Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Krisis Identitas Budaya Generasi Z: Antara Lema Bahasa Bahasa Nasional, Bahasa Daerah dan Bahasa Alay Anhar, Anhar
SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities Vol 4, No 1 (2024): SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities
Publisher : SOCIETIES: Journal of Social Sciences and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/societies.v4i1.64557

Abstract

Abstrak. Setiap negara memiliki suku dan ras sebagai ciri khas negaranya. Sebagaimana halnya bangsa Indonesia, selain memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, Indonesia juga memiliki bahasa-bahasa daerah antara lain, Kalimantan dengan bahasa Banjar dan dayak, Sulawesi Selatan bahasa mayoritas sebagai bahasa pemersatu yaitu, bahasa Bugis, Konjo, dan Makassar juga mengemban fungsi-fungsi ideal, kemudian bahasa Jawa sebagai lambang identitas dan aset budaya keIndonesiaan, serta sebagai sarana komunikasi antaretnik. Fungsi-fungsi ini secara perlahan lahan mengalami transisi dan pergeseran pada aspek penggunaannya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mempertahankannya, misalnya bahasa daerah dijadikan salah satu mata pelajaran muatan lokal pada tingkat sekolah dasar, diadakan penelitian, dan seminar dari waktu ke waktu, bahkan dibuka program studi atau jurusan sastra daerah di perguruan tinggi. Selain itu, Kongres nasional maupun internasional sudah sering diadakan. Namun, semuanya ini tidak dapat menjadi solusi yang memadai untuk mempertahankannya. Secara ankaronik terdapat dua hal yang menjadi penyebab utama. Pertama, bahasa daerah mengalami penurunan prestise sehubungan dengan menguatnya kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Kedua, hubungan-hubungan sosial kita semakin kompleks dalam ranah media sosial yang pada gilirannya membentuk sikap pragmatis untuk memilih menguasai bahasa alay yang menjadi bagian dari masyarakat nasional. Konsekuensi yang ditimbulkannya memang besar antara lain, akan terjadi krisis identitas budaya yang dimulai dari hilangnya pengguna bahasa daerah hingga krisis identitas kedaerahannya bagi generasi Z.Kata Kunci: Bahasa,  Budaya, Media Sosial.
Optimalisasi Materi Inklusi Kesadaran Pajak bagi Dosen Mata Kuliah Wajib Umum dengan Pendekatan Teks Akademik Genre Makro Anhar, Anhar
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v3i2.2709

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk; (1) optimalisasi penerapan strategi dan materi inklusi pajak yang diterapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak bersama dengan kementerian yang membidangi pendidikan untuk meningkatkan kesadaran perpajakan kepada peserta didik, baik dari tingkat dasar sampai dengan menengah, serta guru sebagai demonstrator dan dosen sebagai fasilitator yang diimplementasikan dalam bentuk integrasi materi kesadaran pajak secara hidden kurikulum, proses pembelajaran, dan ketersediaan literatur; (2) penguatan literasi dan materi dalam mata kuliah wajib umum bagi para dosen serta mahasiswa dalam menumbuhkan kesadaran pajak melalui pendekatan teks akademik genre makro dalam berbagai perspektif; (3) sebagai bentuk tanggung jawab dunia pendidikan pada pembentukan karakter generasi bangsa, maka penyelenggaraan pendidikan tinggi diarahkan untuk mampu menumbuhkan kesadaran mahasiswa membayar pajak kemudian mensosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat sekitarnya. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan metode sharing hyperlink teks, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan microteaching. Hasil kegiatan ini diharapkan dapat; (1) meningkatkan strategi dalam menyampaikan materi tentang inklusi kesadaran pajak bagi dosen yang mengampu mata kuliah wajib umum; (2) meningkatkan peran dosen mata kuliah wajib umum dalam upaya optimalisasi kesadaran pajak mahasiswa dan etika pajak yang baik bagi masyarakat umumnya.
Pergeseran Ideologi Agama dalam Puisi Almustafa Karya Kahlil Gibran Anhar, Anhar
Bahasa: Jurnal Keilmuan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : ppjbsip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/bahasa.v4i2.287

