Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF MELALUI PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS DENGAN MENGIKUTI ALUR PEMBELAJARAN INKUIRI Suyasa, I Made
Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jp2.v2i3.19276

Abstract

Penelitian tindakan Sekolah yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang efektif di SD Negeri 2 Gianyar pada semester II tahun pelajaran 2017/2018 melalui pelaksanaan supervisi klinis dengan mengikuti alur pembelajaran inquiri. Data hasil penelitian ini dikumpulkan dengan cara melakukan supevisi dengan instrumen. Dalam menganalisis data yang diperoleh digunakan metode analisis deskriptif. Data yang dihasilkan dari penelitian ini terdiri dari data awal, data siklus I dan data Siklus II. Dari data awal diperoleh rata-rata kemampuan melaksanakan proses pembelajaran yang efektif, hanya mencapai nilai 72,76 dan ketuntasan  baru mencapai 19,04%. Data ini jauh di bawah harapan mengingat ketuntasan pelaksanaan proses pembelajaran minimal 78,38. Rata-rata nilai  siklus I sudah terjadi peningkatan yaitu rata-ratanya  mencapai 78,85 dan prosentase ketuntasannya mencapai 33,33%. Pada siklus II perolehan rata-ratanya sudah mencapai 89,04 dan persentase ketuntasan  sudah mencapai 100%. Data pada Siklus II ini sudah sesuai harapan, yaitu kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang efektif di SD Negeri 2 Gianyar pada semester II tahun pelajaran 2017/2018 mengalami peningkatan melalui pelaksanaan supervisi klinis dengan mengikuti alur pembelajaran inquiri. Kata Kunci: Kemampuan Guru, Supervisi Klinis, Pembelajaran Inquiri 
UTILIZATION OF MADING SCHOOL AS AN EFFORT TO IMPROVE CREATIVE WRITING SKILLS OF HIGH SCHOOL STUDENTS Nurmiwati, Nurmiwati; Milandari, Baiq Desi; Waluyan, Roby Mandalika; Bilal, Arpan Islami; Suyasa, I Made
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.4909

Abstract

Abstrak: Menulis merupakan salah satu kegiatan yang begitu kompleks. Dengan sifatnya yang kompleks tersebut, banyak siswa yang belum mampu melakukan kegiatan menulis secara baik. Ketidak mampuan tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu, kurangnya intensitas kegiatan menulis bagi siswa serta Kurangnya media dalam menyalurkan kreativitas siswa dalam kegiatan tulis menulis. Untuk itu, tim melakukan kegiatan pengabdian berupa pemanfaatan majalah dinding (mading) sekolah sebagai upaya meningkatkan keterampilan menulis kreatif siswa di SMA Negeri 1 Gunungsari. Adapun hasil dari kegiatan pengabdian ini  sebagai berikut: 1) Pada pertemuan I, tim menjelaskan tentang prosedur kegiatan dan apa saja yang akan dilakukan oleh mitra selama kegiatan pengabdian ini berlangsung; 2) pertemuan II, tim menyampaikan materi tentang majalah dinding serta bagaiamana proses memuat majalah dinding; 3) Pertemuan III berisi tentang kegiatan penyiapan serta pengumpulan bahan melaui kegiatan menulis kreatif yang dilakukan oleh siswa; dan 4) pertemuan IV dilakukannya produksi majalah dinding pada etalase-etalase yang ada di lingkungan sekolah.Abstract: Writing is one of the most complex activities. many students have not been able to do writing activities well. The cause is the lack of intensity of writing activities for students and the lack of media in channeling students' writing creativity. Therefore, the team carried out community service activities in the form of using school bulletin boards as an effort to improve students' creative writing skills at SMA Negeri 1 Gunungsari. The results of this service activity are as follows: 1) the first meeting, the team explained about the activity procedure and what the partners would do during this service activity; 2) the second meeting, the team delivered material about school bulletin boards and how the process of loading school bulletin boards was; 3) third meeting contains the preparation and collection of materials through creative writing activities carried out by students; and 4) the fourth meeting, the production of wall magazines was carried out in the windows in the school environment.
Alih Fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut pada Masyarakat Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah Darmurtika, Linda Ayu; Suyasa, I Made; Bilal, Arpan Islami; Mandala, Halus
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 6, No 2: Juli 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v6i2.5304

