Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Perancangan Job Description Pada Proyek Instalasi Feeder Fiber Optic Menggunakan Metode Raci Matrix Di Pt.abc Rizka Alifiani Soenredi; Devi Pratami; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Keberadaan teknologi kabel tembaga dalam jaringan akses telekomunikasi saat ini sudah tidak mampu melayani kebutuhan arus data yang tinggi sehingga menyebabkan inovasi di bidang teknologi yang melahirkan teknologi fiber optik yang mampu melayani kebutuhan bandwith yang tinggi termasuk data, suara dan video dalam skenario jaringan akses fiber to the home. PT. ABC merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Proyek yang sedang dijalani oleh PT. ABC adalah proyek pemasangan feeder fiber optic. Feeder fiber optic merupakan kabel penghantar layanan jaringan, yang merupakan bagian dari FTTH (Fiber To The Home). Pada kasus yang dialami oleh PT. ABC adalah keterlambatan (delay) dalam penyelesaian proyek instalasi feeder fiber optic sehingga mengakibatkan kendala salah satunya yaitu dari aspek stakeholder. Stakeholder menjadi hal yang penting dalam sebuah perusahaan atau organisasi terutama proyek karena pada dasarnya sumber daya manusia yang bergerak untuk mengelola sebuah perusahaan atau proyek. RACI merupakan salah satu metode teknik dan alat untuk mendukung perencanaan matriks penugasan pada proyek. Metode RACI yang terdiri dari Responsibility, Assignment, Consult, dan Informed memiliki manfaat yaitu dapat dicapai sepenuhnya jika tim manajemen proyek memahami dan menggunakannya sesuai dengan konteks organisasi. Hasil dari bisnis proses aktivitas proyek disesuaikan pada proyek yang sedang berlangsung. Aktivitas proyek dipetakan dengan RACI Matrix untuk menentukan peran dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan. Output dari RACI Matrix berupa job description untuk stakeholder yang terdapat pada proyek yang sedang berjalan. Kata Kunci : RACI Matrix, Stakeholder Management, Proses Bisnis, Job Description. Abstract The existence of copper technology in telecommunication access networks is currently not able to serve the needs of high data flows, causing innovation in the field of technology that gave birth to fiber optic technology capable of serving high bandwidth requirements including data, voice and video in fiber to the home access network scenarios . PT. ABC is one of the largest telecommunications companies and providers of telecommunications and network services in Indonesia. The project that is being undertaken by PT. ABC is a fiber optic feeder installation project. A fiber optic feeder is a network service delivery cable, which is part of FTTH (Fiber To The Home). In the case experienced by PT. ABC is a delay (delay) in the completion of a fiber optic feeder installation project so that one of the obstacles is the stakeholder aspect. Stakeholders are an important thing in a company or organization, especially a project because basically human resources are engaged in managing a company or project. RACI is one of the technical methods and tools to support the planning of assignment matrices on the project. The RACI method consisting of Responsibility, Assignment, Consult, and Informed has benefits that can be achieved fully if the project management team understands and uses it in accordance with the organizational context. The results of the business process project activities are adjusted to the ongoing project. Project activities are mapped with the RACI Matrix to determine roles and responsibilities in each position. The output of the RACI Matrix is a job description for stakeholders found on the ongoing project. Keywords: RACI Matrix, Stakeholder Management, Business Processes, Job Description.
