Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

The Influence of Breakfast Quality on Blood Sugar Levels of Clients with DM Type 2 Christiany, Irine; Waloya, Kiaonarni Ongko; Mu’afiro, Adin
Health Notions Vol 1 No 1 (2017): January-March 2017
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (Address: Cemara street 25, Ds/Kec Sukorejo, Ponorogo, East Java, Indonesia 63453)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.828 KB)

Abstract

Breakfast quality is an overview of diet and food composition which client with DM Type2 aims to find theright type, amount, and schedule as the principles of diet for DM to keep the blood sugar levels stable. Theresearch method was cross sectional study. The population was all patients in Geriatric Unit of Gundih PublicHealth Center in Surabaya who already diagnosed with DM Type2, taken randomly (simple random sampling).Dependent variable was blood sugar levels of client with DM Type2. Independent variable was the quality ofbreakfast. The research instrument was a questionnaire and a food recall 1 x 24 hours. Data analysis was usinglogistic regression test. The results of the analysis of data showed that the blood sugar levels of the clients withDM Type 2 was influenced by the amount and schedule of breakfast.
Effectiveness of Animated Video Education in Improving Knowledge and Attitudes towards Primary Dysmenorrhea Management among Students in Surabaya Jihan Balqis Santoso, Zhafirah; Indriatie; Miadi; Christiany, Irine
International Journal of Advanced Health Science and Technology Vol. 4 No. 4 (2024): August
Publisher : Forum Ilmiah Teknologi dan Ilmu Kesehatan (FORITIKES)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35882/ijahst.v4i4.328

Abstract

The incidence of menstruation indicates that physical maturity and the reproductive system have occurred in women. One of the disorders during menstruation is menstrual pain or primary dysmenorrhea. If primary dysmenorrhea is not treated, it will cause painful effects to reduce learning concentration which affects learning ability. Therefore, efforts that can be made to improve students' knowledge and attitudes in handling primary dysmenorrhea are by providing animated video education that is able to bring adolescents into an atmosphere of joy and joy. This study used the Pre-Experimental One Group Pretest-Posttest Design research design. The population is class X students at SMK Tri Guna Bhakti Surabaya. The research sample was 45 female students using random sampling techniques. Data collection used questionnaires and observation sheets, while data analysis used the Wilcoxon Signed Rank Test. The results of the Wilcoxon Signed Rank Test statistical test show a knowledge p value of 0.000 and an attitude of 0.001 which is less than the alpha limit determined by the researcher which is 0.05. There is an influence of animated video media on increasing the knowledge and attitudes of grade X students at SMK Tri Guna Bhakti Surabaya after being given an educational intervention for handling primary dysmenorrhea.
PENGETAHUAN IBU TENTANG FAKTOR RISIKO KANKER PAYUDARA DI RT 03 RW 02 DESA WANGUNREJO KABUPATEN LAMONGAN almaarij, adelia suci; WURYANINGSIH, SRI HARDI; YUNIARTI, SISWARI; Christiany, Irine
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 17 No. 1 (2023)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v17i1.84

