Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Implementasi Model Cipro (Citizen Prosedur) Dalam Pembelajaran Teks Prosedur Pada Siswa Kandoli, Ardiansa; Umar, Fatmah A.R.; Sartika, Eka
PEDAGOGIKA Vol 15 No 1 (2024): Vol 15 No 1 (2024): April
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37411/pedagogika.v15i1.3153

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan implementasi model CIPRO (Citizen Prosedur) dalam mengidentifikasi teks prosedur tentang cara melakukan tarian daerah dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lemito; (2) menyimpulkan hasil implementasi teks prosedur tentang cara melakukan tarian daerah dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar dengan menggunakan model CIPRO (Citizen Prosedur) dalam pembelajaran teks prosedur pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lemito. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis teori dari Miles dan Huberman (1992: 20) yang membagi tiga aliran kegiatan bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa penelitian mengimplementasikan model pembelajaran CIPRO (Citizen Prosedur) dalam pembelajaran teks prosedur pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lemito Kabupaten Pohuwato tahun pelajaran 2022/2023 menunjukkan tetap baik. Adapun temuan yang didapat dalam penelitian ini seperti setiap siswa menunjukkan semangat mereka, religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab. Siswa memperoleh itu semua dalam tingkah laku peserta didik saat melalui proses pembelajaran.
Satire dalam Siaran “Lapor Pak” di Channel Youtube Trans7 Official Ayahu, Moh Syahrin; Umar, Fatmah AR.; Muslimin, Muslimin
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 4, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjll.v4i2.23060

Abstract

Fokus yang dibahas dalam penelitian ini yakni, 1) bentuk satire dalam siaran “Lapor Pak” di Channel Youtube Trans7 Official. 2) fugsi satire dalam siaran “Lapor Pak” di Channel Youtube Trans7 Official. 3) makna satire dalam siaran “Lapor Pak” di Channel Youtube Trans7 Official. Tujuan penelitian ini yakni, 1) mendeskripsikan bentuk satire dalam siaran “Lapor Pak” di Channel Youtube Trans7 Official. 2) mendeskripsikan fungsi satire dalam siaran “Lapor Pak” di Channel Youtube Trans7 Official. 3) mendeskripsikan makna satire dalam siaran “Lapor Pak” di Channel Youtube Trans7 Official. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yakni, teknik simak, mencatat/mentranskip dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan persepsi menurut Miles dan Huberman yang mengemukakan ada 3 jenis yakni, teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa terdapat bentuk satire yakni ironi, sarkasme dan parodi. Fungsi satire terdapat 3 jenis yakni kritik sosial dan politik, pencerahan dan kesadaran serta hiburan dan pengalihan. Adapun makna satire yang peneliti gunakan untuk memahami lebih dalam arti dari penggunaan satire itu sendiri agar para pembaca tidak salah kaprah terkait dengan beberapa bentuk sindiran. Bentuk sindiran ini juga digunakan sebagai acuan untuk memperoleh maksud yang jelas dari apa yang disampaikan oleh parpenutur. Kata Kunci: Satire, Siaran, Youtube, Bahasa, Indonesia
Nilai Edukatif dalam Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia Iko, Oktaviani; Umar, Fatmah AR.; Masie, Sitti Rachmi
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 4, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjll.v4i2.22547

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai edukatif yang terdapat dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia ditinjau dari aspek karakter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yakni metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian adalah kata atau penggalan kalimat yang mengandung nilai edukatif dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Data-data dalam novel tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik baca, teknik kode, teknik catat. Data yang terkumpul diidentifikasi, dianalisis, dideskripsikan, dan disimpulkan. Hasil penelitian menunjukan terdapat lima puluh delapan jenis nilai edukatif. Kelima puluh delapan nilai tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam sembilan kelompok nilai yakni (1) nilai cinta tuhan dan segala ciptaannya, meliputi konsep bersyukur dan kasih sayang, (2) nilai kemandirian dan tanggung jawab, meliputi konsep mandiri dan tanggung jawab, (3) nilai kejujuran dan berkata bijak meliputi konsep kejujuran dan berkata bijak, (4) nilai hormat dan santun meliputi konsep hormat dan santun, (5) nilai dermawan, suka tolong-menolong dan kerja sama yang meliputi konsep dermawan, suka tolong menolong dan kerjasama, (6) nilai percaya diri dan pekerja keras meliputi konsep percaya diri dan pekerja keras, (7) nilai baik dan rendah hati meliputi konsep baik hati dan rendah hati, (8) nilai kepemimpinan dan keadilan meliputi konsep keadilan, (9) nilai toleransi, kedamaian dan kesatuan meliputi konsep toleransi dan kedamaian.
Nilai Religius dalam Novel Air Mata Telaga Kautsar Karya Muhammad Makhdlori Mokoginta, Meissy Nurtina; Umar, Fatmah AR.; Lantowa, Ja'far
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 4, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjll.v4i2.19174

