Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS KERUANGAN AKSESIBILITAS FASILITAS PENDIDIKAN DAN FASILITAS KESEHATAN DI DAERAH EKS-TRANSMIGRASI KECAMATAN SUNGAI BAHAR KABUPATEN MUARO JAMBI Sari, Nova
Geo-Image Vol 4 No 2 (2015)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Sungai Bahar adalah wilayah eks-transmigrasi dan merupakan daerah otonom baru (DOB). Dijelaskan, ada aspek keterjangkauan (aksesibilitas) di setiap adanya pemekaran dikaitkan dengan kemudahan akses terhadap pelayanan publik. Permasalahan, bagaimana aksesibilitas fasilitas pendidikan dan kesehatan di daerah eks-transmigrasi Kecamatan Sungai Bahar ?. Tujuan, mengetahui aksesibilitas fasilitas pendidikan dan kesehatan di Kecamatan Sungai Bahar. Populasi, fasilitas pendidikan yaitu SD, SMP/MTs, dan SMA/K, serta fasilitas kesehatan yaitu, puskesmas dan rumah sakit. Sampel, fasilitas pendidikan 12 SD, 7 SMP/MTs, dan 5 SMA/K, serta fasilitas kesehatan 1 puskesmas dan 1 rumah sakit. Populasi berupa responden, siswa/i tiap sekolah dan masyarakat Kecamatan Sungai bahar sebagai pengguna fasilitas kesehatan. Teknik sampel “incidental sampel”. Responden fasilitas pendidikan, SD 120 responden, SMP/MTs 70 responden, dan SMA/K 50 responden. Fasilitas kesehatan, puskesmas 43 responden dan rumah sakit 60 responden. Variabelnya, jarak, waktu tempuh, kualitas jalan dan transportasi. Hasil, menunjukkan bahwa akses fasilitas pendidikan masih rendah. Fasilitas kesehatan puskesmas dengan akses yang rendah dan rumah sakit dengan akses yang tinggi. Saran untuk meningkatkan akses untuk mencapai lokasi yang di tuju adalah bagi masyarakat agar lebih aktif dalam memberikan saran, kritikan, dan keluhan dalam kaitannya akses menuju fasilitas pendidikan dan kesehatan.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS MAHASISWA MELALUI PENERAPAN MODEL JIGSAW BERBANTUAN APE Hestaliana R, Ari; Sari, Nova
Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak (JIPA) Vol 4, No 6 (2019): Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak (JIPA)
Publisher : STKIP An-Nur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.044 KB)

Abstract

Berdasarkan studi pendahuluan di salah satu STKIP Banda Aceh, ditemukan bahwa kemampuan pemahaman matematis mahasiswa belum memadai. Proses penyelesaian masalah yamg diselesaikan oleh Mahasiswa masih salah atau keliru. Bahkan ada mahasiswa yang belum mampu menyelesaikan soal yang diberikan. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah model Jigsaw berbantuan APE. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang belajar melalui model Jigsaw berbantuan APE di STKIP An-Nur. Desain penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental Design dengan Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa STKIP An-Nur, selanjutnya sampel dalam penelitian adalah mahasiswa semester IV STKIP An-Nur. Instrumen yang digunakan berupa tes kemampuan pemahaman matematis. Analisis data menggunakan nonpooled t-test. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang belajar melalui model Jigsaw berbantuan APE lebih baik daripada peningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang belajar melalui pembelajaran biasa. Peningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa yang belajar melalui model Jigsaw berbantuan APE berada pada kategori tinggi. Kata Kunci: Kemampuan Pemahaman Matematis, Model Jigsaw, APE
PENGETAHUAN GURU TERHADAP PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSIF (Suatu Kajian di Sekolah Dasar Inklusif dan Sekolah Dasar Luar Biasa) Sari, Nova
Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak (JIPA) Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Pendidian Anak (JIPA)
Publisher : STKIP An-Nur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.392 KB)

