Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Usulan Pembuatan Kemasan Produk Sepatu Leveeburg Footwear Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd) Ali Reza; Rosad Ma’ali El Hadi; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sepatu merupakan kebutuhan yang harus dimiliki oleh setiap individu pada umumnya. Semakin banyaknya inovasi gaya yang ditampilkan dalam perkembangan usaha sepatu, semakin banyak inovasi dalam pengemasan produk yang ditampilkan. Seperti halnya inovasi yang dilakukan oleh perusahaan sepatu PUMA pada salah satu kemasan produk yang dibuat untuk salah satu model sepatunya. Selain permasalahan inovasi sepatu yang ditampilkan, terdapat faktor lingkungan yang membuat kemasan dapat menjadi limbah sampah pada rumah tangga. Kemasan produk sepatu yang akan dibuat haruslah memiliki inovasi yang memiliki daya tarik tinggi terhadap konsumen dan pengurangan sampah yang dihasilkan dalam kemasan sepatu yang dibuat. Proses penentuan jumlah responden dengan menggunakan rumus slovin untuk menentukan jumlah sampel dari jumlah penduduk kota Bandung yang berkelamin perempuan dari umur 16 tahun hungga 39 tahun dengan jumlah penduduk 465.820 dan menggunakan batas toleransi sebesar 10%. Jumlah sampel yang telah ditentukan sebesar 100 orang untuk melakukan pengisian kuesioner Quality Function Deployment (QFD) merupakan salah satu metode yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menetapkan kebutuhan dan keinginan pelanggan. QFD terdapat 2 iterasi yang harus dilakukan. Iterasi pertama merupakan kombinasi antara voice of customer dengan karakteristik teknis dari sebuah produk yang akan dibuat, sehingga hal yang pertama dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan benchmarking pada produk yang serupa. QFD iterasi kedua dapat disebut juga sebagai matriks part deployment. Hasil desain kemasan yang didapat dari pengolahan data pada QFD berupa memiliki bahan kertas corrugated dengan menggunakan system pembuka tutup depan, memberikan nama informasi produk dan gambar produk pada kemasan, menggunakan tali pada proses pembawaan kemasan produk, dan memiliki bentuk depan persegi 8 untuk dapat memberikan ruang pada penyimpanan. Kata Kunci: Kemasan produk, Quality Function Deployment, desain kemasan produk. Abstract Shoes are a must-have for every individual in general. The more stylish innovations shown in the shoe business development, the more innovations in product packaging are displayed. As well as innovations made by the shoe company PUMA on one of the packaging products made for one of his shoe models. In addition to shoe innovation issues that are displayed, there are environmental factors that make the packaging can be a waste of household waste. Shoe product packaging to be manufactured must have innovations that have high appeal to consumers and the reduction of waste generated in shoe packaging made. The process of determining the number of respondents by using the slovin formula to determine the number of samples from the total population of Bandung city of female sex from the age of 16 years hungga 39 years with a population of 465,820 and using a tolerance limit of 10%. The number of samples that have been determined for 100 people to fill out the questionnaire Quality Function Deployment (QFD) is one of the methods used in product planning and development process to determine customer needs and wants. There are 2 iterations in QFD that must be done. The first iteration is a combination of voice of customer and the technical characteristics of a product to be created, so the first thing to do is to perform benchmarking activities on similar products. The second QFD iteration can be referred to as the part-deployment matrix. The result of the packaging design obtained from the data processing in QFD is to have corrugated paper material by using the front cover opening system, giving the product information name and product image on the packaging, using the rope on the packaging process of the product, and having the front shape of square 8 to be able to provide space on storage. Keywords : Packaging products, Quality Function Deployment, Product packaging design
Perancangan Knowledge Map Di Laboratorium Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom Menggunakan Metode Seci Faqih Azka Widyaputra; Amelia Kurniawati; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Knowledge sharing di laboratorium Fakultas Rekayasa Industri melibatkan tacit knowledge asisten laboratorium FRI. Masa jabatan asisten laboratorium FRI hanya dua semester akademik yang menyebabkan perlu adanya panduan untuk membantu asisten baru agar dapat menjalankan aktivitas laboratorium. Oleh karena itu, dibutuhkan knowledge conversion pada knowledge sharing asisten laboratorium FRI agar tacit knowledge diubah menjadi explicit knowledge berupa diagram alur knowledge sharing sehingga knowledge tersebut tersimpan di laboratorium. Penelitian ini menggunakan metode