Teknologi 3D printing berkembang pesat melalui metode AdditiveManufacturing (AM), yang memungkinkan pembuatan komponen berbasis model CADdengan keunggulan fleksibilitas desain, personalisasi, presisi tinggi, serta efisiensi waktudan biaya. Teknologi ini telah diterapkan di berbagai sektor, termasuk pendidikan danindustri, untuk mendukung inovasi dalam pembelajaran dan produksi. Telkom Universitymenyediakan Makerspace sebagai pusat kreativitas mahasiswa dalam menggunakan 3Dprinting. Namun, pengelolaan ruang kerja di Makerspace masih menghadapi kendala,seperti penyimpanan alat dan filamen yang tidak terorganisir, meja kerja yang kurangtertata, serta tata letak workstation yang kurang efisien. Penelitian ini bertujuanmerancang workstation 3D printing yang lebih terstruktur dan efisien dengan fokus utamameliputi peningkatan pengelolaan alat dan bahan, optimalisasi penyimpanan filamen,serta perbaikan tata letak mesin untuk meningkatkan efisiensi kerja. Metode penelitianyang digunakan adalah Mix Method. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara,dokumentasi, dan studi literatur. Data dianalisis menggunakan Time and Motion Studydan analisis terhadap hasil wawancara. Perancangan workstation menggunakan metodeSCAMPER dengan framework Design Thinking. Dengan pendekatan ini, dihasilkanrancangan workstation baru yang lebih terorganisir serta meningkatkan efisiensi kerjaaktivitas 3D printing.Kata kunci: Pencetakan 3D, Stasiun Kerja, Makerspace, Fasilitas Publik, Studi Waktudan Gerak.