Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI SLOW-RELEASE FERTILIZER PADA USAHATANI TEMBAKAU KELOMPOK TANI MAMMINASA DECENG DI KABUPATEN SOPPENG Sukmawati, Sukmawati; Bahruddin, Bahruddin; Suherman, Suherman; Rahim, Iradhatullah; Hapsa, Nur; Qadri, Sri Nur; Zamzam, Syamsiar; Irmayani, Irmayani; Munir, Munir; Semaun, Rahmawati; Kurniawan, Edi; Rahim, Abd.; Ramlayani, Ramlayani; Sukardi, Sukardi; Abdullah, Abdullah; Sarina, Sarina
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 10 No. 2 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 10 NO. 2 JANUARI 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v10i2.39673

Abstract

Peningkatan retensi nitrogen pada lahan tembakau merupakan strategi penting peningkatan mutu dan produksi tembakau. Pupuk slow release dari biochar sumber nitrogen dari pupuk kimia, urin sapi dan bakteri diyakini mampu meningkatkan retensi nitrogen dan efisien serapan hara. Oleh karena itu kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan penggunaan pupuk slow release pada budidaya tembakau. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi: 1) penyuluhan penggunaan bahan pembenah tanah; 2) pendampingan produksi pupuk slow release; 3) pendampingan pembibitan tembakau standar SNI; 4) demplot penerapan GAP pada budidaya tembakau; dan 5) pemantauan aplikasi pupuk slow release dan pertumbuhan tanaman. Hasil kegiatan menunjukkan partisipasi aktif petani dari 2 kelompok tani yakni Mamminasa Deceng dan Alemarajae serta perwakilan dari GAPOKTAN Ujung Rilau, dimana berhasil diproduksi pupuk slow release sebanyak tiga formula, yakni 1) Biochar + SP36; 2) Biochar + SP36 + urin sapi; dan 3) Biochar + SP36 + urin sapi + Azotobacter. Keempat formulasi pupuk telah distandarisasi oleh lembaga sertifikasi karbon internasional Biochar Life, sehingga dapat direkomendasikan untuk diterapkan di lahan pertanian khususnya lahan tembakau. Kata kunci: Bina desa, retensi nitrogen, efisiensi serapan hara, produktivitas. ABSTRACT Increasing nitrogen retention in tobacco fields is an important strategy to improve tobacco quality and production. Slow-release fertilizer from biochar, a source of nitrogen from chemical fertilizers, cow urine and bacteria, is believed to be able to increase nitrogen retention and efficient nutrient absorption. Therefore, this activity aims to implement the use of slow-release fertilizer in tobacco cultivation. The implementation methods of the activity include: 1) counseling on the use of soil conditioners; 2) assistance in the production of slow-release fertilizers; 3) assistance in the production of SNI standard tobacco; 4) demonstration plots for the application of GAP in tobacco cultivation and; 5) monitoring the application of slow-release fertilizers and plant growth. The results of the activity showed the active participation of farmers from 2 farmer groups, namely Mamminsa Deceng and Alemarajae, and representatives from GAPOKTAN Ujung Rilau, where three formulas of slow-release fertilizers were successfully produced, namely 1) Biochar + SP36; 2) Biochar + SP36 + Cow urine; and 3) Biochar + SP36 + Cow urine + Azotobacter. The four fertilizer formulations have been standardized by the international carbon certification body Biochar Life so that they can be recommended for application on agricultural land, especially tobacco land. Keywords: Village development, nitrogen retention, nutrient uptake efficiency, productivity.
Penambahan Tepung Daun Talas dalam Ransum Terhadap Kadar Air dan Susut Masak Daging Itik Mojosari Jumaidil; Rahmawati Semaun; Rasbawati
Integrated and Sustainable Agriculture Vol 1 No 1 (2024): Integrated and Sustainable Agriculture
Publisher : Edupedia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dependence on expensive conventional feed ingredients encourages substitution with local feed ingredients, including taro leaves. This study examines the effect of adding taro leaf flour (Colocasia esculenta) to the ration on the water content and cooking loss of Mojosari duck meat. The method used was a completely randomized design with four treatments, namely 0% (control), 1%, 3%, and 5% taro leaf flour. Each treatment was repeated five times. The addition of taro leaf flour had a significant effect on the water content and cooking loss of duck meat. The water content of duck meat in the treatment was 0% (68.53%), 1% (69.82%), 3% (69.29%), and 5% (70.37%). The cooking loss of duck meat in the treatment was 0% (16.66%), 1% (20.00%), 3% (23.33%), and 5% (26.66%). From these results, it can be seen that the addition of 1% taro leaf flour did not provide a significant difference in water content and cooking loss compared to the control, while the addition of 3% and 5% gave significantly different results. The addition of 1% taro leaf flour to the ration is the best in maintaining meat quality significantly so it is worthy of being used as an alternative feed ingredient.
Analisis Pendapatan Usaha Peternakan Ayam Broiler di Desa Abbanuangnge Kecamatan Maniangpajo Kabupaten Wajo Irmayani, Irmayani; Semaun, Rahmawati; Asyasti, Andi Fikrihaekal
Jurnal Peternakan Lokal Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Peternakan Lokal
Publisher : Program Studi Peternakan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/peternakan.v7i1.2623