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut pada Masyarakat Desa Sengkol Kecamatan Pujut. Target penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah tulisan ini dapat terbit dalam jurnal nasional terakreditasi Sinta. Penelitian ini merupak penelitian kualitatif, adapun metode yang digunakan dalam mencapai tujuan tersebut, meliputi 1) metode penentuan subjek penelitian, 2) metode pengumpulan data, dan 3) metode analisis data. Metode penentuan subjek penelitian menggunakan purposive sample yaitu memilih informan sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini, informan yang dipilih adalah tokoh adat setempat yang betul-betul mengetahui tentang bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut. Metode pengumpulan data yang digunakan, yakni metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Sementara itu, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang mendukung data primer. Analisis data dilakukan dengan menjelaskan, menguraikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data, yakni tentang bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut pada masyarakat Desa Sengkol.Abstract: The purpose of this study was to describe the form and factors causing the conversion of the function of the Gunung Pujut Ancient Mosque in the Sengkol Village Community, Pujut District. The research target to be achieved in this research is that this paper can be published in an accredited national journal Sinta. This research is a qualitative research, while the methods used in achieving these goals include 1) the method of determining the research subject, 2) the method of data collection, and 3) the method of data analysis. The method of determining the research subject uses a purposive sample, namely selecting informants according to the research objectives. In this case, the selected informants are local traditional leaders who really know about the form and factors that cause the conversion of the Gunung Pujut Ancient Mosque. Data collection methods used, namely the method of observation, interview method, and method of documentation. Meanwhile, the documentation method is used to obtain data that supports primary data. Data analysis was carried out by explaining, describing, analyzing, and interpreting the data, namely about the form and factors causing the conversion of the Gunung Pujut Ancient Mosque in the Sengkol Village community. 
PELATIHAN DRAMATISASI PUISI SEBAGAI UPAYA MEMEPERTAHANKAN EKSISTENSI SASTRA DAN BUDAYA DI SMP Darmurtika, Linda Ayu; Lamusiah, Siti; Akhmad, Akhmad; Suyasa, I Made; Nurmiwati, Nurmiwati; Ihsan, Baiq Yuliatin; Niswariyana, Ahyati Kurniamala; Bilal, Arpan Islami; Rezkillah, Inang Irma
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 7, No 3 (2024): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v7i3.25189

Abstract

Abstrak: Pelatihan dramatisasi puisi ini dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan eksistensi sastra dan budaya di tengah benturan budaya asing yang secara perlahan menggerus nilai lokalitas suatu budaya. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di SMP Nurul Ittihad Jonggat Kabupaten Lombok Tengah dengan metode praktik, yakni melakukan dramatisasi puisi dengan teori serta langkah-langkah yang telah dipaparkan dan dilakukan dalam lima kali pertemuan. Pertemuan 1, dijelaskan tentang definisi, genre serta fungsi puisi dan dramatisasi puisi; pertemuan 2, dijelaskan tentang parafrase, apresiasi dan ekranisasi puisi dan mulai latihan; pertemuan 3, bedah naskah dan pemilihan pemain, kemudian dilanjutkan dengan latihan; pertemuan 4, dilanjutkan kembali ke latihan dengan materi pendalam karakter; dan pertemuan 5 dilakukan pementasan. Tim pengabdian kepada masyarakat dapat memaparkan, bahwa sebelum tim terjun untuk lelakukan kegiatan ini, sekolah mitra mengalami kesulitan dalam proses apresiasi puisi dan ekranisasi. Setelah dilakukan pelatihan maka siswa-siswi dapat melakukan tahap yang ditargetkan dengan mudah hingga pada proses pementasan berakhir.Abstract: This poetry dramatization training was carried out with the aim of maintaining the existence of literature and culture amidst the clash of foreign cultures which slowly erodes the local value of a culture. This service activity was carried out at Nurul Ittihad Jonggat Middle School, Central Lombok Regency using a practical method, namely dramatizing poetry with theory and steps that had been explained and carried out in five meetings. Meeting 1, explained the definition, genre and function of poetry and poetry dramatization; meeting 2, explained about paraphrasing, appreciation and ecranization of poetry and started practicing; meeting 3, script review and cast selection, then continued with rehearsals; meeting 4, continued back to training with in-depth character material; and at meeting 5 there was a performance. The community service team was able to explain that before the team took part in carrying out this activity, the partner school experienced difficulties in the poetry appreciation and ecranization process. After training, students can carry out the targeted stages easily until the performance process ends.
KOMUNIKASI ORGANISASI APARATUR DESA DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT BERBASIS KESANTUNAN BERBAHASA Habiburrahman, Habiburrahman; Arrahman, Rudi; Nurmiwati, Nurmiwati; Suyasa, I Made; Iskandar, Iskandar
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 9, No 2: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v9i2.25324

