Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN RUMAH DAN LINGKUNGAN SEHAT PADA HUNIAN PADAT DI JAKARTA Sujatini, Siti
IKRAITH-TEKNOLOGI Vol 1 No 2 (2017): IKRAITH-TEKNOLOGI Vol 1 Nomor 2 Bulan November 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.099 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mencari aspek yang berpengaruh kuat dalam mewujudkan rumah danlingkungan sehat pada hunian padat di Jakarta dalam menuju ekonomi kreatif. Metode yang digunakan adalahpendekatan kuatitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada masyarakatpengguna dan aparat/ instansi terkait, sedangkan penelitian deskriptif kualitatif yaitu dengan observasi dandiskusi kelompok masyarakat (FGD) untuk dapat melakukan identifikasi tingkat kualitas rumah danlingkungannya. Selanjutnya dilakukan analisis regresi berganda dan uji simultan, menguji variabel yang palingdominan yang berpengaruh dalam mewujudkan rumah dan lingkungan sehat.
KEBERLANJUTAN EKOLOGIS: PROSES PEMBANGUNAN KAWASAN HUNIAN SEBAGAI SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS) (Studi kasus proses pembangunan kawasan hunian pada kota mandiri) Sujatini, Siti
IKRA-ITH TEKNOLOGI : Jurnal Sains & Teknologi Vol 2 No 2 (2018): IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 2 No 2 Bulan July 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.303 KB)

Abstract

ABSTRAKKota akan selalu berkembang seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat,oleh karena itu untuk menampung berbagai macam kegiatan sesuai kebutuhan diperlukan adanyakonversi lahan dari area terbuka menjadi terbangun. Dalam proses pembangunan hunian barusering hanya mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi tanpa memikirkan kepentinganekologis sehingga terjadi ketidak seimbangan lingkungan. Hidrologi merupakan bagian pentingdari aspek ekologi, perubahan area terbuka menjadi terbangun akibat dari peningkatan jumlahpenduduk dengan segala kebutuhannya akan berpengaruh terhadap kebutuhan dan ketersediaan air.Air merupakan kebutuhan penting dan selalu menjadi permasalahan seiring dengan peningkatanpenduduk pada suatu hunian. Pembangunan berkelanjutan/ Sustainable Development Goals(SDGs) yang menjadi tujuan PBB merupakan tindak lanjut dari MDGs, salah satu tujuan dari 17kriteria SDGs adalah masalah air. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi sejauh manaproses pembangunan kawasan hunian baru melihat hidrologi sebagai bagian dari aspek ekologimerupakan hal yang penting. Metodologi yang dipakai adalah expost de facto yaitu berdasarkandata dan fakta yang terjadi adanya konversi lahan dan peningkatan jumlah penduduk, dianalisisdengan pendekatan deskriptif, pendekatan penelitian kuantitaf (overlay peta) dan kualitatif(wawancara dengan masyarakat, penentu kebijakan). Sebagai studi kasus diambil salah satu prosespembangunan hunian baru sebagai bagian dari kota mandiri yang sedang berkembang sebagaipenyangga DKI Jakarta. Kesimpulan bahwa aspek hidrologi belum terpikirkan pada pembangunansuatu hunian baru, khususnya kebutuhan air bersih dan penyelesaian air larian, apalagi untukmenuju kearah implementasi SDGs. Untuk itu perlu segera implementasi kebijakan terkait denganpengaruh air larian dan kebutuhan air bersih.
KORIDOR JALAN PADA HUNIAN PADAT DI KOTA BESAR SEBAGAI AREA EKONOMI KREATIF MASYARAKAT Sujatini, Siti
IKRA-ITH TEKNOLOGI : Jurnal Sains & Teknologi Vol 3 No 2 (2019): IKRA-ITH TEKNOLOGI Vol 3 No 2 Bulan Juli 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.905 KB)