Abstract

ABSTRAK Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Tingginya kasus baru kanker dan sekitar 40% dari kematian akibat kanker berkaitan erat dengan faktor risiko kanker yang seharusnya dapat dicegah. Faktor risiko kanker tidak hanya bertujuan untuk menurunkan kasus baru kanker, namun juga menurunkan kemungkinan penyakit lainnya yang disebabkan faktor risiko tersebut.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang faktor risiko kanker payudara.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh ibu-ibu PKK di Rt 03 Rw 02 Desa Wangunrejo Kabupaten Lamongan dengan jumlah sampel 36. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada responden melalui lembar kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil penelitian ini didapatkan ibu dengan umur 21-30 tahun, hampir seluruhnya memiliki pengetahuan kurang tentang faktor risiko kanker payudara. Berdasarkan karakteristik, tidak ada perbedaan antara kelompok umur, pendidikan dan pekerjaan ibu terhadap pengetahuan faktor resiko kanker payudara.Diharapkan ibu-ibu PKK untuk meningkatkan pengetahuannya tentang faktor risiko yang menyebabkan kanker payudara dengan cara mengikuti sosialisasi atau penyuluhan tentang kesehatan terutama mengenai faktor risiko kanker payudaradengan mencari informasi baik melalui tenaga kesehatan ataupun media lainnya sehingga dapat melakukan pencegahan kanker payudara. Kata kunci:Pengetahuan, Kanker Payudara,Faktor Risiko, ibu PKK ABSTRACT Breast cancer is cancer that forms in breast tissue. The high number of new cancer cases and around 40% of cancer deaths are closely related to cancer risk factors that should be preventable. Cancer risk factors not only aim to reduce new cases of cancer, but also reduce the possibility of other diseases caused by these risk factors. The purpose of this study was to determine mother's knowledge about breast cancer risk factors. This study used a descriptive method with a cross sectional approach. The population in this study consisted of all PKK women in Rt 03 Rw 02 Wangunrejo Village, Lamongan Regency with a total sample of 36. Data collection was carried out by asking questions to respondents through a questionnaire sheet that had been made by the researcher. The results of this study found that mothers aged 21-30 years, almost all of them had less knowledge about risk factors for breast cancer. Based on the characteristics, there is no difference between the age group, education and mother's occupation on knowledge of breast cancer risk factors. It is hoped that PKK women will increase their knowledge about the risk factors that cause breast cancer by participating in socialization or counseling about health, especially regarding risk factors for breast cancer by seeking information either through health workers or other media so they can do breast cancer prevention. Keywords:Knowledge, Breast Cancer, Risk Factors, PKK mothers
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan Diagnosis Kanker Pada Klien Kanker Payudara Di Wilayah Kerja Puskesmas Waru Sidoarjo Rengganis, Anisa Suryaning; Padoli; Christiany, Irine
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 17 No. 3 (2023)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v17i3.95

Abstract

ABSTRAK        Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang paling umum terjadi pada wanita. Penderita kanker payudara biasa ditemukan pada stadium lanjut disebabkan adanya keterlambatan diagnosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan diagnosis kanker pada klien kanker payudara. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita penderita kanker payudara yang berkunjung untuk memeriksakan diri ke Puskesmas Waru Sidoarjo dan ukuran sampel 30 orang yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Dalam mengumpulkan data penelitian menggunakan kuesioner yang nantinya akan disebarkan kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan wanita kanker payudara sebagian besar (51,4%) mengalami keterlambatan diagnosis rendah. Pasien dengan keterlambatan rendah adalah mereka terdeteksi stadium 1 (72,2%), sebagian besar memiliki pengetahuan penyakit kanker payudara yang cukup (69,2%) dan mengalami ketakutan tinggi terhadap penyakit (75,0%). Diharapkan klien rutin melakukan deteksi dini menggunakan cara SADARI dan  sesegera mungkin memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan jika merasakan adanya benjolan atau gejala kanker payudara.   Kata Kunci: Kanker Payudara, Keterlambatan Diagnosis   ABSTRACT Breast cancer is one of the most common cancers in women. Breast cancer patients are usually found at an advanced stage due to a delay in diagnosis. The purpose of this study was to determine the factors that influence the delay in cancer diagnosis in breast cancer clients. This type of research is descriptive with a cross sectional approach. The population in this study were women with breast cancer who visited to check themselves to the Puskesmas Waru Sidoarjo and a sample size of 30 people selected by accidental sampling technique. In collecting research data using a questionnaire that will be distributed to respondents. The results showed that most breast cancer women (51.4%) experienced a low delay in diagnosis. Patients with low delay are those detected at stage 1 (72.2%), most have sufficient knowledge of breast cancer (69.2%) and experience high fear of the disease (75.0%). It is expected that clients routinely conduct early detection using SADARI and as soon as possible check themselves to a health care facility if they feel a lump or symptoms of breast cancer. Keywords: Breast Cancer, Delayed Diagnosis
Analysis of the Use of Health Education Methods in Increasing Public Nutrition Awareness Intes, Amina; Zani, Benny Novico; Syarifuddin, Surya; Christiany, Irine; Andarmoyo, Sulistyo
Journal of World Future Medicine, Health and Nursing Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam Daarut Thufulah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70177/health.v2i2.878