Perancangan Perencanaan Manajemen Proyek Berdasarkan Aspek Pemangku Kepentingan Dan Komunikasi Pada Proyek Ftth Pt Telkom Andhy Pramadana Prawansa; Devi Pratami; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Salah satu proyek yang dikembangkan oleh PT Telkom Indonesia adalah proyek Fiber to the Home (FTTH). Untuk mendukung pengembangan dan bentuk antisipasi terjadinya kegagalan dalam proyek tersebut, diperlukan sebuah perancangan perencanaan manajemen proyek. Data terkait pemangku kepentingan diolah menggunakan beberapa metode yang terdiri atas Power Interest Grid, Salience Model, dan Engagement Assessment Matrix. Dan data terkait perencanaan komunikasi diolah dengan menggunakan model perancangan dan metode komunikasi yang diterapkan. Disimpulkan bahwa pada proyek FTTH PT Telkom terdapat 57 pemangku kepentingan yang terdiri dari 46 pemangku kepentingan internal dan 11 pemangku kepentingan eksternal. Berdasarkan Power Interest Grid, pemangku kepentingan digolongkan menjadi tiga kuadran yang terdiri atas Manage Closely, Keep Satisfied, Monitor. Berdasarkan Salience Model, pemangku kepentingan digolongkan menjadi 5 kategori yang terdiri atas Definitive, Dominant Dependent Demanding, dan Dangerous. Berdasarkan Engagement Assessment Matrix diketahui bahwa terdapat pemangku kepentingan berada pada kondisi yang tidak sesuai dengan kondisi yang diharapkan sehingga dibutuhkan penanganan. Terkait komunikasi, disimpulkan bahwa perancangan komunikasi sangat membantu dalam pengelolaan pemangku kepentingan, yang mana perancangan ini harus diberikan kepada setiap pihak yang memiliki kepentingan dengan baik sehingga alur komunikasi menjadi lebih efektif. Kata Kunci : Manajemen proyek, Pemangku kepentingan, Komunikasi Abstract One of the projects developed by PT Telkom Indonesia is the Fiber to the Home (FTTH) project. To support the development and anticipation of failure in the project, project design planning is needed. Data related the stakeholders was processed using several methods consisting of; the Power Interest Grid, Salience Model, and Engagement Assessment Matrix. And data related communication planning was processed using the design model and the method of applied communication. It was concluded that at the FTTH project PT Telkom has 57 stakeholders, consisting of 46 internal stakeholders and 11 external stakeholders. Based on the Power Interest Grid, stakeholders are classified into three quadrants, consisting of Manage Closely, Keep Satisfied, Monitor. Based on the Salience Model the stakeholder is classified into 5 categories consisting of Definitive, Dominant Dependent Demanding, and Dangerous. Based on the Engagement Assessment Matrix it is known that there are stakeholders who are in a condition that is not in accordance with the expected conditions so that handling is needed. Related to communication, it is concluded that communication design is very helpful in managing stakeholders, which this design must be given to each party that has a good interest so the communication flow becomes more effective. Keywords: Project Management, Stakeholders, Communication
Perancangan Positioning Pt Insan Agritama Teknologi Berdasarkan Perceptual Mapping Dengan Metode Multidimensional Scaling Angga Darmawan; Agus Achmad Suhendra; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Insan Agritama Teknologi atau biasa disebut Inagri dibentuk pada tahun 2016 yang bertempat di Jl. Kecapi No 24, Bandung yang merepresentatifkan sebuah layanan pemasok sayuran kepada restoran, hotel, dan katering. Inagri memiliki positioning berupa startup yang memberikan pelanggan kemudahan pemesanan, memiliki beragam komoditas, dan harga yang terjangkau. Namun pada kenyataannya tidak sesuai dengan yang ditawarkan. Hal tersebut diketahui terjadinya penurunan pelanggan setiap bulannya, karena pelanggan tidak meneruskan pemesanan kepada Inagri. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan atribut pemilihan supplier oleh pelanggan, berdasarkan perceptual mapping dengan menggunakan metode mutldimensional scaling (MDS). Atribut yang terpilih pada penelitian ini adalah pengiriman, harga, kualitas, jaminan dan kebijakan, fleksibilitas, riwayat kinerja supplier, beragam bahan komoditas, kemudahan pemesanan, sistem komunikasi, dan ketersediaan bahan. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 80 responden yang memiliki usaha dibidang kuliner. Hasil rekapitulasi kuesioner akan menjadi data masukan pada posisi untuk penggambaran perceptual mapping yang diperoleh dengan metode MDS. Setelah melakukan pengolahan data dengan MDS, hasil pada perceptual mapping menunjukan bahwa posisi dari Inagri berdekatan dengan Tani Hub yang menunjukan bahwa adanya persaingan secara langsung. Kata Kunci: Inagri, Positioning, Perceptual Mapping, Multidimensional Scaling.