Abstract

Hilangnya identitas suatu tempat banyak terjadi di hunian padat kota, kebutuhan akan ruangmeningkat sehingga hal yang mungkin masyarakat lakukan untuk memenuhi kebutuhan akan ruang adalahmenggunakan koridor jalan. Koridor jalan merupakan ruang terbuka yang bersifat publik telah hilangidentitasnya, ruang terbuka ini difungsikan masyarakat sebagai ruang publik yang digunakan untuk areasosialisasi dan bisnis. Pertumbuhan dan perkembangan kebutuhan masyarakat akan ruang maka yangterjadi adalah berubahnya makna suatu ruang terbuka. Perubahan makna ruang terbuka ini kalau tidakdikelola akan mengakibatkan kualitas manusia dan lingkungan tidak sehat. Ruang terbuka ini difungsikanmasyarakat sebagai ruang publik yang digunakan untuk area sosialisasi dan bisnis. Seiring denganpertumbuhan dan perkembangan kebutuhan masyarakat maka berubahnya makna suatu koridor jalansebagai ruang terbuka punil akan selalu terjadi. Perubahan makna ruang terbuka ini kalau tidak dikelolaakan mengakibatkan kualitas manusia dan lingkungan tidak sehat. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengidentifikasi terjadinya perubahan makna dan fungsi koridor jalan, dan mencari solusi apabilaperubahan tersebut mengganggu keseimbangan lingkungan. hidup masyarakat. Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah metode dengan pendekatan kualitatif yaitu observasi dan wawancara dilapangan dan menganalisis dengan menggunakan teori Lefebvre dan kajian teori beberapa jurnal. Temuandari penelitian ini adalah koridor jalan (gang kecil) pada hunian padat sebagai area bisnis dan interaksisocial, sebagai roda perekonomian yang hadir dari dan untuk area ekonomi kreatif masyarakat.
PROGRAMKEWIRAUSAHAAN TERPADU (PKT) DALAM RANGKA PENUMBUHAN INDUSTRI BARU DI HUNIAN PADAT WILAYAH JAKARTA PUSAT Dewi, Euis Puspita; Sujatini, Siti; Henni, Henni
IKRA-ITH ABDIMAS Vol 3 No 1 (2020): IKRAITH-ABDIMAS VOL 3 NO 1 BULAN MARET 2020
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.371 KB)

Abstract

Kewirausaan di Indonesia belum berkembang pesat di Indonesia. Paradigma danharapan menjadi seorang pekerja dan buruh masih sangat melekat. Berbahai upaya untukmeningkatkan kewirausaan oleh pemerintah sudah dilakukan. Salah satu bentuknya adalahmelalui UMKM yang sebenarnya sangat penting dalam mengatasi masalahpengangguran dan sangat vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.Namun, keterbatasan dalam hal pengetahuan, kemampuan dan pemodalan menjadi masalahdalam penumbuhan kewirausahaan dan penciptaan industri baru. Masyarakat Jakarta,syang tinggal di lokasi paling strategis dan pusat segala aktivitas perekonomian masihbanyak yang memiliki keterbatasn tersebut. Oleh karena itu, Program KewirausahaanTerpadu (PKT) yang diselenggarakan oleh Pemda DKI melalui Sudin Perindustrian danEnergi Jakarta Pusat diharapkan mampu mengatasi segala keterbatasan tersebut. Penulissekaligus narasumber dan instruktur dalam kegiatan ini melaporkan kegiatan tersebutmelalui artikel ini.
Development of Small-Medium Industry in Urban Kampong to Realize a Sustainable Creative Economy Area Sujatini, Siti; D, Euis Puspita; Dinariana, Dwi; Henni, Henni; Wijaya, Ari
International Journal of Entrepreneurship, Business and Creative Economy Vol. 3 No. 2 (2023): July
Publisher : Research Synergy Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31098/ijebce.v3i2.1547

Abstract

The concept of the creative economy has emerged recently, one of which is the emergence of small and medium industries (IKM) in urban kampong. The creative economy is the driving force for the nation's economy, so its existence needs to be managed and developed. The emergence of the IKM creative economy concept is inseparable from the cultural characteristics of rural communities, which have characteristics of "gotong royong" and "guyub". The community's cultural character triggers the emergence of creative economic areas in urban kampong corridors. This study aims to determine the sustainability of the creative economy area in urban kampong now and in the future by referring to the Penta helix concept. The method used is qualitative, namely conducting observations and interviews and exploring the research that has been carried out regarding the title and the actions needed for the sustainability of the current and future creative economy areas. The location used as a case study is an urban kampong settlement in the Paseban area of Central Jakarta. The results of this study indicate that the sustainability of the creative economy area in urban kampong settlements has not been fully implemented according to the penta helix model, nor has it been implemented sustainably. The researcher's suggestion that the community's creative economy area is always sustainable is that the Penta helix model must always be applied, and cooperation between the 5 elements must always be compact.
Development of Supply Chain Risk Mitigation to Develop an Effective Strategy for Small and Medium Enterprises Henni , Henni; Pramestari, Diah; Dinariana, Dwi; Suryani, Fitri; Sujatini, Siti; Arby, Al Ikbal
Logistic and Operation Management Research (LOMR) Vol. 3 No. 1 (2024): Logistic and Operation Management Research (LOMR)
Publisher : Research Synergy Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31098/lomr.v3i1.1553

