Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Karakterisasi dan Observasi Lima Aksesi Padi LokalDataran TinggiToraja, Sulawesi Selatan Yusuf Limbongan; Fadjry Djufry
Buletin Plasma Nutfah Vol 21, No 2 (2015): December
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/blpn.v21n2.2015.p61-70

Abstract

Local rice of Toraja Plateau, such as Pare Bau’, Pare Kombong, Pare Lallodo, Pare Ambo’, and Pare Lea, is one source of organic food which may improve national food security in the future. In order to determine the character and superiority of these five accsessions, characterization, and observation had been conducted in North Toraja and Tana Toraja district in 2011–2013. Observation was carried out on five genotypes of local superior rice and one genotype as check variety (Cisantana variety). The experiment used randomized block design that was repeated five times, therefore 30 plots were observed. The parameters of observations consist of the growth components, yield components, productivity, nutrient content, flavor and aroma, and resistance to pests and diseases. The results showed that the five accessions have morphological difference, sharp and distinctive aroma, delicious/fluffier taste, resistance to pest, good adaptability to the plateau (700–2.000 m above sea level), high protein content, low fiber and glucose content, high vitamin B content, and delicious rice. Heritability values for all components of quantitative trait were ranged from moderate to high.AbstrakPadi lokal dataran tinggi di Tana Toraja, antara lain Pare Bau’, Pare Kombong, Pare Lallodo, Pare Ambo’, dan Pare Lea, merupakan salah satu sumber pangan organik dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional pada masa yang akan datang. Untuk mengetahui karakter dan keunggulannya, telah dilakukan karakterisasi dan observasi kelima aksesi tersebut di Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja tahun 2011–2013. Observasi dilakukan terhadap lima genotipe padi unggul lokal serta satu genotipe pembanding, yaitu varietas Cisantana. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang diulang 5 kali sehingga terdapat 30 petak observasi. Pengamatan dilakukan pada komponen pertumbuhan, komponen hasil, produktivitas, kandungan gizi, rasa, dan aroma, ketahanan terhadap hama dan penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima aksesi berbeda secara morfologi, memiliki aroma yang tajam dan khas, rasa nasi yang enak/pulen, tahan terhadap OPT, daya adaptasinya baik pada dataran tinggi (700–2.000 m dpl), kandungan protein tinggi, kandungan serat dan glukosa rendah, kandungan vitamin B tinggi, dan rasa nasi enak/enak sekali. Nilai heritabilitas untuk semua komponen kuantitatif berkisar antara kriteria sedang sampai tinggi.
Karakterisasi Dan Seleksi Galur F2 Hasil Persilangan Padi Lokal Merah Toraja Pare Lea X Inpari 4 (Oryza sativa L.) Trisday Yiin Parari; Y Limbongan; Samboan Samboan
JURNAL AGROSAINS : Karya Kreatif dan Inovatif Vol 7 No 1 (2022): JURNAL AGROSAINS : Karya Kreatif dan Inovatif
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/agrosains.2022.7.1.08-15

Abstract

Improvement of rice varieties in the highlands is very important considering the high effect of low temperatures on yield reduction, in addition to the production of variety quality, it needs to be considered in plant breeding activities, so that the F2 selection of red local rice crosses Toraja Pare Lea x Inpari is carried out. to select the F2 line from a cross of Pare Lea x Inpari 4 to get a superior character from the parent. The research was carried out in the rice fields of the Faculty of Agriculture, Tallunglipu District, North Toraja Regency. The research site is located at an altitude of about 750 m above sea level which was carried out from March 2019 to July 2019. This study used F1 seeds from a cross between Pare Lea x Inpari 4. This study used the Single Seed Discent (SSD) selection method. The observed characters are in the form of qualitative and quantitative characters of the results. The results showed that the diversity of characters of the F2 generation was very high, namely the average plant height of the line (115 - 150 Cm), the number of productive tillers (17 - 24), the age of harvest (120 - 145 Day), the number of pithy grain per panicle (236), weight of pithy grain per clump (126.7-143.6 g) and brown rice color (80%). Characters that had the highest positive correlation with increasing production (weight of pithy grain per clump) were the number of pithy grains per panicle (0.71), number of productive tillers (0.67), weight of 1000 seeds (0.25), and panicle length (0.24).
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Terung Putih Pada Lahan Marginal Toraja Dengan Penambahan Bokashi Jerami Vonnisye Vonnisye; Sri Oktavia Allorante; Yusuf L Limbongan; Afra Andre Pasanda
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 22 No 2 (2022): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v22i2.3336

