Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Bangunan

PENERAPAN STANDAR NEW NORMAL PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MALANG Bambang Djatmiko; Nemesius Bambang Revantoro; Edi Santoso; Muhamad Aris Ichwanto
BANGUNAN Vol 28, No 1 (2023): In-Press Maret 2023
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v28i12023p11

Abstract

Kegiatan pembangunan proyek merupakan aktivitas rencana dengan menggunakan berbagai sumber daya dan dana untuk mendapatkan manfaat dimasa mendatang. Akibat pandemi covid 19 pelaksanaan proyek konstruksi mengalami keterlambatan. New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Dalam mengatasi penyebaran pandemic tahun 2020, Pemerintah Indonesia memberikan himbauan kepada masyarakat agar berjalan efektif dan efisien, yang berakibat para pekerja dan buruh pabrik terpaksa dirumahkan, dikurangi gajinya, dan di Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) padahal masih produktif untuk bekerja. Dampak covid 19 pada proyek konstruksi, yaitu: 1) proyek pengerjaan bangunan di suatu daerah menjadi terbengkalai karena material dan para pekerjanya kesulitan ke lokasi proyek, 2) Proyek yang tidak dapat diselesaikan tepat waktu ini lantaran kegiatan konstruksi menerapkan aturan social distancing sehingga jumlah tenaga kerja yang beraktivitas menjadi berkurang, 3) PT Freeport Indonesia, berencana menunda pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di Gresik, Jawa Timur, 4) Sebanyak 80% responden setuju bahwa Covid-19 memang berdampak pada perlambatan proyek konstruksi dan 5) Pemerintah Kota Malang resmi menunda pelaksanaan proyek pembangunan gedung. Berdasarkan kajian empiris di atas, terdapat tiga macam dampak pada proyek konstruksi, yaitu: 1) Pelaksanaan proyek terlambat, 2) Pelaksanaan proyek diberhentikan dan 3) Pelaksanaan proyek ditunda. Dampak nomor 1 dan 2, berakibat pelaksana konstruksi bisa mengalami kerugian materiil. Agar tidak mengalami kerugian yang semakin besar, maka masih banyak proyek konstruksi yang terus melanjutkan pekerjaan konstruksi (hasil survai pendahuluan). Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan sejauh mana para pelaksana konstruksi yang melanjutkan pekerjaanya dengan menerapkan standar new normal di Kota Malang. Sejauh penelusuran penelitian jenis ini belum pernah dilakukan. Populasi dan sampel purposive [10] tenaga kerja proyek, yaitu: 1) Bangunan gedung 30 orang dan 3) Bangunan perumahan 30 orang. Jika penelitian ini berhasil, maka bisa dipakai rujukan pemerintah daerah maupun owner untuk bahan pertimbangan pengambilan keputusan serta penelitian lebih lanjut. Kesimpulan:(1) Penerapan new standar normal covid 19 pada lingkungan proyek konstruksi bangunan gedung akumulasi rerata sebesar 89,00 % katergori bahaya terhadap penyebaran covid 19, (2) Penerapan new standar normal covid 19 pada lingkungan proyek perumahan kumulasi sebesar 61,73 %, katergori bahaya terhadap penyebaran covid 19 dan (3) Terdapat perbedaan yang signifikan penerapan standar normal new covid 19 pada proyek konstruksi bangunan gedung dengan lingkungan proyek perumahan dan sama- sama berbahaya terhadap penularan covid 19.
PENERAPAN STANDAR NEW NORMAL PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA MALANG Bambang Djatmiko; Nemesius Bambang Revantoro; Edi Santoso; M. Aris Ichwanto
BANGUNAN Vol 28, No 1 (2023): BANGUNAN EDISI MARET
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v28i12023p%p

Abstract

Abstrak:Akibat pandemi covid 19 pelaksanaan proyek konstruksi mengalami keterlambatan. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan sejauh mana para pelaksana konstruksi yang melanjutkan pekerjaanya dengan menerapkan standar new normal di Kota Malang. Sejauh penelusuran penelitian jenis ini belum pernah dilakukan. Populasi dan sampel purposive [10] tenaga kerja proyek, yaitu: 1) Bangunan gedung 30 orang dan 3) Bangunan perumahan 30 orang. Jika penelitian ini berhasil, maka bisa dipakai rujukan pemerintah daerah maupun owner untuk bahan pertimbangan pengambilan keputusan serta penelitian lebih lanjut. Kesimpulan:(1) Penerapan new standar normal covid 19 pada lingkungan proyek konstruksi bangunan gedung akumulasi rerata sebesar 89,00 % katergori bahaya terhadap penyebaran covid 19, (2) Penerapan new standar normal covid 19 pada lingkungan proyek perumahan kumulasi sebesar 61,73 %, katergori bahaya terhadap penyebaran covid 19 dan (3) Terdapat perbedaan yang signifikan penerapan standar normal new covid 19 pada proyek konstruksi bangunan gedung dengan lingkungan proyek perumahan dan sama- sama berbahaya terhadap penularan covid 19.Kata-kata kunci: penerapan, standar, new normal, proyek konstruksi dan perumahanAbstract: Due to the covid 19 pandemic, the implementation of construction projects has been delayed. This study aims to describe the extent to which construction workers continue their work by implementing new normal standards in Malang City. So far, research of this type has never been carried out. Population and purposive sample [10] project workforce, namely: 1) 30 people in buildings and 3) 30 people in residential buildings. If this research is successful, it can be used as a reference for the local government and the owner for consideration in decision making and further research. Conclusion: (1) The application of the new normal covid 19 standard in the building construction project environment accumulated an average of 89.00% in the hazard category for the spread of covid 19, (2) The application of the new normal covid 19 standard in the cumulative housing project environment was 61.73% , the hazard category for the spread of covid 19 and (3) There is a significant difference in the application of the new normal covid 19 standards in building construction projects with residential project environments and are equally dangerous to transmission of covid 19.Keywords: application, standards, new normal, construction and housing projects
VALUE ENGINEERING ANALYSIS OF BUILDING UPPER  STRUCTURE FOR COST EFFICIENCY Nemesius Bambang Revantoro, Ardhian Alamsyah Prasetya Putra
BANGUNAN Vol 26, No 2.1 (2021): BANGUNAN EDISI OKTOBER SPESIAL
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v27i2.12022p%p