Abstract

Supply chain risk management is the process of detecting, analyzing, and managing risks associated with a company’s supply chain. Risk reduction is implemented throughout the supply chain of SME that manufacture character pillows, doormats, floor mattresses, and scouring pads. This company's supply chain has various issues, including variations in client demand, volatility in the number of products produced, and the company's failure to effectively oversee the supply chain, which results in decreased quality and decreased customer satisfaction. The goal of this study is to use the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) approach to mitigate supply chain risk and develop solutions to minimize or eliminate supply chain risk with the highest RPN and risk score. The risk mitigation approach was employed in this study, with three stages: risk identification, evaluation, and risk analysis, as well as establishing a risk mitigation strategy. The FMEA approach of risk mitigation yielded the three highest RPN (Risk Priority Number) values of the 31 supply chain concerns. These three dangers are inaccuracies in the number of products produced, consumer complaints against companies, and rapid changes in production orders. Our findings theoretically highlight the risks that arise in SME supply chain operations, such as planning, sourcing, manufacturing, delivery, and return. Meanwhile, organizations can use the research findings to coordinate their supply chain plans.
PELATIHAN KOMUNIKASI PEMASARAN PELAYANAN PRIMA BAGI PEMILIK HOMESTAY DI DESA MARGALUYU, BANDUNG) Romli, Nada Arina; Dewi, Euis Puspita; Sujatini, Siti; Allifiansyah, Sandy
JURNAL ABDIMAS DOSMA (JAD) Vol. 4 No. 1 (2025): JANUARI
Publisher : IKATAN ALUMNI DOSEN MAGANG KEMENRISTEKDIKTI TAHUN ANGKATAN 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70522/jad.v4i1.106

Abstract

Margaluyu Village is one of the tourist villages located in Bandung Regency, West Java, which has extraordinary natural potential. Margaluyu Village has long been inaugurated as a tourist village that is often a destination for domestic and foreign tourists. However, currently, there are not many homestay facilities in Margaluyu Village that have excellent hospitality service standards, so this activity aims to provide knowledge and skills to homestay owners regarding quality excellent service that can be provided by simple homestays. The methods used in this activity are socialization, training and counseling, as well as consultation and technical guidance. The stages of the activity begin with the preparation, implementation and evaluation stages. The focus of the material given to participants is on the elements of excellent service, namely on improving hospitality capabilities and creating tour packages for homestay owners.
STRATEGI PENYULUHAN DAN PELATIHAN BAGI SISWA SMK: “MEMBANGUN JIWA ENTREPRENEUR MELALUI PEMASARAN ONLINE DALAM ERA MAKING INDONESIA 4.0" Sujatini, Siti; Budilaksono, Sularso; Puspita Dewi, Euis; Malays Sari Sakti, Essy; Pramestari, Diah; Dinariana, Dwi; Suryani, Fitri; Henni, Henni
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 4 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i4.2101

Abstract

The entrepreneurship ratio is an indicator of a country's progress, currently Indonesia's entrepreneurship ratio is still low. Vocational education, especially at Vocational High Schools (SMK), has a crucial role in preparing the young generation to face the dynamics of industry 4.0 in Indonesia. This article aims to explain a community service approach that is focused on strengthening the entrepreneurial spirit of vocational school students through socialization and training strategies, especially in the context of online marketing. By utilizing the potential of digital technology, this activity is designed to increase students' understanding of the essence of entrepreneurship in the digital era to identify business opportunities and adapt to a rapidly changing economic environment. This article also links this initiative to the Making Indonesia 4.0 vision, which highlights the importance of mastering technology and creativity in driving sustainable economic growth. The implementation of this strategy is expected to make a significant contribution in preparing Indonesia's young generation to become strong economic actors in the industrial era 4.0.  The method of this activity is counseling and training, starting from preparing Extension Materials, Identifying Participants, Implementing Counseling, Training Workshops, Mentoring and Mentoring, Evaluation and Feedback. The results of this activity show that students basically already know the basic meaning of websites and Google sites, but do not yet understand how to access them, how to use websites, what are the advantages of using websites, etc. in more detail. . After this training and counseling, students (activity participants) can understand clearly. As for suggestions from the writing team, considering the large enthusiasm of the participants for this activity, activities like this need to be implemented in vocational schools and similar areas in other areas in Jabodetabek
EDUKASI PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK MELALUI DIVERSIFIKASI STROBERI BAGI PELAKU UMKM DI DESA WISATA LEBAK MUNCANG Pramestari, Diah; Budilaksono, Sularso; Sujatini, Siti; Yuliani, Nafisah; Sakti, Essy Malays Sari; Henni, Henni
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 7 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i7.2686