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan maksim kesantuanan tindak tutur sebagai sarana komunikasi organisasi aparatur desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. Penelitian ini merupakan salah satu penelitian dalam kajian sosiopragmatik yang tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: (1) persiapan pengumpulan data, (2) teknik observasi, dan (3) teknik wawancara. Analisis. Hasil peneltian menunjukkan bahwa aparatur desa bajur merealisasikan enam maksim kesantunan sebagai sarana komunikasi organisasi aparatur desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. Keenam maksim tersebut yaitu, yakni maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim permufakatan atau kecocokan, dan maksim kesimpatian. Keenam maksim tersebut erat kaitannya dengan jiwa besar seorang pemimpin yang patut diteladani dan dihormati dalam bertutur sehingga permasalahan dalam masyarakat dapat terselesaikan dengan baik dan pemimpin tersebut dikategorikan sebagai seorang yang santun. Keenam maksim tersebut cocok untuk diterapkan di tengah masyarakat pedesaan dalam menciptakan keharmonisasian antar warga masyarakat dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan partisipasi Masyarakat dalam mensukseskan Pembangunan desa. 
ANALISIS NOVEL NIKA BARONTA KARYA ALAN MALINGI: SEBUAH KAJIAN FEMINISME kusmiati, Kusmiati; Darmurtika, Linda Ayu; Suyasa, I Made; Waluyan, Roby Mandalika
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 9, No 1: January 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v9i1.21559

