Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Respon Perkecambahan Benih Padi (Oryza sativa L.) Varietas Lokal SiGadis Hasil Iradiasi Sinar Gamma Irine Prabhandaru; Triono Bagus Saputro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.974 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.25544

Abstract

Padi Bengawan merupakan klon varietas lokal yang potensial karena memiliki wangi yang khas dan memiliki rasa yang enak, beberapa klon varietas ini memiliki ketahanan terhadap penyakit blas leher, contoh varietas padi Bengawan adalah SiGadis. Tetapi, padi varietas lokal SiGadis tidak tahan kekeringan sehingga perlu dilakukan peningkatan status ketahanan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketahanan varietas lokal adalah melakukan induksi mutasi iradiasi sinar gamma. Dosis iradiasi sinar gamma yang diberikan pada benih padi adalah 0 Gy, 100 Gy, 200 Gy, dan 300 Gy. Klon varietas SiGadis hasil iradiasi sinar gamma dianalisis dengan Anova one way dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5%. Iradiasi sinar gamma pada benih tanaman padi varietas SiGadis memberikan pengaruh yang tidak signifikan. Peningkatan dosis iradiasi menurunkan daya berkecambah dan keserempakan tumbuh benih. Sampel kontrol dan 100 Gy didapatkan hasil yang sama yaitu sebesar 80%, sedangkan 200 Gy dan 300 Gy terjadi penurunan secara berturut-turut sebesar 70% dan 60%. Sedangkan parameter laju perkecambahan kontrol dan perlakuan 300 Gy didapatkan hasil yang sama yaitu selama 4 hari, sedangkan pada 200 Gy selama 4 hari 20 menit dan 100 Gy didapatkan hasil yang paling lama yaitu 4 hari 30 menit. Iradiasi sinar gamma dapat memberikan informasi mengenai ketahanan varian baru dari benih padi varietas lokal SiGadis.
Respon Perkecambahan Tembakau (Nicotiana tabacum) Varietas Jepon Mawar Hasil Iradiasi Sinar Gamma Khoirun Nisak; Triono Bagus Saputro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.757 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.26241

Abstract

Tembakau (Nicotiana tabacum) merupakan tanaman dengan nilai ekonomi tinggi. Saat ini tembakau banyak digunakan untuk bahan baku industri rokok, biopestisida, bioinsektisida dan lainnya. Tingkat produksi tembakau dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan seperti iklim. Dewasa ini fenomena la nina yang mengakibatkan pergeseran iklim berdampak langsung pada tingkat produksi tembakau. Untuk itu dilakukan seleksi tembakau agar didapat tembakau yang tahan terhadap kondisi iklim yang ekstrim dengan cara mutasi iradiasi. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui respon perkecambahan tembakau yang telah diiiradiasi. Tembakau diberi perlakuan iiradiasi dengan berbagai konsentrasi yaitu 0 Gy, 10 Gy, 25 Gy, 50 Gy, dan 100 Gy. Biji diamati selama 7 hari.  Hasilnya viabilitas dan vigoritas biji tembakau yang telah diiradiasi menunjukkan adannya penurunan perkecambahan dilihat dari daya kecambah, keserempakan tumbuh, dan laju perkecambahan seiring dengan meningkatnya dosis iradisi yang diberikan;Tembakau,  iradiasi, perkecambahan.
Respon Morfologi Kedelai (Glycine max L.) Varietas Anjasmoro Hasil Iradiasi Sinar Gamma pada Cekaman Genangan Elena Rosalia Firsta; Triono Bagus Saputro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.174 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.37338

