Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Kampanye Partai Nasdem Pasca Deklarasi Anies Baswedan di Instagram Yuliandri, Putrawan
PRoMEDIA Vol 9, No 1 (2023): PROMEDIA
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/promedia.v9i1.6823

Abstract

Penelitian ini berusaha mendeskripsikan bagaimana penggunaan Instagram oleh Partai Nasdem sebagai salah satu instrumen kampanye politik yang strategis dalam menghadapi Pemilu 2024. Dengan menggunakan analisis isi kuantitatif deskriptif, penelitian ini berhasil menemukan bahwa Instagram telah dimanfaatkan oleh Partai NasDem sebagai saluran strategis kampanye politik digital. Bentuk kampanye politik yang dilakukan dengan dua cara, pertama mobilisasi tidak langsung kepada khalayak digital dengan menonjolkan pernyataan-pernyataan politik yang dominan. Kedua, melakukan personalisasi kandidat interal maupun figur politik yang diusung (Anies Baswedan) dengan memunculkan elemen-elemen visual (kolase foto dengan tambahan teks) yang artistik untuk menarik perhatian khalayak digital dalam rangka membangun opini yang positif.
EKSPOSUR KOMUNIKASI POLITIK JOKO WIDODO TERHADAP GENERASI MILENIAL PADA PEMILIHAN UMUM Suprayitno, Dede; Indrawan, Jerry; Yuliandri, Putrawan
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 6 No 3 (2023): September
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/jep.v6i3.5544

Abstract

Abstrak. Generasi milenial memiliki suara menentukan dalam pemilihan umum. Pada 2019, daftar pemilih tetap (DPT) mencapai 196,5 juta orang yang berhak memberikan suara. Pada tahun itu, pemilih milenial atau muda mencapai 100 juta orang, dengan rentang usi 17-35 tahun. Secara matematis, suara milenial memiliki pengaruh yang signifikan. Tak heran bila akhirnya, para elit politik mengatur strategi agar meraih suara milenial. Salah satu diantaranya adalah Presiden Joko Widodo yang memahami hal tersebut dan melakukan eksposur yang khas pada kalangan milenial. Sebagai seorang politikus, Joko Widodo menerapkan segala potensi yang dimilikinya untuk meraih dukungan sebanyak-banyaknya. Penelitian ini untuk mengungkap seperti apa langkah Joko Widodo dalam membentuk kedekatan dengan generasi muda. Serta aktivitas dan simbol-simbol apa saja yang ditunjukkan oleh Joko Widodo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat eksplanatori. Data dan informasi yang didapat melalui studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas Joko Widodo sebagai bentuk komunikasi kepada publik, bersifat unik, berbeda dari politikus lainnya, dan mendobrak kebiasaan umum. Joko Widodo juga identik dengan anak muda dengan selera yang dipilihnya, seperti musik, film dan olahraga. Hal itu membuat Joko Widodo dekat secara emosional dengan anak muda. Penelitian ini juga menyimpulkan, bahwa perang gagasan serta kreativitas di media sosial menentukan hasil keseluruhan dari persaingan politik.
The Effort of the Election Supervisory Agency (Bawaslu RI) in Preventing Black Campaign on Digital Media During the 2019 Election Anwar Ilmar; Bahirah, Hilda Indah; Rahmawati, Restu; Yuliandri, Putrawan
EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI Vol 7 No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33822/jep.v7i1.7231

Abstract

This research is motivated by the black campaign phenomenon that has occurred since the 2014 eletion and the 2017 DKI regional election, and has become increasingly widespread in the 2019 election. Bawaslu is a state institution that has the duty to monitoring the implementation of the campaign which is often filled with black campaign practices. In its implementation, Bawaslu often has difficulty to prevent the spread of black campaigns on social media. This research aims to see what makes Bawaslu unable to be optimal in preventing black campaigns on social media. This research uses a qualitative approach and the type of research used is descriptive-analytical. The concepts used are participatory supervision strategies and Michel Foucault's theory of power and knowledge. This research uses data collection techniques through interviews and literature studies in the form of books, news, and previous research journals that are relevant to this research. The results of the research show that there are determinant factors that make Bawaslu not optimal in preventing and supervising black campaigns on social media, such as the weak participatory supervision strategies made by Bawaslu. There is a power relationship that occurs between Bawaslu, social media and hoax. Because the presence and spread of hoax on social media is still stronger than the prevention efforts carried out by Bawaslu. This is because social media platforms have community standards which limit the movement and supervision of Bawaslu in dealing with hoax issues.
PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMUDA SEBAGAI HAK PEMENUHAN DEMOKRASI KECAMATAN ALALAK, BARITO KUALA Abdurrohim, Muhammad; Tayibnapis, Radita Gora; Indrawan, Jerry; Yuliandri, Putrawan; Ekalia, Ermita; Ayu, Andina Mustika
ABDI KAMI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 2 (2023): (Oktober 2023)
Publisher : LPPM Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy Genteng Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69552/abdi_kami.v6i2.1889