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan dan kelayakan usaha peternakan ayam broiler di Desa Abbanuangnge, Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo. Permasalahan utama dalam usaha ini adalah tingginya biaya produksi, terutama untuk kandang, pakan, dan bibit ayam (DOC), yang dapat menyebabkan peternak beralih ke usaha lain. Penelitian kualitatif ini melibatkan seluruh populasi peternak ayam broiler di desa tersebut, yaitu 5 peternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya produksi selama 3 periode adalah Rp. 7.542.608.201, dengan rata-rata biaya produksi setiap responden sebesar Rp. 1.508.521.640, sementara penerimaan mencapai Rp.8.473.682.345, dengan rata-rata penerimaan setiap responden sebesar Rp.1.694.736.469, sehingga pendapatan yang diperoleh responden selama tiga peride adalah Rp. 931.174.188, dengan rata-rata pendapatan setiap responden sebesar Rp. 186.234.838.  Analisis Break Event Point (BEP) dan R/C ratio menunjukkan bahwa usaha peternakan ayam broiler di Desa Abbanuangnge menguntungkan, efisien, dan layak untuk dikembangkan. Hasil penelitian ini memberikan informasi bagi peternak dan pihak terkait dalam upaya meningkatkan efisiensi dan berkelanjutan usaha peternakan ayam broiler.  Dengan memahami aspek biaya, produksi, penerimaan, dan pendapatan, peternak dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk mengoptimalkan sumber daya dan meningkatkan profitabilitas.  Selain itu, hasil penelitian ini juga menjadi acuan bagi pemerintah dan lembaga terkait dalam merumuskan kebijakan yang mendukung perkembangan sektor peternakan ayam broiler, seperti penyediaan subsidi pakan, akses permodalan, serta pendampungan teknis bagi peternak.  Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan usaha peternakan yang lebih produktif, efisien, dan berkelanjutan.
Konsumsi Pakan dan Pertambahan Berat Badan Itik Mojosari (Anas platyrhynchos domesticus) dengan Penambahan Tepung Tanaman Suruhan Peperomia pellucida L. Kunt) pada Pakan Rustan, Dwi Ekawati; Semaun, Rahmawati; Fitriani, Fitriani
Tarjih Tropical Livestock Journal Vol. 2 No. 2 (2022): Tarjih Tropical Livestock Journal
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/trolija.v2i2.431

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi pakan dan pertambahan berat badan (PBB) itik Mojosari dengan penambahan tepung tanaman suruhan (Peperomia pellucida  L. Kunt)  pada pakan dengan level yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan level tepung tanaman suruhan yaitu P0 (0%), P1 (1%), P2 (3%) dan P3 (5%). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 unit pengamatan dimana pada masing-masing unit terdiri dari 5 ekor itik Mojosari, jadi total pengamatan 60 ekor. Parameter yang diamati adalah konsumsi pakan dan pertambahan berat badan itik. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa perlakuan P2 (3%) mendapat hasil nilai rata-rata konsumsi pakan yang rendah dan pertambahan berat badan yang tinggi dibandingkan dengan perlakuan P0 (0%), P1 (1%) dan P3 (5%).
Penambahan Tepung Daun Talas (Colocasia esculenta. L) dalam Ransum Terhadap Konversi Pakan dan Efisiensi Pakan Itik Mojosari Akbar, Akbar; Semaun, Rahmawati; Irmayani, Irmayani
Tarjih Tropical Livestock Journal Vol. 4 No. 1 (2024): Tarjih Tropical Livestock Journal
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/trolija.v4i1.767