Abstract

Desa Lebakmuncang merupakan desa wisata dengan konsep pariwisata kreatif yang mengutamakan kekhasan lokal dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat desa. Potensi unggulan desa terdiri dari sumber daya alam. Salah satu komoditas unggulan perkebunan dari desa ini adalah stroberi. Hasil panen stroberi menjadi sumber ekonomi masyarakat, namun pengelolaannya belum maksimal dilakukan. Diversifikasi stroberi sudah dilakukan dalam skala kecil dan pasar yang sangat terbatas. Kegiatan edukasi diversifikasi yang dilakukan memiliki tujuan yaitu mendapatkan gambaran permasalahan yang dihadapi pelaku usaha, mendapatkan gambaran pemahaman diversifikasi dan jenis diversifikasi stroberi yang telah dilakukan, mendapatkan kendala yang dihadapi pelaku usaha dan memberikan ide rencana diversifikasi yang dapat dilakukan. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara struktur dan sistematis, dimulai dengan penetapan daerah sasaran, menggali permasalahan nyata, perizinan, penyusunan materi, sosialisasi, pelaksanaan, monitoring evaluasi dan penyusunan laporan. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah permasalahan yang dihadapi pelaku usaha stroberi desa Lebakmuncang, yaitu permasalahan harga jual, modal, teknologi dan kemampuan pelaku usaha. Permasalahan ini menjadi faktor utama penghambat keberlanjutan diversifikasi yang telah dilakukan. Kendala diversifikasi terbesar yang dihadapi pelaku UMKM stroberi adalah kendala pengetahuan dan ketrampilan. Pelaku usaha stroberi telah memahami dan melakukan diversifikasi menjadi stroberi frozen, selai, sirup, dodol dan krupuk atau manisan. Strategi pengembangan usaha perlu dilakukan untuk mengatasi kendala diversifikasi produk hilir stroberi. Strategi pengembangan usaha dapat dilakukan dengan kolaborasi dari beberapa pihak, yaitu petani, pelaku UMKM, masyarakat desa, pemerintah dan lembaga lokal, akademisi dan peneliti serta mitra komersial atau industri berbahan baku stroberi.
Strategi Peningkatan Kualitas Homestay melalui Pendampingan POKDARWIS Berbasis CHSE dan Kearifan Lokal di Desa Wisata Margaluyu Sujatini, Siti; Adriani, Hanni; Susilo, Hary
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 5 No 3 (2025): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2025)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/i-com.v5i3.7901

Abstract

Desa Wisata Margaluyu memiliki potensi pariwisata berbasis komunitas yang menjanjikan, namun kualitas homestay masyarakat masih rendah, khususnya pada penerapan standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) dan pemanfaatan kearifan lokal. Rendahnya standar layanan, keterbatasan pemasaran digital, serta minimnya manajemen bisnis menjadi alasan pentingnya pendampingan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan kapasitas POKDARWIS dalam mengelola homestay secara profesional, ramah lingkungan, dan berkarakter lokal. Metode pengabdian yang digunakan meliputi penyuluhan, pelatihan, praktik lapangan, serta pendampingan intensif berbasis problem-solving. Evaluasi dilakukan melalui observasi, wawancara, pre-test dan post-test peserta, serta checklist kepatuhan CHSE. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan pelaku homestay dalam menerapkan CHSE, mengoptimalkan branding berbasis kearifan lokal, dan mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam operasional. Pendampingan ini berdampak positif pada daya tarik wisata dan ekonomi lokal. Integrasi CHSE dan kearifan lokal melalui pendampingan POKDARWIS terbukti menjadi strategi efektif meningkatkan kualitas dan daya saing homestay desa wisata.