Abstract

Community service activities with the theme of political education targeting youth in Handil Bakti Urban Village as target groups in the form of socialization. This service activity is included in the direct political socialization theme like the development of Indonesia politics, media and politics and political communication because the evolution of Indonesian political campaign nowadays. Survey and socialising are the two steps of this service's implementation. The survey was conducted to learn more about the target group's perceptions of political engagement, and the socialisation process sought to improve political literacy and raise awareness of young people's responsibilities as citizens. Because political engagement is one of the key indicators of democracy and is crucial to renewing a nation's democratic spirit, the goal of this political education is to increase both the quantity and quality of involvement in the election cycle.
Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula Indrawan, Jerry; Yuliandri, Putrawan
Jurnal Inovasi Pengabdian Masyarakat Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jurnalinovasi.v4i1.29172

Abstract

Program pengabdian masyarakat dalam artikel ini memberikan sosialisasi tentang pendidikan politik, khususnya partisipasi politik dan politik siber, menjelang diselenggarakannya Pemilhan Umum tahun 2024. Pemilihan SMAN 66 Jakarta Pusat adalah karena tingginya tingkat pemilih pemula pada saat Pemilu 2024, sehingga tim merasa perlu unutk memberikan sosialisasi tentang pendidikan politik kepada para pemilih pemula yang banyak ditemui duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Kami ingin siswa SMAN 66 sadar dan memiliki pengetahuan yang memadai berhubungan dengan persiapan menghadapi Pemilu 2024 mendatang. Target luaran yang kami harapkan sebagai pihak penyelenggara dan mitra kerjasama adalah pemahaman siswa SMAN 66 yang bisa didapatkan dari sosialisasi yang kami berikan. Dengan mengikuti sosialisasi ini nantinya kami harapkan siswa mampu memberikan pemahaman terkait materi yang disampaikan kepada teman sebaya ataupun orang-orang yang berada di luar lingkungan sekolah
Discourse in curriculum: A focus on film, television, and media studies Firdaus Noor; Nuril Ashivah Misbah; Dede Suprayitno; Putrawan Yuliandri
Inovasi Kurikulum Vol 21, No 2 (2024): Inovasi Kurikulum, May 2024
Publisher : Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jik.v21i2.67536

Abstract

This article using discourse theory, popularized by Foucault, is used to examine the production and use of knowledge and practices relevant to the discourse that applies to the film, television, and media studies study program curriculum. This research uses the interpretive phenomenology method (Interpretative Phenomenological Analysis), and the classification and framing of data are carried out through focused group discussions. The purposeful sampling technique was chosen through a maximum variation sampling strategy involving eight research subjects to understand the various experiences of campuses that already have similar programs and are considered the most "oriented" stakeholders. The result is that the curriculum discourse produces four themes: scientific vision and mission, graduate profile, learning outcomes, and curriculum structure. In the experience model, participants express discourse themes with actual social reality. In the end, how discourse speaks is expected to be a critical dimension in forming the Film, Television, and Media Studies program curriculum.  AbstrakArtikel ini menggunakan teori Diskursus yang dipopulerkan oleh Foucault digunakan dengan tujuan untuk melihat produksi dan penggunaan pengetahuan dan praktiknya yang relevansinya dengan wacana yang berlaku untuk kurikulum prodi kajian film, televisi, dan media. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi interpretatif (Interpretative Phenomenological Analysis), klasifikasi dan pembingkaian data dilakukan melalui kegiatan diskusi terpumpun/Focus Group Discussion. Teknik purposeful sampling dipilih melalui strategi maximal variation sampling dengan melibatkan delapan subjek penelitian untuk memahami beragam pengalaman dari kampus-kampus yang sudah memiliki program serupa dan dianggap paling "berorientasi" sebagai pemangku kepentingan. Hasilnya bahwa diskursus kurikulum menghasilkan empat tema yaitu visi misi keilmuan, profil lulusan, capaian pembelajaran, dan struktur kurikulum. Model pengalaman, partisipan mengungkapkan tema wacana dengan realitas sosial yang sesungguhnya. Pada akhirnya cara diskursus berbicara diharapkan menjadi dimensi kunci dalam pembentukan kurikulum pada program studi Kajian Film, Televisi, dan Media.Kata Kunci: Diskursus kurikulum; fenomenologi interpretatif; foucault; kajian film, televisi, dan media
A Model for Developing Political Training Curriculum for Political Parties in Indonesia Azhar, Khairil; Yuliandri, Putrawan; Hartanto, H; Indrawan, Jerry
Politika: Jurnal Ilmu Politik Vol 15, No 2 (2024)
Publisher : Magister Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/politika.15.2.2024.161-179