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun talas (Colocasia esculenta L.) dalam ransum terhadap bobot karkas dan persentase karkas itik Mojosari. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0: (kontrol) tanpa perlakuan, P1 : pakan ternak itik + 1 % tepung daun talas, P2 : pakan ternak itik + 3 % tepung daun talas, P3 : pakan ternak itik + 5 % tepung daun talas. Berdasarkan hasil yang didapat maka diketahui bahwa penambahan tepung daun talas pada pakan menunjukkan berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap bobot karkas dan persentase karkas itik Mojosari. Adapun perlakuan terbaik pada perlakuan P3 dengan penambahan tepung daun talas 5 %.
Pemberian Tepung Tanaman Ciplukan (Physalis angulatan L) Terhadap Konversi Dan Efisiensi Pakan Pada Ternak Itik Mojosari (Anas platyrhynchos Domesticus) Fajrin, Muhammad; Rasbawati, Rasbawati; Semaun, Rahmawati
Journal Gallus Gallus Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Gallus Gallus (2023)
Publisher : Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung ciplukan pada kualitas karkas itik mojosari. Penelitian ini menggunaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Adapun perlakuan yang diterapkan, antara lain P0= tanpa perlakuan (control), P1= Perlakuan tepung ciplukan (1%), P2= Perlakuan tepung ciplukan (3 %), P3= Perlakuan tepung ciplukan (5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah pemberian tepung ciplukan pada pakan dapat berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konversi pakan dan efisiensi pakan. Adapun persentase yang terbaik pada konversi pakan adalah P3 (5 %) dengan nilai rata-rata 2,48 gr/ekor dan efisiensi pakan adalah P3 (5%) dengan nilai rata-rata 40.16 %.
PENAMBAHAN TEPUNG USUS AYAM BROILER PADA PAKAN TERNAK ITIK PEDAGING (ANAS DOMESTICUS) TERHADAP KONVERSI DAN EFISIENSI PAKAN Asmidar, Asmidar; Semaun, Rahmawati; Dwi Novieta, Intan
Journal Gallus Gallus Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Gallus Gallus (2023)
Publisher : Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/gallusgallus.v1i3.356

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan tepung usus ayam dengan level yang berbeda pada pakan ternak itik pedaging terhadap konversi dan efisiensi. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan tiga ulangan P0 : Tanpa Perlakuan Kontrol 0%, PI : Tepung Usus Ayam 1% dalam pakan, P2 : Tepung Usus Ayam 3% dalam Pakan, P3 : Tepung Usus Ayam 5% dalam Pakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tepung usus ayam tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konversi dan efisiensi pakan itik pedaging. Rataan konversi pakan yaitu, P0 (1,93 kg/ekor), P1 (1,91kg/ekor), P2 (1,89 kg/ekor) dan P3 (1,88 kg/ekor) dan rataan efisiensi pakan yaitu, P0 (53,03%), P1 (52,34%), P2 (53,04%) dan P3 (53,27%). Adapun perlakuan terbaik yaitu terdapat pada perlakuan P3 dengan penambahan tepung usus ayam sebanyak 5%.
KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR PAKAN PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG DAUN SINGKONG (Manihot esculenta) DENGAN LEVEL YANG BERBEDA Ardyansyah, Ardyansyah; Semaun, Rahmawati; Rasbawati, Rasbawati
Journal Gallus Gallus Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Gallus Gallus (2023)
Publisher : Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/gallusgallus.v1i3.361

