Latar Belakang : Bayi merupakan generasi penerus kehidupan, sehingga kualitas kesehatan bayi sangat penting untuk pembangunan. Angka kematian bayi (AKB) yang tinggi, terutama karena Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), menjadi masalah kesehatan serius. Di Indonesia, BBLR merupakan penyumbang utama kematian bayi, dengan prevalensi yang fluktuatif. Kabupaten Kulon Progo memiliki prevalensi BBLR tertinggi di DIY. Oleh karena itu, pencegahan BBLR melalui edukasi kesehtan dan pemberdayaan ibu hamil sangat penting untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Tujuan penelitian : Untuk mengetahui penerapan pemberdayaan partisipatif berbasis elektronik modul terhadap dorongan bertindak ibu hamil dalam pencegahan BBLR. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimen dengan model one group pretest-posttest. Lokasi penelitian berada di wilayah Puskesmas Nanggulan. Sampel yang digunakan berjumlah 30 ibu hamil, yang dipilih melalui teknik nonprobability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Instrumen penelitian meliputi kuesioner demografi, kuesioner dorongan bertindak, serta media edukasi berupa modul elektronik (e-modul) tentang pencegahan BBLR. Uji normalitas data dilakukan menggunakan uji Shapiro-Wilk, sementara analisis bivariat dilakukan dengan uji wilcoxon dan perhitungan N-Gain Score. Hasil penelitian : Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan rata-rata skor dorongan bertindak dari 40,93 pada pretest menjadi 58,10 pada posttest, yang mencerminkan peningkatan dorongan bertindak responden setelah intervensi. Uji statistik Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05), yang mengindikasikan bahwa peningkatan dorongan bertindak signifikan secara statistik setelah intervensi. Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian edukasi melalui modul elektronik terhadap peningkatan dorongan bertindak ibu hamil