Abstract

Penelitian ini mencoba untuk mengungkap pengetahuan guru terhadap kurikulum dan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan inklusif. Berdasarkan tujuan tersebut, objektif kajian ini adalah mengukur perbedaan kognitif diantara guru pendidikan luar biasa dengan guru sekolah umum yang menyelenggarakan program pendidikan inklusif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di kota banda aceh pada tingkat sekolah dasar luar biasa yang berjumlah 49 orang guru dari 3 sekolah dasar luar biasa dan seluruh guru sekolah dasar inklusif yang berjumlah 225 orang guru dari 9 sekolah. Namun, kareta tidak semua sekolah dasar inklusif menerima untuk dilakukan penelitian. Terjadi penyempitan populasi menjadi 5 sekolah dengan 109 orang guru. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 19 orang guru dari sekolah dasar luar biasa dan 41 orang guru dari sekolah dasar inklusif. Pemilihan sampel dilakukan secara acek dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Instrumen penelitian ini diadaptasi dari instrumen Haniz Ibrahim (1998) Inclusive Education in Malaysia- Teacher Attitude to Change. Analisis statistik parametrik menggunakan SPSS digunakan dalam menganalisis data. Analisis data menggunakan metode statistik deskriptif dan komparatif. Berdasarkan hasil analisis, didapati sampel sekolah inklusif (min=3.3216, SP= 0.17992) dan sampel Sekolah luar biasa (min= 3.1793, SP= 0.22619). Sikap kognitif guru dalam menginklusifkan murid berkeperluan khas mendapatai hasil kajian yang menunjukan nilai t = 0.965 dan nilai sig (2-tailed) = 0.339. Nilai sig yang diperolehi ini adalah lebih besar daripada nilai alpha= 0.05 dan menunjukan bahawa ianya tidak signifikan. Oleh itu, hipotesis nul diterima dan tidak terdapat perbedaan min kognitif yang signifikan di antara guru SDLB dengan guru yang terlibat dalam pendidikan inklusif dalam menginklusifkan murid berkebutuhan khusus. Kata Kunci: Pengetahuan Guru, Pendidikan Inklusif
PENGARUH TOKEN EKONOMI TERHADAP PEMBENTUKAN TINGKAH LAKU ANAK TUNAGRAHITA Sari, Nova; Zuhra, Zuhra
Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak (JIPA) Vol 4, No 6 (2019): Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak (JIPA)
Publisher : STKIP An-Nur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.618 KB)

Abstract

Sugiarmin (2010) menjelaskan anak tunagrahita memiliki masalah tingkah laku seperti mudah beralih perhatian, hiperaktivitas, mengganggu teman atau anak lain, mudah frustasi, sering menangis, merusak benda, melukai diri, meledak-ledak dan menarik diri dari lingkungan sosialnya. Studi kasus Reza Ainun Asyifa  (2017) mendapati perilaku agresif yang paling menonjol dari anak tunagrahita adalah suka berteriak-teriak kepada semua orang, sering mengganggu siswa lain yang dianggap lemah, berbicara yang tidak sopan kepada semua orang, tidak patuh aturan di sekolah maupun rumah, dan sering mengumpat kepada semua orang. Hasil studi pendahuluan menunjukkan, pembiasaan pada anak tunagrahita dapat membentuk tingkah laku anak menjadi positif atau negatif. Penggunaan token ekonomi diharapkan dapat memotivasi anak untuk meningkatkan tingkah laku yang diinginkan dan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan. Dengan demikian, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan token ekonomi terhadap pembentukan tingkah laku anak tunagrahita. Penelitian quasi eksperimen ini dilakukan dengan memberikan perlakuan pada satu kelompok yang sama dan membandingkan hasil pre-test dan post-test setelah diberi perlakuan dengan menggunakan token ekonomi (One Group Pretest-Posttest Design). Sampel penelitian ini adalah seluruh anak tunagrahita yang bersekolah di SMPLB Bukesra. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi tingkah laku anak. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan rumus  uji Z. Hasil pengujian statistik dengan taraf signifikansi 5% memperoleh hasil Zhitung= 11.75 dan Ztabel= 1.64 (Zhitung> Ztabel). Hal ini bermakna H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai postes tingkah laku anak tunagrahita lebih baik daripada pretest. Artinya terdapat pengaruh penggunaan token ekonomi terhadap pembentukan tingkah laku anak tunagrahita.  Kata Kunci: Token ekonomi, Tingkah Laku, Anak Tunagrahita.
ANALYSIS OF FACTORS CAUSING CHILDREN WITH SPECIAL NEEDS DROP OUT OF SCHOOL Sari, Nova
Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak (JIPA) Vol 4, No 7 (2019): Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak (JIPA)
Publisher : STKIP An-Nur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The results of the preliminary study found that there were still children with special needs who did not receive education yet. This showed that the education which is the right of every citizen including children with the special needs has not been fulfilled. This study aimed to determine the causes of children with special needs dropping out of school. Data were collected through interviews. The results showed that 2 children with special needs had never received fair education, 3 other children with special needs had obtained education but did not graduate from elementary school. The decision which did not continue education among them with special needs is due to the following factors: 1) Unequal education access for children with the special needs; 2) The parents’ economic situation on special needs children. 3) Misunderstanding the parents toward the potention and improvement on children with the special needs. 4) The parents shame on their children with the special needs. Keywords: Analysis of Factors; The Children With Special Needs; Dropout of School.
PENERAPAN PERMAINAN TEKA-TEKI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN LINGUISTIK ANAK USIA DINI Sit, Masganti; Winanda, Tiara; Qurata Aini, Irma; Yani, Rahma; Halisah, Siti; Sari, Intan Puspita; Sari, Nova
EduStream: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 8 No 1 (2024): EduStream: Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/eds.v8n1.p36-43