Abstract

The purpose of this research; (1) describe, explore, and analyze the shift in religious ideology in Kahlil Gibran's poem Almustafa, (2) describe, explore, and analyze the construction of the reality of religious values in Kahlil Gibran's Almustaf poem. This type of research is classified as a qualitative descriptive research. The approach used is a critical literacy approach, which is to analyze the use of language aspects that experience a shift in religious values. The object of this research is the poem Almustafa by Kahlil Gibran. Data collection techniques used library techniques, namely reading, understanding, and analyzing the poem Almustafa by Kahlil Gibran. The data analysis technique uses library techniques, namely by reading, understanding, and analyzing the poem Almustafa by Kahlil Gibran through a critical literacy approach. The results showed that; (1) there is a shift in religious values in some parts of the poem. In poetry, Kahlil Gibran's views on religious values contain controversy between the title which is illustrated as a form of reflection of Islamic figures and the illustration presented. The shift in religious values occurs due to errors in the use of language aspects, namely concrete words, idioms, and figurative language used that are not in accordance with the context. The language aspect is fragments of poetry in the form of words, clauses, or sentences, (2) the shifts that occur, both in nature and in scope are different, this is due to differences in religious values conveyed by the construction of reality in the text. The shift is in the form of syncretism of several religious values, namely Islam, Hinduism, Christianity so that the benchmark for the value of truth in a message and the meaning of poetry becomes abstract. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk, (1) mendeskripsikan, mengeksplorasi, dan menganalisis pergeseran ideologi agama dalam puisi Almustafa karya Kahlil Gibran, (2) mendeskripsikan, mengeksplorasi, dan menganalisis konstruksi realitas nilai agama dalam puisi Almustaf karya Kahlil Gibran. Jenis penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah ancangan literasi kritis, yaitu menganalisis penggunaan aspek bahasa yang mengalami pergeseran nilai-nilai agama. Objek penelitian ini adalah puisi Almustafa karya Kahlil Gibran. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, yaitu membaca, memahami, dan menganalisis puisi Almustafa karya Kahlil Gibran. Teknik analisis data menggunakan teknik pustaka, yaitu dengan membaca, memahami, dan menganalisis puisi Almustafa karya Kahlil Gibran melalui ancangan literasi kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) terjadi pergeseran nilai-nilai agama dalam beberapa bagian puisi. Dalam puisi, pandangan-pandangan Kahlil Gibran tentang nilai-nilai agama mengandung kontroversi antara judul yang diilustrasikan sebagai bentuk refleksi tokoh Islam dengan ilustrasi yang disampaikan. Pergeseran nilai-nilai agama terjadi akibat kesalahan penggunaan aspek bahasa, yaitu kata konkret, idiom, dan bahasa figuratif yang digunakan tidak sesuai dengan konteksnya. Aspek bahasa tersebut merupakan penggalan-penggalan puisi berupa kata, klausa, atau kalimat, (2) pergeseran yang terjadi, baik sifat maupun cakupannya berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan nilai-nilai agama yang disampaikan dengan konstruksi realitas yang ada dalam teks. Pergeseran tersebut berupa sinkretisme beberapa nilai agama, yaitu Islam, Hindu, Nasrani, dan Yahudi sehingga tolok ukur nilai kebenaran dalam sebuah pesan dan makna puisi menjadi abstrak.
Pelatihan Jurnalistik Untuk Mengkatkan Intelektual Habit Dengan Badaya Literasi Kritis Bagi Mahasiswa Anhar
ADM : Jurnal Abdi Dosen dan Mahasiswa Vol. 2 No. 2 (2024): ADM : Jurnal Abdi Dosen dan Mahasiswa
Publisher : Penerbit dan Percetakan CV.Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jurnaladm.v2i2.712

