AbstractWhite tea is a product processed specifically from tea leaves (Camellia sinensis Linn.). It is made with the top bud of tea plant. After picking, the leaves are minimally oxidized (unfermented process) and the leaves are easily recognizable as they possess a silver needle. The research was conducted to determine the antioxidant activity of white tea extract (WTE) in various concentration [25-150 ppm]. Comparison with grape seed extract (GSE) and BHA were also conducted. Tea infusion was prepared by placing 50 g of white tea in 500 ml of distillated water (1:10/60±2oC) and steeping for 10 minutes. The sample (tea infusion) was filtered through Whatman filter paper No.4 and the extract were freeze-dried, then the extract stored at -20oC until further analysis. The result showed yield of white tea extraction was 14.42±1.66% (w/w), the total phenolic and the total flavonoid content of WTE was 18.56±0.25 (g-GAE/100 g) and 4.28±0.1 (g-QE/100 g), respectively. Antioxidant activities of WTE (150 ppm) against the DPPH radical were 14.15±0.10%. There were differences significantly possess radical scavenging activity-DPPH among extract in all concentrations (25-150 ppm) with the order WTE < BHA < GSE (p<0.05). Antioxidant activities of WTE (150 ppm) against the ion Ferric were 0.169±0.001 (OD). There were differences significantly possess their reduction activity against the ion Ferric among extract in all concentration (25-150 ppm), with the order WTE < BHA < GSE (p<0.05). As conclusion antioxidant activity of aqueous WTE was successfully detected but wasn’t as strong as GSE and BHA.•||•|•|•|
Komparasi Aktivitas Antioksidatif Ekstrak Teh Putih (Camellia sinensis Linn.) Dibandingkan Ekstrak Biji Anggur dan BHA pada Berbagai Konsentrasi Rohadi Rohadi; Sri Budi Wahjuningsih
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 7, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17728/jatp.2269

Abstract

Teh putih merupakan produk olahan teh (Camellia sinensis Linn.) yang spesifik antara lain bahan baku berasal dari pucuk daun teh yang masih menggulung (kuncup), diolah tanpa melalui proses fermentasi dan berwarna putih keperakan. Tujuan penelitian adalah mengukur sifat antioksidatif ekstrak teh putih pada berbagai konsentrasi (25-150 ppm) dengan pembanding ekstrak biji anggur (EBA) dan antioksidan sintetik butylated hydroxyanisole (BHA). Teh putih diekstraksi dengan metode maserasi (bahan: aquades = 1:10; selama 10 menit pada suhu 60±2oC). Seduhan teh disaring dengan kertas saring Whatman 4, filtrat yang diperoleh dikering bekukan sebagai ekstrak teh putih (ETP) yang kemudian disimpan pada suhu <-20oC untuk dilakukan analisis selanjutnya. Hasil penelitian menunjukan yield ekstraksi teh putih 14,42±1,66% (b/b), total fenolik dan flavonoid ETP adalah masing-masing sebesar 18,56±0,25 g-GAE/100 g dan 4,28±0,1 g-QE/100 g, sedangkan untuk nilai uji radical scavenging activity-DPPH (RSA-DPPH) ETP adalah 14,15±0,10%. Terdapat signifikansi kapasitas penangkapan radikal bebas DPPH antar ekstrak (25-150 ppm) dengan urutan ETP < BHA < EBA (p<0,05). Nilai uji FRAP untuk ETP adalah. 0,169±0,001 (OD). Terdapat signifikansi kapasitas mereduksi ion Feri (FRAP) antar ekstrak (25-150 ppm) dengan urutan ETP<BHA< EBA (p<0,05). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa total fenolik dan flavonoid ETP dapat ditentukan dengan baik dan jika dibandingkan dengan BHA dan EBA maka ETP dengan pelarut air ini menunjukkan hasil yang lebih kecil dari BHA dan EBA. Comparison Antioxidant Activity of White Tea (Camellia sinensis Linn.) Extract and Grape Seed Extract plus BHA in Various Concentrations AbstractWhite tea is a product processed specifically from tea leaves (Camellia sinensis Linn.). It is made with the top bud of tea plant. After picking, the leaves are minimally oxidized (unfermented process) and the leaves are easily recognizable as they possess a silver needle. The research was conducted to determine the antioxidant activity of white tea extract (WTE) in various concentration [25-150 ppm]. Comparison with grape seed extract (GSE) and BHA were also conducted. Tea infusion was prepared by placing 50 g of white tea in 500 ml of distillated water (1:10/60±2oC) and steeping for 10 minutes. The sample (tea infusion) was filtered through Whatman filter paper No.4 and the extract were freeze-dried, then the extract stored at -20oC until further analysis. The result showed yield of white tea extraction was 14.42±1.66% (w/w), the total phenolic and the total flavonoid content of WTE was 18.56±0.25 (g-GAE/100 g) and 4.28±0.1 (g-QE/100 g), respectively. Antioxidant activities of WTE (150 ppm) against the DPPH radical were 14.15±0.10%. There were differences significantly possess radical scavenging activity-DPPH among extract in all concentrations (25-150 ppm) with the order WTE < BHA < GSE (p<0.05). Antioxidant activities of WTE (150 ppm) against the ion Ferric were 0.169±0.001 (OD). There were differences significantly possess their reduction activity against the ion Ferric among extract in all concentration (25-150 ppm), with the order WTE < BHA < GSE (p<0.05). As conclusion antioxidant activity of aqueous WTE was successfully detected but wasn’t as strong as GSE and BHA.•||•|•|•|
KAJIAN INDEKS GLIKEMIK BERAS ANALOG BERBASIS TEPUNG MOKAF, TEPUNG GARUT DAN TEPUNG KACANG MERAH Sri Budi Wahjuningsih
JITIPARI Vol 3 No 2 (2018): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.358 KB) | DOI: 10.33061/jitipari.v3i2.2698

