Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

METODE SOCIAL CASEWORK SATUAN BAKTI PEKERJA SOSIAL (SAKTI PEKSOS) DALAM PENANGANAN KORBAN KEKERASAN PADA ANAK DI DINAS SOSIAL KOTA KENDARI Nadiah Imasturahma; Bahtiar Bahtiar; Amin Tunda; Lutfiana Nur Azizah
WELL-BEING: Journal of Social Welfare Vol 4, No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/well-being.v4i1.43341

Abstract

This study aims to determine the stages of the social casework method carried out by Sakti Peksos in handling victims of violence against children, the supporting and inhibiting factors for Sakti Peksos in providing assistance, and the results of the social casework method carried out by Sakti Peksos to restore the social functioning of victims of violence against children in cities. Kendari. This type of research uses a qualitative approach with descriptive methods. The determination of informants in this study used a purposive sampling method so that the informants in this study were Sakti Social Workers, Head of the Social Rehabilitation Division, two child victims of physical violence, two child victims of sexual violence and two victim families. The data sources used in this research are primary data and secondary data. Data collection techniques used are observation, interview, and documentation methods. Data analysis techniques in this study are data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that first, the stages of the social casework method were 1) the research stage which consisted of intake, context, and contracts, 2) the assessment stage which consisted of assessment and intervention plans, 3) the intervention stage which consisted of interventions and follow-up plans (RTL), 4) termination stage. Second, the supporting factors are 1) the scientific side of Sakti Peksos, 2) a large network of collaborations, 3) trust from other parties, while the inhibiting factors are 1) lack of human resources, 2) time, and 3) social services do not yet have shelters. Third, the results of the social case work assistance method carried out by Sakti Peksos can restore the social functioning of victims of violence against children in Kendari City namely, 1) children who are victims of violence are able to carry out their duties, roles and functions, 2) children who are victims of violence are effective towards themselves, other people, and their environment, 3) children who are victims of violence can pursue their hobbies, 4) children who are victims of violence fight for their goals/hope/aspirations in life.
Hambatan Strategi Bertahan Hidup Nelayan Kecil Anambas Dalam Menghadapi Krisis Mata Pencaharian Lutfiana Nur Azizah
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 4 No. 1 (2023): Edisi Mei
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v4i1.1

Abstract

Nelayan kecil Anambas adalah nelayan tangkap tradisional di wilayah pulau terluar Indonesia yang saat ini mengalami keterbatasan dan krisis pada mata pencahariannya. Keterbatasan pada nelayan tradisional di pulau terluar terlihat pada kurangnya kapasitas infrastruktur perikanan, rendahnya armada perikanan tangkap, mahalnya bahan bakar minyak, serta keterbatasan produksi es untuk kebutuhan aktivitas melaut. Sedangkan krisis yang dialami oleh nelayan Anambas mencakup kekurangan sumber daya perikanan akibat Illegal, Unreported dan Unregulated (IUU) fishing dan over fishing, badai dan perubahan iklim, dan ketidakstabilan harga ikan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan faktor internal dan eksternal yang menghambat nelayan dalam upaya bertahan hidup saat beraktivitas di laut dan di darat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hambatan secara internal berasal dari dalam diri nelayan, diantaranya adalah tidak berupaya untuk keluar dari wilayah tangkap utama dan kesulitan bekerja selain melaut. Adapun hambatan eksternal menggambarkan keterbatasan terhadap aturan kawasan platform migas, kerugian dari aktivitas pukat mayang, kondisi alam yang merugikan, dan kerentanan dalam transaksi ekonomi.
Pengembangan Kapasitas Komunitas Nelayan Bagan dan Lingkungan Sosialnya di Kabupaten Kolaka Lutfiana Nur Azizah
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol. 5 No. 1 (2024): Edisi Mei
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UHO Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/jkps.v5i1.27