Abstract

Public nutritional awareness is an important factor in realizing a healthy diet and balanced lifestyle. Health education methods have a vital role in increasing understanding and awareness of nutrition among the public. This research aims to analyze the effectiveness of health education methods in increasing public nutritional awareness. The method in this research uses a quantitative approach with a survey method involving various groups of people with social and educational backgrounds. The educational methods used consist of several methods with educational material about nutrition. Data was collected through questionnaires before and after the educational intervention was carried out. The results of this research show an increase in the level of public nutritional awareness after implementing health education methods. Respondents who took part in the education program showed better knowledge about nutritional value, healthy eating patterns, and their impact on health. Apart from that, participants also showed more positive behaviour regarding food choices and a healthy lifestyle. The conclusion of this research is that the health education method has proven to be effective in increasing public nutritional awareness. Implementing educational programs can influence people's knowledge, attitudes and behaviour regarding nutrition and health. This provides a strong basis for continuing to develop and improve health education efforts to create a society that is more aware of the importance of nutrition in maintaining health and well-being.
Efektivitas Media Pendidikan Kesehatan Booklet Dan Leaflet Terhadap Perilaku Kepatuhan Minum Obat Pada Lansia Hipertensi Di Puskesmas Simomulyo Surabaya anugrah, elfira; Christiany, Irine; Minarti; Miadi
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 18 No. 2 (2024)
Publisher : JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/nersbaya.v18i2.188

Abstract

ABSTRAK  Kepatuhan minum obat  masih dianggap sebagai masalah sepele sehingga banyak lansia yang memiliki perilaku  kepatuhan minum obat yang buruk. Penelitian ini menggunakan quast eksperimen komparatif dengan desain two-group pre-test dan post-test pada sampel  84 orang  kelompok intervensi pendidikan kesehatan dengan menggunakan booklet dan leaflet sebagai medianya. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner perilaku. Uji statistic menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank dan Uji Mann-Whitney. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa lansia menunjukkan perilaku buruk (76%) sebelum menerima media pendidikan kesehatan. Setelah mendapat media pendidikan kesehatan, lansia menunjukkan perilaku yang lebih baik (79%). Penggunaan media untuk membuktikan perilaku minum obat khususnya pada lansia penderita hipertensi. Pendidikan kesehatan melalui booklet dan leaflet efektif dalam meningkatkan perilaku  minum obat pada lansia. Di Puskesmas Simomlyo Surabaya dibandingkan kedua media tersebut, media booklet lebih efektif dalam meningkatkan perilaku  minum obat pada lansia. Hasil penelitian menujukkan bahwa media booklet lebih efektif dalam peningkatan kepatuhan minum obat pada lansia di Puskesmas Simomulyo.   ABSTRACT   Adherence to taking medication is still considered a trivial problem so that many elderly people have poor medication adherence behavior. This study used a comparative quast experiment with a two-group pre-test and post-test design on a sample of 84 people in the health education intervention group using booklets and leaflets as media. Data were collected using a behavioral questionnaire. Statistical tests using Wilcoxon Sign Rank Test and Mann-Whitney Test. The results showed that the elderly showed poor behavior (76%) before receiving health education media. After receiving health education media, the elderly showed better behavior (79%). The use of media to prove the behavior of taking medicine, especially in the elderly with hypertension. Health education through booklets and leaflets is effective in improving the behavior of taking medication in the elderly. At Puskesmas Simomlyo Surabaya compared to the two media, booklet media is more effective in improving the behavior of taking medicine in the elderly. The results showed that booklet media was more effective in increasing compliance with taking medication in the elderly at Simomulyo Health Center. 
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN MASYARAKAT MELAKUKAN EDUKASI MANAJEMEN POLA MAKAN / DIET ( 3J ) DENGAN PERUBAHAN KADAR GULA DARAH PADA KLIEN DIABETES MELITUS Christiany, Irine; Waluyo, Kiaonarni Ongko; Mu’afiro, Adin
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025): Volume 6 No 3 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i3.45378

