Eksistensi BUMDES yang seharusnya menjadi sokoguru kemadirian ekonomi desa, justru banyak menimbulkan problematika, seperti persoalan sumber daya manusia pengelola, minimnya modal usaha, rendahnya kapasitas wirausaha, dan sebagainya. Atas dasar tersebut tim PKM FISIP Universitas Halu Oleo melaksanakan kegiatan, yang bertujuan: untuk: 1) Meningkatkan pengetahuan dan moralitas kewirausahaan pengelola BUMDES, agar dalam pemanfaatan dana dilakukan secara jujur, terbuka, adil, profesional, dan berorientasi masa depan; 2) Meningkatkan kemampuan pengelola BUMDES dalam hal kewirausahaan dan tata kelola program yang bermuara pada peningkatan kualitas hasil program dan produksi, dan 3) Mendorong agar pengelola BUMDES dapat membangun sinergi dengan lembaga ekonomi lain, serta mampu menguasai pasar lokal dan regional. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka metode yang dilakukan adalah pelatihan dengan memfokuskan pada pendekatan Focus Group Discussion (FGD). Hasil PKM menunjukkan bahwa: 1) Pelatihan Kewirausahaan bagi pengelola BUMDES, memiliki fungsi dalam upaya mendorong tumbuhkembangnya ekonomi desa dan menciptakan lapangan kerja; 2) Pelatihan kewirausahaan menjadi starting point bagi pengelola, dan kelompok sasaran dalam mengidentifikasi tantangan dan hambatan dalam pengelolaan BUMDES; 3) Pelaksanaan pelatihan menjadi wahana tukar menukar pengalaman pengelola BUMDES yang diwujudkan melalui kerjasama, akses pasar, dan adaptasi teknologi berbasis kewirausahaan. Selanjutnya, kesimpulan dari pelaksanan Program Kemitraan Masyarakat adalah terjadinya peningkatan pengetahuan dan kapasitas kewirausahaan pengelola BUMDES, yang indikatornya dalam sesi diskusi dan studi kasus.