Abstract

Tujuan dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk; (1) untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang intelektual habit baik dalam hal penggunaan teknologi informasi, meningkatkan pengetahuan teoritis tentang teknologi m fact-checking maupun kesadaran etika jurnalistik, (2) penguatan kesadaran literasi kritis mahasiswa melalui dalam hal berita hoaks dengan pendekatan teks akademik genre makro dalam berbagai perspektif, (3) sebagai bentuk tanggung jawab dunia pendidikan pada pembentukan karakter generasi bangsa yang cerdas dan kritis, kemudian mensosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat sekitarnya. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan metode sharing scientia hyperlink teks yaitu dengan tahap (1) metode ceramah dengan memberikan pengantar teori jurnalistik, (2) sesi diskusi identifikasi berita hoax melalui literasi kritis, (3) sesi praktek menulis dengan gaya atau ragam jurnalistik. Hasil kegiatan ini diharapkan dapat, (1) mengembangkan budaya literasi kritis di kalangan mahasiswa, menjadikan mereka agen perubahan yang lebih siap menghadapi tantangan di era teknologi 4.0 dalam mengenali dan memverifikasi berita hoaks, (2) meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya memiliki intelektual habit sebagai kesiapan dalam menghadapi gempuran teknologi era 4.0 yang semakin kompleks, (3) keberanian mahasiswa dalam menyampaikan opini melalui tulisan.
TRANSFORMASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM ERA DIGITAL: PERSPEKTIF KOMUNIKASI WHATSAPP DI LINGKUNGAN KAMPUS Anhar
Jurnal Humaniora dan Sosial Sains Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : Pojok Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mwndeskripsikan, dan menganalisis nilai nilai pendidikan karakter dalam komunikasi menggunkan WhatsApp yang dilakukan antara mahasiswa dan dosen. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode  membaca. Data berasal dari komunikasi teks percakapan mahasiswa Program Studi Manajemen  di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan menggunakan WhatsApp. Teknik pengumpulan data meliputi dokumentasi, pembacaan, dan pencatatan. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai-nilai karakter seperti religiusitas, nasionalisme, integritas, kemandirian, dan kerja sama teridentifikasi dalam komunikasi tersebut. Namun, nilai-nilai seperti cinta lingkungan, loyalitas, anti-korupsi, antidiskriminasi, dan antikekerasan tidak ditemukan. Fungsi komunikasi yang teridentifikasi mencakup fungsi edukatif, religius, sosial, dan budaya. Penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi WhatsApp antara mahasiswa dan dosen tidak hanya menjadi media informasi akademik, tetapi juga sarana internalisasi nilai-nilai karakter, meskipun beberapa nilai penting masih kurang tercermin.
Dosen Otoritatif: Analisis Persepsi Mahasiswa STIE Balikpapan Puspita, Ephine Khaylilla; Tsalisa, Syafarani; Pranata, Raynaldi; Anhar
Indo-MathEdu Intellectuals Journal Vol. 5 No. 5 (2024): Indo-MathEdu Intellectuals Journal
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/imeij.v5i5.1958

Abstract

This research aims to investigate student’s perceptions of authoritative teachers, commonly referred to as "killer" lecturers, in the context of the teaching and learning process, communication, and the lecturer’s assessment standards. The research employs a qualitative descriptive approach. The study was conducted at the STIE Balikpapan campus, with subjects being fifth-semester students from the Faculty of Business Economics. Data collection was carried out using semi-structured questionnaires containing open-ended questions to explore students views in depth. The results indicate that students perceive "killer" lecturers as strict, difficult to joke with, having high assessment standards, and engaging in minimal interaction. The study also highlights how effective collaborative and interactive teaching styles can create a conducive learning environment to achieve established educational goals
Koherensi dan Kejelasan Kalimat dalam Surat Perjanjian Kerjasama: Pendekatan Linguistik dan Legal Septiani, Sasi; Ramadhany, Chusnul Lintang; Putri, Synta Aulia; Anhar, Anhar
Indo-MathEdu Intellectuals Journal Vol. 5 No. 5 (2024): Indo-MathEdu Intellectuals Journal
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/imeij.v5i5.1960