Abstract

Tepung mokaf dan tepung garut dapat dikembangkan sebagai sumber karbohidrat non beras padapembuatan beras analog.Tepung kacang merah digunakan sebagai sumber protein dan kandungan amilosanyayang tinggi dapat membantu membentuk butiran beras analog..Pembuatan beras analog menggunakanteknologi ekstrusi sehingga menghasilkan karakteristik produk seperti beras. Tujuan penelitian ini adalahuntuk menentukan indeks glikemik beras analog berbasis tepung mokaf, tepung garut dan tepung kacangmerah sebagai pangan alternative bagi penderita diabetes. Penelitian ini menggunakan Rancangan AcakLengkap, satu faktor yaitu perbandingan tepung mokaf, tepung garut dan tepung kacang merah dengan5 taraf perlakuan, yaitu B1: 90%: 0% : 10%; B2 80%:10%: 10%; B3 70% : 20% : 10%; B4 60%: 30%; 10%; danB5 50%: 40%: 10%.Penelitian ini terdiri dari tahapan: persiapan bahan, formulasi tepung komposit sesuaiperbandingan untuk pembuatan beras analog dan pengujian indeks glikemiknya. Formula terbaik beras analogdengan indeks glikemik 74 diperoleh dari perlakuan B5 yaitu perbandingan tepung mokaf, tepung garut dantepung kacang merah 50%:40%:10%.
Training on making Nata de coco at SMA Kesatrian 1 Semarang Erwin Nofiyanto; Sudjatinah Sudjatinah; Sri Budi Wahjuningsih
Community Empowerment Vol 7 No 5 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.768 KB) | DOI: 10.31603/ce.6440

Abstract

Nata de coco business development has good economic potential. Nata de coco is a low-calorie snack whose fiber can aid physiological processes. It has an appealing aroma and can be prepared in a variety of flavors, and it lasts a long time. The nata de coco snack was chosen as the training material because it can be prepared with simple processing technologies, making it simple to execute for students. The purpose of the program for SMA Kesatrian 1 Semarang students is to strengthen their business skills. Lectures, debates, and practices are used to carry out the program method. The program's results reveal that students understand and can produce nata de coco, as well as the different types of nata. Students believed that the nata-making course was quite beneficial in increasing their excitement for entrepreneurship.
Pelatihan Pembuatan Egg Tofu dalam Inovasi Membuat Makanan Praktis di PKK Kelurahan Mangunsari Gunugpati Semarang Erwin Nofiyanto; Sudjatinah; Sri Budi Wahjuningsih
JPM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2023): April 2023
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/jpm.v3i4.597

