Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

KONDISI SANITASI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA DAN KARAKTERISTIK BALITA TERHADAP KEJADIAN DIARE DI KABUPATEN OGAN ILIR Lestari Permata Putri, Rizki; Razak, Rahmatillah; Sunarsih, Elvi; Fakhriyatiningrum, Fakhriyatiningrum; Budiastusti, Anggun
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37473

Abstract

Angka kematian bayi di negara-negara berkembang seperti Indonesia, sangat tinggi akibat diare. Penelitian ini mengkaji korelasi antara karakteristik anak, kebersihan lingkungan di rumah, dan kejadian diare di Kabupaten Ogan Ilir. Data sekunder dari Kegiatan Belajar Lapangan (PBL) FKM UNSRI tahun 2023 digunakan dalam penelitian ini, yang menggunakan desain observasional analitik dan metodologi kuantitatif. Penelitian ini menggunakan prosedur pemilihan acak bertingkat untuk memilih 1.056 keluarga dengan anak-anak berusia 0-59 bulan. Diare mempengaruhi 19,2% balita yang disurvei. Antara usia 6-23 bulan dan rumah tangga dengan luas <9 meter persegi per orang, ada korelasi yang signifikan antara kejadian diare dan kedua variabel, dengan nilai-p masing-masing 0,014 dan 0,032. Diare 1,38 kali lebih mungkin terjadi pada balita (usia 6–23 bulan) dibandingkan pada balita (usia 24–59 bulan), dan risikonya 1,32 kali lebih besar di daerah dengan kepadatan rumah tangga <9 meter persegi per orang. Tidak ditemukan korelasi signifikan antara diare dengan variabel lain seperti sumber air bersih dan minum, jamban rumah tangga, atau pemberian ASI eksklusif. Untuk menurunkan frekuensi diare di kalangan balita, sangat penting untuk mempromosikan praktik hidup bersih dan sehat, karena data menekankan bahwa usia balita dan kepadatan rumah merupakan faktor risiko utama.
HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI KABUPATEN OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN Azzahra, Harisa; Razak, Rahmatillah; Budiastuti, Anggun; Ramadhanti, Inas Tri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37571

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia pada balita, khususnya pada negara berkembang seperti Indonesia. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi faktor lingkungan serta perilaku merokok anggota keluarga yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan pada tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik menggunakan desain studi cross-sectional. Sampel diperoleh sebanyak 1.181 melalui metode multistage random sampling. Variabel diukur menggunakan kuesioner melalui wawancara dan observasi. Analisis univariat dilakukan untuk menentukan distribusi frekuensi setiap variabel dan dilanjutkan dengan analisis bivariat menggunakan uji chi-square untuk menganalisis hubungan antara variabel independen dan dependen. Hasil analisis bivariat yang dilakukan menunjukkan kebiasaan merokok anggota keluarga (p-value = 0,006) sebagai faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ISPA (PR=1,801; 95% CI 1,179-2,749). Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang tinggal bersama anggota keluarga perokok akan mengalami risiko terkena ISPA 1,801 kali lebih besar di bandingkan balita yang tidak tinggal bersama anggota keluarga perokok. Variabel lain seperti kepadatan hunian, bahan atap, bahan dinding, bahan lantai, jendela, ventilasi, dan pencahayaan tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian ISPA pada balita. Pemberian program edukasi tentang bahaya merokok kepada orang tua dapat menjadi salah satu upaya yang efektif dalam menurunkan risiko ISPA pada balita yang di sebabkan oleh paparan asap rokok.  
RIWAYAT PENYAKIT CAMPAK DAN KONDISI SANITASI RUMAH TANGGA TERHADAP KASUS STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2024 Said Aqil, Muhammad; Razak, Rahmatillah; Yusri, Yusri; Septiawati, Dwi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.38252

Abstract

Tiga dari sepuluh balita di Indonesia memiliki tinggi badan kurang dari standar usia atau stunting sebagai akibat dari kekurangan gizi, terutama selama 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Penelitian ini melihat hubungan antara riwayat campak dan kondisi sanitasi rumah tangga dengan kejadian stunting pada balita di 13 kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir 2024. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan studi kasus kontrol terhadap kasus stunting pada balita di Kabupaten Ogan Ilir 2024. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2024 di 13 kecamatan lokus stunting di kabupaten Ogan Ilir. Perhitungan sampel menggunakan hipotesis uji dua beda proporsi dengan total responden sebanyak 129 dengan rasio 1:2 (43 kasus dan 86 kontrol). Penelitian ini melihat variabel di antaranya riwayat campak, kondisi jamban, sarana pembuangan sampah, dan sarana SPAL. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisis uji univariat untuk melihat distribusi frekuensi variabel dan bivariat (menggunakan chi-square). Pada hasil analisis bivariat dapat disimpukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan pada variabel kondisi jamban dan sarana pembuangan sampah, sedangkan ada hubungan pada variabel riwayat campak dengan nilai p-value= 0,031 dengan OR= 2,72 (95% Cl=1,16-6,36) ada hubungan yang signifikan dan kondisi sanitasi rumah tangga yaitu sarana SPAL dengan nilai p-value= 0,002 dengan OR= 0,23 (95% Cl= 0,08-0,062) memiliki hubungan dengan kejadian stunting di kabupaten Ogan Ilir tahun 2024. Kesimpulan dari hasil perhitungan menunjukan pada variabel riwayat campak dan sarana SPAL memiliki hubungan yang siginifikan beresiko pada kasus stunting di Kabupaten Ogan Ilir tahun 2024.