Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN KERJASAMA PEMERINTAH DESA DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBUATAN PERATURAN DESA (Suatu Studi di Desa Maliambao Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara) Karundeng, Marciano Recky; Sambiran, Sarah; Mantiri, Michael Stephanus
JURNAL EKSEKUTIF Vol 1, No 8 (2016)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSemenjak kehadirannya, Badan Permusyawaratan Desa sedikit banyak telah berperan dalam menunjang pelaksanaan pemerintahan desa, tidak jarang pula sering ditemui hubungan yang kurang harmonis antara pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa, hal ini dipicu oleh pemahaman dan persepsi yang berbeda diantara kedua lebaga desa tersebut.Penelitian ini dilakukan di Desa Maliambao Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara, dimana informan penelitian ini ditentukan adalah kepala desa dan perangkatnya, serta ketua dan anggota badan permusyawaratan desa, dengan menggunakan teknik pengumpulan data secara purposive sampling, dan metode penelitian kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa Maliambao terjalin kurang harmonis, terutama hubungan kerja sama dalam pembuatan peraturan desa, hal ini disebabkan oleh adanya beda pendapat diantara kedua lembaga tersebut, sehingga terjadi tarik menarik dalam proses penyusunan, penentuan dan penetapan peraturan desa, namun hubungan kerja sama yang kurang harmonis ini tidak sampai ditunjukkan kepada masyarakat desa, sehingga masyarakat desa tidak terlalu mengatahui bahwa terjadi beda pendapat antara pemerintah desa dengan badan permusyawaratan desa, karena dalam kenyataannya kedua lembaga ini menunjukkan kesan yang harmonis di hadapan masyarakat desa.Kata Kunci: Hubungan Kerjasama, Pemerintah Desa, Badan Permuyawaratan Desa.
FUNGSI KOORDINASI PEMERINTAH DESA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN (Studi di Desa Buise Kecamatan Siau Timur Kabupaten Sitaro) Manoppo, Isye R.A; Mantiri, Michael; Sambiran, Sarah
JURNAL EKSEKUTIF Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKoordinasi adalah suatu usaha kerja sama antara badan, instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu sedemikian rupa, sehingga terdapat saling mengisi, saling membantu, dan saling melengkapi. Koordinasi juga dapat diartikan sebagai susunan yang teratur dari usaha kelompok untuk menciptakan kesatuan tindakan dalam mengejar tujuan bersama. Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, pasal 1 ayat 3 (tiga) disebutkan bahwa pemerintah desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat desa, sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi koordinasi pemerintah desa dalam pelaksanaan pembangunan desa Buise. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis melakukan kegiatan pengumpulan data dengan cara wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa koordinasi pemerintah desa dalam pelaksanaan pembangunan desa Buise belum terlaksana dengan baik. Hal ini dilihat dari pelaksanaan pembangunan yang belum terlaksana secara menyeluruh. Koordinasi pemerintah desa dalam pelaksanaan pembangunan desa Buise, tidak hanya dapat membantumeningkatkan perekonomian masyarakat, tetapi dapat memberi dampak pada perkembangan desa Buise. Kendala yang dihadapi dalam proses pembangunan disebabkan karena adanya konflik yang terjadi antara kepala desa dengan ketua MTK (Majelis Tua-Tua Kampung) karena itu pemerintah desa buise sendiri harus bisa dengan segera menyelesaikan masalah yang ada.Kata Kunci : Koordinasi, Pemerintah Desa.