SECI yang terdiri dari empat tahap knowledge conversion, yaitu socialization, externalization, combination, dan internalization. Pada tahap socialization, dilakukan observasi data untuk mendapatkan tacit knowledge berupa pengalaman asisten laboratorium. Tahap externalization, tacit knowledge dikonversi menjadi explicit knowledge berupa diagram alur knowledge sharing beserta identifikasi tacit dan explicit knowledge. Pada tahap combination, dilakukan pemilihan best practice knowledge map menggunakan metode factor rating dan pembobotan AHP. Pada tahap internalization, dilakukan pemberian knowledge mengenai knowledge map kepada asisten laboratorium. Knowledge map yang tercipta adalah: knowledge map pengajuan ATK BHP, knowledge map pembuatan jadwal praktikum, knowledge map pembuatan modul praktikum, knowledge map pramodul, knowledge map simulasi praktikum, knowledge map pelaksanaan praktikum, knowledge map rekapitulasi dan input nilai praktikum, knowledge map rekapitulasi honor asisten, dan knowledge map perekrutan asisten laboratorium baru. Kata kunci: knowledge conversion, SECI, best practice, knowledge map
Design Of Quality Improvement For Prime Time Program On Zora Radio Using Qfd Method Hardiyanti Ilmi Aulia; Yati Rohayati; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT: PT Radio Karang Tumaritis or mostly known as Zora Radio is a radio in Bandung owned by Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). In 2015 Zora Radio changes new segment into young segments. Recorded from the establishment until now, Zora Radio had five times changes their radio segment. The changes that done by Zora Radio made they difficult to earn their revenue target especially from advertisement. That problem caused by the lack of awareness from young people about Zora Radio that has been changes their segment into youth segment. The lack of awareness from young people caused by program that inconsistent in prime time for a weekday program. Therefore, Zora Radio will do a quality improvement for prime time program to achieve their goals. This research aims to provide recommendation to improve Zora Radio based on fifteen true customer needs using Quality Function Deployment Method (QFD). QFD is one of the quality improvement method that focus on Voice of Customer (VoC). In this research, QFD calculation that is used is QFD two iterations, which are House of Quality to determine technical requirement and Part Deployment Matrix to determine critical part. Recommendation formulation drawn up by the data processing and concept selection using decision matrices, analysis and discussion with Management of Zora Radio, as well as benchmark to the competitor that aims to develop prime time program quality of Zora Radio. The recommendation given are, increasing transmitter power, increasing the speed of streaming, expand area of grounding system, eliminate relay program, make a program that consistent on prime time, make a creative team, replace and adding a number of equipment, determining the criteria of announcer age, determining the criteria mastery a foreign language especially English for an announcer, training the announcer on the first time in recruitment stage, evaluation and training periodically for announcer. Keywords: Zora, QFD, True Customer Needs, House of Quality, Part Deployment
Perancangan Kebutuhan Pendengar Pada Special Program Prime Time Malam Radio Zora Dengan Menggunakan Integrasi Service Quality Dan Model Kano Fanny Afriani Putri; Yati Rohayati; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radio Zora merupakan salah satu radio di Bandung, berdiri sejak tahun 2005 kemudian pada tahun 2014 beralih segmen menjadi radio anak muda dengan rentang usia 16 - 23 tahun. Radio Zora sebagai radio komunitas anak muda di Bandung memiliki beberapa special program, pemilihan program tersebut mewakili komunitas pencinta musik di Bandung, seperti komunitas Korea, Jepang, Sunda, dan terdapat program talk show enterprenuer untuk membangkitkan kecintaan anak muda di Bandung untuk aktif dalam berwirausaha. Namun special program tersebut belum mampu membuat pendapatan Radio Zora tercapai sesuai target setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh rendahnya minat pengiklan dan keberadaan Radio Zora belum begitu populer di kalangan anak muda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pendengar Radio Zora dengan menggunakan integrasi Service Quality dan Model Kano untuk meningkatkan kualitas program pada Radio Zora. Setelah dilakukan penelitian terhadap atribut kebutuhan yang diperlukan bagi Radio Zora, kemudian diberikan usulan rekomendasi untuk pembenahan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas program. Rekomendai diperoleh berdasarkan hasil dari atribut kebutuhan pendengar yang perlu ditingkatkan sebagai true customer needs. Kata Kunci: Service Quality, Model Kano, atribut kebutuhan, integrasi Service Quality dan Model Kano, true customer needs .
