Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

MEMBANGUN ETIKA BERKOMUNIKASI BAGI ANAK PANTI ASUHAN: UPAYA MENDUKUNG TERWUJUDNYA SDGS Loisa, Riris; Angelina, Kezia; Lauren, Vallensia; Augrelyne, Felicya; Ionaka, Clio; Jagwani, Axel
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 7 No. 3 (2024): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v7i3.32692

Abstract

Communication ethics is important in building social interactions. Children at the Kasih Anugerah Orphanage experience problems in terms of communication ethics, which is partly because they do not have adequate knowledge regarding this matter. Children in these orphanages come from a variety of family situations, which in many cases are fraught with trauma or emotional instability. This lack of understanding and application of communication ethics in orphanages occurs due to limited resources, both in terms of teaching staff and access to adequate teaching materials. This imbalance has the potential to create obstacles in the learning process at school and in social life. The problems faced by children in orphanages are relevant to the fourth Sustainable Development Goal (SDGs), namely Quality Education, which emphasizes the importance of inclusive and equitable education and increasing lifelong learning opportunities for all. As an effort to overcome this problem, the solution offered by the Tarumanagara University Faculty of Communication Science team is to provide ethics education and communication etiquette training to children at the Kasih Anugerah Orphanage. Activities aim to teach good communication skills, emphasize ethics in interactions, understand the principles of communication ethics in everyday life, build better social relationships and practice communication etiquette. From the training conducted, noticeable changes were observed in the children's understanding of communication ethics. Children who previously had limited awareness of the importance of polite and respectful communication now show improvements in communicating more courteously and effectively. They can explain basic principles of communication ethics, such as actively listening, avoiding interruptions, and respecting others' opinions. Furthermore, progress is evident in their social interactions; the children are beginning to express themselves positively, build better relationships with their peers, and reduce aggressive behaviors in daily communication ABSTRAK: Etika komunikasi merupakan hal yang penting dalam membangun interaksi sosial yang baik. Anak-anak di Panti Asuhan Kasih Anugerah mengalami permasalahan dalam hal etika komunikasi, yang antara lain disebabkan karena mereka tidak memiliki pengetahuan yang memadai mengenai hal ini. Anak-anak penghuni panti asuhan tersebut datang dari berbagai situasi keluarga, yang dalam banyak kasus penuh dengan trauma atau ketidakstabilan emosional. Kurangnya pemahaman dan penerapan etika komunikasi di panti asuhan ini terjadi karena keterbatasan sumber daya, baik dari segi tenaga pengajar atau akses terhadap bahan ajar yang memadai. Ketidakseimbangan ini berpotensi menciptakan hambatan dalam proses pembelajaran di sekolah dan dalam kehidupan bermasyarakat. Persoalan yang dihadapi oleh anak-anak di panti asuhan tersebut relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) keempat yang keempat yaitu Quality Education, yang menekan pentingnya pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua. Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang ditawarkan oleh tim Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara adalah memberikan pendidikan etika dan pelatihan etiket komunikasi kepada anak-anak di Panti Asuhan Kasih Anugerah. Kegiatan bertujuan untuk mengajarkan keterampilan komunikasi yang baik, menekankan etika dalam interaksi, memahami prinsip-prinsip etika komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, membangun hubungan sosial yang lebih baik dan praktik etiket berkomunikasi. Dari pelatihan yang dilaksanakan, terlihat adanya perubahan dalam pemahaman anak-anak mengenai etika komunikasi. Anak-anak yang sebelumnya cenderung kurang memahami pentingnya komunikasi yang sopan dan saling menghargai, kini menunjukkan peningkatan dalam hal berkomunikasi dengan lebih santun dan efektif. Mereka dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar etika komunikasi, seperti mendengarkan dengan penuh perhatian, tidak memotong pembicaraan orang lain, dan menghargai pendapat teman. Selain itu, kemajuan juga terlihat dalam interaksi sosial mereka; anak-anak mulai mampu mengekspresikan diri secara positif, membangun hubungan yang lebih baik dengan sesama, serta mengurangi perilaku agresif dalam komunikasi sehari-hari.
Pengaruh kualitas pelayanan dan komunikasi dokter-pasien terhadap kepuasan pasien rawat inap RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Bernadette, Karen; Loisa, Riris
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmbk.v9i1.33831

