Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

RISIKO PENGGUNAAN KB HORMONAL DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA Mellia Fransiska; Yulia Yulia
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 10 (2019): Special Issue HKN
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v13i0.793

Abstract

Kanker payudara adalah penyakit yang bersifat ganas akibat tumbuhnya sel-sel abnormal di payudara bisa berasal dari kelenjar susu atau jaringan penunjang seperti lemak dan syaraf. Berdasarkan observasi data Rekam Medik di RS Ahmad Mochtar Bukittinggi pasien usia ? 45 tahun yang menderita kanker payudara tahun 2015-2016 sebanyak 372 orang. Tujuan Penelitian untuk mengetahui Hubungan dan besar risiko pengguanaan KB Hormonal dengan kejadian Kanker Payudara Pada Wanita Lansia. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan case control, dilaksanakan di Poli Bedah dan Ruang Rawat Inap Bedah RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi. Populasi kasus adalah lansia menderita kanker payudara yang tercatat di data Rekam medik tahun 2016 sebanyak 61 orang. Sampel berjumlah 42 (21 kasus dan 21 kontrol). Hasil analisa bivariat didapatkan bahwa penggunaan KB hormonal (? 5 tahun) merupakan faktor risiko kejadian kanker payudara dengan OR=15,438 dan secara statistik didapatkan hubungan yang bermakna antara keduanya dengan p-value?0.005 (0,0001). Kesimpulannya adalah responden yang menggunakan KB hormonal 15,438 kali berisiko untuk menderita kanker payudara dibandingkan dengan responen yang tidak menggunakan KB hormonal. Disarankan kepada pihak Rumah Sakit untuk memberikan konseling dan penyuluhan kepada pasien wanita yang memeriksakan dirinya ke Poli Bedah tentang pentingnya upaya pencegahan kanker payudara dan dapat melakukan SADARI guna deteksi dini kanker payudara. 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMA KAUM II KECAMATAN LIMA KAUM KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 Rahmi Kurnia Gustin; Mellia Fransiska
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4 No 1 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v4i1.183

Abstract

Di dunia setiap tahun diperkirakan lebih dari 2 juta anak balita meninggal karena ISPA ( 1 anak balita/15 detik ) dari 9 total kematian balita. Kabupaten Tanah Datar memiliki 23 Puskesmas, dari 23 Puskesmas yang ada, Puskesmas lima Kaum II menempati urutan tertinggi kejadian ISPA. ISPA merupakan proses infeksi akut yang berlangsung selama 14 hari yang menyerang saluran pernafasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada anak balita. Penelitian ini menggunakan desain penelitian crossectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Lima Kaum II Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan juli sampai agustus 2014. Populasi penelitian adalah anak balita sebanyak 758 jiwa dengan jumlah sampel 110 anak balita diambil secara Multistage Random Samling. Dari hasil pengumpulan data yang menderita ISPA 75(68,2), yang memiliki gizi baik 97 (88,2%), yang memiliki imunisasi lengkap 107 (97,3%), dan ASI Ekslusif 70 (63,6%). Status gizi tidak memiliki hubungan bermakna dengan kejadian ISPA yaitu p.value > 0,05 (p=0,219) Ho diteriama, Status imunisasi tidak memiliki hubungan bermakna dengan kejadin ISPA yaitu p.value>0,05 (p=0,550) Ho diterima, ASI Ekslusif memiliki hubungan bermakna dengan kejadian ISPA yaitu p.value 0,05 (p=0,04) Ho ditolak. Dapat disimpulkan, bahwa dari 3 variabel yang dibahas, terdapat 1 yang berhubungan dengan kejadian ISPA yaitu ASI Ekslusif, 2 diantaranya tidak memiliki hubungan. Disarankan pada petugas kesehatan dan orang tua agar selalu memperhatikan kesehatan dan perkembagan bayi dan anak balita agar terhindar dari penyakit terutama penyakit infeksi
Pemberdayaan “Tungku Tigo Sajarangan, Tali Tigo Sapilin” melalui Program Remaja Bersih Narkoba Fransiska, Mellia; Hidayati, Hidayati; Susanti, Evi; Zoni, Henri; Putra, Yuhendri; Ashra, Fauzi; Kustanto, Debby Ratno; Ramadanti, Indah Putri; Masnarivan, Yoko
Jurnal Abdidas Vol. 5 No. 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v5i6.1078