Perancangan Kebutuhan Pendengar Program Prime Time Pagi Radio Zora Menggunakan Integrasi Service Quality Dan Model Kano Sherli Sherli; Yati Rohayati; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK PT. Radio Karang Tumaritis atau dengan nama udaranya yaitu Radio Zora merupakan salah satu radio swasta di Kota Bandung yang berada pada frekuensi 90.1 FM dan telah mengubah segmennya dari radio keluarga menjadi radio anak muda pada tahun 2014. Namun, saat ini Radio Zora mengalami permasalahan mengenai pendapatan yang tidak mencapai target karena kurangnya pendengar yang diakibatkan rendahnya awareness pendengar terhadap Radio Zora. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan kualitas layanan Radio Zora khususnya pada Program Prime Time Pagi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kebutuhan pendengar Program Prime Time Pagi Radio Zora menggunakan integrasi Service Quality dan Kano. Terdapat 19 atribut kebutuhan pendengar yang digunakan untuk mengukur tingkat kepentingan, tingkat harapan dan tingkat kenyataan layanan, mengklasifikasikan atribut kebutuhan, dan menentukan atribut kebutuhan yang dijadikan sebagai True Customer Needs. Berdasarkan hasil pengolahan Service Quality didapatkan sepuluh atribut kuat dan sembilan atribut lemah, sedangkan berdasarkan pengklasifikasian Kano diperoleh lima atribut yang diprioritaskan dan enam atribut yang perlu dikembangkan. Rekomendasi dirumuskan berdasarkan hasil pengolahan data yang berisi atribut kebutuhan yang diprioritaskan dan dikembangkan sebagai True Customer Needs. True Customer Needs yang diperoleh adalah penyiar memahami selera anak muda, penyiar mampu memberikan informasi dengan cara unik, informasi yang disampaikan up to date, informasi yang disampaikan dapat memberikan manfaat, lagu yang diputarkan yang up to date, topik perbincangan yang disampaikan ringan, sinyal penyiaran radio yang kuat, tersedianya mobile application radio pada handphone. fasilitas streaming radio secara online mudah diakses, layanan kontak langsung mudah dihubungi dan memberikan tanggapan terhadap pendengar yang melakukan kontak langsung. Kata Kunci: Radio Zora, Atribut Kebutuhan, Integrasi Service Quality dan Kano, True Customer Needs
Design Listener’s Needs Of “senja Manja” Program From Zora Radio Using Integration Of Service Quality And Kano Model Fathin Farcyana Safitri; Yati Rohayati; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zora Radio is one of affiliation of Telkom Education Foundation known as Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) that is a service company runs the business activities in broadcasting field. The main profit of Zora Radio comes from advertisers on the broadcast program, especially in the prime time, so Zora Radio must maximize the program in prime time to increase the number of listeners so that it will bring revenue from advertisers. Senja Manja program is included in the prime-time program, for which Zora Radio plans to develop the program according to the expectation and needs of the listener. This study aims to support the needs analysis of program listeners in Senja Manja program by Zora Radio using service quality and Kano models to improve the service quality of programs later on. This study was conducted with by identification of 23 attributes of listener needs which used to determine the needs attribute should be prioritized in the development of service program Senja Manja. Based on the results of the service quality questionnaire processing, obtained 12 needs attributes are weak attribute and 11 attribute categorized as strong attributes. Furthermore, based on the classification of Kano Model, there are 8 needs attribute that must be prioritized and 5 attribute needs that need to be improved. Recommendations are formulated based on the data processing result containing needs attributes that are prioritized and improved as true customer needs. Keywords: Zora, Need Analysis, Service Quality, Kano, Integration of Service Quality and Kano