Abstract

Mangunsari Village is a Village located in Gunungpati District, Semarang City. Most of the women from the PKK group in Mangunsari, Gunungpati, Semarang, mostly work as farmers and factory workers during the day. There needs to be an increase in the skills of the women of the PKK Group, Mangunsari Gunungpati Village, Semarang, one of which is the skill of making egg tofu. Egg Tofu is one of the processed tofu products made from soybean extract and chicken eggs which has a high nutritional content. Making egg tofu besides using soy milk is mixed with eggs, using an optimal percentage of eggs is needed to produce good quality egg tofu products. The addition of a high percentage of eggs can increase the nutritional value of egg tofu. Training Provision of skills in making Egg Tofu can increase knowledge of new business analysis which can increase family income. Partners before the implementation of the service answered 77.27% did not know, understand and had never made egg tofu, on the contrary 27.73% who answered had eaten egg tofu, whereas after carrying out this activity the PKK group mothers answered 100% had liked, understood and knew how to make egg tofu. The egg tofu making training is expected to inspire parents to innovate in making practical, easy to make, attractive food and can be a business opportunity that can increase family income.
PENDAMPINGAN PENERAPAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK (CPPB) PADA PRODUKSI KERUPUK RAMBAK TAPIOKA DI UD MEKAR KOTA SEMARANG Zulhaq Dahri Siqhny; Sri Budi Wahjuningsih; Dian Indudewi; Amerti Irvin Widowati
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v4i2.732

Abstract

This community service method includes discussion and observation, formulating recommendations, and socialization along with assistance in implementing good food production methods (CPPB) at UD Mekar which produces tapioca rambak crackers. The data collected includes understanding and application of CPPB in various aspects of cracker production, including raw material selection, processing, sanitation, and product labeling. The results of this service show that UD Mekar has a limited understanding of CPPB. These findings indicate the importance of increasing awareness and education about CPPB at UD Mekar. The implementation of CPPB in cracker production by UD Mekar still has many challenges. However, with increased awareness, training and proper support, UD Mekar can improve product quality and safety. Apart from that, the recommendation for implementing CPPB at UD Mekar can be a reference for future improvements so that food safety for consumers is guaranteed and can improve the quality of tapioca rambak cracker products.  
Pelatihan Marinasi Daging Itik untuk Peningkatan Keamanan Pangan di SMKN 4 Kendal Nofiyanto, Erwin; Sudjatinah, Sudjatinah; Wahjuningsih, Sri Budi
TEMATIK Vol 4, No 2 (2024): Juli
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/tmt.v4i2.8552

Abstract

Pengawetan bahan pangan tidak hanya dapat dilakukan dengan menggunakan garam sebagai bahan pengawetnya, tetapi juga dapat dilakukan dengan menambahkan asam organik pada pengolahan yang dilakukan. Salah satu pengolahan atau pengawetan adalah marinasi. marinade bermacam-macam, yaitu gula, garam dapur (NaCl), garam sorbat, garam fosfat dan garam benzoat, yang bermanfaat untuk meningkatkan keamanan pangan dan masa simpan daging. Tujuan dalam pengabdian untuk meningkatkan keamanan pangan dengan pelatihan marinasi. Metode pelaksanaan pelatihan dengan ceramah, diskusi dan tanya jawab. Hasil Pengabdian sebelum diadakan pelatihan marinasi daging itik di SMKN 4 Kendal 100% siswa tahu pengertian marinasi, 85% siswa tidak tahu cara pembuatan marinasi, 60% siswa belum tahu bahan marinasi, dan 75% belum tahu manfaat marinasi selain dibuat untuk bumbu masakan, setelah kegiatan pelatihan 100% siswa cukup memahami dan tahu pengertian marinasi, cara pembuatan, bahan dan manfaat dari marinasi. Dalam pelaksanaan pengabdian pelatihan marinasi daging itik diharapkan para siswa-siswi SMKN 4 Kendal memahami tentang proses marinasi dan kegiatan dapat bermanfaat selain meningkatkan pengetahuan juga dapat meningkatkan kecakapan hidup siswa.