Abstract

Diperlukan upaya sinergis antara pemerintah, kepolisian, perguruan tinggi, lembaga adat, dan masyarakat dalam penanggulangan narkoba di Kota Bukittinggi mengingat meningkatnya penyalahgunaan narkoba dari 67 kasus tahun 2022 menjadi 100 kasus di 2023. Tujuan PkM ini adalah meningkatkan partisipasi "Tungku nan tigo sajarangan, tali nan tigo sapilin" dalam penanggulangan narkoba melalui Program Remaja Bersih Narkoba (Raja Benar). Metode: Sosialisasi melalui analisis situasi dan advokasi mitra (LKAAM dan Satresenarkoba Kota Bukittinggi), edukasi melalui pelaksanaan kegiatan workshop, penerapan teknologi yaitu pembentukan manajemen dan desain Raja Benar, pendampingan dan evaluasi melalui pengukuran pengetahuan pre dan post kegiatan, pembentukan manajemen Raja Benar, dan desain Raja Benar. Hasil: Tahap Persiapan, koordinasi dan advokasi tim dengan Mitra untuk menentukan jadwal kegiatan dan peserta. Tahap Pelaksanaan, Lokakarya. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 September 2024 di Aula UPN Bukittinggi. Workshop dihadiri oleh 25 peserta dari LKAAM, Satgas Narkoba Bukittinggi, LKAAM se-Kota Bukittinggi, KAN Kurai 5 Jorong, Kepala TrantibHumas se-Kota Bukittinggi, Alim Ulama, Parik Paga Nagari Kurai dan pers koran Singgalang. Narasumber Ketua LKAAM, Satgas Narkotika, dan Dosen UPN Bukittinggi. Sebelum kegiatan dimulai, dilakukan pretest pengetahuan peserta. Kegiatan dibuka oleh MC, pemaparan materi oleh ketiga narasumber yang dipimpin oleh moderator dan dilanjutkan dengan diskusi panel, pembentukan pengurus Raja Benar, yang akan ditetapkan oleh Rektor UPN, menyepakati desain Raja Benar, dan setelah itu dilakukan post-test pengetahuan peserta dan diakhiri dengan pencatatan testimoni para peserta aktivitas. Evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas kegiatan berupa peningkatan pengetahuan peserta worskshop sebelum dan sesudah kegiatan, pembentukan pengurus Raja Benar, disepakatinya prototipe Raja Benar di Kota Bukittinggi, dan adanya testimoni positif dari peserta kegiatan
ANALYSIS OF DIFFERENCES IN STUDENT KNOWLEDGE ABOUT ENVIRONMENTAL HEALTH THROUGH PROJECT BASED LEARNING: A 21st CENTURY HEALTH EDUCATION STRATEGY Fatria, Erian; Priadi, Agus; Fransiska, Mellia
JOURNAL OF SCIENCE EDUCATION AND PRACTICE Vol 8, No 2 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jsep.v8i2.10554

Abstract

This research is motivated by the poor quality of environmental health which is associated with high population growth and environmentally irresponsible community behavior. The purpose of this study is to determine the effectiveness of the project-based learning strategy by assigning tourism environmental health videos in Bukittinggi City as outputs or course products, as well as providing information related to differences in student knowledge before and after being given environmental health lectures using project-based learning strategies. This research uses quantitative methods with a quasi-experimental approach with a one-group pretest post-test design. The data analysis technique uses a t-test against students' knowledge about environmental health. The research instrument given is in the form of a calibrated test given before and after treatment. The sample in this study was 17 students of Bachelor of Applied Health Promotion at Prima Nusantara University, Bukittinggi taken using purposive sampling. The inclusion criteria for this study sample were students in the field of health sciences who had never taken an environmental health course. Based on the analysis of research data, there were differences in student knowledge before and after being given environmental health lectures using a project-based learning strategy. In this study, it was concluded that the project-based learning strategy with the assignment of tourism environmental health videos has proven to be effective and efficient and can be considered to improve students' environmental health knowledge.
Pemberdayaan Satuan Petugas Unit Kesehatan Sekolah Kesehatan Reproduksi Remaja dalam Pemanfaatan Olahan Daun Kelor sebagai Langkah Preventif Anemia Putri Ramadhanti, Indah; Nova H, Desri; Ramadanti, Tika; Fransiska, Mellia; Fakhri, Ikhtiarina; Robiatul Khaira, Puja
Jurnal Empathy Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Empathy Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 5 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jurnalempathy.v5i2.273

