Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengembangan model outdoor games activities pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Sekolah Menengah Atas Hendra Setyawan
MAJORA: Majalah Ilmiah Olahraga Vol 26, No 2 (2020): September
Publisher : Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.147 KB) | DOI: 10.21831/majora.v26i2.34205

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan outdoor games activities pada pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang layak digunakan sebagai materi pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) pengumpulan informasi di lapangan, (2) menganalisis informasi yang telah dikumpulkan, (3) mengembangkan produk awal, (4) validasi ahli dan revisi, (5) uji coba skala kecil dan revisi, (6) uji coba skala besar dan revisi, dan (7) pembuatan produk final. Uji coba skala kecil dilakukan terhadap 66 orang siswa. Uji coba skala besar dilakukan terhadap 132 orang siswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu; (1) pedoman wawancara, (2) skala nilai, (3) pedoman observasi permainan, (4) pedoman observasi keefektifan permainan, (5) pedoman observasi terhadap guru pelaku uji coba, dan (6) rubrik penilaian siswa. Teknik analisis data dengan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian berupa tiga model permainan yang layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada Sekolah Menengah Atas (SMA), hal ini dibuktikan dengan perolehan persentase sebesar 100% dari data hasil kuesioner skala nilai, observasi model permainan, observasi keefektifan permainan, dan observasi guru pelaku uji coba. The development of outdoor games activities model in the learning of sport and health physical education AbstractsThis study aims at producing outdoor activity game models for physical education, sport and health which are proper to be used for physical education, sport and health learning at Senior High School. This educational research and development was carried out following the steps of developing research, consisting of: (1) collecting information, (2) information analysis, (3) developing initial product, (4) expert validation and revision, (5) preliminary field test and revision, (6) main field test and revision, and (7) making the final product. The small field try out is done for the students with the total number of students 66. The big field try out is done for the students with the total number students 132. The data instruments collecting which were used were: (1) interview guide, (2) rating scale, (3) observation guide for games observation, (4) observation guide for games effectiveness, and (5) observation guide for perpetrator teachers, (6) scoring rubric for measuring student’s work. The data were analyzed using quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive analysis. The results of the study in the form of three models of the game are proper and effective to be used in physical education, sport and health at Senior High School, this is proved by percentage result about 100% from score scale questioner data, game model observation, and observation for the offender trial teacher.
Kepuasan pengguna terhadap kualitas pelayanan jasa Fitness Center HSC Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Martono Martono; Betrix Teofa Perkasa Wibafied Billy Yachsie; Hendra Setyawan; Nursida Arif; Lintang Waskita Puri
MEDIKORA Vol 21, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v21i2.53873

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pengguna di Fitness Center HSC Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah pengguna fitness center HSC Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini melibatkan sampel sejumlah 100 responden yang ditentukan menggunakan metode purposive sampling. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah survei menggunakan instrumen angket. Objek penelitian ini berupa kepuasan pengguna fitness center HSC yang meliputi tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan mengkonversikan menjadi kategori sangat memuaskan, memuaskan, tidak memuaskan, dan sangat tidak memuaskan. Penelitian mengambil subjek pengguna fitness center HSC Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta menurut jenis kelamin antara pengguna laki-laki sebanyak 73 orang dan perempuan sebanyak 23 perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan yang diterima oleh pengguna fitness center HSC Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta adalah memuaskan dengan presentase sebesar 82%. Berdasarkan hasil penelitian, secara umum kualitas pelayanan jasa yang diberikan adalah memuaskan baik yang dirasakan oleh member laki-laki maupun perempuan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan terhadap bagaimana kualitas pelayanan jasa yang diberikan fitness center HSC Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta kepada pengguna agar di masa yang akan datang dapat memberikan pelayanan jasa yang lebih baik.User satisfaction on quality of services in hsc fitness center Faculty of Sports Science Yogyakarta State UniversityAbstractThis study aims to determine user satisfaction with quality in the HSC fitness center, Faculty of Sports Science, Yogyakarta State University. This research is quantitative descriptive research. The subjects of this study were users of the HSC fitness center, Faculty of Sports Science, Yogyakarta State University. This study used a sample size of 100 respondents. Sampling using the purposive sampling method. The method used in data collection is a survey using a questionnaire instrument. The object of this research is the satisfaction of users in the HSC fitness center which includes tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The data analysis technique used is a quantitative descriptive analysis by converting into categories of very satisfactory, satisfactory, unsatisfactory, and very unsatisfactory. The study took the subject of users of the HSC Fitness center, Faculty of Sports Science, Yogyakarta State University according to gender, between 73 male users and 23 female users. The results showed that the satisfaction received by users of the HSC fitness center, Faculty of Sports Science, Yogyakarta State University was satisfactory with a percentage of 82%. Based on the results of the study, in general, the quality of the services provided is satisfactory for both male and female members. The results of this study can be used as a reference for the quality of services provided by the HSC fitness center, Faculty of Sports Science, Yogyakarta State University
PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI SEKECATAMATAN PANGKALAN KERINCI Sri Sumiati; Hendra Setyawan; Putri Yuanita; Daviq Chairilsyah
Jurnal JUMPED (Jurnal Manajemen Pendidikan) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jmp.10.2.p.185-197

