Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Pengujian 83 Galur Padi Sawah (Oryza sativa L.) untuk Sifat Toleransi Terhadap Cekaman Suhu Rendah Yusuf L. Limbongan
AgroSainT Vol 2 No 3 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/agro.v2i3.702

Abstract

Seleksi akan memberikan respon yang optimal bila menggunakan kriteria seleksi yang tepat. Seleksi berdasarkan daya hasil biasanya kurang memberikan hasil optimal bila tidak didukung oleh kriteria seleksi lain berupa komponen pertumbuhan dan komponen hasil yang berkorelasi kuat dengan daya hasil. Selain itu, seleksi yang dilakukan di lokasi target akan memberikan daya adaptasi dan produksi yang lebih baik dibandingkan dengan seleksi yang dilakukan di lingkungan non-target, baik dengan menggunakan indeks seleksi maupun produksi. Penelitian ini bertujuan untuk memilih galur dengan sifat-sifat yang lebih baik dan menduga efektifitas seleksi berdasarkan daya hasil dan indeks terboboti. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tikala, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan yang berada pada ketinggian tempat 750 m dpl. dengan tipe iklim A menurut klasifikasi iklim Schmidt & Fergusson.Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah galur-galur padi F6 hasil seleksi dari 3 kombinasi persilangan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Perbesaran (Augmented Design). Sebagai perlakuan adalah 83 galur F6 hasil seleksi dari F5 dan 6 genotipe tetua sebagai genotipe cek (Pulu’ Mandoti, Lambau, Pinjan, Fatmawati, Gilirang dan Sintanur). Galur-galur yang diuji tidak diulang sedangkan genotipe cek diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur-galur yang diuji menampilkan keragaman yang besar untuk semua karakter seleksi. Galur-galur yang terpilih dari kedua lingkungan seleksi (Bogor dan Toraja) memperlihatkan bahwa baik yang diseleksi berdasarkan produksi ataupun seleksi berdasarkan indeks seleksi, memiliki perbedaan dari segi superioritasnya. Galur yang terpilih pada lingkungan target (Toraja) didominasi oleh galur-galur yang berasal dari persilangan tetua toleran suhu rendah Pinjan dengan tetua rentan Fatmawati yaitu galur-galur IPB117, sedangkan galur-galur yang terpilih pada lingkungan non target (Bogor) didominasi oleh zuriat hasil persilangan dari Lambau dan Fatmawati (IPB149). Komponen pertumbuhan berkorelasi negatif, sedangkan komponen hasil berkorelasi positif terhadap hasil gabah per petak. Nilai heritabilitas dalam arti luas berkisar antara rendah sampai sedang.
Efektivitas Seleksi Generasi F2 Hasil Persilangan Padi Unggul Lokal Toraja dengan Padi Tipe Baru Impari 7 Yusuf L. Limbongan
AgroSainT Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/agro.v5i1.713

