Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

MORBIDITAS DAN MORTALITAS PUYUH(Coturnix Coturnix Japonica)YANG DIBERI PAKAN LIMBAH KULIT KENTANG (Solanum tuberosum) DENGAN LEVEL YANG BERBEDA Hamzah, Fahril; Semaun, Rahmawati; Rasbawati, Rasbawati
Journal Gallus Gallus Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Gallus Gallus (2023)
Publisher : Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/gallusgallus.v2i1.373

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung Kulit Kentang (Solanum tuberosum)pada pakan terhadap morbiditas dan mortalitas burung puyuh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 4 perlakuan. Perlakuan P0 (sebagai kontrol), P1, P2 dan P3. Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga terdapat 20 unit pengamatan. Adapun perlakuan yang diterapkan yaitu, P0 : Tanpa Perlakuan Kontrol 0%, P1 : Tepung kulit kentang3% dari jumlah pakan, P2 : Tepung kulit kentang6% dari jumlah pakan, P3 : Tepung kulit kentang9% dari jumlah pakan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung kulit kentang pada pakan puyuh. Adapun perlakuan terbaik pada morbiditas puyuh adalah sebagai berikut. Perlakuan terbaik untuk morbiditas burung puyuh terdapat pada perlakuan P2 dengan penambahan tepung kulit kentang sebanyak 6% dengan persentase 1%. Perlakuan terbaik untuk mortalitas terdapat pada perlakuan P1 dengan penambahan tepung kulit kentang sebanyak 3% dengan persentase 1%.
PEMBERIAN TEPUNG USUS AYAM BROILER PADA PAKAN TERNAK ITIK PEDAGING (Ana plathyrynchos) TERHADAP TINGKAT KONSUMSI PAKAN DAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN Rusjayadi, Rusjayadi; Semaun, Rahmawati; Rasbawati, Rasbawati
Journal Gallus Gallus Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Gallus Gallus (2023)
Publisher : Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/gallusgallus.v2i1.379

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung usus ayam pada pakan ternak itik pedaging (Anas plathyrynchos) terhadap tingkat konsumsi pakan dan pertambahan berat badan. Dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan serta ulangan 3 kali, antara lain dengan level pemberian P0 = (tanpa perlakuan control) P1 = penambahan tepung usus ayam 1%, P2= penambahan tepung usus ayam 3%, P3= penambahan tepung usus ayam 5%. Hasil penelitian dan pembahasan tepung usus ayam dapat mempengaruhi terhadap tingkat konsumsi pakan. Adapun perlakuan yang terbaik adalah P3 (5%) dengan nilai (1315 gram/ekor) dan dan pertambahan berat badan terbaik dengan perlakuan P3 (5%) dengan nilai rata-rata (77,4 gram/ekor ). Adapun perlakuan terbaik pada penelitian ini terhadap tingkat konsumsi pakan dan pertambahan berat badan adalah perlakuan P3 (penambahan tepung usus ayam 5%).
PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR SILASE KOMBINASI RUMPUT GAJAH (Pennisetum Purpureum) DENGAN PENAMBAHAN AMPAS TAHU SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA Basri, Muh. Hairul; Munir, Munir; Semaun, Rahmawati
Journal Gallus Gallus Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Gallus Gallus (2024)
Publisher : Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/gallusgallus.v2i2.479

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk ampas tahu sebagai pakan ternak ruminansia. Penelitian silase menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Adapun formulasi pakan yang di terapkan pada penelitian ini adalah : S1= 50% Rumput Gajah+30% Ampas Tahu+19% Dedak Padi+1% Mineral Mix, S2= 50% Rumput Gajah+25% Ampas Tahu+24% Dedak Padi+1% Mineral Mix, S3= 50% Rumput Gajah+20% Ampas Tahu+29% Dedak Padi+1% Mineral Mix, S4= 50% Rumput Gajah+15% Ampas Tahu+34% Dedak Padi+1% Mineral Mix. Berdasarkan hasil yang didapat diketahui bahwa penambahan Ampas Tahu dapat mempengaruhi kandungan protein kasar dan serat kasar pakan. Adapun perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan S1 dengan penambahan Ampas tahu sebanyak 30%.