Abstract

This research aims to analyze linguistic aspects in cooperation agreement letters, particularly the use of legal terms, sentence coherence, and emphasis through linguistic elements such as bolding and quotation marks. Data were collected from several cooperation agreements in the health sector and analyzed using a qualitative descriptive approach. The results show that legal terms such as "First Party," "Second Party," as well as Force Majeure and breach of contract clauses must be consistently structured to ensure legal certainty and prevent misinterpretation. The use of linguistic elements such as conditional sentences, bolding, and quotation marks helps clarify meaning and strengthen the message in the document. Moreover, this research affirms that linguistic aspects play a significant role in supporting the clarity and readability of legal documents, which has implications for law enforcement and reducing the risk of disputes. The recommendation from this research is the need for a balance between linguistic and legal approaches in drafting cooperation agreements to make documents more effective and legally valid
Persepsi Penonton terhadap Interaksi Bahasa Isyarat dan Verbal dalam Drama Twinkling Watermelon Anhar, Anhar; Aura May Safira; Aura Natasya Nur Putri; Zahra Anggraeni
Indo-MathEdu Intellectuals Journal Vol. 5 No. 5 (2024): Indo-MathEdu Intellectuals Journal
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/imeij.v5i5.1966

Abstract

Communication is the process of conveying information between two or more parties, encompassing both verbal and non-verbal communication. In the entertainment industry, verbal communication often takes center stage; however, recently, sign language as a form of non-verbal communication has gained increasing appreciation. Sign language is not only used by the deaf community but has also become a symbol of diversity. This research aims to analyze audience perceptions of the use of sign language and verbal communication in the drama Twinkling Watermelon. This study is categorized as qualitative descriptive research. Qualitative research as a particular tradition in social sciences that fundamentally relies on observing humans in their own environment and interacting with them in their own language and terminology. The research techniques utilized include observation, analysis, and documentation in the form of images from scenes in Twinkling Watermelon. The results indicate that viewers hold a positive view of sign language, perceiving it as enhancing awareness of the importance of inclusivity. The use of sign language in this drama underscores that deafness is not a deficiency, but rather a difference that deserves respect. This drama inspires viewers to be more open-minded and interested in learning sign language
Interaksi Media Sosial dan Minat Baca di Kalangan Gen Z Anhar, Anhar; Hazlin, Nur Azra Amanda; Simanjuntak, Adelia; Nurbidayah, Diandra
Indo-MathEdu Intellectuals Journal Vol. 5 No. 5 (2024): Indo-MathEdu Intellectuals Journal
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/imeij.v5i5.1973

Abstract

This study aims to examine the interaction between social media and reading interest among Gen Z, a generation born in the digital era and highly dependent on social media in daily life. Using a qualitative descriptive approach, this study explores Gen Z's perception of the impact of social media on reading habits, both positively and negatively. The type of research used is a qualitative descriptive approach. Data was obtained from 20 informants through semi-structured interviews and observation of social media activities related to literacy. Data analysis was carried out qualitatively consisting of data reduction, data presentation, and conclusion drawn. The results of the study show that although social media diverts some attention from conventional reading activities, this platform can also be used as a tool to promote literacy through online reading communities and literacy-related content. This research provides important insights for the development of strategies to increase reading interest among the younger generation.
Pengaruh Tiktok Terhadap Perkembangan Bahasa di Kalangan Generasi Alpha Anhar, Anhar; Khoirunnisaa, Khoirunnisaa; Septianti, Lisa; Asmawati, Mala
Indo-MathEdu Intellectuals Journal Vol. 5 No. 5 (2024): Indo-MathEdu Intellectuals Journal
Publisher : Lembaga Intelektual Muda (LIM) Maluku

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54373/imeij.v5i5.1994

Abstract

This study explores the influence of TikTok on the language development of Generation Alpha in Indonesia, a generation born after 2010 and raised in a digital environment. Using a qualitative descriptive approach, this research employs in-depth interviews, observation, and content analysis to examine how TikTok affects vocabulary, the emergence of new terms, and communication patterns. The findings reveal that TikTok contributes to the rise of neologisms and slang terms such as "rizz," "brainrot," and "sigma," which have quickly spread among Generation Alpha. This trend enriches vocabulary while also driving changes in formal language norms, although concerns remain regarding a decline in formal language proficiency. This study provides insights into the dynamics of language in the digital age and its implications for language education policy