Abstract

Kedelai (Glycine max L.) merupakan komoditi pangan utama, mengandung kalori,  protein, lemak,  karbohidrat,  air, serta beberapa mineral. Varietas Anjasmoro merupakan varietas kedelai yang memiliki resistensi terhadap hama penyakit, memiliki produksi biji polong dan tinggi tanaman yang baik. Penelitian mengenai tanaman pangan khususnya kedelai pada genangan masih kurang sehingga informasi mengenai kultivar toleran genangan masih terbatas. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketahanan varietas kedelai adalah melakukan induksi mutasi iradiasi sinar gamma. Dosis iradiasi sinar gamma yang diberikan pada benih kedelai adalah 0 Gy, 25 Gy, 50 Gy, 75 Gy dan 100 Gy. Cekaman genangan yang diberikan 0%, 100%, 150%, 200% dan 250%. Klon varietas Anjasmoro hasil iradiasi sinar gamma pada viabilitas dan vigoritas dianalisis dengan Anova one way, faktor iradiasi dan genagan pada parameter  morfologi dianalisis dengan Anova two way, dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 95%. Iradiasi sinar gamma pada benih tanaman kedelai varietas Anjasmoro memberikan pengaruh yang tidak signifikan. Dosis iradiasi tinggi (high irradiation dose) 100 Gy pada benih kedelai menurunkan viabilitas dan vigoritas. Dosis iradiasi 100 Gy dan genangan 250% menurunkan morfologi tanaman. Parameter viabilitas vigoritas dan morfologi terbaik terdapat pada dosis iradiasi sinar gamma dengan dosis rendah (low irradiation dose) dimana daya berkecambah terbaik terdapat pada iradiasi 25 Gy dan 50 Gy, laju perkecambahan terbaik terdapat pada perlakuan kontrol, sedangkan keserempakan tumbuh terbaik terdapat pada perlakuan kontrol dan iradiasi 25 Gy.  Tinggi tanaman terbaik pada iridiasi 25 Gy pada genangan kontrol dan Luas daun terbaik berada pada iradiasi  50 Gy genangan kontrol.
Analisis Morfologi dan Profil Protein Kedelai Varietas Grobogan Hasil Iradiasi Pada Kondisi Cekaman Genangan Dianita Indahsari; Triono Bagus Saputro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.994 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.37346

Abstract

Kedelai (Glycine max) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga setelah padi dan jagung. Akan tetapi, produktivitas menurun karena kedelai sensitif terhadap genangan. Sehingga diperlukan perakitan varietas unggul yang tahan cekaman genangan dengan memanfaatkan iradiasi sinar gamma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi dan profil protein tanaman kedelai varietas Grobogan yang diberikan perlakuan iradiasi pada kondisi cekaman genangan. Iradiasi menggunakan sinar gamma dengan dosis 0 Gy, 25 Gy, 50 Gy, 75 Gy, dan 100 Gy. Varian iradiasi diseleksi pada kondisi tergenang dengan konsentrasi 0%, 100%, 150%, 200%, dan 250%. Pengamatan morfologi meliputi viabilitas dan vigoritas benih, tinggi tanaman, dan luas daun. Analisis profil protein dengan SDS-PAGE. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dosis iradiasi dan konsentrasi genangan memberikan respon yang berbeda-beda pada setiap perlakuan. Pengamatan morfologi dengan parameter viabilitas dan vigoritas benih, tinggi tanaman, dan luas daun paling optimal saat diberikan dosis iradiasi 0 Gy, 25 Gy, dan 50 Gy dengan konsentrasi genangan kontrol. Sedangkan terendah saat diberikan dosis iradiasi 75 Gy dan 100 Gy dengan konsentrasi genangan 250%. Analisis profil protein dengan SDS-PAGE didapatkan bahwa pita protein dengan mobilitas terendah sampai tertinggi terletak pada berat molekul 260-11 kDa. Hal tersebut ditunjukkan dengan perbedaan jumlah pita protein, berat molekul pita protein, dan ketebalan pita protein yang dihasilkan.
Akar Adventif Kedelai Teriradiasi Pada Cekaman Genangan Belva Ariya Mahendra; Wirdhatul Muslihatin; Triono Bagus Saputro
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.4 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i1.42262