Abstract

Penatalaksanaan diet pada penderita diabetes melitus tipe II bertujuan untuk mengatur jumlah kalori dan karbohidrat yang dikonsumsi setiap hari dengan prinsip diet tepat jumlah, jadwal dan jenis. Diet tepat jumlah, jadwal dan jenis merupakan prinsip pada diet DM2  yang harus memperhatikan jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurangi atau ditambah sesuai dengan kebutuhan, Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 tampak kecenderungan peningkatan prevalensi PTM seperti diabetes, hipertensi, stroke, dan penyakit sendi/rematik/encok. Fenomena ini diprediksi akan terus berlanjut. Prevalensi obesitas (Indeks Massa Tubuh atau IMT ≥25 – 27 dan IMT ≥27) pada penduduk usia ≥ 15 tahun sebesar 35,4%, sedangkan penduduk obese dengan IMT ≥27 saja sebesar 21,8%.  Metode: ceramah dan praktek menghitung RBW dan mengisi form food recal 24 jam  dan  tanya jawab secara luring.  Materi Materi DM, faktor resiko diabetes militus dan komplikasi,  Diet Jenis, Jadual,Jumlah  penghitungan kalori dgn Form Recall 24 jam dan penghitungan RBW atau BBI . Praktek menghitung dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) , dan menghitung kebutuhan kalori dalam sehari dan melakukan food recall 24 jam dan melakukan skrening pemeriksaan kadar gula dalam darah . Hasil dan pembahasan Indek Masa Tubuh  sebagian besar (64%) mempunyai IMT lebih atau overwight , yang mempunyai IMT  normal (33%) dan yang IMT kurang  (3%) Dari perhitungan kebutuhan kalori yang baik (80%) , kebutuhan kalori yang lebih atau over (17%) tetapi setelah di lakukan recall 24 jam pada kader kesehatan  kebutuhan kalori di dapatkan yang lebih 22 (73%) orang dan yang kebutuhan kalori dalam sehari sudah sesuai kebutuhan sebanyak  8 (27%) orang . Nilai hasil evaluasi dari pengetahuan antara 80  sampai 95. Tidak ada peserta yang mempunyai nilai ketrampilan kurang sehingga rerata peserta mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang baik. Apabila di banding antara hasil  Kebutuhan kalori (AMB) dengan hasil food recall 24 jam dari masing2 pada kader Kesehatan Masyarakat  ternyata banyak yang berlebihan dgn kebutuhan kalori dalam sehari asupan makanan dalam periode 24 jam tersebut terlalu tinggi, bisa saja menyebabkan hasil GDA menunjukkan angka yang lebih tinggi dari yang seharusnya. Kesimpulan pemeriksaan kadar gula darah dengan cara memeriksa Gula darah sewaktu banyak peserta yang hasil nya lebih tinggi , asupan sehari-hari dengan Food recall 24 jam hanya memberikan gambaran tentang pola makan dalam satu hari tertentu, yang bisa bervariasi dari hari ke hari. Jadi, hasilnya mungkin tidak sepenuhnya representatif untuk pola makan harian seseorang
Symptoms Of Premenstrual Syndrome That Affect The Performance Of Female Martial Arts Athletes In Nganjuk Regency Prinata, Prena; Waluyo, Kiaonarni Ongko; Christiany, Irine; Wuryaningsih, Sri Hardi
Global Ten Public Health and Nursing Journal Vol. 3 No. 3 (2025): September
Publisher : Prodi keperawatan sidoarjo, politeknik kesehatan kemenkes surabaya indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gtphnj.v3i3.188

Abstract

Premenstrual syndrome or PMS is a collection of physical and psychological symptoms that occur during the luteal phase of the menstrual cycle that has an impact on the productivity of female athletes so that there is an assumption that women often become weak during the menstrual period. This study aims to analyze the symptoms of premenstrual syndrome with performance among female martial arts athletes in Nganjuk Regency. This research uses an analytical method. The sample of this study used the purposive sampling technique of 80 athletes. The variables in this study were the symptoms of premenstrual syndrome and athlete performance. The location and time of this research is the Nganjuk Regency Martial Arts Pavilion on March 1-31, 2025. Data collection was carried out by questionnaire. The results obtained from premenstrual symptoms of female martial arts athletes in Nganjuk Regency were mostly experiencing severe premenstrual symptoms. The performance of female martial artists in Nganjuk Regency mostly has sufficient performance. The influence of premenstrual symptoms on the performance of female martial arts athletes in Nganjuk Regency showed a significant influence. It is hoped that female martial arts athletes pay more attention to a balanced nutritional pattern during PMS, including increasing the intake of iron, magnesium, and vitamin B6 to help reduce physical and emotional symptoms, it is recommended to maintain hydration, monitor the menstrual cycle regularly, and adjust the intensity of exercise according to the body condition during PMS.
PEMBERDAYAAN SISWA SMA SEBAGAI KADER KESEHATAN REMAJA DENGAN KEBIASAAN KONSUMSI BAHAN MAKANAN (ASAM FOLAT, B12, FE) DAN MELAKUKAN SKRENING PEMERIKSAAN HB UPAYA PENCEGAHAN ANEMIA GIZI REMAJA PUTRI DI SMAN 7 SURABAYA Christiany, Irine; Waluyo, Kiaonarni Ongko; Ambarwati, Rini
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.26566

