Al-Achsaniyyah Islamic Boarding School is one of the boarding schools that handles children with disabilities, especially autism. This cottage has a companion who must accompany children with disabilities at all times. The behavior of children with special needs that is difficult to control and demands extra attention in their daily lives is one of the sources of stress experienced by caregivers. On the other hand, some companions who are young mothers often find it difficult to divide their roles and time as mothers and wives, while remaining professional in carrying out their duties as companions for children with special needs. The role conflict experienced by these companions also triggers stress, because they feel required to complete all their obligations well. Not all companions have the ability to handle stress and regulate emotions well when experiencing stress, so they become more sensitive, irritable and less enthusiastic about working when experiencing stress. Therefore, the aim of this service is to conduct DURASI training or emotional regulation training for companions of children with disabilities so that they have good emotional regulation skills when dealing with stressful conditions. Emotion regulation is an individual's ability to assess, overcome, manage and express appropriate emotions in order to achieve emotional balance. The steps taken in this mentoring process are: preparation, filling out the consent form as a training participant, training duration, coaching (strengthening emotional regulation abilities), and evaluating the results of the service. The number of training participants was 30 people. This training was held on August 5 2023 in Building R, Faculty of Psychology. DURASI Training consists of 3 sessions and lasts 3 hours. During the training, the facilitators involved looked very enthusiastic because some of them were active in the discussion process. The results of this service showed that the ABK companions had insight into the importance of emotional regulation to maintain mental health and work enthusiasm, and had the basic ability to manage their negative emotions.Pondok Pesantren Al-Achsaniyyah merupakan salah satu pondok yang menangani anak-anak disabilitas, khususnya autisme. Pondok ini memiliki pendamping yang harus mendampingi anak disabilitas setiap waktu. Perilaku anak berkebutuhan khusus yang sulit untuk dikontrol dan menuntut perhatian ekstra dalam kesehariannya menjadi salah satu sumber stres yang dialami para pendamping. Disisi lain, sebagian pendamping yang merupakan ibu-ibu muda, sering merasakan kesulitan antara membagi peran dan waktu sebagai ibu dan istri, sekaligus tetap profesional dalam menjalankan perannya sebagai pendamping bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Konflik peran yang dialami para pendamping ini juga memicu terjadinya stres, karena mereka merasa dituntut untuk menyelesaikan semua kewajibannya tersebut dengan baik. Belum semua pendamping memiliki kemampuan koping stres dan regulasi emosi yang baik ketika mengalami stres, sehingga menjadi lebih sensitif, mudah marah, dan kurang bersemangat dalam bekerja ketika mengalami stres. Oleh karena itu, [Editor1] .[W12] tujuan dari pengabdian ini adalah melakukan Pelatihan DURASI atau pelatihan regulasi emosi kepada para pendamping anak disabilitas agar memiliki ketrampilan regulasi emosi yang baik saat menghadapi kondisi stres. Regulasi emosi adalah kemampuan individu untuk menilai, mengatasi, mengelola, dan mengungkapkan emosi yang tepat guna mencapai keseimbangan emosional. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pendampingan ini yaitu: persiapan, pengisian form persetujuan sebagai peserta pelatihan, pelatihan durasi, coaching (Penguatan kemampuan regulasi emosi), serta evaluasi hasil pengabdian. Jumlah partisipan pelatihan sebanyak 30 orang. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2023 di Gedung R Fakultas Psikologi. Pelatihan DURASI terdiri atas 3 sesi dan berlangsung selama 3 jam. Selama pelatihan, pendamping yang terlibat terlihat sangat antusias karena beberapa diantaranya aktif dalam proses diskusi. Hasil dari pengabdian ini didapatkan bahwa pendamping ABK sudah memiliki wawasan tentang pentingnya regulasi emosi untuk menjaga kesehatan jiwa dan semangat kerja, serta memiliki kemampuan dasar untuk mengelola emosi negatifnya.