Abstract

Seleksi akan memberikan respon yang optimal bila menggunakan kriteria seleksi yang tepat. Seleksi berdasarkan daya hasil biasanya kurang memberikan hasil optimal bila tidak didukung oleh kriteria seleksi lain berupa komponen pertumbuhan dan komponen hasil yang berkorelasi kuat dengan daya hasil. Penelitian ini bertujuan untuk menduga efektifitas seleksi pada lokasi target berdasarkan daya hasil dan indeks terboboti. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tikala, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan yang berada pada ketinggian tempat 750 m dpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 hingga Februari 2013. Material genetik diperoleh dari persilangan antara 3 tetua lokal dan 1 padi unggul tipe baru yang dilakukan di Tikala pada bulan November 2011. Generasi F1 ditanam dan diseleksi sejak Januari 2012 hingga Agustus 2012. Sejumlah besar generasi F2 dan 3 genotipe tetua sebagai genotipe cek (Pare Bau’, Pare Lallodo, Pare Lea dan Inpari-7) ditanam dalam barisan yang diantarai oleh 4 barisan genotipe cek. Seleksi langsung dan seleksi tidak langsung berdasarkan hasil dan indeks seleksi tidak terboboti (UNWINDEX) dan indeks seleksi terboboti (WINDEX), di mana pembobot disesuaikan dengan nilai korelasi genotipik dan besarnya sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung tiap komponen terhadap hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Galur F2 terpilih melalui seleksi tanpa pembobotan yaitu galur UKIT-C-01-01, UKIT-C-03-32, UKIT-C-03-39, UKIT-C-03-46, UKIT-C-03-38, UKIT-C-03-25, UKIT-C- 03-26, UKIT-C-03-30, UKIT-C-03-28, UKIT-C-03-24, UKIT-C-03-33, dan UKIT-C-03-42. Galur F2 terpilih melalui seleksi dengan pembobotan yaitu galur UKIT-C-01-01, UKIT-C-03-43, UKIT-C-03-24, UKIT-C-03-39, UKIT-C-03-26, UKIT-C-03-32, UKIT-C-03-28, UKIT-C-03-42, UKIT-C-01-06, UKIT-C- 03-47, UKIT-C-02-12, dan UKIT-C-03-25. Galur F2 terpilih melalui seleksi dengan karakter bobot gabah per malai yaitu galur UKIT-C-02-11, UKIT-C-03-39, UKIT-C-03-37, UKIT-C-03-43, UKIT-C-01-01, UKIT-C-01-06, UKIT-C-03-28, UKIT-C-03-42, UKIT-C-02-18, UKIT-C-02-20, UKIT-C-02-22, dan UKIT- C-03-24. Karakter ciri 16 (jumlah gabah per malai), ciri 18 (panjang malai), ciri 22 (ekor pada bulir), ciri 29 (waktu pemasakan gabah) dan ciri 38 (warna beras) memberikan sumbangan pengaruh yang signifikan terhadap hasil.
EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI PLASMA NUTFAH TANAMAN MARKISA (Passiflora quadrangularis L.) Yusuf L. Limbongan
AgroSainT Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/agro.v6i1.724

Abstract

Ketersediaan varietas unggul yang sesuai dengan kebutuhan konsumen menjadi syarat yang harus dipenuhi dalam industrialisasi pertanian dan liberalisasi perdagangan. Varietas unggul dapat diraki jika tersedia keragaman sumberdaya genetik. Keberadaan koleksi plasma nutfah harus terus dipertahankan dan ditingkatkan sejalan dengan tuntutan perakitan varietas untuk memperkaya cadangan gen, kemudian dikonservasi secara ex-situ agar mudah dalam perawatan, evaluasi, pengamanan, dan pemanfaatannya. Eksplorasi plasma nutfah tanaman markisa dilakukan di beberapa sentra produksi markisa di kecamatan Buntu Pepasan, kabupaten Toraja Utara yang terletak pada ketinggian 1.340 m dpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan April- September 2014, dalam bentuk survey dengan cara penggalian informasi tentang keberadaan tanaman markisa dan observasi langsung di lapangan dengan mengamati karakter tanaman, pertumbuhan tanaman, produktifitas, hama penyakit, kualitas hasil, dan kandungan gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter kualitatif pada varietas lokal pada umumnya sama dengan varietas pembanding MA01, karakter kuantitatif pada varietas lokal secara umum sama dengan varietas pembanding, kecuali bobot kulit buah dan jumlah biji per buah, kandungan vitamin C, kandungan asam total, kadar sari buah dan padatan terlarut pada varietas pembanding lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lokal.
Analisis Persilangan Dialel pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum) Filemon Lanik Sura'; Yusuf L Limbongan; Vonnisye Vonnisye
AgroSainT Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/agro.v9i2.1223