Perancangan Performance Appraisal Menggunakan Metode Behaviorally Anchored Rating Scales (bars) Pada Divisi Produksi Di Pt Tunggal Inti Kahuripan Niyama Rachel Awani; Fida Nirmala Nugraha; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - PT Tunggal Inti Kahuripan memiliki karyawan yang sudah bekerja cukup lama dan memiliki keterikatan karyawan yang tinggi terhadap perusahaan, namun hal tersebut mengakibatkan banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan yang mengakibatkan penurunan kinerja yang di cakup dalam beberapa faktor. Berdasarkan hasil observasi, perusahaan memiliki penilaian kinerja yang tidak tepat dalam menilai kinerja karyawannya. Oleh karena itu diperlukannya penilaian kinerja yang efektif dan bisa mengambil penilaian dari perspektif karyawan maupun dari perspektif stakeholder. Perancangan performance appraisal menggunakan Metode BARS dengan diawali membuat CSF untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kinerja, selanjutnya bila faktor-faktor tersebut telah teridentifikasi dan di analisis maka masuk ke metode BARS dengan tahap awal yaitu CIT, diikut oleh Performance Dimension, Retrasnlation, Scaling Incident, dan yang terakhir Final Instrument. Penilitian performance appraisal dengan menggunakan metode BARS menghasilkan ketetapan 4 faktor dengan total suara sebesar 76,9% yang menyatakan valid, dan dilakukan perhitungan ranking menggunakan standar deviasi dengan hasil akhir 0,559. Hasil ranking dari keempat faktor menyatakan bahwa faktor waktu yang paling berpengaruh dengan ranking 1,2, dan 3, diikuti dengan faktor kedisiplinan dengan ranking 4 dan 5, dan yang kurang berpengaruh adalah faktor kualitas dan jumlah dengan ranking 6 dan 7. Kata kunci : BARS, Critical Success Factors, Critical Incident Technique, Divisi Produksi, Performance Appraisal Abstract - PT Tunggal Inti Kahuripan has employees who have worked long enough and have high employee engagement to the company, and caused numbers of violations committed by employees resulting in performance degradation covered by several factors. Based on the observations, the company has an inappropriate performance appraisal in assessing the performance of its employees. Therefore, the need for effective performance appraisal and can take the assessment from the perspective of employees and from the perspective of stakeholders. BARS method begins by creating a CSF, then when those factors have been identified and analyzed into the BARS method with the initial stage namely CIT, Performance Dimension, Retranslation, Scaling Incident, and Final Instrument. The study of performance appraisal using BARS method resulted in selection of 4 factors with total vote of 76.9% which states 4 factors are valid, and calculated the ranking using standard deviation with the final result of 0,559. The ranking of the four factors states that the most influential time factor with rankings of 1.2, and 3, followed by a discipline factor with rank 4 and 5, and the less influential is quality and number factors with ranks 6 and 7. Keywords: BARS, Critical Success Factors, Critical Incident Technique, Production Division, Performance Appraisal
Analisis Positioning Radio Zora Berdasarkan Perceptual Mapping Dengan Metode Multidimensional Scaling Sindhani Rahmalia Sudono; Yati Rohayati; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Radio Zora telah berdiri sejak tahun 2005 dan baru menjadi radio bersegmen anak muda pada akhir tahun 2014. Sejak perubahan positioning tersebut, jumlah pendapatan yang didapatkan Radio Zora belum dapat memenuhi terget dan jumlah pendengarnya masih lebih rendah dibanding pesaingnya. Tujuan penelitian ini adalah menggali persepsi pendengar terhadap pemilihan radio, berdasarkan perceptual mapping dengan metode multidimensional scaling berbasis atribut. Multidimensional scaling (MDS) merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk mengetahui kondisi persaingan, serta mengetahui posisi setiap radio berbasis atribut. Atribut yang digunakan dalam penelitian ini adalah program acara, kegiatan offair, kualitas penyiar, pilihan musik, brand image, update berita, kejernihan suara, jangkauan