Abstract

Background: Anemia is a priority health problem for adolescents with a prevalence of 17% in Bukittinggi City in 2023, the highest case at the Rasimah Ahmad Health Center at 28.5%. Government programs, namely the provision of iron tablets and the existence of school health units, have not optimally reduced the prevalence of anaemia in adolescents. The iron content of moringa leaves increases haemoglobin. The formation of SHU ARH officers to prevent anaemia and training in processing moringa leaves aims to be an innovation in the School Health Service programme to serve reproductive health problems in overcoming anaemia to prevent the impact of non-compliance with iron tablet consumption. Methods: Collaboration partners are SMPN 03 Bukittinggi City and Rasimah Ahmad Health Center Bukittinggi City from June to September 2024. We collect data through interviews, observations, and documentation. Five methods are used: socialization, preliminary studies and advocacy; formation and training of the SHU ARH Task Force for adolescents; providing education, mentoring and providing processed moringa leaves; and evaluating the sustainability of the SHU ARH. Results: the achievement of the target: 1) The formation of the SHU ARH consisting of 18 people; 2) Of the 87 young women, 79% have high knowledge of anaemia and the benefits of processed moringa leaves, 78% apply processed moringa leaves at home, and cases of anaemia decreased by 20.66%. Conclusion: The sustainability of the programme by providing moringa leaf seeds and planting in schoolyards as a step to provide raw materials for processed moringa leaves.
Pemberdayaan Satuan Petugas Unit Kesehatan Sekolah Kesehatan Reproduksi Remaja dalam Pemanfaatan Olahan Daun Kelor sebagai Langkah Preventif Anemia Putri Ramadhanti, Indah; Nova H, Desri; Ramadanti, Tika; Fransiska, Mellia; Fakhri, Ikhtiarina; Robiatul Khaira, Puja
Jurnal Empathy Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Empathy Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 5 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jurnalempathy.v5i2.273

Abstract

Background: Anemia is a priority health problem for adolescents with a prevalence of 17% in Bukittinggi City in 2023, the highest case at the Rasimah Ahmad Health Center at 28.5%. Government programs, namely the provision of iron tablets and the existence of school health units, have not optimally reduced the prevalence of anaemia in adolescents. The iron content of moringa leaves increases haemoglobin. The formation of SHU ARH officers to prevent anaemia and training in processing moringa leaves aims to be an innovation in the School Health Service programme to serve reproductive health problems in overcoming anaemia to prevent the impact of non-compliance with iron tablet consumption. Methods: Collaboration partners are SMPN 03 Bukittinggi City and Rasimah Ahmad Health Center Bukittinggi City from June to September 2024. We collect data through interviews, observations, and documentation. Five methods are used: socialization, preliminary studies and advocacy; formation and training of the SHU ARH Task Force for adolescents; providing education, mentoring and providing processed moringa leaves; and evaluating the sustainability of the SHU ARH. Results: the achievement of the target: 1) The formation of the SHU ARH consisting of 18 people; 2) Of the 87 young women, 79% have high knowledge of anaemia and the benefits of processed moringa leaves, 78% apply processed moringa leaves at home, and cases of anaemia decreased by 20.66%. Conclusion: The sustainability of the programme by providing moringa leaf seeds and planting in schoolyards as a step to provide raw materials for processed moringa leaves.
Pemberdayaan Komunitas Raja Benar dalam Roadshow Edukasi dan Pembentukan Duta Gen-Berani sebagai Strategi Inovatif Pencegahan Penggunaan Zat Adiktif pada Remaja Fransiska, Mellia; Husna, Elfira; Masnarivan, Yoko; Susanti, Evi; Ashra, Fauzi; Putra, Yuhendri; Fatria, Erian; Soasa, Cindy; Salsabila, Salsabila
Jurnal Abdidas Vol. 6 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v6i5.1199

Abstract

Penggunaan zat adiktif seperti rokok, tembakau, dan alkohol masih menjadi masalah kesehatan di Sumatera Barat. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, dari 28.384 responden tercatat 24,8% merupakan perokok aktif, dengan 21,3% merokok setiap hari. Sementara itu, perilaku mengunyah tembakau hanya ditemukan pada 0,5% responden setiap hari, dan 97,4% tidak pernah melakukannya. Konsumsi alkohol tercatat sangat rendah, hanya 0,6% yang pernah mengonsumsi, sedangkan 99,4% tidak pernah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kelanjutan dari program tahun 2024 “Tungku Nan Tigo Sajarangan, Tali Nan Tigo Sapilin” yang berfokus pada pencegahan penyalahgunaan narkoba melalui komunitas RAJA BENAR di Bukittinggi. Tujuan kegiatan ini adalah memberdayakan komunitas RAJA BENAR yang telah terbentuk melalui pelaksanaan roadshow edukasi dan pembentukan Duta Gen-Berani sebagai upaya pencegahan penggunaan zat adiktif pada remaja di SMAN 4 Bukittinggi. Metode pelaksanaan meliputi analisis situasi dan advokasi mitra, edukasi melalui roadshow, penerapan teknologi dengan pembentukan Duta Gen-Berani serta posko Gen-Berani, pendampingan dan evaluasi menggunakan pengukuran pengetahuan pretest dan posttest. Tahapan kegiatan terdiri dari persiapan (koordinasi dan advokasi mitra), pelaksanaan roadshow pada 3 September 2025, diikuti 51 peserta yang terdiri dari siswa, kepala sekolah, guru, perwakilan Dinas Kesehatan, Polresta Bukittinggi, LKAAM, serta tim PkM UPN Bukittinggi. Rangkaian kegiatan mencakup pretest, pemaparan materi, diskusi panel, pelantikan Duta Gen-Berani yang disahkan melalui SK kepala sekolah, post-test, serta pendokumentasian testimoni. Evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta dan testimoni positif dari siswa maupun pemangku kepentingan. Kegiatan ini menegaskan pentingnya pemberdayaan komunitas dan peran duta remaja dalam pencegahan penggunaan zat adiktif.
Pemberdayaan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) dalam Pencegahan HIV/AIDS melalui Program EDU-RESIH (Edukasi Remaja Bersih Lelaki seks lelaki) di Kota Bukittinggi Husna, Elfira; Herawati, Mega; Hayati, Nandie; Fransiska, Mellia; Wenny, Dwi Mutia; Nadia, Nadia; Safitri, Aniza
Jurnal Abdidas Vol. 6 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v6i5.1210