Abstract

Linguistic competence is the ability to use written and spoken forms of language. Playing puzzles, children can compose words through puzzle media, and can name animals through the puzzle media. With the application of puzzle games can improve linguistic intelligence and is expected to help language development in children. Improving children's linguistic competence through play at As-Sayyidi Kindergarten is the purpose of this study. This kind of research is known as classroom research. The findings showed that children's proficiency in the target language can be improved through play, with levels I and II reaching 50% and 75% respectively. The main finding of this study is that teaching children to play puzzles can improve their language skills.
Penyimpangan Sosial pada Lembaga Pendidikan Sihaloho, Wardani; Dasopang, Masdeani; Handayani, Fitra; Sari, Nova; Sani, Fadilah
Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan dan Agama Islam Vol 23 No 1 (2024): Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan dan Agama Islam
Publisher : Fakultas Tarbiyah IAI Nasional Laa Roiba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/mk.v23i1.4507

Abstract

Research has been conducted to examine social deviations in PAUD institutions. One of the studies that influenced the occurrence of violence against children in PAUD institutions. In addition, there are also several regulations governing children's rights and child protection, such as Law Number 35 of 2014 concerning Child Protection and Regulation of the Minister of Education and Culture Number 137 of 2014 concerning National Standards for Early Childhood Education. Social deviations in PAUD institutions have very important relevance in the early childhood education industry. In the era of globalization and increasingly fierce competition, early childhood education is one of the key factors in forming a generation that is qualified and able to compete in the future. Therefore, maintaining the quality and integrity of PAUD institutions is very important. By dealing with social deviations in PAUD institutions, it is hoped that it can improve the quality of early childhood education and shape better children's character. In this study, literature studies were used to find sources of information and find scientific research. This approach examines theories that are appropriate to the topic, namely theories about the sociology of education. Deviations are categorized as procedures, methods, and practices that involve the release or action of measurements (rules) from the body. Individualized social organization is defined as everything related to society and community spirit, such as helping each other, donating, and so on. The term "social" refers to any social group that adheres to standards and norms.
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PPT INTERAKTIF MATERI SIMBOL DAN SILA-SILA PANCASILA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MUATAN PPKN PADA TEMA 5 PENGALAMANKU SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 2 PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR Sari, Nova
TAKSONOMI: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar Vol. 3 No. 1 (2023): Taksonomi Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.071 KB) | DOI: 10.35326/taksonomi.v3i1.3334

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah guna mengenali serta mendeskripsikan pembelajaran dengan memanfaatkan media powerpoint interaktif yang bisa menambah hasil belajar materi sila serta sila di SDN Socah 3. Subjek dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas II SDN Socah 3 dengan jumlah siswa yaitu 19 siswa, dimana terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan aturan pelaksanaan tindakan yaitu dilaksanakannya 2 siklus dalam penelitian. Pada pelaksanaan siklus pertama dilakukan sebanyak satu kali pertemuan yaitu 1x35 menit dengan materi simbol dan sila-sila Pancasila menggunakan media pembelajaran powertpoint. nilai Standar Ketuntasan Minimun yang mesti dipenuhi siswa wajib mendapatkan nilai≥ 75 yang didetetapkan di SDN Socah 3 Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan. Pada siklus 1 dari 19 siswa kelas 2 cuma 8 yang tuntas belajar serta 11 siswa belum tuntas, sehingga pengamat mengadakan siklus 2 guna bisa menyudahi materi serta meraih nilai KKM yang sudah didetetapkan. Pada siklus 1 menampilkan kenaikan rata- rata hasil belajar siswa secara individual dari 55, 26 dengan persentase ketuntasan 42, 1%. Nilai rata- rata siswa menaik sebab pada siklus ini siswa tampak bersemangat serta tertarik dengan media pembelajaran PowerPoint yang digunakan. Pada siklus 2 menampilkan kenaikan skor rata- rata hasil belajar siswa 72, 6 dengan kenaikan persentase ketuntasan siswa pada siklus 2 jadi 73, 7% serta terhitung dalam kriteria ketuntasan siswa sangat baik serta baik. dinyatakan sukses.
STUDI EKSPLORATIF TENTANG IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI PAUD: PEMAHAMAN, PRAKTIK, DAN HAMBATAN YANG DIHADAPI GURU Sari, Nova; Khairiah, Khairiah
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i3.6738