Abstract

Toraja memiliki tipe lahan marginal. Lahan ini merupakan lahan yang miskin unsur hara dengan kandungan besi dan aluminium yang tinggi. Hal ini dikarenakan curah hujan di Toraja cukup tinggi. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini, bahan organik ditambahkan ke dalam tanah. Salah satu bahan organik yang cocok digunakan adalah jerami karena merupakan salah satu limbah pertanian yang cukup tinggi di Toraja. Jerami diolah menjadi bokashi untuk menambahkan bahan organik ke dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi terong putih di lahan marginal Toraja dengan penambahan bokashi jerami. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis varians. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering tanaman, diameter buah, panjang buah, bobot per buah, dan bobot buah per petak yang menunjukkan respon yang signifikan terhadap pemberian bokashi jerami. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemberian jerami bokashi dengan dosis 1,2 kg/10 kg tanah menunjukkan hasil terbaik untuk pertumbuhan dan produksi terong putih di lahan marginal Toraja.
ANALISIS SIDIK LINTAS KOMPONEN TUMBUH DENGAN HASIL PADI SAWAH (ORYZA SATIVA L.) DENGAN CEKAMAN SUHU RENDAH Yusuf L. Limbongan
AgroSainT Vol 1 No 2 (2010)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/agro.v1i2.344

Abstract

Perakitan varietas padi sawah berdaya hasil tinggi dan toleran suhu rendah merupakan alternatif pemecahan masalah pada daerah dataran tinggi akibat cekaman suhu rendah. Percobaan dilaksanakan di Kec. Sesean, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan yang berada pada ketinggian tempat 1500 m dpl. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK faktorial dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keragaman yang tinggi dalam populasi F2 hasil persilangan Fatmawati X Lambau, Gilerang X Lambau dan Sintanur X Lambau. Kriteria nilai heritabilitas pada semua komponen pertumbuhan dan komponen hasil pada umumnya tinggi. Pola pewarisan sifat pada tinggi tanaman, panjang malai, panjang bulu, dan umur panen yaitu dominan, sedangkan pada karakter panjang daun bendera mengikuti pola pewarisan epistasis dominan rangkap. Karakter pertumbuhan dan hasil berkorelasi kuat dengan bobot gabah per rumpun, kecuali pada karakter panjang bulu, korelasinya dengan bobot gabah per rumpun kecil. Pengaruh langsung komponen hasil terhadap bobot gabah per rumpun terbesar dicapai pada karakter persentase gabah bernas per malai, sedangkan karakter lainnya memiliki pengaruh langsung yang relatif kecil terhadap bobot gabah per rumpun. Pengaruh langsung pada semua komponen tumbuh lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh tidak langsungnya melalui komponen hasil.
Interrelasi Komponen Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas POIR) pada Setiap Tingkat Pembalikan Batang dan Dosis Pupuk SP-36 Yusuf L. Limbongan
AgroSainT Vol 1 No 3 (2010)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/agro.v1i3.361

Abstract

Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas. L) merupakan salah satu bahan makanan yang mempunyai daya adaptasi tinggi pada berbagai tekstur dan struktur tanah, serta dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi. Faktor genetik dan lingkungan juga berperan penting dalam produksi ubi jalar. Pembalikan batang tanaman ubi jalar dapat meningkatkan produksi dibandingkan tanpa pembalikan batang. Usaha–usaha lain untuk menunjang peningkatan produksi adalah pemupukan terutama pupuk SP-36. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembalikan batang tanaman dan pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan dan produksi ubi jalar. Percobaan dilaksanakan di kebun percobaan kampus II UKI Toraja, Kakondongan, Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara. Penelitian ini disusun berdasarkan RAK-faktorial yang terdiri atas 2 faktor yaitu frekuensi pembalikan batang dan dosis pupuk SP-36. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pembalikan batang satu kali berpengaruh baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar. Dosis SP-36 100 kg/ha berpengaruh baik terhadap komponen pertumbuhan dan hasil tanaman. Interaksi pembalikan batang satu kali dan pupuk SP-36 100 kg/ha berpengaruh baik terhadap indeks luas daun. Karakter laju pertumbuhan tanaman, jumlah umbi dan diameter umbi berperan penting dalam meningkatkan produksi tanaman ubi jalar.
RESPON TANAMAN KUBIS (Brassica oleraceae L) TERHADAP PUPUK KANDANG DAN KCl Yusuf L. Limbongan
AgroSainT Vol 2 No 1 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/agro.v2i1.375