Abstract

Data Kementerian Kesehatan (mencatat sekitar 35.000 kasus baru HIV dan 12.000 kasus baru AIDS. Faktor Risiko Tertinggi Kasus karena Hubungan seks, terutama pada kelompok LSL (Lelaki Seks Lelaki). Berdasarkan ODHIV yang ditemukan Januari-Juni 2024, sebanyak 30,5% dari kelompok LSL F aktor Risiko Tertinggi Kasus HIV AIDS karena Hubungan seks, terutama pada kelompok LSL. Bukittinggi menempati urutan kedua terbanyak kasus HIV/ AIDS di Sumatera Barat setelah Kota Padang. Lembaga kerapatan adat alam Minangkabau (LKAAM) di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat memiliki otoritas secara resmi menerbitkan maklumat yang menegaskan adanya sanksi adat berupa pengusiran terhadap pelaku Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT), namun hal ini belum berjalan efektif di karenakan belum terintgrasi nya aturan atau kebijakan LKAAM dengan unsur pemerintahan. Tujuan Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk inovasi melibatkan keaktifan kembali fungsi dari LKAAM Minangkabau untuk menjalankan program EDU-RESIH, berkolaborasi dengan dinas kesehatan kota bukittinggi, MUI, dan Psikolog. Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi analisis situasi dan advokais mitra, Program EDU RESIH. evaluasi kegiatan ini menggunakan pengukuran pengetahuan, dan sikap siswa melalui kuosioner. Pelaksanaan EDU RESIH pada Rabu 3 September 2025, diikuti 48 siswa, kepala sekolah, guru BK, perwakilan Dinas Kesehatan, LKAAM, MUI, dan psikolog serta tim PkM UPN Bukittinggi. Rangkaian kegiatan mencakup pretest, pemaparan materi, diskusi panel, post-test, serta pendokumentasian testimoni. Hasil Evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap, siswa terkait HIV AIDS dan LSL. Kegiatan ini menegaskan pentingnya pemberdayaan komunitas dari berbagai pihak secara kompreherensif dalam pencegahan HIV AIDS terutama akibat LSL
Hubungan Pengetahuan Tentang Sanitasi Makanan dan Minuman Dengan Personal Hygiene Pedagang Pasar Kuliner Kota Padang Panjang Tahun 2025 Gusneli , Rati; Erian Fatria; Mellia Fransiska; Asrul Fahmi
Jurnal Sains Boga Vol 8 No 2 (2025): Jurnal Sains Boga Volume 8 No 2, November 2025
Publisher : LPPM Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSB.008.2.05

Abstract

Food sanitation and personal hygiene are essential aspects of food safety. In the Padang Panjang Culinary Market, many vendors are still found to be neglecting personal cleanliness and proper food handling, which can pose health risks to consumers. Adequate knowledge of food sanitation is believed to influence vendors’ personal hygiene behavior. This study aims to determine the relationship between knowledge of food and beverage sanitation and personal hygiene behavior among street food vendors at the Padang Panjang Culinary Market in 2025. This research used an observational analytic design with a cross-sectional approach. The population consisted of all vendors at the Padang Panjang Culinary Market, totaling 80 individuals. A sample of 62 vendors was selected using purposive sampling. Data were collected using questionnaires and analyzed using univariate and bivariate analyses with the chi-square test. The results showed that 54.8% of respondents had good knowledge of food and beverage sanitation, and 58.1% exhibited good personal hygiene. The chi-square test revealed a significant relationship between knowledge of food and beverage sanitation and personal hygiene behavior (p-value = 0.000; OR = 8.143). There is a significant relationship between knowledge of food and beverage sanitation and vendors' personal hygiene behavior. Vendors with poor knowledge are 8 times more likely to exhibit poor personal hygiene behavior compared to those with good knowledge. Continuous education and interventions are necessary to improve knowledge and hygiene practices among market vendors.