Abstract

Abstrak: Eksistensi perempuan dalam novel Nika Baronta karya Alan Malingi tidak dapat dipungkiri. Hal ini disebabkan oleh penulis mengungkap fakta sejarah bahwa Jepang pernah menguasai tanah Bima. Jepang menginginkan gadis-gadis Bima sebagai Jugun lanfu. Usaha masyarakat Bima melawan Jepang agar gadis Bima tidak dijadikan pelayan Bar oleh tentara Jepang. Dengan memahami fakta dapat diketahui keberadaan perempuan pada masa penjajahan Jepang. Berdasarkan hal itu maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah eksistensi perempuan dalam novel Nika Baronta karya Alan Malingi dalam Perspektif Feminisme. Tujuan penelitian yakni mengkaji tentang eksistensi perempuan dari perspektif feminisme dan selanjutnya mendeskripsikan dan menjawab masalah penelitian secara lebih detail. Adapun manfaat penelitian sebagai berikut Manfaat teoretis dan Manfaat praktis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang berkaitan dengan teori feminisme. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Nika Baronta karya Alan Malingi. Adapun langkah-langkah untuk menganalisis data yakni 1) Identifikasi, 2) Klasifikasi, 3) Interpretasi. Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka kesimpulan yang terdapat dalam novel Nika Baronta karya Alan Malingi yaitu 1) penindasan nilai-nilai budaya, 2) relasi kuasa, 3) budaya patriarki.  Abstract:  The existence of women in the novel Nika Baronta by Alan Malingi cannot be denied. This is because the author reveals the historical fact that Japan once controlled the land of Bima. Japan wanted Bima girls as “Jugun lanfu”. The efforts of the Bima people against the Japanese so that the Bima girls would not be used as barmaids by the Japanese soldiers. By understanding the facts, we can find out the existence of women during the Japanese colonial period. Based on this, the formulation of the problem raised in this research is What is the existence of women in the novel Nika Baronta by Alan Malingi from a Feminist Perspective. The aim of the research is to examine the existence of women from a feminist perspective and then describe the answer to the research problem in more detail. The benefits of research are as follows: Theoretical benefits and practical benefits. The method used in this research is a qualitative descriptive method related to feminist theory. The data source in this research is the novel Nika Baronta by Alan Malingi. The steps for analyzing data are 1) Identification, 2) Classification, 3) Interpretation. From the results of the analysis that has been carried out, the conclusions contained in the novel Nika Baronta by Alan Malingi are 1) oppression of cultural values, 2) socio-economic oppression, 3) power relations, 4) patriarchal culture.                       
Community Service (Pkm) Efforts to Improve Soft Skills among Youth in Seminyak Village, Badung Regency Sugiantiningsih, Anak Agung Putu; Yasa, I Gede Putu; Suyasa, I Made; Wirantini, Ni Kadek Ayu
Abdi Masyarakat Vol 5, No 2 (2023): Abdi Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/abdi.v5i2.6511

Abstract

The aim of this research is to determine efforts to improve soft skills among youth in facing the world of work in Seminyak Subdistrict, Badung Regency, and how to overcome obstacles in improving soft skills among youth in Seminyak Subdistrict, Badung Regency to face the world of work. This research uses qualitative research, with the research location in Seminyak sub-district, Badung district. The type of instrument used is a non-test instrument in the form of; interview guide and documentation. The data analysis technique goes through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research are expected to show that efforts to improve soft skills among young people in facing the world of work in Seminyak sub-district, Badung district, Seminyak sub-district, Badung regency have not been optimal, however there have been efforts made such as holding training, improving, developing and determining training themes to attract attention among young people to take part in soft skills training. The obstacles faced in efforts to improve soft skills among youth are from the youth themselves, namely; lack of participation, awareness and discipline from the organizers, namely; lack of socialization, infrastructure, funding, and limited time. Based on the observations made by the author, the author will create it in the form of Community Service (PKM) activities. To help improve soft skills among youth, with the expected output in the form of training and reputable nationally indexed journals.
Pembinaan Apresiasi Puisi Pada Siswa Kelas XII Bahasa SMA Negeri 1 Praya Timur Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah Darmurtika, Linda Ayu; Suyasa, I Made; Waluyan, Roby Mandalika; Bilal, Arpan Islami; Muhardini, Sintayana; Milandari, Baiq Desi; Untari, Titin
INTAN CENDEKIA (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Vol 1, No 1 Juni (2020): INTAN CENDEKIA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/intancendekia.v1i1 Juni.52

