Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PEMANFAATAN PRODUK TURUNAN KOMPOS KOPI MENJADI MAINAN EDUKASI PADA GABUNGAN KELOMPOK TANI HUTAN WANARAYA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYAKARAT Prayitno Harianto, Sugeng; Surnayanti, Surnayanti; Kartika Tsani, Machya; Arioen, Refi; Rufaidah, Erlina
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i1.517-525

Abstract

TAHURA Wan Abdul Rachman (WAR) merupakan salah satu kawasan hutan konservasi di Provinsi Lampung, namun sebagian besar kebun di dalamnya dimiliki masyarakat. Untuk memastikan kawasan hutan berfungsi sesuai tujuannya, yaitu sebagai hutan dengan skema Kehutanan Masyarakat (HKm), keterlibatan pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan lahan di TAHURA WAR sangat penting. Salah satu Gabungan Kelompok Tani Hutan (Gapoktan) di kawasan ini adalah Gapoktan Wanaraya, yang menerapkan skema HKm dalam mengelola lahan TAHURA WAR. Masyarakat setempat biasanya menerapkan pola tanam agroforestri di lahan HKm, menanam berbagai jenis tanaman yang menghasilkan panen melimpah, namun juga menghasilkan limbah, seperti limbah kulit kopi. Selama ini, limbah kulit kopi hanya dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, tanpa ada pengelolaan lebih lanjut untuk produk turunan lainnya. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan menciptakan mainan edukasi dari produk turunan kompos kulit kopi. Program ini dilaksanakan pada Juli 2024 di Gapoktan Wanaraya, Desa Talang Mulya, Kabupaten Pesawaran, dengan peserta ibu-ibu kelompok Gapoktan Wanaraya. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan praktik bersama dalam membuat mainan edukasi dari kompos kulit kopi. Untuk menilai tingkat pemahaman peserta, dilakukan evaluasi berupa pre-test dan post-test. Program ini melalui tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi, dan hasilnya menunjukkan kemajuan signifikan, dengan peningkatan pemahaman peserta antara 10% hingga 60%.
Persepsi daya tarik wisatawan di kawasan Pulau Teluk Lampung (study kasus: Pulau Mahitam) Harianto, Sugeng P; Tsani, Machya Kartika; Arioen, Refi; Zulhelmi, Tomy Pratama; Surnayanti, Surnayanti
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v7i2.12195

Abstract

Wisata adalah kegiatan yang banyak diminati oleh masyarakat, setiap daerah memiliki wisata andalan. Provinsi Lampung merupakan daerah yang memiliki potensi wisata bahari. Teluk Lampung memiliki 32 pulau. Salah satu pulau yang ada di teluk lampung  pulau Mahitam. Pulau yang terkenal dengan pasir timbulnya, selain itu pulau ini memiliki air lautnya yang jernih dan biru. Telah banyak upaya yang dilakukan pengurus pulau mahitam dan pemerintah setempat agar dapat menarik wisatawan sehingga tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui persepsi wisatawan terhadap daya tarik wisata terhadap kepuasan pengunjung. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara langsung kepada wisatawan dengan cara random sampling, menggunakan rumus Slovin (level error 10%) dan indikator menggunakan acuan penilaian Skala Likert.  Berdasarkan hasil penelitian pulau Mahitam memiliki keindahan objek wisata dengan nilai yang tinggi (4,12), sedangkan fasilitas  yang paling tinggi yaitu Musholla (4,2) dan fasilitas yang paling tinggi yaitu jaringan komunikasi dan air bersih (3,65). Nilai ODTW pengunjung pulau Mahitam 3,47
Diversifikasi Produk Berbasis Limbah Kulit Kopi Melalui Pelatihan Pembuatan Pembenah Tanah Pada Pelaku Usaha Desa Simpang Luas, Lampung Barat: Diversification of Coffee Skin Waste-Based Products Through Training on Soil Amendment Production for Business Actor in Simpang Luas Village, West Lampung Tsani, Machya Kartika Tsani; Rufaidah, Erlina; Arioen, Refi
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v4i2.855

Abstract

Pemanfaatan limbah kulit kopi di Desa Luas, Lampung Barat belum optimal dan berpotensi menimbulkan masalah lingkungan. Apabila tidak dikelola dengan baik, limbah ini dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Padahal, kulit kopi memiliki kandungan bahan organik dan unsur hara yang berpotensi digunakan sebagai pembenah tanah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pelaku usaha dalam mengolah limbah kulit kopi menjadi bahan pembenah tanah yang bermanfaat bagi pertanian. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi koordinasi awal, sosialisasi, pelatihan teknis pembuatan pembenah tanah, dan evaluasi pemahaman mitra. Mitra yang merupakan pelaku usaha mengikuti kegiatan yaitu pemilik usaha serta karyawannya. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan mitra pada seluruh komponen, meliputi pemahaman konsep dasar pupuk organic (37,78%), pengetahuan bahan baku (62,16%), keterampilan menggunakan tong pengolah limbah (80,00%), proses fermentasi (67,65%), dan kemampuan mengenali kompos matang (43,18%). Rata-rata peningkatan mencapai 58,15%, menunjukkan bahwa program ini efektif dalam memperkuat kapasitas mitra baik secara konseptual maupun teknis.
PEMANFAATAN PRODUK TURUNAN KOMPOS KOPI MENJADI MAINAN EDUKASI PADA GABUNGAN KELOMPOK TANI HUTAN WANARAYA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYAKARAT Prayitno Harianto, Sugeng; Surnayanti, Surnayanti; Tsani, Kartika; Arioen, Refi; Rufaidah, Erlina
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i1.517-525

Abstract

TAHURA Wan Abdul Rachman (WAR) merupakan salah satu kawasan hutan konservasi di Provinsi Lampung, namun sebagian besar kebun di dalamnya dimiliki masyarakat. Untuk memastikan kawasan hutan berfungsi sesuai tujuannya, yaitu sebagai hutan dengan skema Kehutanan Masyarakat (HKm), keterlibatan pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan lahan di TAHURA WAR sangat penting. Salah satu Gabungan Kelompok Tani Hutan (Gapoktan) di kawasan ini adalah Gapoktan Wanaraya, yang menerapkan skema HKm dalam mengelola lahan TAHURA WAR. Masyarakat setempat biasanya menerapkan pola tanam agroforestri di lahan HKm, menanam berbagai jenis tanaman yang menghasilkan panen melimpah, namun juga menghasilkan limbah, seperti limbah kulit kopi. Selama ini, limbah kulit kopi hanya dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, tanpa ada pengelolaan lebih lanjut untuk produk turunan lainnya. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan menciptakan mainan edukasi dari produk turunan kompos kulit kopi. Program ini dilaksanakan pada Juli 2024 di Gapoktan Wanaraya, Desa Talang Mulya, Kabupaten Pesawaran, dengan peserta ibu-ibu kelompok Gapoktan Wanaraya. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan praktik bersama dalam membuat mainan edukasi dari kompos kulit kopi. Untuk menilai tingkat pemahaman peserta, dilakukan evaluasi berupa pre-test dan post-test. Program ini melalui tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi, dan hasilnya menunjukkan kemajuan signifikan, dengan peningkatan pemahaman peserta antara 10% hingga 60%.