Abstract

ABSTRACT Inclusive education at the Early Childhood Education (ECE) level is a strategic effort to create a fair and supportive learning environment for all children, including those with special needs. However, its implementation still faces various challenges. This study aims to examine how inclusive education is implemented in practice, as well as the obstacles and expectations of educators, particularly in ECE settings. This qualitative descriptive research was conducted in several inclusive ECE institutions in Banda Aceh, involving four teachers with experience teaching children with special needs. Data were collected through semi-structured interviews. The findings show that teachers’ understanding of inclusive education is still limited, generally interpreted merely as placing children with special needs into regular classes without considering individual needs or adapting the curriculum. Implementation has not been effective, with teaching methods tending to be uniform and less accommodating to children’s diversity. The main challenges include limited facilities, low teacher qualifications in inclusive education, lack of parental involvement, and behavioral issues among children with special needs. Nevertheless, teachers have high hopes for improving inclusive education practices, especially through continuous training, support from specialists, and strong collaboration among teachers, parents, and other relevant stakeholders. ABSTRAK Pendidikan inklusif pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya strategis untuk menciptakan lingkungan belajar yang adil dan mendukung bagi semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus. Namun, pelaksanaannya masih menghadapi berbagai tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan inklusif di lapangan, serta hambatan dan harapan yang muncul dari para pendidik, khususnya di lingkungan PAUD. Penelitian deskriptif kualitatif ini dilakukan di beberapa lembaga PAUD inklusif di Kota Banda Aceh, dengan melibatkan empat guru yang berpengalaman mengajar anak berkebutuhan khusus. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap pendidikan inklusif masih terbatas, yang umumnya dimaknai sebagai sekadar menempatkan anak berkebutuhan khusus ke dalam kelas reguler tanpa memperhatikan kebutuhan individual atau adaptasi kurikulum. Implementasi belum berjalan efektif, dengan metode pembelajaran yang cenderung seragam dan kurang mengakomodasi keberagaman anak. Tantangan utama meliputi keterbatasan sarana, rendahnya kualifikasi guru dalam pendidikan inklusif, kurangnya keterlibatan orang tua, serta permasalahan perilaku pada anak berkebutuhan khusus. Meskipun demikian, para guru memiliki harapan besar terhadap peningkatan praktik pendidikan inklusif, terutama melalui pelatihan berkelanjutan, dukungan tenaga ahli, dan kolaborasi yang kuat antara guru, orang tua, dan pihak terkait lainnya.
Partisipasi Orang Tua Dalam Memotivasi Belajar Siswa Di SMAN 5 Darul Makmur Mahdi, Nurjanah; Khairiah; Zuliani, Hetti; Martunis, Martunis; Sari, Nova
Syifaul Qulub: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Vol 6 No 01 (2025): Januari-Juni 2025
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/syifaulqulub.v6i01.12196

Abstract

Partisipasi orang tua dalam memberikan motivasi belajar pada anak merupakan hal yang sangat penting mendorong anak untuk melakukan kegiatan belajar baik dengan pastisipasi fisik yang memberikan fasilitas belajar maupun partisipasi nonfisik dari sekolah dan orangtua sebagai dukungan psikologis bimbingan dalam mengerjakan tugas agar dapat tercapai dengan efektif untuk pendidikan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi partisipasi orang tua dalam memberikan motivasi pada anak di SMA Negeri 5 Darul Makmur. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi sebanyak 7 orang informan dan 1 orang Guru Bimbingan Konseling di SMA Negeri 5 Darul Makmur Nagan Raya. Pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan criterion sampling dipilih berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan bahwa partisipasi orang tua terbagi dalam dua bentuk, yakni partisipasi fisik dan non-fisik. Seluruh informan mengungkapkan bahwa kebutuhan fisik seperti alat tulis, buku, tas, dan fasilitas belajar di rumah umumnya telah terpenuhi oleh orang tua. Namun, dalam aspek partisipasi non-fisik seperti komunikasi, bimbingan belajar, pemberian pujian atau hadiah, hanya sebagian informan yang mendapatkan dukungan optimal. Siswa yang memperoleh perhatian emosional dan keterlibatan langsung orang tua cenderung menunjukkan motivasi belajar yang lebih tinggi, baik dari dalam diri (intrinsik) maupun dari luar (ekstrinsik). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keberhasilan pendidikan anak tidak hanya bergantung pada pemenuhan kebutuhan fisik, tetapi juga pada keterlibatan emosional dan komunikasi yang aktif dari orang tua.