Abstract

Nilai adalah sesuatu yang baik untuk dilakukan dan patut dipertahankan yang melekat pada pribadi setiap manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Nilai Religius dalam Novel Air Mata Telaga Kautsar karya Muhammad dilihat dari aspek keimanan (tauhid), aspek norma kehidupan (fiqih) dan aspek sikap perilaku (akhlak). Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Sosiologi Sastra Wellek dan Warren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Air Mata Telaga Kautsar karya Muhammad Makhdlori. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa kata, kalimat, paragraf dan ungkapan yang mengandung nilai religius.Teknik pengumpulan data studi pustaka yang meliputi tiga Langkah yakni pembacaan, identifikasi dan pencatatan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data objektif yang berpusat pada karya sastra. Berdasarkan hasil dan pembahasan menunjukan bahwa Nilai Religius dalam Novel Air Mata Telaga Kautsar karya Muhammad Makhdlori meliputi nilai keimanan (tauhid) apek iman kepada Allah, takwa kepada-Nya dan taubat. Nilai norma kehidupan (fikih) meliputi aspek halal. Nilai sikap perilaku (akhlak) meliputi aspek sabar, rendah hati, tawakal, jujur, dan ikhlas.
Pengunaan Bahasa Guru dan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas X MA Alkhairaat Ampana Samaot, Marlina; Umar, Fatmah; Masie, Sitti Rachmi
Reduplikasi: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 2 (2021): (Desember 2021)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.441 KB) | DOI: 10.37905/rjppbi.v1i2.905

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan  penggunaan bahasa guru dan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X, adanya perbedaan kultur budaya dan dialek bahasa yang berbeda, serta kurangnya penguasaan pengunaan bahasa Indonsia yang baik dan benar. Dengan melihat pilihan kata, makna kata, faktor penyebab pengunaan bahasa guru dan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X MA Alkairaat Ampana. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kata-kata guru dan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X MA Alkhairaat Ampana. Metode  pengumpulan data yang digunakan yaitu, metode rekam, metode simak tak libat cakap, metode catat. Data dianalisis dengan mengunakan analisis deskriptif kualitatif yang menjabarkan pengunaan bahasa guru dan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian dan pembahasan pada proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X MA Alkhairaat Ampana sebagai berikut. (1) Pilihan kata yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran  mengunakan bahasa Indonesia pada umumnya yang dapat dimengerti, namun masih banyak pengunaan atau penempatan bahasa Indonesia yang kurang tepat. (2) Makna kata yang dipilih oleh guru dan siswa dapat dimengerti (3) Faktor penyebab pengunaan bahasa oleh guru dan siswa adalah lingkungan dari siswa dan gurunya, lingkungan keluarga dari masing-masing siswa yang dalam setiap hari di rumah mengunakan bahasa daerah masing-masing.Simpulan  dari penelitian ini adalah pilihan kata yang masih kurang tepat, makna kata yang dapat dimengeri dan faktor penyebab yaitu kurang menguasai kosa kata bahasa Indonesia.
Variasi Bahasa pada Masyarakat Multikultural di Desa Tolabit Kecamatan Kao Barat, Ternate Tanhar, Fitra Sari; AR. Umar, Fatmah; Idul, Rahmatan
Reduplikasi: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 2, No 1 (2022): (Juni 2022)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/rjppbi.v2i1.1174