siaran, streaming, dan konten siaran. Data penelitian didapatkan dari penyebaran kuesioner kepada 100 responden yang merupakan anak muda berusia 15-29 tahun, kemudian dijadikan input dalam pengolahan MDS. Setelah diolah dengan MDS, didapatkan perceptual mapping dengan posisi Radio Zora memiliki pesaing utama Radio Hits. Namun jika dilihat dari jumlah pendengarnya, Radio Zora dan Radio Hits merupakan dua radio dengan pendengar paling rendah dibanding pesaingnya, sehingga dalam penelitian ini Radio OZ dijadikan acuan dalam penyusunan perbaikan, karena merupakan radio yang paling unggul di wilayah persaingannya. Adapun atribut-atribut yang menjadi kelemahan Radio Zora adalah kegiatan offair, jangkauan siaran, streaming, update berita, kejernihan suara, pilihan musik, konten siaran, dan brand image. Kata kunci : Positioning, Repositioning, Perceptial Mapping, dan Multidimensional Scaling
Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Pt Tunggal Inti Kahuripan Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Muhammad Rifqi Dwi Aristya; Fida Nirmala Nugraha; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. Tunggal Inti Kahuripan hanya melakukan pengukuran kinerja karyawan dengan finansial perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Direktur perusahaan pengukuran kinerja hanya dilihat berdasarkan target perhari perusahaan. Selain hal tersebut hasil pengukuran kinerja ini sangat jarang dilakukan oleh pihak PT Tunggal Inti Kahuripan dan tidak adanya tindak lanjut evaluasi bagi karyawan dalam menentukan target di masa yang akan datang. Metode yang digunakan adalah balance scorecard, metode ini dipilih dikarenakan tujuan suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari sisi finansial saja, melainkan penjabaran lebih lanjut dalam pengukuran pada perspektif pelanggan, proses bisnis internal dan bagaimana perusahaan dalam melakukan pertumbuhan dan pengembangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perancangan pengukuran kinerja dengan metode balance scorecard menghasilkan 15 KPI. Dari hasil olah data menggunakan Analitycal Hierarchy Process (AHP) diperoleh bahwa perspektif proses bisnis internal memiliki hasil pembobotan tertinggi dengan nilai 0,28 sedangkan perspektif pelanggan memiliki hasil pembobotan tertinggi kedua dengan nilai 0,26. Perspektif keuangan dengan hasil pembobotan 0,24 dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dengan hasil pembobotan 0,22. Kata kunci : Pengukuran Kinerja Perusahan, Balanced Scorecard, key performance indicator, Analitycal HierarchyProcess Abstract PT Tunggal Inti Kahuripan only performs employee performance measurement with company finance. Based on the results of interviews with the Director of performance measurement company is only viewed based on the target per day company. In addition to these performance measurement results are very rarely done by the PT Tunggal Inti Kahuripan and no follow-up evaluation for employees in determining targets in the future. The method used is the balance scorecard, this method is chosen because the goal of a company not only viewed from the financial side, but rather further elaboration in the measurement on customer perspective, internal business processes and how the company in doing growth and development. The results showed that the design of performance measurement with balance scorecard method yielded 15 KPI. From the results of the data using Analitycal Hierarchy Process (AHP) obtained that the internal business process perspective has the highest weighting results with a value of 0.28 while the customer perspective has the second highest weighting results with a value of 0.26. A financial perspective with a weighted result of 0.24 and a growth and learning perspective with a weighted result of 0.22. Keywords: Company Performance Measurement, Balanced Scorecard, key performance indicator, Analitycal Hierarchy Process