Abstract

Penggunaan benih cabai yang belum unggul dan daya hasilnya masih rendah menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya produksi cabai di Indonesia, khususnya di Toraja. Salah satu jenis cabai besar yang terkenal di Toraja adalah Cabai Katokkon yang memiliki rasa dan aroma yang khas. Cabai ini merupakan salah satu cabai yang disilangkan pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan persilangan cabai dengan analisis dialel. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UKI Toraja di Kakondongan, Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara, pada bulan Desember 2017 hingga Juni 2018. Penelitian ini menggunakan metode analisis dialel dengan lima tetua cabai yaitu cabai katokkon, cabai pabrika, cabai keriting, cabai rawit putih, cabai rawit hijau. Hasil persilangan Cabai Katokkon (?) x Cabai Rawit Putih (?) menunjukkan persentase keberhasilan persilangan terbaik. Persilangan Cabai Katokkon (?) x Cabai Rawit Hijau (?) menghasilkan pertumbuhan bibit tertinggi dan jumlah daun terbanyak pada umur 4 MST. Pada persilangan Cabai Rawit Hijau (?) x Cabai Keriting (?) memiliki nilai viabilitas dan vigor terbaik. Hasil persilangan Cabai Paprika (?) x Cabai Keriting (?) menghasilkan luas daun terlebar.
Karakterisasi Dan Seleksi Galur F2 Hasil Persilangan Padi Aromatik Dengan Padi Tipe Baru Inpari 4 (Oryza sativa L.) markus kendek; Yusuf L Limbongan
AgroSainT Vol 12 No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/9tw27j49

Abstract

Penelitian bertujuan untuk memilih galur-galur F2 padi aromatik hasil persilangan Pare Kombong x Inpari 4, Pare Bau x Inpari 4, dan Inpari 4 x Pare Bau (resiprok) yang memiliki karakter-karakter unggul pada produksi hasil dan mutu. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Fakultas Pertanian, Kampus II UKI Toraja, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara. Tempat penelitian berada pada ketinggian sekitar 750 m dpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2019 hingga Januari 2020. Penelitian ini menggunakan metode seleksi single seed discent dan hasil pangamatan dianalisis regresi dan korelasi terhadap karakter bobot gabah bernas per rumpun. Hasil penelitian menunjukkan hasil persilangan padi aromatik yakni Pare Kombong x Inpari 4 menghasilkan karakter-karakter yang beragam pada populasi F2. Karakter komponen hasil populasi F2 hasil persilangan Pare Kombong x Inpari 4 yang memiliki korelasi positif terhadap peningkatan produksi pada hasil yaitu karakter bobot gabah bernas per malai, jumlah gabah bernas per malai, jumlah gabah per malai, jumlah anakan produktif, jumlah anakan maksimum, bobot 1000 biji, panjang malai, umur panen, umur berbunga, dan panjang daun bendera. Sedangkan karakter komponen hasil yang memiliki korelasi negatif terhadap hasil yaitu karakter panjang ekor gabah, tinggi tanaman dan kerontokan. Sedangkan karakter panjang dan lebar gabah hanya memiliki korelasi yang sangat sedikit terhadap produksi. Galur yang terpilih secara seleksi terboboti pada populasi F2 Pare Kombong x Inpari 4 yaitu K69, K19, K188, K70, K168, K94, K84, K40, K40, K110, K112, K191, K173, K9, K176, K124, K31, K3, K177 dan K11.
Pengaruh Bokashi Limbah Ternak Kambing dan Pupuk KCl Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Lobak ( Raphanus sativus L.) Jesika; Yusuf L. Limbongan; Pasari lempang
AgroSainT Vol 15 No 1 (2024): Agro Saint
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/8rmae449