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan kapasitas komunitas nelayan yang menggunakan metode pekerjaan kapal bagan apung Kabupaten Kolaka. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Melalui teknik purposive sampling, informasi pengembangan kapasitas nelayan diperoleh melalui 10 orang informan dengan karakteristik pemilik usaha perikanan dengan kapal bagan apung, nelayan pengguna kapal motor tempel, buruh nelayan, pemerintah Dinas Perikanan Kabupaten Kolaka, dan ketua kelompok nelayan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, strudi literatur dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan pengkodingan deskriptif yaitu open coding, axial coding dan selective coding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kapasitas nelayan tangkap kapal bagan apung dideskripsikan dengan pengembangan tingkat individu sebagai kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang diperoleh dari penyuluhan, pelatihan dan pengalaman kerja. Kemudian terdapat pengembangan tingkat institusional yang berupa pengembangan kelompok nelayan dalam meningkatkan mekanisme kerja berdasarkan budaya dan organisasi kelompok nelayan dan mekanisme pengambilan keputusan dalam pemanfaatan bantuan pemerintah, serta manajemen konflik. Adapun pengembangan tingkat sistem dilakukan dengan pemanfaatan teknologi dan alat-alat penangkapan ikan, kapasitas dalam strategi kepemimpinan, dan interaksi sosial nelayan.
EVALUASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM MENGATASI KEMISKINAN DI KECAMATAN PUUWATU KOTA KENDARI Ibrahim, Muh; Tuwu, Darmin; Azizah, Lutfiana Nur
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 4, No 2 (2023):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/welvaart.v4i2.45212

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Evaluasi Program keluarga harapan (PKH) dalam Penanggulangan Kemiskinan di Kecamatan Puuwatu. Penelitian ini menggunakan model evaluasi Bartalanffy (1951) meliputi: Input, Process, Output, dan Outcome. Teknis analisis data dilakukan berdasarkan analisis model interaktif menurut Miles dan Huberman. Hasil evaluasi program keluarga harapan (PKH) dalam mengatasi kemiskinan, yaitu: 1) Input, dapat dikatakan sudah telah optimal dimana orientasi dari keberhasilan program dapat ditentukan dengan Anggaran, SDM yang mumpuni, fasilitas pendukung untuk menunjang keberhasilan penyaluran bantuan. 2) Process, pelaksanaan program PKH di Kecamatan Puuwatu belum sepenuhnya dikatakan optimal dimana penentuan KPM yang masih rancuh, penyaluran bantuan masih terjadi keterlambatan dan bantuan tidak dicairkan karena masalah data, serta fasilitas pendukung dalam P2K2 belum tersedia dengan baik. 3) Ouput, keluaran yang dihasilkan sudah baik yang ditandai dengan kepuasan dan kecukupan masyarakat dalam menerima bantuan dapat meringankan beban pengeluaran KPM. Akan tetapi, masih belum optimal pada penentuan dan penetapan KPM PKH yang tidak tepat sasaran. 4) Outcome, hasil dan dampak yang dirasakan masyarakat setelah menjadi KPM PKH memberikan hal positif yaitu adanya perubahan perilaku KPM sesuai dengan komponennya dan sangat meringankan beban pengeluaran KPM PKH. Adapun hasil evaluasi PKH dalam mengatasi kemiskinan di Kecamatan Puuwatu belum dapat tercapai karena, adanya fluktuasi KPM PKH. Saran dalam penelitian ini adalah pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang penetapan KPM yang lebih tepat, memperbaiki sistem data, dan fasilitas pendukung yang menungjang keberhasilan PKH Kata Kunci: Program Keluarga Harapan (PKH), Evaluasi, Kemiskinan
EKOLOGIKAL SISTEM PADA LANSIA TIDAK PRODUKTIF DI KOTA KENDARI Azizah, Lutfiana Nur; Kusuma, Nada
Welvaart : Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol 4, No 2 (2023):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/welvaart.v4i2.46708

Abstract

Lansia tidak potensial merupakan lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada orang lain. Lansia tidak potensial juga biasa disebut dengan lansia tidak produktif yang dikarenakan tidak dapat lagi bekerja secara aktif dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, lanjut usia yang tergolong tidak produktif ini membutuhkan berbagai pihak di lingkungan sosialnya untuk dapat menjalani perawatan jangka panjang (long-term care). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan ekologikal sistem pada lansia yang tidak produktif di Kota Kendari dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Ekologikal sistem pada lansia tidak produktif dapat menggambarkan kontribusi lingkungan sosial terhadap ketahanan lansia di Kota Kendari. Hal ini meliputi pengaruh lansia dengan lingkungannya dengan partisipasi aktif lingkungan sosial tersebut terhadap kesejahteraan lansia, pengembangan sumber daya dengan mengakses bantuan sosial dan pelayanan sosial, ragam sistem berdasarkan lingkungan sosial lansia, dan sistem ekologi yang meliputi sistem klien, tindakan dan agensi. Kata Kunci: Ekologikal Sistem, Lansia
KEBERAGAMAN ETNIS DAN POTESI KONFLIK DI KOTA KENDARI Jabar, Aryuni Salpiana; Tunda, Amin; Sarmadan, Sarmadan; Tawulo, Megawati Asrul; Yusuf, Bakri; Azizah, lutfiana Nur; Fahrun, Ghery Safitra; Kusuma, Nada; Djayadisastra, Yoenita
WELL-BEING: Journal of Social Welfare Vol 4, No 2 (2023):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/well-being.v4i2.47132