Abstract

Patient satisfaction is a crucial indicator for evaluating healthcare service quality and has become a primary focus in global health policies. This study aims to analyze the impact of service quality and doctor-patient communication on the satisfaction levels of inpatients at RSUD K.R.M.T Wongsonegoro. A descriptive quantitative research design was used, employing a survey approach with questionnaires administered to 107 inpatients at the hospital. The study's findings reveal that service quality has a positive and significant influence on patient satisfaction. Key aspects of service quality, including reliability, the availability of physical facilities, and the empathy shown by healthcare staff play a substantial role in enhancing patient satisfaction. Furthermore, the study shows that effective doctor-patient communication is highly significant in determining patient satisfaction. Open, empathetic, and clear communication fosters trust between patients and healthcare providers, enhances patient understanding, and alleviates uncertainty throughout the treatment process. These findings suggest that fostering effective communication and ensuring high-quality service are critical strategies for improving patient satisfaction. It is recommended that the hospital continuously enhance both the quality of healthcare services and the communication skills of healthcare providers. This approach is essential to create a more positive treatment experience, increase patient trust, and ensure that patients consistently receive optimal care. Kepuasan pasien merupakan indikator penting dalam mengevaluasi kualitas pelayanan kesehatan dan telah menjadi fokus utama dalam kebijakan kesehatan global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan komunikasi dokter-pasien terhadap tingkat kepuasan pasien rawat inap di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan survei melalui kuesioner yang diberikan kepada 107 pasien rawat inap di rumah sakit tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien. Aspek-aspek kualitas pelayanan, seperti keandalan, ketersediaan fasilitas fisik, dan empati yang diberikan oleh tenaga kesehatan, berperan besar dalam meningkatkan kepuasan pasien. Selain itu, komunikasi dokter-pasien juga terbukti memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kepuasan pasien. Komunikasi yang terbuka, empati, dan jelas antara dokter dan pasien dapat membangun kepercayaan, meningkatkan pemahaman pasien, dan mengurangi ketidakpastian selama proses pengobatan. Temuan ini menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif dan jaminan kualitas pelayanan merupakan strategi penting untuk meningkatkan kepuasan pasien. Disarankan agar rumah sakit terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan serta kemampuan komunikasi tenaga kesehatan. Pendekatan ini penting untuk menciptakan pengalaman perawatan yang lebih positif, meningkatkan kepercayaan pasien, dan memastikan bahwa pasien selalu menerima pelayanan yang optimal.
Pergeseran Pola Komunikasi Keluarga di Kalangan Remaja akibat Telepon Pintar Jonathan, Vincentius Allerio; Loisa, Riris
Kiwari Vol. 4 No. 1 (2025): Kiwari
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ki.v4i1.33679

Abstract

The development of digital technology, particularly smartphones, has brought significant changes to family communication patterns, especially among adolescents. Smartphones have become the primary tools for communication and entertainment, but their use often replaces deeper face-to-face interactions. Based on the theory of technological determinism, smartphones not only influence how humans interact but also shape communication patterns and social relationships. Teenagers begin to learn how to deal with complex emotions, including uncertainty, confusion, and the need to discover their identity. In addition, adolescents are in a phase where self-control and emotional regulation are greatly tested. This study aims to understand the communication patterns of adolescent smartphone users within families in the digital era. The findings indicate that family interactions tend to become more functional, with communication more frequently occurring through digital devices. Excessive smartphone use also has the potential to reduce the quality of emotional communication within families, although it allows adolescents to remain virtually connected. Technology management strategies to maintain the quality of interpersonal relationships in the digital era. Perkembangan teknologi digital, khususnya telepon pintar, telah membawa perubahan besar dalam pola komunikasi keluarga, terutama di kalangan remaja. Telepon pintar menjadi alat utama untuk komunikasi dan hiburan, tetapi penggunaannya sering kali menggantikan interaksi tatap muka yang lebih mendalam. Berdasarkan teori determinisme teknologi, telepon pintar tidak hanya memengaruhi cara manusia berinteraksi, tetapi juga membentuk pola komunikasi dan hubungan sosial. Remaja mulai belajar bagaimana menghadapi emosi kompleks, termasuk ketidakpastian, kebingungan, serta kebutuhan untuk menemukan jati diri. Selain itu, remaja berada dalam fase di mana kontrol diri dan regulasi emosi sangat diuji. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pola komunikasi remaja pengguna telepon pintar dalam keluarga di era digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi keluarga cenderung berubah menjadi lebih fungsional, dengan komunikasi yang lebih sering terjadi melalui perangkat digital. Penggunaan telepon pintar secara berlebihan juga berpotensi mengurangi kualitas komunikasi emosional dalam keluarga, meskipun memungkinkan remaja tetap terhubung secara virtual. Strategi pengelolaan penggunaan teknologi untuk menjaga kualitas hubungan interpersonal di tengah era digital.
Analisis Komponen Iklan Digital dan Komponen Iklan Televisi Produk Olahan Susu Segar (Studi Kasus pada Produk X) Bagaskara, Johanes Vito Chandra; Loisa, Riris
Kiwari Vol. 4 No. 1 (2025): Kiwari
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ki.v4i1.33748