Abstract

Kedelai (Glycine max L.) merupakan komoditas pangan utama selain padi dan jagung yang mengandung protein, minyak, dan karbohidrat tinggi. Kebutuhan yang meningkat tidak diimbangi dengan peningkatan produksinya. Salah satunya karena pengaruh faktor cekaman genangan. Pada penelitian ini, induksi variasi dilakukan dengan metode iradiasi sinar Gamma dengan dosis penyinaran 25Gy, 50Gy, 75Gy, dan 100Gy. Varian hasil iradiasi kemudian diseleksi pada kondisi tergenang dengan konsentrasi air sebesar 100%, 150%, 200%, dan 250%. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh interaksi antrara cekaman genangan dan iradiasi terhadap jumlah akar adventif pada kedelai. Karakter morfologi yang diamati yang parameter jumlah akar adventif.. Parameter jumlah akar adventif mengalami peningkatan secara signifikan seiring dengan peningkatan konsentrasi penggenangan sedangkan untuk dosis iradiasi tidak memberikan pengaruh terhadap jumlah akar adventif sehingga dapat diketahui bahwa interaksi antara Iradiasi dan Genangan memberikan pengaruh yang tidak signifikan pada parameter akar adventif. Peningkatan jumlah akar adventif tertinggi terjadi pada genangan 250% dan iradiasi 75 Gy dengan nilai tertinggi 7 , sedangkan untuk rata-rata jumlah akar yang paling rendah dengan pemberian dosis iradiasi 25 Gy pada konsentrasi penggenangan 100%, yaitu 1.
Astaxanthin-Producing Microalgae Identification Using 18S rRNA : Isolates from Bangkalan Mangrove Waters and Sowan Tuban Northern Waters, East Java, Indonesia Dini Ermavitalini; Siska Yulia Rukhmana; Thalita Meidina; Leonardo Pascalis Dimas Cahyo Baskoro; Triono Bagus Saputro; Ni’matuzahroh Ni’matuzahroh; Hery Purnobasuki
Journal of Tropical Biodiversity and Biotechnology Vol 6, No 3 (2021): December
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jtbb.64882

Abstract

Microalgae are a group of micro-sized photosynthetic organisms that range from prokaryotic cyanobacteria to eukaryotic algae. Microalgae are widely used as a source  of natural food, cosmetic ingredients, food ingredients, and a source of pigments. This study aims to identify species of four microalgae isolates named B1, B2, B3, and S2 from Bangkalan Mangrove Waters and Sowan Tuban Northern Waters, and to determine their astaxanthin pigment concentration under 1 M NaCl. Species identification was carried out through a molecular approach by utilization of an 18S rRNA gene marker. A quantitative test of astaxanthin concentration was carried out by spectrophotometric analysis. Molecular identification results show that isolates B1 and B3 are closely related to Chlorella sp., while isolates B2 and S2  are closely related to Picochlorum maculatum. Moreover, under salinity stress condition of 1 M NaCl shown a significant decrement of astaxanthin production compared to the control treatment. At 1 M NaCl, the astaxanthin content of isolate B1 was 4x10-5 mgL-1, isolate B2 was 2x10-5 mgL-1, isolate B3 was 1x10-5 mgL-1, and isolate S2 was 6x10-6 mgL-1. All in all, isolate S2 has the highest astaxanthin among the other isolates at normal conditions, while under salt stress regime, isolate B1 shown to be the best source for astaxanthin. 
PHENOTYPIC AND MOLECULAR CHARACTERIZATION OF MULTISHOOTS DEVELOPMENT IN TRANSGENIC Phalaenopsis amabilis (L.) BLUME HARBORING 35S::KNAT1 (KNOTTED-LIKE Arabidopsis thaliana 1) Triono Bagus Saputro; Endang Semiarti; Aziz Purwantoro
BIOTROPIA - The Southeast Asian Journal of Tropical Biology Vol. 25 No. 1 (2018)
Publisher : SEAMEO BIOTROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11598/btb.2018.25.1.615