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi kepala dan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru SMA Negeri sekecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru PNS di SMA Negeri sekecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan yang berjumlah 104 orang. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportionate random sampling sebanyak 82 orang guru. Instumen penelitian ini sudah dilakukan dalam bentuk angket supervisi kepala sekolah, motivasi berprestasi dan kinerja guru dan diolah menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.  Teknik analisis data menggunakan uji prasayarat analisis yang meliputi uji normalitas, uji linieritas dan uji multikolinieritas, Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi dengan tingkat signifikansi ditentukan sebesar 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru; (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi berprestasi terhadap kinerja guru; (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan supervisi kepala sekolah, motivasi berprestasi secara simultan terhadap kinerja guru.
Tingkat enjoyment peserta didik sekolah dasar terhadap physical activity break dalam pembelajaran ismail gani; Yudanto; Hendra Setyawan; Willy Ihsan Rizkyanto
TRIHAYU: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 9 No 2 (2023): Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/trihayu.v9i2.14500

Abstract

The duration of learning activities is an external factor that needs to be considered in the learning process in lower-grade elementary schools. Physical Activity Break, translated as rest with physical activity, is an alternative activity to solve the problem of learning duration and long sitting time for elementary school students. This study aims to determine the level of enjoyment of lower-grade elementary school students in Yogyakarta on implementing Physical Activity Breaks in the learning process. This study uses a quantitative descriptive method. The sample in this study used a simple random sampling technique. Sample data from the total population of SD Masjid Syuhada students in the DIY area. The sample in this study was taken as many as 64 students. The instrument used is a questionnaire with 12 statement items; experts have been consulted and tested valid and reliable. Data analysis techniques in this study were carried out using descriptive statistical tests with the help of SPSS software. The results of the analysis in this study are presented in the form of minimum (Min), Maximum (Max), Mean (M), Median (Me), Mode (Mo), Standard Deviation (SD), Frequency Distribution, Histogram, and Percentage per aspect and item. Based on the study's results, it has been shown that the frequency of the Enjoyment Level of Elementary School students for Physical Activity Breaks is at most 30 (46.9%) at intervals of 11-12. At the same time, there are at least two students (00%) at intervals 13-14 and 15-16. Furthermore, the total score for the Enjoyment Level for PAB is 650, and the criterion score for the Enjoyment Level for PAB is 768, so the percentage value reaching 84.64 is in the very high category. Thus it can be concluded that elementary school students' enjoyment of physical activity breaks in learning can be very high based on the quantitative research results. The feelings of pleasure and comfort experienced by students, as well as the positive impact of implementing Physical Activity Breaks, are the key to successful learning in schools.
The influence of parents and coach’s roles on character building in 18 years junior tennis athlete Ngatman Ngatman; Hendra Setyawan; Ismail Gani; Ari Iswanto; Dennis Dwi Kurniawan; Willy Ihsan Rizkyanto; Zainudin Abu Bakar
Jurnal Keolahragaan Vol 11, No 2: September 2023
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jk.v11i2.63763