Perancangan Program Komunikasi Pemasaran Untuk Produk Keripik Pisang Ukm Keripik Ilil Dengan Menggunakan Pendekatan Benchmarking Sindy Sinthia Dewi; Sari Wulandari; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Keripik Ilil adalah UKM yang bergerak di bidang makanan yang berada di kota Bandung sejak tahun 2013, Keripik Pisang Ilil terbuat dari bahan dasar pisang nangka dan pisang kapas. UKM Keripik Ilil ingin memperluas area pemasarannya dan meningkatkan penjualan, namun masih memiliki keterbatasan dalam biaya, SDM, dan pengetahuan dalam komunikasi pemasaran. Sehingga, penelitian ini dilakukan untuk merancang program komunikasi pemasaran yang sesuai dan dapat diaplikasikan oleh UKM Keripik Ilil. Penelitian ini dimulai dengan menggunakan metode benchmarking dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) terhadap UKM yang memiliki produk yang sama yang telah sukses di pasaran melalui bauran komunikasi pemasaran. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuisioner, wawancara mendalam, memanfaatkan buku-buku literature. Berdasarkan hasil dari perbaikan komunikasi pemasaran UKM Keripik Ilil, maka rekomendasi komunikasi pemasaran yang perlu diperbaiki adalah acara & pengalaman, promosi penjualan, pemasaran langsung & berbasis data, pemasaran daring & sosial media, pemasaran mobile, dan hubungan masyarakat & publisitas. Kata kunci : UKM Keripik Ilil, Bauran Komunikasi Pemasaran, Benchmarking, Analytical Hierarchy Process. ABSTRCT: Keripik Ilil is a SME engaged in the field of food located in the city of Bandung since 2013, Keripik Pisang Ilil made from basic ingredients of Pisang Nangka and Pisang Kapas. SMEs Keripik Ilil want to expand their marketing area and increase sales, but still have limitations in cost, human resources, and knowledge in marketing communications. Thus, this research is conducted to design the appropriate marketing communication program and can be applied by SME Keripik Ilil. This research begins by using benchmarking method with Analytical Hierarchy Process (AHP) approach to SMEs that have the same product that has been successful in the market through marketing communication mix. This method is done to collect data in this research is a questionnaire, in-depth interviews, utilizing literature books. Based on the results of the improvement of marketing communications of SMEs Keripik Ilil, the marketing communication recommendations that need to be improved are events & experiences, sales promotion, direct marketing & data-based, online marketing & social media, mobile marketing, and public relations & publicity. Keywords: SMEs Keripik Ilil, Marketing Communication Mix, Benchmarking, Analytical Hierarchy Process.
Co-Authors Achmad Fuad Bay Achmad Fuad Bay Aditias Fauzi Ahmad Agus Achmad Suhendra Ali Reza Alvaro Rayhan Risyad Amelia Kurniawati Andhy Pramadana Prawansa Angga Darmawan Aulia Maulana Azkiya Aulia Maulana Azkiya, Aulia Maulana Aziz Irsyad Azzahra Putri Nurwahyudin Baiq Risma Sulistiana Budi Sulistyo Budiarto, Sulistyo Caprillio Briandhito Danang Triantoro Murdiansyah Devi Pratami Dian Kusuma Damayanti Dimas Ghifari Priandoni Fanny Afriani Putri Faqih Azka Widyaputra Fathin Farcyana Safitri Favian Dewanta Fida Nirmala Nugraha G. N. Sandhy Widyasthana Harahap, Amir Basri Hardiyanti Ilmi Aulia Hilman Fauzy Akbar Imam Haryono Intan Permatasari Jagad Djatmiko Jonathan, Joshua Antonio Litasari Widyastuti, Litasari Malsya Debrina Nur Salsabila Maria Dellarosawati Idawicaksakti Mochammad Sinatriyya Suryanegara Mohammad Deni Akbar Muhammad Galih Niskala Muhammad Ihsan Caniago Muhammad Ihsan Husni Muhammad Ilham Durani Muhammad Iqbal Muhammad Revo Siregar Muhammad Rifqi Dwi Aristya Muhammad Rivai Muhardi Saputra Mutiardi Puspita Naufal Dzikri Afifi Nindira Rizkita Ningrum, Lis Niyama Rachel Awani Nurul Ikhsan Prasheetha Agstyawardhana, Prisha Putu Yasa Putu Yasa Putu Yasa Reza Rendian Septiawan Riefaldy Nadivkha Subroto Rizka Alifiani Soenredi Rosad Ma’ali El Hadi Sandhy Widyasthona Sari Wulandari Satya Elang Yogantara Sherli Sherli Sindhani Rahmalia Sudono Sindy Sinthia Dewi Taufiqurrahman, Dimas Umar Ali Ahmad Vigho Shevchenko Wawan Tripiawan Wawan Tripiwan Wicaksono, Anantha Aji Widigdo Adhy Utomo Yati Rohayati Yoga Pratama Darmawan ZK Abdurahman Baizal