PERAN LURAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Suatu Studi di Kelurahahn Mahakeret Timur Kecamatan Wenang Kota Manado) Pelenkahu, Micel George; Gosal, Ronny; Sambiran, Sarah
JURNAL EKSEKUTIF Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSalah satu peranan penting pemerintah desa atau kelurahan yaitu dapat menjalankan fungsinya memberdayakan masyarakat, namun secara umum dalam kenyataannya menunjukkan hasil yang kurang memuaskan dimana penilaian kinerja pemberdayaan pemerintah pada masyarakat terkesan sebagai formalitas belaka, tidak melibatkan masyarakat sehingga masyarakat menerima begitu saja pemberdayaan yang dijalankan dimana sumber daya mereka tidak berkembang, musrenbang desa atau kelurahan sebagai bagian pemberdayaan masyarakat hanya sekadar tuntutan tugas semata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan peran Pemerintah lurah sebagai bina manusia dalam pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Mahakeret Timur Kecamatan Wenang Kota Manado, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif diharapkan penelitian ini dapat menjawab secara paripurna mengenai masalah yang diteliti, hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan pemerintah kelurahan dalam pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu bina manusia, pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui sosialisasi dan penyuluhan program pemberdayaan serta pelibatan masyarakat secara aktif dalam pembangunan. Sosialisasi didominasi dibidang usaha kreatif kepada masyarakat. Bina usaha: pemberdayaan masyarakat berfokus pada pengembangan usaha kelompok dengan memberikan pinjaman modal baik ditujukan untuk kelompok simpan pinjam maupun kelompok usaha yang diwujudkan dengan berbagai macam bantuan yang diberikan baik pemberian modal ataupun dalam bentuk bantuan barang.Kata Kunci: Peran, Lurah, Pemberdayaan Masyarakat.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA (Studi di Desa Ponompiaan Kecamatan Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow) Tumbelaka, Erwin Fernando; Mantiri, Michael; Sambiran, Sarah
JURNAL EKSEKUTIF Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDewasa ini dalam membangun suatu desa harus harus lebih mengedepankan pada partisipasi masyarakat, tanpa adanya partisipasi masyarakat maka pembangunan tidak akan terlaksana dengan baik. Keterlibatan dimulai dari tahap pembuatan keputusan, pelaksanaan, pemanfaaatan dan hasil sampai pada evaluasi. Disetiap perencanaan pembangunan diperlukan adanya suatu kontribusi berupa pemikiran ide-ide pendapat kritik maupun saran secara sukarela dari masyarakat untuk pembagunan suatu desa sehingga disetiap pengambilan keputusan adanya suatu sosialisasi dari pemerintah desa kepada masyarakat agar terciptanya keterbukaan atau taransparansi dari pemerintah desa kepada masyarakat menjadi tahu terkait program pembangunan yang disusun oleh pemerintah desa. Masyarakat melihat pembangunan di desa Ponompiaan masih belum terlaksana kondisi seperti iu menjadi masalah dan hambatan untuk pembangunan desa guna mensejahterakan masyarakat seperti yang dijelaskan dalam UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa yaitu pada pasal 78 ayat 1 pembangunan desa bertjuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemsikinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembang potensi ekonomi local, serta pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya masyarakat juga harus melibatkan diri dalam pembangunan desa.Kata Kunci : Partisipasi, Masyarakat, Pembangunan.