Abstract

This study aims to determine the effect of the role of parents and coaches on the character of junior tennis players in Special Region of Yogyakarta (DIY). This research is a correlational study using a quantitative approach. Data colection techniques using a questionnaire. The sample for this study consisted of 32 junior tennis respondents in DIY using a purposive sampling technique. The reliability and validity of the instruments used in this study have been examined, and experts have been consulted. Technique for data analysis based on multiple regression. Based on the results of the t-test analysis, the significant value of the variable role of parents is p 0.05 and coaches is p 0.05. This shows that partially the role of parents and coaches influences the character of DIY junior tennis players. Using the F test, the analysis yielded a significance level of p less than 0.05, while the value of Rsquare=0.719, meaning that 71.9% of the characteristics of DIY junior tennis players are influenced by the role of parents and coaches. Thus, it can be concluded that the roles of parents and coaches simultaneously have an influence on the character of DIY junior tennis players. Therefore, in providing character education to junior tennis players both inside and outside the field, external encouragement is needed, both from parents and coaches.
Best practice dalam mengajar pendidikan jasmani: membangun praktik instruksional yang tepat berdasarkan kurikulum merdeka Sri Winarni; Herka Maya Jatmika; Ahmad Rithaudin; Hendra Setyawan
PROMOTIF: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): PROMOTIF: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um075v3i12023p1-13

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam merumuskan pembelajaran, baik dari pendekatan, perangkat dan evaluasinya. Kegiatan diawali dengan workshop tentang pendekatan pengajaran di Pendidikan Jasmani kekinian. Tim dosen memberikan paparan dalam perspektif: 1) kurikulum, 2) pedagogi, dan 3) penilaian dan evaluasi termasuk di dalamnya penyiapan perangkat pembelajaran dan pengajaran. Keberhasilan workshop akan terlihat dari kebenaran dan ketepatan perangkat pengajaran yang termaktub dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan mengajar yang dipilih. Sebelas spektrum mengajar dan delapan model instruksional menjadi bahasan utama. Indikator keberhasilan masterplan pengajaran harus meliputi tiga komponen inti, yakni tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian. Tahapan workshop telah terlewati akan beranjak pada praktek best practice yang akan didemonstrasikan oleh tim dosen dengan menggunakan siswa sekolah dimana dosen berkegiatan dan dilakukan sesuai standar waktu pembelajaran pendidikan jasmani. Evaluasi dilakukan dengan diskusi terpimpin meliputi keterampilan mengajar, komunikasi, dan umpan balik. Kegiatan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bantul, Jalan Parangtritis Km. 11, Sabdodadi, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah peserta kegiatan ini adalah 24 orang guru. Hasil pengabdian Berdasarkan analisis data bahwa pemahaman guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) setelah mendapatkan pelatihan best practices dari pemateri, terjadi peningkatan mean rerata pemahaman guru, dari hasil pretest sebesar: 24,33 meningkat menjadi 29,08. Best practice dapat meningkatkan pemahaman guru PJOK SMA pada kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.
Manajemen Alokasi Waktu Pendidikan Jasmani (PE) Untuk Mempertahankan Kebugaran Siswa Hendra Setyawan; Ismail Gani
EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 2 No. 2 (2021): Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : LP. Ma'arif Janggan Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62775/edukasia.v2i2.242