Abstract

Phalaenopsis amabilis (L.) Blume is one of Indonesian natural orchid which has an aesthetic flower and possesses high economic value. The low multiplication rate and long periods of life cycle are the main obstacles to conventionally propagate this orchid. The aims of this research were to analyze the stability of transgenic plant P. amabilis harboring 35S::KNAT1 based on morpho-genomic characterization. KNAT1 gene is reported as a gene that involved in the shoot formation, and it  had been successfully introduced into Phalaenopsis amabilis (L.) Blume genome. After seven times regeneration, the confirmation of the transgene existence in the genom is needed to ensure whether the plant could consistently maintain the transgene in its genome and to characterize the shoot development. The experiment was carried out in 3 steps:  1) Co-integration analysis of 35S::KNAT1 into P. amabilis genom; 2) Phenotypic analysis on the multiplication rate, morphological variation and venation pattern; and 3) Protein profile analysis of transgenic plants. The results showed that the survival rate of putative transgenic was 58.7% on NP0 medium and 62.5% on NP SIM medium. PCR analysis confirmed that 82.5% transgenic growth on NP0 and 93.33% on NP SIM contained DNA fragment of KNAT1 gene, NPTII gene and trnL-F intergenic spacer, indicating that those plants are positive transgenic. The 35S::KNAT1 transgenes and phytohormone were independently involved in multishoots formation of P. amabilis transgenic plants. The phenotypic of plantlets were classified into six main criteria, i.e. normal shape, lobed leaves, rosette, elongated stem, cup shoot and widened leaves. The normal type was the most abundant type of variation (± 29%) in both medium. Protein profile showed that all transgenic plants produced 45,8 kDa protein and that was equivalent with molecular weight of KNAT1 protein. Taken together, all those data indicated that 35S::KNAT1 transgene were consistently integrated into the transgenic plant genome.
The Effect of Nitrogen Stress And Photoperiode on Growth and Fatty Acid Content of Nannochloropsis sp. Dini Ermavitalini; Sumarni Dwirejeki; Sri Nurhatika; Triono Bagus Saputro
Akta Kimia Indonesia Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.657 KB) | DOI: 10.12962/j25493736.v4i1.5089

Abstract

Energy consumption increases from year to year and 95% is fulfilled by fossil materials which are limited, so that a replacement energy source is needed. Biodiesel is a fuel from renewable sources such as plants or animals. Biodiesel from Jatropha curcas and palm oil has been produced but oxidation is low in cold temperatures and long time to production. On the other hand, Nannochloropsis sp., as marine microalgae can produce lipids as biodiesel material reaches 90% of the biomass dry weight in stress condition, It’s higher than lipid that produced by Jatropha curcas (35% DW) and palm (75,6% DW). Nannochloropsis sp. also short growth, easily propagated. Production of lipids and TAGs of  Nannochloropsis sp. can be engineered based on nutrient, temperature, aeration, salinity, photoperiod. This study aims to examine the effect of nitrogen stress and photoperiode on biomass, chlorophyll content, fatty acid profile, content of TAG. Nannochloropsis sp. cultured from the starter then cultured in variation of nitrogen stress and phoroperiode.  In the last exponential, culture analized in quantitative to get the biomass and chlorophyll content. Fatty acid and TAG analized by qualitative. The interaction between nitrogen and photoperiode did not affect the biomass of  Nannochloropsis sp. but it affects the chlorophyll content where the chlorophyll content of P14 (N100, 16: 8) is 7.367 mg/L. It is not significantly different from the treatment P6 (N25, 24: 0) of 3.339 mg/L and treatment P15 (N100, 24: 0) 5.665 mg/L. All cultures with a treatment combination showed triacylglycerol content. The results of the treatment of fatty acid profiles P14 (N100, 16: 8) contain more varied fatty acids compared to P1 (N0, 12:12), P2 (N0, 16: 8), P8 (N50, 62: 8), P10 (N75 , 12:12) which consists of lauric acid, hexagonal acidrionate, palmitic acid, linoleic acid, oleic acid, stearate acid, eicosanoic acid.The result showed that the treatment of nitrogen stress and photoperiode affecting the growth and fatty acid content of Nannochloropsis sp.
PELATIHAN KOMPOSTING SAMPAH SKALA RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DESA KETEGAN TANGGULANGIN SIDOARJO Dini Ermavitalini; Nurul Jadid; Wirdhatul Muslihatin; Triono Bagus Saputro; Maya Shovitri; Endry Nugroho Prasetyo; Noor Nailis Saadah; Kristanti Indah Purwani
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v5n1.p39-43