Abstract

This paper presents a model for developing a political training curriculum within the context of a political party in Indonesia. It underscores the importance of incorporating institutional values, system enhancement, autonomy in decision-making, and public interaction within the party. As stipulated in Indonesia’s constitution, there are two possible focuses depending on the subjects of such training either the party's administrators and cadres or the general public or community. The paper highlights the need for different teaching strategies and content, depending on the target audience, and emphasizes the necessity for both formative and summative evaluations to ensure the curriculum's ongoing relevance and effectiveness. Ultimately, it provides a blueprint for political parties to create effective, relevant political education programs, tailored to their unique objectives and the needs of their constituents.
SOSIALISASI PENDIDIKAN POLITIK UNTUK WARGA HANDIL BAKTI, BARITO KUALA Indrawan, Jerry; Yuliandri, Putrawan; Hartanto, Hartanto
SUBSERVE: Community Service and Empowerment Journal Vol. 3 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Prime Identity Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/scsej.v3i1.55

Abstract

Pasca Pemilihan Umum Serentak tahun 2024, masyarakat Indonesia nampaknya masih membutuhkan banyak pengetahuan mengenai politik. Ketidaktahuan masyarakat tentang politik ditambah banyaknya berita bohong yang ada di sosial media membuat masyarakat yang harusnya paham politik, justru menjadi buta politik. Padahal, setiap warga negara di Indonesia diwajibkan untuk memberikan hak pilihnya dalam setiap pemilihan umum yang diselenggarakan. Untuk itu, kami selaku pengajar ilmu sosial dan ilmu politik di UPN Veteran Jakarta mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi pendidikan politik bagi warga Handil Bakti, Barito Kuala, agar mereka menjadi melek politik dan dapat terlibat secara aktif dalam kontestasi demokrasi di negara ini
Sosialisasi Birokrasi Digital dan Keamanan Siber di Era Masyarakat Digital 5.0 Bagi Warga di Kelurahan Pangkalan Jati, Kota Depok Aji, M. Prakoso; Subakdi, Subakdi; Yuliandri, Putrawan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i1.12608

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) mengenai Sosialisasi Birokrasi Digital dan Keamanan Siber di Era Masyarakat Digital 5.0 merupakan hal yang esensial di tengah perkembangan teknologi informasi yang begitu masif di masyarakat. Kegiatan sosialisasi ini ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai penyelenggaran birokrasi yang saat ini sudah memiliki berbagai inovasi di ruang digital sehingga menjadi penting juga untuk menyadari pentingnya keamanan siber dalam mengoptimalkan peran birokrasi digital. Aktifitas pengabdian masyarakat ini ditujukan secara khusus kepada warga yang bertempat tinggal di lingkungan Kelurahan Pangkalan Jati, Kota Depok. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk menjelaskan kepada masyarakat agar dapat memahami urgensi dari birokrasi digital dan keamanan siber. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diselenggarakan secara tatap muka yang menggunakan Ruang Serbaguna Kelurahan Pangkalan Jati sebagai tempat acara sosialisasi. Peserta yang menghadiri acara ini sejumlah 30 orang yang sebagian besar merupakan tokoh masyarakat, Ketua RW, Ketua RT, perwakilan PKK, hingga para remaja yang menjadi bagian dari masyarakat di wilayah tersebut. Dalam kegiatan sosialisasi ini dipaparkan materi tentang birokrasi digital dan keamanan siber, karakteristik masyarakat digital, hingga tantangan dan hambatan ke depan. Berdasarkan kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa sosialisasi ini perlu diagendakan dengan rutin untuk mengoptimalkan pemahaman warga
ANALISIS PESAN KAMPANYE POLITIK UYA KUYA DI SOSIAL MEDIA INSTAGRAM DALAM RANGKA PEMENANGAN PEMILU LEGISLATIF 2024 Haryanto, Tiara Julianti; Alena, Kayla Putri; Hadinugroho, Dwi Septian; Yuliandri, Putrawan
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 6 No. 4 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v6i4.8894

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pesan kampanye politik yang disampaikan oleh Uya Kuya melalui media sosial dalam rangka memenangkan Pemilu Legislatif. Media sosial telah menjadi platform penting dalam komunikasi politik modern, memungkinkan calon legislatif untuk menjangkau pemilih secara langsung dan efektif. Kajian ini menggunakan pendekatan tinjauan literatur untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi strategi komunikasi yang digunakan Uya Kuya, termasuk pemilihan konten, penggunaan narasi, serta dampak interaksi dengan audiens di media sosial. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial tidak hanya memperkuat citra personal, tetapi juga memperluas jangkauan pesan politik secara lebih interaktif dan tersegmentasi. Temuan ini menyoroti pentingnya media sosial sebagai alat strategis dalam kampanye politik modern dan implikasinya bagi keberhasilan pemenangan Pemilu Legislatif.