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bokashi limbah ternak kambing dan pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman lobak (Raphanus sativus L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga September 2023 di Kelurahan Batupapan, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja dengan ketinggian ± 760 Mdpl. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan faktorial yang disusun menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor perlakuan berbeda yaitu : Faktor I (Bokashi limbah ternak kambing / B) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu : B0 (kontrol), B1 (94 g/tanaman), B2 (187,5 g/tanaman), B3(281,2 g/tanaman). Faktor II ( Dosis pupuk KCl / K) terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu : K0 (kontrol), K1 (1,25 g/tanaman), K2 (1,87 g/tanaman), sehingga terdapaat 12 kombinasi perlakuan yaitu : B0K0, B0K1 ,B0K2 ,B1K0, B1K1, B1K2, B2K0, B2K1, B2K2, B3K0 ,B3K1, B3K2. Perlakuan Bokashi limbah ternak kambing dengan dosis 281,2 9/tanaman memberikan hasil terbaik pada tinggi tanaman, jumlah daun, diameter daun, diameter umbi, panjang umbi, bobot per umbi, bobot umbi per petak, bobot biologi, dan indeks panen. Perlakuan pupuk KCl dengan dosis 1,87 g/tanaman, memberikan hasil terbaik pada tinggi tanaman, jumlah daun, diameter daun, diameter umbi, panjang umbi, bobot per umbi, bobot umbi per petak, bobot biologi dan indeks panen. Kombinasi perlakuan Bokashi limbah ternak kambing dosis 281,2 g/tanaman dan pupuk KCl dosis 1,87 g/tanaman merupakan kombinasi terbaik pada tinggi tanaman, jumlah daun, diameter daun, diameter umbi, panjang umbi, bobot per umbi, bobot umbi per petak, bobot biologi dan indeks panen.
Pengaruh Arang Sekam dan Konsentrasi Em4 Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat Apel (Solanum lycopersicum L) Junianto Samperuruk Pabanga; Yusuf L Limbongan; Afra Andre Pasanda
AgroSainT Vol 14 No 2 (2023): Agro Saint
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/zxq12m08

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sekam bakar dan konsentrasi EM4 terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat apel (Solanum lycopersicum L). Peneltian dilaksanakan mulai pada Bulan Oktober 2023 hingga Desember 2023 yang berlokasi di Kelurahan Lapandan, Kecamatan Makale Utara, Kabupaten Tana Toraja dengan ketinggian ± 800 m dpl. Penelitian dilakukan dengan percobaan menggunakan faktorial yang disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Adapun taraf masing-masing perlakuan yaitu : taraf perlakuan EM4 yakni E0 : kontrol, E1 : 10 ml/l air/petak, E2 : 20 ml/l air/petak, E3 : 30 ml/l air/petak. Sedangkan taraf perlakuan arang sekam yakni A0 : kontrol, A1 : 5 ton/ha, A2 : 10 ton/ha, A3 : 15 ton/ha. Hasil penelitian memperlihatkan perlakuan dosis EM4 30 ml/l air/petak memperlihatkan hasil paling baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat apel. Perlakuan arang sekam dosis 15 ton/ha memperlihatkan hasil paling baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat apel. Sedangkan Kombinasi perlakuan EM4 dengan dosis 30 ml/l air/petak dengan arang sekam dosis 15 ton/ha memperlihatkan hasil paling baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat apel
PENGARUH PUPUK UREA DAN BOKASHI LIMBAH TERNAK AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) Dyna Ranindaya Sumboli; Yusuf L Limbongan; Berlian Z Haryati
AgroSainT Vol 14 No 2 (2023): Agro Saint
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/299h9j60

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk urea dan bokashi limbah ternak ayam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada (Lactuca sativa L.). Penelitian berlangsung dari bulan Juli 2023 sampai bulan September 2023, di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Kristen Indonesia Toraja, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk percobaan faktorial dengan 2 (dua) faktor yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pupuk urea sebagai faktor pertama terdiri atas empat taraf perlakuan yaitu U0 = 0 g/polybag, U1 = 1,5 g/polybag, U2 = 2,5 g/polybag dan U3 = 3,5 g/polybag, sedangkan bokashi limbah ternak ayam sebagai faktor kedua terdiri atas empat taraf perlakuan yaitu A0 = 0 g/polybag, A1 = 150 g/polybag, A2 = 250 g/polybag, dan A3 = 350 g/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk urea berpengaruh baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada. Dosis 3,5 gram/polybag (U3) memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah helai daun, dan berat segar ekonomis pertanaman. Dosis 2,5 gram/polybag (U2) memberikan pengaruh terbaik terhadap indeks panen dan volume akar. Bokashi limbah ternak ayam berpengaruh baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada. Dosis 350 gram/polybag (A3) memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah helai daun, dan berat segar ekonomis pertanaman. Dosis 250 gram/polybag (A2) memberikan pengaruh terbaik terhadap indeks panen. Dosis 150 gram/polybag (A1) memberikan pengaruh terbaik terhadap volume akar. Terdapat interaksi antara pupuk urea dan bokashi limbah ternak ayam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada. Kombinasi antara dosis pupuk urea 3,5 gram/polybag (U3) dengan dosis bokashi limbah ternak ayam 350 gram/polybag (A3) memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah helai daun, dan berat segar ekonomis pertanaman.
Pengaruh Arang Sekam dan NPK Phonska Terhadap Pertumbuhan Batang Bawah Durian (Durio zibethinus Murr) Repin Rombe Allo; Yusuf L Limbongan; Afra Andre Pasanda
AgroSainT Vol 14 No 2 (2023): Agro Saint
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/dm87gr28