Abstract

Hakikat karya sastra adalah nilai atau pembelajaran hidup yang terkandung didalamnya untuk memanusiakan manusia. Manfaat sastra yakni menghibur dan bermanfaat atau menyenangkan dan berguna. Dengan demikian pembelajaran sastra di sekolah penting untuk didalami atau dimasukkan dalam kegiatan ekstrakulikuler sekolah. Sebuah karya sastra dikatakan berhasil ketika banyak diapresiasi. Namun, di era modern sekarang ini, siswa tidak memiliki jiwa baca yang tinggi. Kemampuan mengapresiasi puisi merupakan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa kelas XII Bahasa. Bagi siswa kelas XII Bahasa SMA Negeri 1 Praya Timur mengapresiasi puisi merupakan salah satu hal yang dirasa menakutkan, karena siswa tidak mengetahui metode dan teori yang akan digunakan dalam menganalisis puisi. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu diadakan pengabdian tentang Pembinaan Apresiasi Puisi. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengabdian ini meliputi 1) Analisis Situasi, 2) Identifikasi masalah, 3) Pembinaan Apresiasi Puisi, yang terdiri atas: Penyampaian materi, mengaplikasikan teori, diskusi, presentasikan hasil apresiasi puisi, dan 4) Evaluasi Hasil Kegiatan. Metode penyampaian materi yang digunakan adalah metode latihan, presentasi, dan diskusi. Hasil pengabdian, 1) Siswa memahami tentang definisi, fungsi, dan tujuan apresiasi puisi dan teori-teori sasta, 2) Terdapat peningkatan pemahaman tentang mengaplikasikan teori yang relevan dalam mengapresiasi puisi dan cara membaca/menghayati puisi yang baik, 3) Siswa telah berlatih dengan semangat dalam menentukan kesatuan ide dalam puisi,  4) Siswa mampu mempresentasikan hasil apresiasi puisinya dan guru-guru berkomitmen untuk mengadakan kegiatan ekstrakulikuler tetang kesusastraan (puisi).
PELATIHAN PENULISAN DIKSI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN LITERASI SASTRA DI MA PLUS ASSOWAH AL-ISLAMIYAH GERUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT Darmurtika, Linda Ayu; Mariyati, Yuni; Suyasa, I Made; Akhmad, Akhmad; Akbar, M Aris; Lamusiah, Siti; Ihsani, Baiq Yuliatin; Waluyan, Roby Mandalika; Rosada, Rosada
Journal of Community Empowerment Vol 4, No 1 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jce.v4i1.32361

Abstract

ABSTRAK                                                                            Perkembangan literasi sastra di kalangan peserta didik masih terbilang rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain minimnya akses terhadap bahan bacaan sastra yang berkualitas, kurangnya pelatihan keterampilan menulis kreatif, serta belum optimalnya pendekatan pembelajaran sastra di kelas. Dalam konteks ini, pembelajaran sastra seringkali bersifat normatif dan tekstual, sehingga kurang menyentuh aspek apresiasi dan kreativitas yang dapat menggugah minat serta keterlibatan siswa secara aktif. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melakukan pelatihan penulisan diksi sebagai upaya peningkatan literasi sastra di MA Plus Assowah Al-Islamiyah Gerung dengan melibatkan 40 orang sebagai peserta pelatihani. Kegiatan pengabdian terdiri dari lima tahap, yaitu persiapan, penyampaian materi, praktik, presentasi dan diskusi, serta refleksi. Kegiatan dilaksanakan melalui metode partisipatif dan interaktif. Kegiatan ini dinyatakan berhasil dengan indikator sebagai berikut: Aspek partisipasi: Peserta mengikuti kegiatan secara penuh dari awal hingga akhir. Aspek capaian pembelajaran: Berdasarkan penilaian terhadap hasil tugas menulis, sebagian besar peserta mampu menerapkan diksi konotatif dan denotatif dengan baik, serta menunjukkan peningkatan dalam variasi kosakata melalui penggunaan sinonim dan antonim. Aspek keberlanjutan: Pihak sekolah berkomitmen untuk memasukkan materi diksi ini dalam program ekstrakurikuler sastra dan meminta tindak lanjut berupa pendampingan literasi secara berkala. Aspek evaluatif: Refleksi peserta menunjukkan peningkatan kesadaran akan pentingnya pilihan kata dalam menulis sastra yang ekspresif dan bermakna. Secara keseluruhan, kegiatan pengabdian ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap keterampilan menulis siswa, tetapi juga memperkuat kemitraan antara institusi pendidikan tinggi dan sekolah menengah dalam membangun budaya literasi sastra yang berkelanjutan.[A1] Kata kunci: Penulisan Diksi; Peningkatan Literasi Sastra; Lingkungan Sekolah. ABSTRACTThe development of literary literacy among students is still relatively low. This is due to several factors, including minimal access to quality literary reading materials, lack of creative writing skills training, and the suboptimal approach to literary learning in the classroom. In this context, literary learning is often normative and textual, so that it does not touch on aspects of appreciation and creativity that can arouse students' interest and active involvement. This community service aims to conduct diction writing training as an effort to improve literary literacy at MA Plus Assowah Al-Islamiyah Gerung by involving 40 people as training participants. The community service activity consists of five stages, namely preparation, delivery of materials, practice, presentation and discussion, and reflection. The activity was carried out through participatory and interactive methods. This activity was declared successful with the following indicators: Participation aspect: Participants participated in the activity fully from start to finish. Learning achievement aspect: Based on the assessment of the results of the writing assignment, most participants were able to apply connotative and denotative diction well, and showed an increase in vocabulary variation through the use of synonyms and antonyms. Sustainability aspect: The school is committed to including this diction material in the literature extracurricular program and requests follow-up in the form of regular literacy assistance. Evaluative aspect: Participant reflections show an increased awareness of the importance of word choice in writing expressive and meaningful literature. Overall, this community service activity not only has a positive impact on students' writing skills but also strengthens the partnership between higher education institutions and secondary schools in building a sustainable literary literacy culture.Keywords: Diction Writing; Increasing Literary Literacy; School Environment
Makna Matra Wacana Ritual Toho Dore Ompu Rangga Nurmiwati, Nurmiwati; Suyasa, I Made; Nurwahidah, Nurwahidah; Akhmad, Akhmad
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 10, No 2: July 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v10i2.32660