Abstract

This research explores the comparison between digital and television advertising components in promoting x fresh milk products using a qualitative approach with a case study method. Data was collected through in-depth interviews with x marketing and creative teams and ad analysis. Digital advertising utilizes engaging visuals, quality videos, the use of hashtags, and campaigns with influencers, while television advertising prioritizes key messages, visual elements, background music, and endorser support. The results show that television advertising is effective at raising broad brand awareness, while digital advertising excels at building personalization, increasing audience engagement, and providing real-time performance measurement. Platforms such as Instagram and TikTok are key in driving sales and brand awareness through creative content and collaboration with influencers. These findings provide important insights for optimizing marketing strategies in the digital age. Penelitian ini berfokus pada penggunaan komponen iklan digital dan iklan televisi dalam meningkatkan pemasaran produk olahan susu di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas kedua jenis iklan serta dampaknya terhadap perilaku konsumen dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan tim pemasaran dan kreatif, serta analisis terhadap iklan yang digunakan. Iklan digital memanfaatkan visual yang menarik, video berkualitas tinggi, penggunaan hashtag, dan kampanye dengan influencer, sementara iklan televisi lebih menekankan pesan utama, elemen visual, musik latar, serta dukungan dari endorser. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan televisi lebih efektif dalam meningkatkan kesadaran merek secara luas, sedangkan iklan digital unggul dalam membangun personalisasi, meningkatkan keterlibatan audiens, serta menyediakan pengukuran kinerja secara real-time. Platform seperti Instagram dan TikTok berperan penting dalam mendorong penjualan serta kesadaran merek melalui konten kreatif dan kolaborasi dengan influencer. Temuan ini memberikan wawasan penting bagi optimalisasi strategi pemasaran di era digital.
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan di IGD RSUD Ciawi Natasya Rahma Dewi Pawestri; Loisa, Riris
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.46724

Abstract

Abstract: Patient satisfaction is always related to the quality of health services. The quality of health services is an important indicator that must be a concern of hospitals as providers of public health services. Patients in the Ciawi Hospital Emergency Room reach 1700 patients every month, and there are several patient complaints. The purpose of this study was to analyze the relationship between sociodemographic factors and the level of patient satisfaction in the Emergency Room of RSUD Ciawi, as well as analyzing the level of patient satisfaction with the quality of service in the Ciawi Hospital Emergency Room based on the five aspects of service quality. This research used a quantitative descriptive approach. The population of this study was 1700 emergency room patients at Ciawi Hospital in a month, and the sample of this study consisted of 94 emergency room patients at Ciawi Hospital. The research data was collected through the use of a questionnaire, and then the Cronbach's alpha coefficient was calculated using SPSS software to process the reliability test data.
Mengungkap Kepuasan Pasien Rawat Jalan yang Menggunakan Pendaftaran Daring (Studi Pemanfaatan Metode End User Computing Satisfaction) di RS X Semarang Stevany, Nabila; Loisa, Riris
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 6 No. 4 (2025): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Juni - Juli 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v6i4.4989