Abstract

Penguatan pelayanan kesehatan khususnya pencegahan anemia , pemerintah telah melakukan berbagai Upaya seperti pemberian tablet Fe yang mana dilakukan pada masing2 sekolah pada kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah atau (UKS) , sasaran dari kegiatan pengabdian kepada Masyarakat kelompok khusus remaja ini adalah siswi SMAN 7 Surabaya. Metode: ceramah dan tanya jawab secara luring.  Materi yang diberikan pengertian anemia, dampak yang terjadi anemia pada remaja sampai dengan kebiasaan konsumsi asupan asam folat, B12, Fe dan cara mengukur status gizi memakai antropometri dengan IMT , Praktek menghitung antropometri, AMB dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) mengetahui status gizi, menghitung kebutuhan kalori dalam sehari dan melakukan food recall 24 jam yang melakukan skrening pemeriksaan haemoglobin (HB). Hasil dan pembahasan pengetahuan teori anemia gizi dan pencegahan anemia gizi juga praktek ketrampilan menghitung kebutuhan kalori (AMB) dan pembiasaan makan dengan mengisi food recall 24 jam dan Food Frequency Questionnaire (FFQ) dan di konversikan dengan food picture untuk perbaikan status gizi,   sesuai dengan nilai yang di dapat semua siswi yang di berdayakan sebagai kader remaja semua dalam kategori baik hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sebagai kader kesehatan  remaja dari hasil evaluasi pengetahuan dan ketrampilan tersebut didapatkan hasil sangat baik dengan nilai 94%. Rata-rata didapatkan hasil 36 orang (72%) pemeriksaan Haemoglobin pada remaja putri didapatkan 13 orang (26%) yang terdeteksi anemia. Kesimpulan peningkatan pengetahuan kader kesehatan siswi dalam pembiasaan konsumsi bahan penukar makan yang mengandung zat gizi (asam folat, B12 dan Fe) dan pengukuran status gizi, sikap dan ketrampilan menghitung  kebutuhan kalori sebagai pencegahan anemia gizi pada remaja putri di SMAN 7 Surabaya sebagian besar mempunyai pengetahuan baik. peningkatan kader kesehatan siswi  hasil  didapatkan dari pengisian food recall 24 jam dan Food Frequency Questionnaire (FFQ)  
PEMBERDAYAAN KELOMPOK MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN KUALITAS HIDUP KLIEN DM Ongko Waluyo, Kiaonarni; Suwito, Joko; Mu’afiro, Adin; Christiany, Irine; Yuniarti, Siswari; Soelystiowati, Endang
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.26567

Abstract

Penyakit Diabetes mellitus merupakan beban yang sangat berat bagi klien untuk dapat ditangani sendiri, oleh karena itu semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, seharusnya ikut serta dalam usaha penanggulangan DM. Tujuan dari kegiatan ini, meningkatkan peran serta masyarakat dengan memberdayakan Kelompok Masyarakat Dalam Program Bersahabat Dengan Diabetes Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Klien DM. Metode pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan menggunakan ceramah, praktikum dan skill station. Peserta merupakan kelompok masyarakat Muslimat NU Anak Ranting Darmo Cisedane Surabaya berjumlah 60 orang. Hasil yang didapat pada awal sebelum pelatihan, sebagian besar berpengetahuan kurang sekali: 35% (21 orang) dan berpengetahuan kurang sebesar 25% (15 orang), berpengetahuan baik hanya 13,3% (8 orang) dan tidak ada yang berpengetahuan sangat baik. Setelah pelatihan terjadi peningkatan pengetahuan dengan nilai baik sekali sebanyak 12 orang (20%) dan nilai baik meningkat menjadi 24 orang (40%), yang berpengetahuan kurang sekali menjadi tidak ada. Dari segi keterampilan sebelum pelatihan sebagian besar nilainya kurang sekali: 58,3% (35 orang) dan kurang: 25% (15 orang) serta tidak ada yang memiliki nilai baik dan baik sekali. Setelah pelatihan 13,3 % (8 orang) nilai sangat baik sekali dan 51,7% (31 orang) nilai baik, namun masih ada 20% (12 orang) nilai kurang sekali. Bagi Kader DM hendaknya secara berkelanjutan menyebarluaskan kemampuan mengendalikan komplikasi DM pada klien DM di lingkungannya agar angka kejadian komplikasi DM dapat diturunkan dan dapat menaikkan kualitas hidup bagi klien DM.