Perancangan Alokasi Resource Proyek Dengan Menggunakan Metode Resource Leveling Untuk Menghindari Fluktuasi Resource Pada Proyek Ducting Fo Cluster Beryl Summarecon Pt.Dcm Baiq Risma Sulistiana; Imam Haryono; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT DCM merupakan perusahaan yang sedang menjalankan proyek ducting, salah satunya yaitu proyek ducting FO cluster Ruby yang berlokasi di Summarecon Bandung. Namun, pada pelaksanaan proyek pada ducting FO cluster Ruby terdapat kekurangan dalam perencanaan resource proyek yang dalam pelaksanaannya terjadi fluktuasi sumber daya dan penambahan pekerja yang mengakibatkan pengeluaran biaya diluar perencanaan awal proyek. Berdasarkan data yang didapatkan dari proyek ducting FO cluster Ruby, maka akan dilakukan perancangan resource pada proyek yang belum dijalankan yaitu pada proyek ducting FO cluster Beryl. Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah resource leveling yaitu untuk melakukan perataan tenaga kerja agar tidak terjadinya fluktuasi dan penambahan tenaga kerja saat proyek sedang berjalan. Sebelum melakukan proses leveling akan dilakukan perhitungan menggunakan Critical Path Method (CPM) yang digunakan untuk menentukan jalur kritis pada proyek tersebut. Hasil progres pelaksanaan aktual dari proyek ducting FO cluster Ruby diketahui bahwa terjadinya fluktuasi tenaga kerja dan penambahan tenaga kerja sebanyak 10 orang yang semula hanya 13 pekerja menjadi 23 pekerja. Jumlah tenaga kerja yang digunakan setelah leveling yaitu 12 orang yang menunjukkan bahwa terjadinya penurunan tenaga kerja setelah leveling. Resource leveling juga menghasilkan perataan jumlah hari kerja setiap tenaga kerja dan meminimalisir jumlah pekerja yang menganggur setiap harinya. Kata Kunci: Ducting, Resource, Fluktuasi, Critical Path Method, Resource Leveling Abstrack PT DCM is a company that is running a ducting project, one of the projects is the ducting FO cluster Ruby located in Summarecon Bandung. However, in the project implementation on the Ruby FO ducting, there are shortcomings in project resource planning. Fluctuations in resources and additional workers occur in the implementation, resulting in expenses beyond project planning. Based on data obtained from the FO cluster Ruby ducting project, resource design will be carried out on projects that have not been implemented yet, namely the FO Beryl cluster ducting project. The method that will be used in this research is resource leveling to do the leveling of labor so there is no fluctuation and addition of labor when the project is running. Before carrying out the leveling process, a calculation using the Critical Path Method (CPM) is used to determine the critical path in the project. The results of the progress of the actual implementation of the Ruby ducting project are known that the occurrence of labor fluctuations, namely the addition of 10 workers, originally only 13 workers became 23 workers. The amount of labor used after leveling is 12 people who showed a decrease in labor after leveling. Resource leveling also generates smoothing the number of workdays of each workforce and minimizes the number of idle workers every day. Keywords: Ducting, Resource, Fluctuations, Critical Path Method, Resource Leveling
Perancangan Biaya Dan Waktu Penyelesaian Proyek Berdasarkan Kondisi Proyek Ducting Fo-sr Cluster Cynthia Summarecon Bandung Tahap 2 Dengan Menggunakan Metode Earn Value Management Dan Critical Path Method Muhammad Galih Niskala; Imam Haryono; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek ducting fo-sr cluster Cynthia Summarecon Bandung tahap 2 yang dimulai pada tanggal 9 November 2018 – 9 Januari 2019 (10 Minggu). Sebelumnya proyek ducting fo-sr cluster Cynthia Summarecon Bandung tahap 1 mengalami keterlambatan dan hanya mencapai 51.18% dari total volume pekerjaan sehingga proyek diperpanjang. Pada minggu ke 4 proyek ducting fo-sr cluster Cynthia Summarecon Bandung tahap 2 yang direncanakan selesai 10 minggu memiliki nilai SPI sebesar 0.60 yang mengindikasikan proyek terlambat menjadi 14 minggu dan nilai CPI sebesar 0.99 yang mengindikasikan proyek overbudget maka perlu dilakukan pengalokasian biaya kembali untuk pekerjaan yang tersisa. Hasil perhitungan menggunakan CPM, penjadwalan ulang sisa proyek ducting fo-sr cluster Cynthia Summarecon Bandung ditemukan 7 kegiatan kritis. Proyek dipercepat menggunakan fast tracking method sehingga proyek dapat diselesaikan selama 10 minggu Kata kunci: Earn value Management, Penjadwalan ulang, Critical path method, Fast tracking, Disbursement Schedule
Analisis Kinerja Biaya Dan Waktu Menggunakan Metode Earned Value Manajemen Dan Tcto Untuk Mengoptimalkan Biaya Dan Waktu Pada Proyek Summarecon Bandung Caprillio Briandhito; Ika Arum Puspita; Sandhy Widyasthona