Abstract

Along with the increasing number of people and all economic activities carried out, waste becomes acontamination that continues to leave problems. Sidoarjo Regency has 18 sub-districts with 350 villagesand a population of around 2.3 million people with a high level of economic growth. According to the 2017Sidoarjo Regency Environmental and Hygiene Office (DLHK), reported that Sidoarjo district residentsdispose of household waste around 0.5 kg per day. DLHK identifies the lack of Integrated WasteManagement Sites (TPST) and Final Waste Disposal Sites (TPAS) to accommodate and manage wastefrom the Sidoarjo Regency community. The lack of TPST and TPAS is not a problem in wastemanagement if active community involvement is involved in processing household waste known asCommunity Based Waste Management (PSBM). This abdimas method is a campaign about theimportance of the role of the community in improving environmental status and composting training withraw materials in the form of kitchen waste with a simple household-scale tool located in the KeteganVillage office, Tanggulangin Sub-district, Sidoarjo. The participants were very enthusiastic about takingpart in the training and were eager to practice household composting on a household scale for the need tofertilize plants planted in the yard. Participants want monitoring by the service team on the compostingresults that have been carried out by each participant.
Penanaman Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program Edukasi Konservasi Keanekaragaman Hayati Sejak Usia Dini Nova Maulidina Ashuri; Noor Nailis Sa’adah; Edwin Setiawan; Dini Ermavitalini; Triono Bagus Saputro; Awik Puji Dyah Nurhayati
Sewagati Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1021.146 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v5i3.29

Abstract

Program Pendidikan Konservasi Keanekaragaman Hayati sejak Usia Dini bertujuan untuk membangun karakter peduli lingkungan, menambah pengetahuan, minat, kepedulian dan kepedulian dalam melestarikan, melindungi dan memanfaatkan keanekaragaman hayati di sekitar lingkungannya yang dimulai sejak usia dini. Program pendidikan dilaksanakan dengan penyuluhan, simulasi iptek, dan advokasi (pendampingan). Program tersebut telah dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Siti Masithoh dan di tempat pendidikan Al Qur’an yaitu Al Abror melalui pembuatan "Kebun Kehati" serta pelaksanaan seminar parenting dengan tema "Membangun Karakter Peduli Anak. Lingkungan Melalui Program Pelestarian Keanekaragaman Hayati Sejak Dini di Desa Boro, Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur "yang dihadiri oleh siswa dan orang tua / wali siswa, perwakilan guru dari Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar di desa serta para pengawas dan Kepala Sekolah Dinas Pendidikan Pendidikan pelestarian keanekaragaman hayati ini juga dapat menambah pengetahuan dan inovasi generasi penerus untuk dapat memanfaatkan, mengelola, melindungi dan melestarikan sumber daya alam sekitar.Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran setiap individu terhadap kondisi lingkungannya.Selain itu, keberhasilan program ini juga membutuhkan kendali dari masyarakat dan partisipasi negara.