Abstract

Tanaman kubis (Brassica oleraceae L) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang mempunyai arti penting bagi penduduk di Indonesia, sebab sayuran ini memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan juga merupakan komoditi ekspor. Percobaan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk bokashi kandang kambing dan KCl terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kubis. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pana, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang. Lokasi percobaan terletak pada ketinggian 700 meter diatas permukaan laut, curah hujan rata-rata 700-1000 mm per tahun tipe iklim B menurut Schmidt dan Ferguson. Percobaan ini dilaksanakan dalam percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Ada 2 faktor yang dicobakan yaitu pupuk bokasi kandang kambing dan perlakuan pupuk KCl. Hasil percobaan, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh bokashi pupuk kandang kambing pada pertumbuhan dan produksi tanaman kubis. Tanaman kubis yang diberi bokashi pupuk kandang kambing 10 ton/ha memberikan hasil yang terbaik dengan jumlah daun terbanyak, diameter krop terbesar, berat krop pertanaman tertinggi, berat krop perpetak tertinggi, dan berat krop/ha tertinggi, sedang dosis 15 ton/ha memberikan hasil tertinggi terhadap tinggi tanaman. Terdapat pengaruh pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kubis. Tanaman kubis yang diberikan pupuk KCl 125 kg/ha memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun terbanyak, diameter krop terbesar, berat krop pertanaman tertinggi, berat krop perpetak 26,54 kg atau setara dengan 69,48 ton/ha. Terdapat interaksi antara bokashi pupuk kandang kambing dan KCl terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kubis . Kubis yang diberi bokashi pupuk kandang kambing 10 ton/ha dikombinasikan dengan pupuk KCl 125 kg/ha memberikan hasil terbaik terhadap berat krop per petak 35,50 kg atau setara dengan 88,75 ton/ha.
INTERRELASI KOMPONEN PERTUMBUHAN, KOMPONEN HASIL DAN HASIL 12 GENOTIPE PADI SAWAH DI DATARAN TINGGI Yusuf L. Limbongan
AgroSainT Vol 2 No 2 (2011)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/agro.v2i2.392

Abstract

Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas strategis yang berperan penting dalam perekonomian dan ketahanan pangan nasional dan menjadi basis untuk revitalisasi pertanian. Salah satu upaya untuk mengembangkan padi dataran tinggi adalah dengan melakukan uji adaptasi padi pada beberapa daerah dataran tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman tiap galur dan varietas serta tingkat adaptasi dari masing-masing genotipe. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tikala Kec. Tikala Kab. Toraja Utara yang terletak pada ketinggian 750 m dpl dengan suhu rata-rata 22o C, tipe iklim B menurut Schmidt – Ferguson, pH 7. Penelitian berlangsung selama 4 bulan yaitu dari bulan Mei sampai bulan September 2010. Percobaan disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Varietas dan galur yang digunakan terdiri atas 11 varietas dan 1 galur harapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe padi sawah yang diuji memperlihatkan keragaman yang cukup tinggi pada komponen pertumbuhan, komponen hasil dan hasil. Nilai heritabilitas berkisar antara sedang sampai tinggi. Produksi GKP tertinggi dicapai pada varietas HSPR dan Mentik Wangi. Karakter umur panen jumlah malai per rumpun panjang malai, jumlah gabah per malai dan bobot 1000 butir berkorelasi positif dan nyata terhadap hasil GKP, sedangkan karakter persentase gabah hampa berkorelasi negatif dan nyata dengan hasil.
Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica Juncea L.) yang Ditanam Dengan Teknik Hidroponik Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Kotoran Ayam Yusuf L. Limbongan
AgroSainT Vol 6 No 2 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/agro.v6i2.522