Abstract

This research aims to reveal two things; (1) How various ethnicities are distributed in Kendari City and (2) How much influence ethnic diversity has on the potential for conflict in the Kendari City area. For this purpose, the type of research used is qualitative research using an exploratory approach and also assisted by quantitative data. The results of the research show that several areas can now be easily identified based on ethnicity, for example Butung Village which is inhabited by groups from the Buton tribe. The Gunung Jati area, which is also the name of the Gunung Jati sub-district in Kendari District, is inhabited by groups from the Muna tribe. The Torette family is a family group from Wawonii Island. The Totette family was identified as initially living in the Kemaraya area. The Bugis/Makassar ethnic group in Kendari City originally lived in Kasilampe, Bungkutoko Island to Mata, Bugis Village in Anduonohu and partly in the Sodoha part of Kendari Old City. Several other ethnic groups live in groups, for example the Toraja who originally inhabited the Jalan Mekar area in Kadia District as this group was in Mandonga (lorong Bulog). The Moronene ethnic group from Bombana Regency inhabits the Puuwatu area and Lorong Benteng in Kadia District. In particular, Tolaki ethnic settlements in Kendari City are spread across various areas of Kendari City. Ethnic diversity makes inter-ethnic conflict inevitable. Although various things can trigger conflict, conflict can lead to ethnic conflict, as has occurred in the city of Kendari.
PENINGKATAN KAPASITAS PENGELOLAAN BUMDES MELALUI PELATIHAN PENGEMBANGAN POTENSI UNGGULAN DESA DI KECAMATAN AMONGGEDO KABUPATEN KONAWE Moita, Sulsalman; Nusantara, Ambo Wonua; Tuwu, Darmin; Liwaul, Liwaul; Sarpin, Sarpin; Azizah, Lutfiana Nur
Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi Vol 4, No 2 (2023):
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52423/anoa.v4i2.46285

Abstract

The objectives of the Internal Community Partnership Program (PKMI) are: 1). Increasing the knowledge and technical skills of BUMDes managers in developing superior village potential through planning business types and actively involving the community as beneficiaries; and 2). Increase the knowledge and morality of BUMDes managers, so that in developing the village's superior potential they can utilize budgets that are carried out honestly, openly, fairly, professionally and future-oriented. To achieve this goal, the method used was training with a focus on lecture and FGD methods. The PKMI results show that: 1) Training to increase the capacity of BUMDes managers in developing superior village potential, is a vehicle for administrators and business unit managers to identify and ensure appropriate, effective and innovative superior potential in supporting BUMDes programs to increase village income and community welfare; 2) Capacity building training in developing superior village potential becomes a starting point for administrators, business managers and BUMDes program target groups to identify various challenges and obstacles; as well as solving problems, so that they are able to choose the right type of business by involving the community as beneficiaries.
STRATEGI BERTAHAN HIDUP NELAYAN-NELAYAN KECIL DESA BATU AMPAR,KECAMATAN PALMATAK, KABUPATEN ANAMBAS Azizah, Lutfiana Nur; Anugrahini, Triyanti
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol. 20, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Common problems faced by fishermen include the limited availability of fish resources, due to over fishing, climate change and the instability of fish selling prices. This condition is also experienced by small fishermen in Batu Ampar Village who carry out traditional fishing activities on the high seas. Facing the limitations of accessible fish resources and the uncertainty of the climate, they made various efforts so that they could survive. The purpose of this study was to describe the survival strategies of small fishermen in Batu Ampar Village in dealing with the problems faced while they were at sea. This research was conducted using a qualitative approach. Through the selection of informants by purposive sampling, in-depth interviews were conducted with 8 fishermen informants. The results showed that the small fishermen of Batu Ampar Village carried out a survival strategy that was reviewed based on survival skills standards when facing various problems at sea. These strategies include fishermen returning home and catching fish near the island, maximizing the use of GPS and fish finders, helping each other with fellow fishermen at sea, approaching oil and gas drilling areas, and utilizing existing equipment.