Abstract

Salah satu pakan alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kandungan protein kasar dan menurunkan kandungan serat kasar yaitu tepung daun singkong (manihot esculenta ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun singkong (Manihot esculenta ) pada pakan terhadap kandungan protein kasar serat kasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan. Perlakuan P0 (sebagai kontrol), P1, P2 dan P3. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 unit pengamatan. Adapun perlakuan yang diterapkan yaitu, P0: Tanpa Perlakuan Kontrol 0%, P1: Tepung daun singkong (Manihot esculenta) 1% dari jumlah pakan, P2: Tepung daun singkong (Manihot esculenta) 3% dari jumlah pakan, P3: Tepung daun singkong (Manihot esculenta) 5% dari jumlah pakan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung daun singkong pada pakan puyuh. Adapun perlakuan terbaik pada kandungan protein kasar dan serat kasar adalah sebagai berikut. Perlakuan terbaik untuk kandungan protein kasar terdapat pada perlakuan P3 dengan penambahan tepung daun singkong sebanyak 5% dengan persentase 17,36%. Perlakuan terbaik untuk kandungan serat kasar terdapat pada perlakuan P1 dengan penambahan tepung daun singkong sebanyak 1% dengan persentase 6,45%. Salah satu pakan alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kandungan protein kasar dan menurunkan kandungan serat kasar yaitu tepung daun singkong (manihot esculenta ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun singkong (Manihot esculenta ) pada pakan terhadap kandungan protein kasar serat kasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan. Perlakuan P0 (sebagai kontrol), P1, P2 dan P3. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 12 unit pengamatan. Adapun perlakuan yang diterapkan yaitu, P0: Tanpa Perlakuan Kontrol 0%, P1: Tepung daun singkong (Manihot esculenta) 1% dari jumlah pakan, P2: Tepung daun singkong (Manihot esculenta) 3% dari jumlah pakan, P3: Tepung daun singkong (Manihot esculenta) 5% dari jumlah pakan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung daun singkong pada pakan puyuh. Adapun perlakuan terbaik pada kandungan protein kasar dan serat kasar adalah sebagai berikut. Perlakuan terbaik untuk kandungan protein kasar terdapat pada perlakuan P3 dengan penambahan tepung daun singkong sebanyak 5% dengan persentase 17,36%. Perlakuan terbaik untuk kandungan serat kasar terdapat pada perlakuan P1 dengan penambahan tepung daun singkong sebanyak 1% dengan persentase 6,45%.
PENAMBAHAN TEPUNG DAUN SINGKONG (Manihot esculenta) PADA PAKAN TERHADAP PERTAMBAHAN BERAT BADAN DAN EFISIENSI PAKAN BURUNG PUYUH JEPANG (Coturnix-coturnix japonica) Permadi, Jamriadi; Semaun, Rahmawati; Dwi Novieta, Intan
Journal Gallus Gallus Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Gallus Gallus (2023)
Publisher : Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/gallusgallus.v1i3.363

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun singkong dalam ransum terhadap penambahan berat badan dan efisiensi pakan burung puyuh. Dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acal Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuaun serta ulangan 3 kali, antara lain dengan pemberian P0= (tampa perlakuan control) P1= penambahan tepung daun singkong 1%, P2= Penambahan tepung daun singkong 3%, P3= Penambahan tepung daun singkong 5%. Hasil penelitian dan pembahasan tepung daun singkong tidak mempengaruhi penambahan berat badan dan efisiensi pakan burung puyuh. Adapun perlakuan yang terbaik pada penelitian adalah P2 dengan penambahan tepung daun singkong sebanyak 3%.
PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KROKOT (Portulaca oleraca l) DALAM RANSUM PUYUH (Cotumix cortunix japonica) TERHADAP PRODUKSI TELUR DAN BERAT TELUR Aditya Tawakkal, Syahrul; Semaun, Rahmawati; Rasbawati, Rasbawati
Journal Gallus Gallus Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Gallus Gallus (2024)
Publisher : Jurusan Peternakan, Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/gallusgallus.v2i3.365

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun krokot (Portulaca Oleraca L) terhadap produksi dan berat telur pada puyuh dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. P0: Tanpa perlakuan kontrol 0%. P1: Tepung daun krokot (Portulaca Oleraca L) 3% dari jumlah pakan. P2: Tepung daun krokot (Portulaca Oleraca L) 6% dari jumlah pakan. P3: Tepung daun krokot (Portulaca Oleraca L) 9% dari jumlah pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun krokot pada level yang berbeda berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi telur sedangkan pada berat telur tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Rata-rata produksi telur P0 (42%), P1 (46,3%), P2 (49,3%), P3 (43,3%). Berat telur P0 (8,64gr), P1 (9,05gr), P2 (9,24gr), P3 (9,03gr). Adapun perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan P2 dengan penambahan tepung daun krokot sebanyak 6%.