IMPLEMENTASI PROGRAM REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI KORBAN BANJIR DI KOTA MANADO (Studi di Kecamatan Paal Dua) Sigarlaki, Nastasia Thalia; Sambiran, Sarah; Lambey, Trintje
JURNAL EKSEKUTIF Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi wilayah pasca bencana sesuai dengan undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang penaanggulangan bencana serta peratuaran Pemerintah Nomor 11 Tahun 2008, tentang Pedoman Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana, adalah merupakan tanggung jawab pemerintah daerah maupun masyarakat. Pelaksanaan rekonstruksi dan rehabilitasi melibatkan beban berbagai pihak yang menyediakan sumber daya baik pemerintah pusat Melalui BNPB serta pemerintah daerah melui BPBD. Program Rehabilitasi dan rekonstruksi dapat di capai melalui koordinasi antara instansi/lembaga yang terkait, baik tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahaui Bagaimana Implementasi program rehabilitasi dan rekonstruksi korban banjir Kota Manado Khususnya yang ada di Kecamatan Paal Dua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan pelaksanaan Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi dimulai dengan dengan sosialisasi, Pendataan dan Verifikasi, penyaluran dana Rehabilitasi dan rekonstruksi, pembangunan kembali serta pertanggung jawaban. Dalam tahapan pelaksanaan ini masih ditemukan sejumlah ketidak berhasilan diantaranya kurang perhatian dan telitinya para pelaksana, informasi tidak telalu jelas dan merata, koordinasi antara pelaksana kurang optimal, Penyaluran yang tidak merata sehingga menimbulkan kecemburuan sosial antara masyarakat.Kata Kunci: Implementasi, Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Korban Banjir
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN FISIK DI KAMPUNG DUKOM DISTRIK DUGUME KABUPATEN LANNY JAYA Kogoya, Arius; Sambiran, Sarah; Rachman, Ismail
JURNAL EKSEKUTIF Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTujuan Umum Pembangunan Kampung adalah mempercepat penanggulangan kemiskinan secara berkesinambungan menuju kemandirian masyarakat dengan cara meningkatkan potensi dan kapasitas masyarakat serta kemampuan kelembagaan milik masyarakat. Pelaksanaan pembangunan yang mengutamakan masyarakat memberikan peluang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengarahkan sumberdaya, potensi, merencanakan serta membuat keputusan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan pembangunan yang akan mensejahterakan masyarakat, sehingga masyarakat berdaya dan berkembang secara mandiri. Untuk itu kegiatan pembangunan partisipatif perlu diarahkan agar dapat merubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik untuk memberdayakan masyarakat sehingga masyarakat mempunyai akses untuk meningkatkan sumberdaya ekonomi dan kehidupan social Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan fisik di Kampung Dukom Distrik Dugume Kabupaten Lanny Jaya Provinsi Papua. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan Partisipasi masyarakat dalam pembangunan fisik jalan kang di Kampung Dukom Distrik Dugume Kabupaten Lanny Jaya berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan keikhlasan dan ketulusan anggota masyarakat dalam memberikan sumbangan dalam bentuk kategori sumbangan menurut kemampuan ekonomi anggota masyarakat yang diberikan secara sukarela kepada pelaksana kegiatan pembangunan fisik jalan kang, Realisasi penggunaan nilai sumbangan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan fisik jalan sudah digunakan dengan sebaik-baiknya, pelaksanaan partisipasi masyarakat perlu dijaga dan dipertahankan agar anggota masyarakat yang memiliki jiwa dan semangat melakukan gotong royong tidak hilang atau pudar serta dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan harus dilakukan dengan jujur, terbuka dan transparan untuk menjaga kepercayaan anggota masyarakat.Kata Kunci : Partisipasi, Masyarakat, Pembangunan
PERAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT (Suatu Studi Di Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur) Sambenga, Selina; Sambiran, Sarah; Kumayas, Neni