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan variasi bahasa dari segi penutur yaitu idiolek, dialek, kronolek, sosiolek dan variasi bahasa dari segi keformalan yaitu gaya atau ragam santai dan gaya atau ragam akrab. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kata-kata dan kalimat yang memuat variasi bahasa dari segi penutur dan variasi bahasa dari segi keformalan. Sumber data dari penelitian ini di hasilkan dari masyarakat pendatang di Desa tolabit, seperti Gorontalo, Sangihe, Bugis, Manado, Batak, Jawa, Filipina dan Cina. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak libat cakap dan teknik catat. Hasil pnelitian yang pertama menunjukan adanya variasi bahasa dari segi penutur yakni idiolek, dialek, kronolek dan sosiolek. Sosiolek yang berupa variasi bahasa vulgar, slang dan kolokial. Selanjutnya tergambar adanya variasi bahasa dari segi keformalan yaitu gaya atau raagam akrab dan gaya atau ragam santai. Hasil penelitian adalah variasi bahasa dari segi penutur yaitu idiolek variasi bahasa perseorangan ditemukan pada orang-orang terdekat, dialek variasi dari suku yang berbeda-beda ditemukan di pasar, kronolek dilihat dari bahasa sehari-hari dan sosiolek variasi bahasa sosial. Variasi bahasa dari segi keformalan yaitu gaya atau ragam akrab dan gaya atau ragam santai ditemukan pada percakapan antar keluarga dan teman.Kata Kunci : Variasi Bahasa; Multikultural; Tolabit, Kao Barat, Ternate.AbstrakThis study focused on analyzing the language variations of the aspects of speakers (idiolect, dialect, chronolect, sociolect) and formality (casual and familiar language varieties). This descriptive qualitative research obtained the data from words and sentences containing language variations of both aspects. Moreover, the data sources of this research were generated from immigrant communities in Tolabit Village, such as Gorontalo, Sangihe, Bugis, Manado, Batak, Javanese, Filipino and Chinese. These data were collected using involved conversation observational and taking-note techniques. The results of the initial study show are variations in language from the speaker's perspective, namely idiolect, dialect, chronolect and sociolect (in the form of vulgar language variations, slang and colloquial). Furthermore, it is illustrated that there are variations in language in terms of formality, namely the familiar style or variety and the casual style or variety. The other results show that language variations in terms of speakers are idiolects of individual language variations found in the closest people, dialect variations from different ethnic groups found in the market, chronolects seen from everyday language and sociolects of social language variations. Language variations in terms of formality, namely familiar style or variety and relaxed style or variety, are found in conversations between family and friends. Keywords: Language Variations; Multicultural; Tolabit, Kao Barat, Ternate
Compound Words In Suwawa Language Kamaru, Tiara Suciani; Umar, Fatmah AR.; Salam
TRANS-KATA: Journal of Language, Literature, Culture and Education Vol. 3 No. 2 (2023): TRANS-KATA: Journal of Language, Literature, Culture, and Education
Publisher : TRANSBAHASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54923/jllce.v3i2.10

Abstract

This study examines compound words in the Suwawa language, which involve the combination of two words to create new meanings and are commonly used in Suwawa conversations. The research focuses on two key aspects: (1) the forms of compound words in Suwawa and (2) the meaning of compound words in Suwawa. Employing a qualitative descriptive method, the study aims to elucidate the forms and meanings of compound words in Suwawa. Data were collected from Suwawa language speakers residing in Tingkohubu Timur village, Suwawa Subdistrict, utilizing data collection tables and employing interview, documentation, listening, and recording techniques. The data analysis involved presenting, reducing, and verifying the data to draw comprehensive conclusions. The findings reveal two significant outcomes. Firstly, the Suwawa language exhibits three forms of compound words: substantive subordinative, attributive subordinative, and coordinative compound words. Secondly, compound words in Suwawa convey three distinct meanings: noun, verb, and adjective compound words. This research sheds light on the structure and semantic aspects of compound words in the Suwawa language, contributing to a deeper understanding of Suwawa linguistics.
Literature and Its Learning in the Perspective of Curriculum Development History Umar, Fatmah AR.
TRANS-KATA: Journal of Language, Literature, Culture and Education Vol. 1 No. 2 (2021): TRANS-KATA: Journal of Language, Literature, Culture, and Education
Publisher : TRANSBAHASA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54923/jllce.v1i2.22