Abstract

Abstrak: Ritual toho dore merupakan salah satu tradisi yang yang menghubungkan antara manusia dengan hal gaib. Tulisan ini membahas tentang makna mantra dalam wacana ritual toho dore ompu rangga pada masyarakat Lambu. Hal yang menjadikan masyarakat Lambu percaya, sebuah penyakit dapat disembuhkan dengan cara melakukan ritual toho dore dengan cara membacakan mantra-mantra yang sesuai dengan kebutuhan pasien, cara ini dilakukan selain dari sarana pengobatan dokter. Tujuan tulisan ini menjelaskan makna mantra dalam wacana ritual toho dore ompu rangga pada masyarakat Lambu Kabupaten Bima. Metode yang digunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, transkip dan terjemah. Sedangkan teori yang digunakan teori wacana, teori fungsi, dan hermeneutika. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada masyarakat Lambu ada 6 mantra yang digunakan yaitu mantra toho dore supu ringu (gangguan jiwa), toho dore diperuntukan untuk ibu yang kehilangan anak dalam rahimnya, mantra toho dore parafu, mantra toho dore pengobatan gangguan jin dan setan, mantra pengasihan untuk mendekatkan jodoh, mantra keselamatan dan keberkahan usaha. Makna mantra ritual toho dore ompu rangga ada empat makna yaitu makna keselamatan, makna kekuatan, makna spiritual dan makna kasih sayang. Abstract:  The Toho Dore ritual is a tradition that connects humans with the supernatural. This article discusses the meaning of mantras in the discourse of the Toho Dore Ompu Rangga ritual in the Lambu community. The thing that makes the Lambu community believe is that a disease can be cured by performing the toho dore ritual by reciting mantras that suit the patient's needs, this method is carried out apart from medical treatment. The purpose of this article is to explain the meaning of the mantra in the Toho Dore Ompu Rangga ritual discourse in the Lambu community of Bima Regency. The method used is a qualitative descriptive method. Data was obtained through observation, interview, transcription and translation techniques. While the theories used are discourse theory, function theory, and hermeneutics. The results of the study showed that in the Lambu community there are 6 mantras used, namely the toho dore supu ringu mantra (mental disorders), toho dore is intended for mothers who have lost their children in their wombs, the toho dore parafu mantra, the toho dore mantra for treating disturbances from jinns and demons, the love mantra to bring one's soul mate closer, the mantra for safety and blessings of business. The meaning of the Toho Dore Ompu Rangga ritual mantra has four meanings, namely the meaning of safety, the meaning of strength, the spiritual meaning and the meaning of compassion.