Abstract

Abstract: Value engineering is the process of identifying alternatives that can provide the same functionality at the same or better level as the original plan while reducing costs and increasing benefits. The research was conducted at the Phase 3 development project of the Islamic University of Islam Malang) because there was a difference between the initial contract fee of Rp. 28,102,142,530 and the change order contract of Rp 20,875,433,588 in upper structure. The aims of the research are: (1) to describe the Development Project of the Islamic University of Malang Islamic Hospital Phase 3; (2) Identifying work items on the upper structure at the information stage; (3) Proposing alternative work items for the upper structure to be analysed by value engineering at the creative stage; (4) Analysing alternative work on the upper structure at the analysis stage; (5) Recommend alternative top structure work items through simulation at the recommendation stage; (6) Describe the level of differences in the structure budget plan for the project and the structure budget plan for value engineering. The research design uses descriptive research design and comparative methods using primary primers such as working drawings, work plans and requirements, and budget plans. The results of the research are: (1) The Islamic University of Malang Islamic Hospital Development Project Stage has a structured budget plan of Rp. 20,875,433,588.49; (2) Alternative work items are given, namely 40/70 for main beams, 30/50 for joists, and floor slabs; (3) The alternative proposed is main beam 35/70 diameter of 19 reinforcement, main beam 40/70 diameter of 16 reinforcement, joist beam 25/50 diameter of 19 reinforcement, joist beam 30/50 diameter of 16 reinforcement, HCS floor plate, flat floor plate palace; (4) Analysis of work alternatives shows that the cost of a 35/70 beam with 19 reinforcement diameter is IDR 3,580,322,171, while a 40/70 beam with 16 reinforcement diameter is IDR 3,410,727,402. Beam 25/50 diameter of reinforcement 19 is Rp. 3,505,187,178, while beam 30/50 diameter of reinforcement 16 is Rp. 3,403,995,232. The HCS precast plate is Rp. 4,647,951,520, while the non-palace plate is Rp. 5,431,891,666; (5) The selected alternative and recommended to the owner are main beam 40/70 diameter of reinforcement 16 with a saving of 16.4%, joist beams of 30/50 diameter of reinforcement 16 with a saving of 12%, and HCS precast plate with a saving of 3%; (6) There is no significant difference between the project budget plan and the value engineering budget plan.Keywords:  Upper structure, Value Engineering, Beams, Slabs
PEMODELAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR TEMPAT IBADAH (Studi Kasus: Masjid di Sekitar Kampus Kota Malang) Adi Saputra, Fuad; Pranoto, Pranoto; Bambang Revantoro, Nemesius
BANGUNAN Vol 29, No 2 (2024): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v29i22024p131-142

Abstract

Masalah parkir di Kota Malang kini telah tumbuh menjadi isu yang serius, terbatasnya lahan pada pusat kegiatan tempat ibadah menjadi masalah yang secara tidak langsung berdampak pada ketersediaan lahan parkir. Sebagian besar Masjid yang berada di sekitar kampus Kota Malang tidak mampu menampung jumlah kendaraan yang parkir, sehingga banyak kendaraan yang parkir di bahu jalan (on street parking). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pengguna parkir dan karakteristik parkir, serta memodelkan kebutuhan parkir pada Masjid di sekitar Kampus Kota Malang. Dalam penelitian ini dilakukan analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif untuk karakteristik pengguna parkir dan karakteristik parkir, kemudian dilakukan analisis regresi untuk pemodelan kebutuhan parkir. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pengguna parkir Masjid di Kota Malang didominasi pada usia 17-25 tahun, jenis kelamin laki-laki, jenis pekerjaan pelajar/mahasiswa, jarak tempat tinggal 1–5 km, dan waktu berkunjung pada pukul 11.01–12.00 WIB dengan berjalan kaki. Karakteristik parkir Masjid di Kota Malang untuk rata-rata volume parkir Masjid adalah 146 kendaraan sepeda motor dan 28 kendaraan mobil, akumulasi parkir tertinggi terjadi pada jam puncak 11.55 - 12.00 WIB dengan jumlah 303 kendaraan sepeda motor dan 64 kendaraan mobil, durasi parkir sepeda motor dan mobil pada rentang waktu 31-45 menit, dan indeks parkir rata-rata motor sebesar 285,83 persen dan mobil sebesar 439 persen atau >100 persen yang artinya bahwa tempat parkir tersebut mengalami masalah. Model kebutuhan parkir untuk sepeda motor variabel berpengaruh jumlah jamaah (X2) menghasilkan persamaan Y = 23,538 + 0,500 X2 - 0,001 X22 dan nilai R Square = 0,973. Untuk model mobil variabel yang berpengaruh jumlah jamaah (X2) menghasilkan persamaan Y = 1,034 X20,813 dan nilai R Square = 0,922.