Abstract

The present work aimed at exploring (1) the condition of Indonesian literature and its learning in the curriculum development perspective, (2) the past and the current learning orientation, (2) Indonesian literature learning in multiculturalism perspectives, and (3) efforts to accentuate a liberating, literary education and learning concept. In this qualitative descriptive research, all data were collected from documentation, observation, and interview. The results showed that: First, in the old order (Orde Lama), literature education was a separate subject before being integrated into the Indonesian language subject since the New Order (Orde Baru). Theoretical knowledge has long been emphasized in literature learning. To this day, literature education has focused on the creation and preservation of the culture of silence. Educators (teachers) have been plagued by being powerless and unable to express themselves. As a result, the teachers opt to remain silent, but they are trapped in a situation of being alienated from reality. Second, Indonesian literature learning, from the  perspective of structuralism, indicates plurality embedded in the core of the Indonesian literary works that covers the aspects of culture, language, themes, and pronunciation. Third, efforts to accentuate a liberating, literary education and learning concept can be made through (i) writing, reading, and interpreting the literary works, the involvement of litterateurs in extracurricular activities (teaching and learning of literature), and (iii) taking advantages potential texts containing the socio-cultural concept of literature, and (iv) referring to the original principle of literature education.
Penggunaan Slang dalam Komunikasi Virtual Pada Media Sosial oleh Generasi Z Amalia, Fidya; Umar, Fatmah; Zakaria, Ulfa
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i1.25281

Abstract

Bahasa slang adalah bahasa gaul yang tidak baku, dan banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh golongan remaja atau kelompok sosial tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan makna yang digunakan dalam komunikasi virtual pada media sosial tiktok. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik baca, catat dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengelompokkan data, klasifikasi data, pengkodean data, analisis data, penyajian data, dan menyimpulkan data dari hasil analisis. Berdasarkaan hasil penelitian yang ditemukan terdapat 4 bentuk slang yang digunakan dalam komunikasi virtual oleh generasi z pada media sosial tiktok, yaitu bentuk singkatan, bentuk salah ucap yang lucu, bentuk yang dipendekkan, dan bentuk interjeksi. Sedangkan makna slang yang digunakan dalam komunikasi virtual pada media sosial tiktok oleh generasi z terdapat dua makna yaitu makna denotasi dan makna konotasi. Dengan demikian penggunaan slang dalam komunikasi virtual pada media sosial tiktok oleh generasi z ditemukan 4 bentuk slang, yaitu (1) bentuk singkatan, (2) bentuk salah ucap yang lucu, (3) bentuk yang dipendekkan, (4) bentuk interjeksi. Makna slang dapat diketahui melalui uraian bahasa slang menggunakan makan denotasi dan makna konotasi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah generasi z lebih cenderung menggunakan bentuk singkatan dan bentuk yang dipendekkan karena sederhana dan praktis sehingga memudahkan dalam berkomunikasi. Makna slang yang ditemukan dalam media sosial tiktok yakni makna denotasi dan makna konotasi.
Kemampuan Peserta Didik Menulis Teks Negosiasi di Kelas X SMA Negeri 1 Boliyohuto Kamana, Nurain; Umar, Fatmah Ar.; Ntelu, Asna
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 1 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i2.2173

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kemampuan peserta didik dalam menulis teks negosiasi dilihat dari struktur dan kaidah kebahasaan di kelas X SMA Negeri 1 Boliyohuto. (2) faktor penghambat peserta didik dalam menulis teks negosiasi di kelas X SMA Negeri 1 Boliyohuto. (3) solusi untuk memecahkan faktor penghambat peserta didik dalam menulis teks negosiasi pada peserta didik di kelas X SMA Negeri 1 Boliyohuto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualititatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes kemampuan dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data yang diperoleh bahwa hasil kemampuan peserta didik menulis teks negosiasi dilihat dari struktur yang dilihat dari aspek orientasi, pengajuan, penawaran dan persetujuan bahwa peserta didik rata-rata memperoleh kategori baik sekali yakni 4 orang dengan memiliki skor 86-95 dengan presentase keberhasilan 10%, yang memperoleh kategori baik yakni 22 orang dengan memiliki skor 74-85 dengan presentase keberhasilan 85%, dan yang memperoleh kategori cukup yakni 3 orang dengan memiliki skor 60-73 dengan presentase keberhasilan 5%. Kemampuan peserta didik menulis teks negosiasi dilihat dari kaidah kebahasaan yang dilihat dari aspek penggunaan kalimat berita, tanya dan perintah, menggunakan kalimat yang menyatakan keinginan, menggunakan kalimat bersyarat, menggunakan konjungsi penyebab bahwa peserta didik rata-rata memperoleh kategori baik sekali yakni 4 orang dengan memiliki skor 81-90 dengan presentase keberhasilan 10%, yang memperoleh kategori baik yakni 22 orang dengan memiliki skor 71-80 dengan presentase keberhasilan 85%, dan yang memperoleh kategori cukup yakni 3 orang dengan memiliki skor 60-70 dengan presentase keberhasilan 5%.