Abstract

Dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari survei di Rumah Sakit X Semarang, penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan pasien rawat jalan yang menggunakan aplikasi pendaftaran online melalui studi pemanfaatan metode End User Computing Satisfaction. Dengan ukuran minimum 110 pasien rawat jalan, penelitian ini menggunakan analisis cross-sectional dan total sampel sebanyak 150 pasien rawat jalan yang dilibatkan dalam penelitian ini. Strategi analisis data yang digunakan adalah Partial Least Square - Structural Equation Model (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan metode End User Computing Satisfaction secara signifikan dan positif berpengaruh terhadap kepuasan pasien dalam menggunakan aplikasi pendaftaran online untuk layanan rawat jalan di rumah sakit umum. Temuan ini menjadi indikasi bagi rumah sakit untuk terus melakukan perbaikan dan mengikuti perkembangan teknologi guna meningkatkan kepuasan terhadap layanan rumah sakit sehingga rumah sakit dapat menjadi lebih maju dan berkembang.
Komunikasi Persuasif di Media Sosial TikTok untuk Membangun Kesadaran Merek @marveile.id Febellyn, Febellyn; Loisa, Riris
Prologia Vol. 9 No. 1 (2025): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v9i1.27850

Abstract

Persuasive communication is a form of communication that refers to the audience so that they accept the message and follow the wishes conveyed by the communicator. This research wants to know how persuasive communication of live programs on TikTok social media is in building brand awareness. This research uses a qualitative approach with data collection techniques in the form of interviews. The form of persuasive communication used in this study consists of persuader, persuade, persuasive message, persuasive channel, and feedback. The results showed that persuasive communication was conveyed clearly to communicants so that there was mutual communication between business owners, hosts, and followers. In order for the message to be received by the communicator well, it is necessary to determine the appropriate target market. Komunikasi persuasif merupakan bentuk komunikasi yang mengacu audiens agar mereka menerima pesan dan mengikuti keinginan yang disampaikan oleh komunikator. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana komunikasi persuasif program live di media sosial TikTok dalam membangun kesadaran merek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara. Bentuk komunikasi persuasif yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari Persuader, persuadee, pesan persuasif, saluran persuasif, dan umpan balik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi persuasif sudah disampaikan jelas kepada komunikan sehingga terjadi komunikasi timbal balik antara pemilik usaha, host dan followers. Agar pesan diterima komunikan dengan baik maka perlu penentuan target pasar yang sesuai.
Strategi Komunikasi Kampanye Budaya Sensor Mandiri Lembaga Sensor Film Republik Indonesia di Media Sosial TikTok Prasetya, Andinar Putri; Loisa, Riris
Prologia Vol. 9 No. 1 (2025): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v9i1.33211

Abstract

The Indonesian Film Censorship Board (LSF) plays a crucial role in educating the public about the importance of selecting age-appropriate content through the National Movement for Independent Censorship Culture. This study analyzes LSF's communication strategies in promoting this culture on the social media platform TikTok. Utilizing public communication theory, the research employs a qualitative approach, including in-depth interviews with LSF’s Public Relations team and direct observation. The findings indicate that LSF has successfully implemented an effective communication strategy. The campaign content, which provides information and knowledge about Independent Censorship Culture, has been effective in raising public awareness. Overall, the study concludes that LSF’s campaign on TikTok has made a positive contribution to enhancing the public's understanding of the importance of selecting age-appropriate content in line with classification standards. Lembaga Sensor Film (LSF) RI berperan penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai pemilihan tontonan yang sesuai usia melalui Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri. Penelitian ini menganalisis strategi komunikasi LSF RI dalam mengkampanyekan budaya tersebut di media sosial TikTok. Menggunakan teori komunikasi publik, penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan wawancara mendalam bersama Tim Publikasi LSF RI dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LSF RI berhasil menerapkan strategi komunikasi yang efektif, dengan konten kampanye yang menyajikan informasi dan pengetahuan mengenai Budaya Sensor Mandiri. Konten ini dianggap berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih tontonan yang sesuai dengan klasifikasi usia. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa kampanye LSF RI di TikTok memberikan kontribusi positif dalam memperluas pemahaman publik tentang pentingnya sensor film dan pengawasan tontonan berdasarkan usia.
Komunikasi Keluarga dalam Mencegah Pergaulan Bebas Weenas, Joshua; Loisa, Riris
Koneksi Vol. 9 No. 1 (2025): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v9i1.27817