Abstract

Berkembanganya teknologi memberikan banyak kemudahan bagi siswa. Namun sayangnya, kemudahan tersebut juga memiliki dampak negatif yang perlu dicegah dengan memainkan peran pendidikan jasmani yang memiliki ciri khusus aktivitas gerak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi terkait kurang idealnya pengelolaan alokasi waktu dalam pendidikan jasmani yang dapat berdampak terhadap berbagai masalah kebugaran dan kesehatan akibat perilaku kurang gerak bagi siswa. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif dengan pendekatan studi pustaka yang mengkaji berbagai literatur seperti jurnal, buku, website dan artikel ilmiah yang relevan. Kesimpulannya yaitu PE yang selama ini dilakukan 1 kali perminggu belum mampu mengatasi permasalahan kesehatan dan kebugaran peserta didik. Perlu adanya perbaikan program PE dengan pendistribusian alokasi waktu PE secara terukur agar dapat memberikan sumbangan dalam meningkatkan kebugaran dan perilaku hidup aktif. Indikasi rendahnya tingkat kebugaran jasmani siswa dapat diakibatkan pelajaran PE yang tidak memperhatikan alokasi waktu. Pendistribusian alokasi waktu PE yang dilaksanakan 4 x seminggu dengan waktu 35 menit akan dapat memberikan pengaruh yang signifikan dibandingkan hanya 1 x seminggu dengan waktu 140 menit. Oleh karena itu, program kebugaran jasmani yang realistic pada kondisi ini perlu menjadi pertimbangan kebijakan pemerintah dalam memberikan alokasi waktu yang ideal pada PE. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu intervensi dan pertimbangan pemerintah dengan memberikan kebijakan pendistribusian waktu yang dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas aktivitas fisik pelajaran PE di sekolah. Perubahan pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani dari 1 kali per minggu dengan waktu 3 x 45 menit atau 135 menit, menjadi 4 kali pertemuan per minggu dengan waktu 45 menit per tatap muka merupakan jalan keluar dari permasalahan kurangnya aktivitas fisik dan menurunnya tingkat kebugaran jasmani siswa. PE memiliki peran yang dapat dimainkan dalam memenuhi kebutuhan aktivitas fisik harian remaja yang direkomendasikan, serta berbagai manfaat kesehatan masyarakat lainya. Dengan demikian, diantara cara untuk mengurangi penyakit akibat kurang gerak bagi para siswa adalah dengan meningkatkan durasi pelajaran PE di sekolah pada semua jenjang pendidikan.
Penguatan Evaluasi Budaya Literasi Pembelajaran PJOK Kurikulum 2013 SMP Di Indonesia Hendra Setyawan; Ismail Gani
EDUKASIA: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 1 (2023): Edukasia: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : LP. Ma'arif Janggan Magetan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62775/edukasia.v4i1.244

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penguatan evaluasi budaya literasi dan faktor-faktor penghambatnya pada pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan (PJOK) Kurikulum 2013 jenjang SMP di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi model concurrent embedded, dengan metode kuantitatif sebagai metode primer dan metode kualitatif sebagai metode sekunder. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan sistem purpose sampling. Sampel penelitian kuantitatif yakni 105 responden guru PJOK SMP di delapan propinsi yang mewakili deskripsi penguatan budaya literasi pembelajaran PJOK di sekolah masing-masing. Adapun untuk sampel kualitatif adalah 6 partisipan yang terdiri dari 2 kepsek, 3 wakil kurikulum, dan 1 guru PJOK senior SMP. Data kuantitatif diambil dengan kuesioner skala likert 1-4, sedangkan data kualitatif diambil dengan wawancara semiterstruktur. Analisis data kuantitaif menggunakan statistik deskriptif, sedangkan analisis data kualitatif dengan mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa penguatan evaluasi budaya literasi pada pembelajaran PJOK SMP kurikulum 2013 dalam kategori baik dengan nilai 84.76 %. Hal ini di dukung dengan data kualitatif yang menyatakan bahwa evaluasi budaya literasi pada pembelajaran PJOK kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik. Adapun faktor-faktor penghambat penguatan penguatan budaya literasi pada pembelajaran PJOK kurikulum 2013, yakni: sebagian siswa kurang suka membaca informasi terkait materi olahraga/pjok, kurangnya kesadaran siswa dalam pembiasaan budaya literasi, kurang motivasi dari orang tua, kurangnya pemahaman guru PJOK pada penerapan literasi pembelajaran, keterbatasan ketrampilan tenaga pendidik, serta minimnya literasi sejak pembelajaran daring masa pandemi covid 19 khususnya pada PJOK. Selain itu guru juga cukup kesulitan dalam mengevaluasi penilaian budaya literasi karena proses pembelajaran berlangsung secara daring, hasil sering tidak relevan dengan perencanaan, serta keadaan siswa yang tidak serius dalam mengikuti pembelajaran