Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Kearifan Lokal Urang Lom Sebagai Modal Sosial Dalam Pelestarian Hutan Benak Di Tengah Ekspansi PT.GPL Di Dusun Pejem, Kabupaten Bangka A Zulkarnain, Ariandi; Darmawan, Budi
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 5 No. 2 (2024): (DECEMBER 2024) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jpjsre.v5i2.10550

Abstract

For industrial purposes, forests originally used for agriculture have been converted into palm coconut plantations and extractive land. The Benak Forest, on the other hand, is the only forest still available to the Mapur tribe. They believe that their lives will end if Benak's native forests disappear. Mapur has a unique way of managing forests and land. They believe that forests should be managed on the basis of natural sustainability, local stability, and economic needs. The focus of this research is to find out the benefits of local wisdom as a social capital in keeping the Benak Forest as PT. GPL continues to grow. Therefore, this research is essential to provide information to governments and stakeholders about the importance of saving and preserving the Benak Forest for the people of the Mapur's Wan Lom Tribe to maintain the balance of ecosystems and living resources. This research uses a qualitative approach with an interpretative paradigm. The results of the research show that capitalism, in which social relations are determined by the relations of production, causes tribal societies, or peoples, to be isolated in their own land. Because they have no control over their ownership and rights to their land, discrimination and stereotypes, land rights, and loss of culture are the result of alienation that is dangerous for the survival of communities and forests.
Analisis Kebijakan Pengelolaan Konservasi Berbasis Masyarakat: Studi Kawasan Konservasi Perairan Belitung A Zulkarnain, Ariandi; Hidayati, Hidayati
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 6 No. 1 (2025): (JUNI 2025) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jpjsre.v6i1.11651

Abstract

Penelitian ini dilakukan dalam rangka melihat keterhubungan antara kebijakan yang telah diatur oleh pemerintah melalui alokasi dan ruang ke dalam implementasi kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah daerah dalam kaidah-kaidah pemanfaatan kawasan konservasi, serta melihat bagaimana keterlibatan dan persepsi masyarakat di sekitar kawasan konservasi dalam upaya pengelolaan dan pemanfaatan kawasan konservasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap kawasan konservasi secara umum positif, dimana mayoritas responden (72,4%-96,2%) mengakui manfaat kawasan konservasi terhadap keberlanjutan lingkungan dan ekonomi desa mereka. Masyarakat juga setuju terhadap pembatasan zona laut, meskipun pengetahuan mereka tentang aturan konservasi, seperti zonasi inti dan pemanfaatan berkelanjutan, masih terbatas. Rendahnya tingkat pendidikan (58% hanya menyelesaikan sekolah dasar) dan akses informasi menjadi faktor utama yang memengaruhi keterbatasan ini. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi terlihat dalam beberapa aspek, seperti pengawasan aktivitas illegal fishing, partisipasi dalam zonasi, dan pengembangan ekowisata berbasis komunitas. Namun, tantangan besar meliputi konflik kepentingan antara konservasi dan kebutuhan ekonomi, lemahnya penegakan hukum, serta minimnya anggaran dan infrastruktur untuk mendukung pengelolaan kawasan. Dinamika akses dipengaruhi pada lingkungan kebijakan yang memungkinkan dan melumpuhkan berbagai aktor untuk memperoleh, mempertahankan, atau mengendalikan akses sumber daya atau dinamika mikro tentang siapa yang memperoleh manfaat dari sumber daya dan bagaimana.