Abstract

Promiscuity is a behaviour that deviates from or violates the norms in society. Promiscuity in adolescents has an impact on the emergence of HIV AIDS and unwanted pregnancies. Healthy and constructive family communication can help prevent teenagers from falling into promiscuity. This research wants to know how family communication can prevent promiscuity in teenagers. Researchers used the concepts of interpersonal communication and persuasive communication. This research was conducted using a qualitative approach, interviews with three families that have teenage children. As a result, it appears that to prevent promiscuity, interpersonal communication has an important role. Intimate communication between parents and teenagers makes children more open so that they can pass the persuasive communication stage. Here, parents invite or persuade children by giving advice so that children avoid promiscuity. It can also be seen that healthy communication within the family is important for the prevention of promiscuity in teenagers. Pergaulan bebas merupakan sebuah perilaku yang menyimpang atau melanggar norma-norma yang ada di masyarakat. Pergaulan bebas pada remaja berdampak pada munculnya penyakit HIV AIDS dan kehamilan yang tidak dikehendaki. Komunikasi keluarga yang sehat dan konstruktif dapat membantu dalam mencegah remaja terjerumus dalam pergaulan bebas. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana komunikasi keluarga dapat mencegah pergaulan bebas pada anak usia remaja. Peneliti menggunakan konsep komunikasi interpersonal dan komunikasi persuasif. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara kepada tiga keluarga yang memiliki anak usia remaja. Hasilnya, tampak bahwa untuk mencegah pergaulan bebas, komunikasi interpersonal memiliki peran penting. Komunikasi secara intim antara orangtua dan anak remaja membuat anak lebih terbuka sehingga mampu melewati tahap komunikasi persuasif. Di sini, orang tua mengajak atau membujuk anak dengan memberikan nasihat agar anak menghindari pergaulan bebas. Dapat dilihat juga bahwa komunikasi yang sehat di dalam keluarga merupakan hal yang penting untuk pencegahan pergaulan bebas pada anak usia remaja.
Musik sebagai Penguatan Spiritual dan Emosional: Semiotika Lagu “You Raise Me Up” oleh Josh Groban Titaley, Given Yudho; Loisa, Riris
Koneksi Vol. 9 No. 1 (2025): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v9i1.33299

Abstract

Music or songs are a form of communication media because they often connect with humans and contain messages that can be conveyed through lyrics or text. This research aims to identify and uncover the meaning of the messages found in the lyrics of the song “You Raise Me Up” by Josh Groban. The study is conducted using a qualitative approach with Roland Barthes' semiotic analysis to examine the meanings, including denotation, connotation, and myth or ideological understanding of the song. This research is limited to the song's lyrics and does not include the music video to focus solely on the meaning conveyed through the verbal text, without being influenced by visuals or musical elements.The analysis results reveal that the denotative and connotative meanings depict the condition of someone in despair who needs emotional strength. Furthermore, the myth analysis highlights a spiritual or supernatural encouragement that is universal and relevant across cultures and traditions. The symbols in the text are also associated with ancient mythologies, such as Greek, Roman, and Norse mythology. Musik atau lagu adalah salah satu bentuk media komunikasi yang sering bersentuhan dengan manusia. Pesan di dalamnya disampaikan melalui lirik atau teks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atau mengungkap makna pesan yang terdapat dalam lirik lagu “You Raise Me Up” yang dinyanyikan oleh Josh Groban. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika Roland Barthes untuk dapat mengkaji makna pesan yaitu makna denotasi, konotasi, dan mitos atau pemahaman ideologis dari lagu ini. Penelitian ini dibatasi hanya pada lirik lagu, tidak sampai kepada video klip, agar dapat fokus pada makna yang terkandung dalam teks verbal tanpa dipengaruhi visual atau musikal. Dari hasil analisis, diperoleh hasil yaitu, analisis makna denotasi dan konotasi yang memperlihatkan dan menggambarkan kondisi seseorang pada saat terpuruk dan membutuhkan kekuatan emosional. Selain itu, pada analisis mitos menunjukan sebuah dorongan spiritual atau supranatural yang bersifat universal dan relevan terhadap lintas budaya dan tradisi. Simbol-simbol yang terdapat dalam teks relevan dengan mitologi-mitologi kuno seperti Yunani, Romawi, dan Nordik.