JURNAL EKSEKUTIF Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPermasalahan yang terlihat dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di Kelurahan Pondang banyak masyarakat kurang aktif ikut berpartisipasi dan juga pemerintah kelurahan yang kurang bersosialisasi dengan masyarakat sehingga kurangnya partisipasi. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kulitatif. Fokus penelitiannya adalah studi peran pemerintah kelurahan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat di Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur. Informan yang menjadi sasaran penelitian ini adalah lurah, perangkat kelurahan, dan masyarakat Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur, Pengumpulan data terdiri atas data primer yang langsung dikumpulkan pada saat melaksanakan penelitian di lapangan dan data sekunder yang merupakan hasil pengumpulan orang atau instansi dalam bentuk publikasi, laporan, dokumen, dan buku-buku lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Analisa data secara kualitatif untuk menggambarkan. Berdasarkan data pada hasil penelitian penulis mengklasifikasikan peran pemerintah Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur menunjukkan kategori relatif cukup tinggi. Hal ini terlihat bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kelurahan Pondang di Kecamatan Amurang Timur adalah baik. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dilakukan melalui lembaga pemberdayaan masyarakat diarahkan untuk mengembangkan kemampuan masyarakat supaya memiliki keterampilan dan dapat mandiri untuk mengatasi masalah-masalah mereka sendiri.Kata Kunci: Peran Pemerintah, Partisipasi Masyarakat
EVALUASI PROGRAM KERJA DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA PANTAI PASIR PUTIH MAELANG (Suatu Studi Di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Di Kabupaten Bolaang Mongondow) Bagit, Regina Sari; Sambiran, Sarah; Kairupan, Josef
JURNAL EKSEKUTIF Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakProgram pengembangan pariwisata merupakan program yang sasarannya mengarah pada pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur budaya dan pariwisata. Program tersebut merupakan program pemerintah daerah yang ada di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bolaang Mongondow 2012-2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak berjalannya program yang telah dibuat oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Bolaang Mongondow dilihat dari hak kepemilikkan yang telah dibuat pembebasan lahan dari pemerintah desa kepemerintah Daerah, sarana pendukung yang menjadi faktor utama dalam mengelola obyek wisata alam yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow diantaranya penataan ulang pelataran parkir bagi para pengunjung/wisatawan, pembangunan dan perbaikan gazebo, toilet. Berbicara tentang fasilitas pendukung dalam konteks pengelolaan obyek wisata sangatlah penting karena fasilitas pariwisata merupakan inventaris nyata dan menjadikan suatu nilai investasi setiap bulannya mengalami peningkatan selain itu dampak lain terhadap masyarakat dapat meningkatkan penghasilan yang diperoleh setiap minggunya akan meningkat dari hasil kebun yang mereka jajakan.Kata Kunci: Evaluasi, Program, Pengembangan Pariwisata
OPTIMALISASI PENGELOLAAN OBJEK PARIWISATA PANTAI BALIRANGGENG OLEH DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO Sasahang, Novlando; Sambiran, Sarah; Kairupan, Josef
JURNAL EKSEKUTIF Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSebagai salah satu daerah destinasi wisata di Sulawesi Utara, Kabupaten Sitaro memiliki banyak obyek wisata yang menarik untuk dikembangkan, seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata seni dan budaya atau wisata lainnya. Pembangunan kepariwisataan pada hakekatnya merupakan upaya untuk mengembangkan dan memanfaatkan obyek dan daya tarik wisata yang terwujud antara lain dalam bentuk kekayaan alam yang indah, keragaman flora dan fauna. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa yang dilakukan sepanjang penelitian berlangsung sejak pengumpulan data dimulai, analisis data dilangsungkan secara terus menerus hingga pembuatan laporan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa optimalisasi kebijakan pemerintah daerah dalam prioritas pengelolaan kepariwisataan khususnya pantai baliranggeng melalui dukungan alokasi anggaran yang masih minim, sehingga belum mampu memaksimalkan objek wisata yang ada, terlebih dalam dukungan infrastruktur pariwisata, dari segi promosi kepariwisataan juga belum efektif, karena hanya sebatas promosi lewat brosur, stiker, pamphlet, ataupun pameran-pameran, yang tidak dapat menjangkau masyarakat luas, apalagi sampai tingkat mancanegara, hal ini diperburuk dengan tidak adanya promosi yang dilakukan melalui website, diakibatkan belum tersedianya website khusus yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.Kata Kunci: Optimalisasi, Pengelolaan, Obyek Pariwisata.
STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGEMBANGKAN OBJEK WISATA DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA .., Bustamin; Sambiran, Sarah; Rondonuwu, Arpi
JURNAL EKSEKUTIF Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractEach region in Indonesia has a unique in terms of beauty and customs that exist in the area so as to attract tourists to visit it. To enhance the role of tourism, it is closely related among the goods in the form of own attractions that can be sold by means and infrastructure that support it related in the tourism industry. Enterprises to develop a tourist destination should pay attention to various factors that affect the existence of a tourist destination. North Sulawesi Province which used to have the nickname "Torang Samua Basudara" and now changed to "Torang Samua Ciptaan Tuhan". has four Municipalities and eleven Regencies, one of them is Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Currently, the management of tourist attraction in Bolaang Mongondow Utara Regency has not been well managed, such as management management is still not professional, lack of tourism activity, facilities and infrastructure is still inadequate, the process of providing information has not been organized or delivered properly. By looking at the situation is required a management role for the delivery of good information will be a tourist attraction in the District of North Bolaang Mongondow to the outside community to know and can enjoy the facilities provided in the attraction.Keywords : Strategy, Local Government, North Bolaang Mongondow, Tourism Object
Co-Authors .., Bustamin Ansik, Militia Arpi Rondonuwu Assa, Aprillia P.G Bagit, Regina Sari Bingku, Andini Eliesy Margaretha Budiman, Yerry Damuhu, Marlina Derek, Eriek P. Egeten, Hetwin Frans Singkoh, Frans Gosal, Denada Hanibe, Ayu Marchsela Indriana, Ika Jeffry W. Londa, Jeffry W. Jegiftha, Lumettu Johny Lumolos Josef Kairupan, Josef Kaawoan, Johannis Kaawoan, Johannis E Kasenda, Ventje Katuuk, Sheren Kawilarang, Jeremy Albert Yusitra Kimbal, Alfon Kogoya, Arius Kolondam, Helly F. Lahutung, Deisy Angreini Lambey, Trintje Langi, Astrid Amelia Lapian, Marlien Lapian, Marlien T Lolong, Christofel Ronal Londa , Very Y. Mahamurah, Desmon Makalew, Marlen Novita Mala, Juniati A Maliatja, Fike M. Maluegha, Ferda Manoppo, Isye R.A Mantiri, Michael Mantiri, Michael Mantiri, Michael S Marciano Recky Karundeng, Marciano Recky Markus Kaunang, Markus Marthen Kimbal, Marthen Mawara, Hendra Jonatan Mawara, Raflee Michael Stephanus Mantiri, Michael Stephanus Monintja, Donald K Monintja, Veronica Lesyani Nagaring, Denny David Naue, Gayu Neni Kumayas, Neni Pago, Meity Panambunan, Jesica Pangemanan, Fanley Pangemanan, Sofia Pangemanan, Sofia E. Pantow, Rafel F. F. Pati, Agustinus Pelengkahu, Regina Hermi Pelenkahu, Micel George Ponga, Ega Miranti Punuindoong, Aneke Punusingon, Debora Meriska Punya, Piter Stevi Rachman, Ismail Raintung, Anggreyni Rambalangi, Rambalangi Rengkung, Frangky Rewah, Daniel Ridel Rolos, Jenifer Cindy Rontos, Indra C. Rorimpandey, Grasela Rumondor, Ezrani Maria Sajow, Angelina Sambenga, Selina Sasahang, Novlando Sigarlaki, Nastasia Thalia Sombang, Carlos A. Sondakh, Erlangga Y. Sondakh, Revaldo W. Sorongan, Rizka P.A.D. Stefanus Sampe, Stefanus Sumampow, Ismail Sunda, Cliff M T. A. M. Ronny Gosal Talumesang, Dahlia A.E Tampilang, Jelfi H. Tamunu, Prichilia Tandayu, Ebenhaeser Offler Tasik, Vidi Ravael Timmerman, Martha Inka Tuerah, Stevie Tulandi, Amelia Elfirra Tumambo, Maria Tumbelaka, Erwin Fernando Tumbelaka, Ria Laurina Turang, Gavrila J.V Undap, Gustaf Warsono, Wahyu Nengsi Wawoh, Marselino Waworundeng, Welly Wua, Claudio Josua Zulhadji, Aristo