Abstract

Teknik hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman dengan media tanam berupa rockwool, sekam bakar, hidroton, atau pasir dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman untuk jenis sayur-sayuran dan buah tanpa menggunakan media tanam berupa tanah. Pupuk organik cair kotoran ayam dibuat melalui pengomposan kotoran ayam yang selanjutnya akan dikombinasikan dengan teknik hidroponikuntuk budi daya tanaman sawi (Brassica Junce L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon terbaik dari segi pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica Junce L.) terhadap kombinasi teknik hidroponik dengan pemberian pupuk organik cair kotoran ayam. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk faktor tunggal yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 taraf perlakuan yang diulang 3 kali dan setiap perlakuan dengan 5 unit tanaman. Data pengamatan untuk setiap variabel yang diamati dianalisis dengan sidik ragam. Taraf perlakuan yang dilakukan yaitu: P0= Kontrol (tanpa perlakuan), P1= Dosis 10 ml/tanaman, P2= Dosis 20 ml/tanaman, P3= Dosis 30 ml/tanaman, P4= Dosis 40 ml/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair kotoran ayam pada teknik hidroponik direspon baik oleh pertumbuhan dan produksi tanaman sawi. Pupuk organik cair kotoran ayam 30 ml/tanaman direspon terbaik oleh tanaman sawi dalam hal pertambahan tinggi, jumlah daun, dan volume akar pada teknik hidroponik.
BUDIDAYA VERTIKULTUR BAWANG MERAH (Allium ascalonicum l) VARIETAS BIMA YANG MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK CAIR KOTORAN AYAM Yusuf L. Limbongan
AgroSainT Vol 7 No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/agro.v7i2.537

Abstract

Pengaruh pupuk organik cair kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Alium ascalonicum L.) varietas Bima yang ditanam secara vertikultur. Penelitian dilaksanakan di dusun Penduan Ra’ba, Kecamatan Rindingallo (Pangala’), kabupaten Toraja Utara, propinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini di laksanakan pada tanggal September hingga November 2015. Yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik cair kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Alium ascalonicum L.) varietas bima yang ditanam secara vertikultur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 300 ml/tan dan 400 ml/tan menghasilkan pertumbuhan tanaman cenderung lebih baik. Produksi (hasil tanaman) akan lebih di tentukan oleh pertumbuhan vegetatif tanaman. Rata-rata jumlah helai daun yang lebih baik menunjukkan refisiensi fotosintesis tanaman lebih tinggi sehingga assimilasi fotosintat untuk pertumbuhan dan perkembangan umbi yang relatif lebih baik.
UKURAN BIBIT DAN POC INDOVIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG DAUN (ALLIUM FISTULOSUM L ) Yusuf L. Limbongan
AgroSainT Vol 7 No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47178/agro.v7i1.538

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan dan produksi bawang daun terhadap ukuran bibit dan pupuk organik cair indovit. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga November 2015 di Lembang Buntu Batu, Kecamatan Rindingallo Kabupaten Toraja Utara, Propinsi Sulawesi Selatan,yang berada pada ketinggian 1236m dpl. Percobaan ini dilakukan dalam bentuk percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama adalah diameter bibit yang terdiri atas tiga taraf D1: 1cm (Kecil), D2 : 1,5cm (Sedang), D3: 2cm(Besar). Faktor kedua yaitu konsentrasi pupuk organik cair Indovit yang terdiri atas empat (4) taraf perlakuan yaitu: I0= Tanpa perlakuan I2 = 5cc / Liter air I3= 10 cc/Liter air I4 = 15cc / Liter air. Sehingga terdapat 12 kombinasi perlakuan, yaitu: D1I0, D1I1, D1I2 ,D1I3, D2I0, D2I1, D2I2, D2I3, D3I0, D3I1, D3I2, D3I3. Tiap perlakuan diulang tiga kali sehingga terdapat 36 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan Perlakuan pupuk organik cair Indovit dengan konsentrasi 15 cc / liter air berpengaruh pada semua parameter yang diamati (Tinggi tanaman, jumlah anakan dan diameter siung) dan interaksi antara ukuran diameter bibit (2 cm) dan pemberian pupuk cair Indovit dengan konsentrasi 15 cc / liter air memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang daun.