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh Arang Sekam dan NPK Phonska terhadap Pertumbuhan Batang Bawah Durian, yang Dilaksanakan pada Bulan Juni – September 2023, di Kebun Percontohan Fakultas Pertanian Universitas Kristen Indonesia Toraja, Pakkea, Kelurahan Tallunglipu, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara, ketinggian tempat 740 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan faktorial dengan 2 faktor yaitu media tanam Arang Sekam dan NPK Phonska dan tiga kali ulangan. Faktor Pertama Dosis Arang Sekam yang terdiri atas tiga taraf yaitu: A0: Kontrol, A1: 50 gram/1 kg tanah, dan A2 :100 gram/1 kg tanah. Faktor dosis pupuk NPK Phonska yang terdiri atas empat taraf yaitu: P0: Kontrol, P1 : 5 gram/ polibag, P2 : 10 gram/polybag, dan P3 : 15 gram/ polybag. Variabel yang diamati yaitu: waktu keluarnya tunas, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, berat basah dan berat kering. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemberian Arang sekam dengan dosis 100 gram/ 1 kg tanah pupuk NPK Phonska dengan dosis 10 gram/polibag memberikan pengaruh terbaik terhadap waktu keluarnya tunas, tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat basah dan berat kering tanaman.
UJI KERAGAMAN GENETIK, HERITABILITAS DAN KERAGAAN AGRONOMI GALUR F6 PADI TIPE BARU HITAM DAN MERAH DATARAN TINGGI Parari, Trisday Yiin; Limbongan, Yusuf L; Mangando, Yeheskiel; Karamang, Syukur
JURNAL AGROSAINS : Karya Kreatif dan Inovatif Vol 9 No 2 (2024): JURNAL AGROSAINS : Karya Kreatif dan Inovatif
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/agrosains.2024.9.2.92-101

Abstract

Efforts to increase rice production in the highlands which are hampered by cold temperatures continue to be made, one of which is by developing new varieties that are able to adapt to these conditions. The aim of this research was to test genetic diversity, heritability values, and test the performance of agronomic characters of several new types of F6 black and red rice resulting from crosses. This research was carried out in rainfed rice fields in Barana' Hamlet, Tikala District, North Toraja Regency at an altitude of 855 m above sea level. This research took place from May 2023 to December 2024. The planting material used in this research consisted of 6 promising F6 lines of black and red rice as well as the comparisons Inpari 4, Pare Lea, Pare Ambo and Pare Lallodo. This panel research was structured in the form of a randomized block design (RAK) with 3 replications so that there were 18 experimental plots. Each plot consists of 6 planting rows. The variables observed consisted of agronomic character components and organoleptic tests. Data analysis used analysis of variance (Anova) and the BNJ test level was 0.05. The results of the research show that the value of genetic diversity and phenotypic character of the new types of black and red F6 rice lines shows narrow criteria. The characteristics of the number of grain contents per panicle, weight of 100 seeds, panicle length and number of productive tillers had the best genetic diversity coefficient values. All the characters of the new black and red types of F6 rice lines have broad heritability values and high KGH. UKIT101-2-278-4, UKIT105-2-042-3 and UKIT105-2-042-5 lines had the best agronomic characteristics in terms of harvested dry grain weight per hectare, number of filled grains per panicle and number of productive tillers. UKIT101-2-278-2 and UKIT101-2-278-4 strains have rice in the criteria of the best taste and aroma.