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT.DCM merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kontruksi telekomunikasi yang membangun jaringan jaringan fiber optic. PT.DCM menjalankan proyek ducting fo-sr yang berlokasi di Summarecon Bandung. Dalam pelaksanaannya proyek ducting fo-sr 8 minggu mengalami masalah yaitu tidak tercapainya target perencanaan proyek. Hal ini dikarenakan tidak dilakukannya kontrol pada proyek yang baik saat proyek berlangsung. Hal ini terlihat dari perbedaan kurva S antara perencanaan dan actual. Dikarenakan tidak tercapainya perencanaan maka dilakukan lah perhitungan performansi dengan menggunakan metode EVM. Dalam EVM akan dilakukan earned value analysis, variance analysis, performance index analysis dan forcasting. Output akhir forcasting menunjukan berapa lama proyek bisa terselesaikan saat kondisi proyek yang sedang berjalan. Hasil dari ECD menunjukan bahwa proyek akan selesai pada minggu ke 15. Dari perhitungan EVM menunjukan proyek mengalami keterlambatan, karena itu dilakukanlah perhitungan produktivitas dengan menggunakan metode TCTO. Dalam TCTO akan dilakukan perhitungan produktivitas (harian, normal, percepatan), perhitungan crash duration, crash cost, cost slope dan analisi waktu dan biaya optimum. Perhitungan TCTO yaitu dengan adanya penambahan jam kerja atau lembur maka produktivitas saat lembur menurun karena keterbatasan pengelihatan dikarenakan keadaan malam hari yang gelap. Dari perhitungan TCTO didapatkan crash duration selama 93 hari atau 14 minggu dengan crash cost sebesar Rp. 16.058.483. Kata kunci: EVM, TCTO Abstract PT.DCM is a company engaged in the field of telecommunications construction that builds fiber optic network networks. PT.DCM runs a fo-sr ducting project located in Summarecon Bandung. In the implementation of the project, ducting for 8 weeks has a problem that is not achieving the project planning target. This is because there is no good control of the project when the project takes place. This can be seen from the difference in the S curve between planning and actual. Due to the failure to achieve planning, performance calculations are carried out using the EVM method. In EVM, earned value analysis, variance analysis, performance index analysis and forcasting will be carried out. The final output forcasting shows how long the project can be completed when the project is running. The results of the ECD show that the project will be completed in the 15th week. From the EVM calculation, the project is experiencing delays, therefore productivity calculations are carried out using the TCTO method. In the TCTO calculation of productivity (daily, normal, acceleration), duration of crash calculation, crash cost, cost slope and optimum time and cost analysis will be calculated. Calculation of TCTO is that with the addition of working hours or overtime, productivity during overtime decreases due to limited visibility due to dark night conditions. From the calculation of TCTO, duration duration was 93 days or 14 weeks with a crash cost of Rp. 16,058,483. Keywords: EVM, TCTO
Project Schedule Compression Proyek Distribusi Granular Perumahan Paledang Indah Sto Soreang Pt. Xyz Menggunakan Critical Path Method Dan Fast Tracking Method Nindira Rizkita; Ika Arum Puspita; Putu Yasa
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang sedang membangun Proyek Distribusi Granular Perumahan Paledang Indah STO Soreang untuk menjalankan program information and communication Technology (ICT). Rencana Proyek Distribusi Granular dimulai pada tanggal 15 April 2019 dan akan selesai pada tanggal 18 Mei 2019. Proyek distribusi granular memiliki kendala, pada hari ke-10 bahwa terjadi keterlambatan karena paket pekerjaan seharusnya sudah sebesar Rp 22.028.700,00 ternyata hanya mencapai 10.298.862,00 yang terjadi pada fase pelaksanaan proyek, sehingga diperlukan metode untuk percepatan durasi proyek. Dengan menggunakan Critical Path Method yang bertujuan untuk menunjukkan lintasan kritis dan menggunakan Fast Tracking Method untuk melakukan percepatan proyek. Dari hasil perhitungan aktivitas yang dilakukan, ditemukan 17 aktivitas lintasan kritis dengan total float = 0. Sebelum menggunakan Fast Tracking Method proyek dijadwalkan selesai dalam waktu pengerjaan selama durasi 38 hari. Setelah dilakukan Fast Tracking Method pada proyek distribusi granular Paledang Indah STO Soreang PT. XYZ, didapatkan durasi selama 34 hari dalam penyelesaiannya. Kata kunci: Earn Value Analysis, Variance Analysis, Critical Path Method, and Fast Tracking Method. Abstract PT. XYZ is a company engaged in information and communication that is buiding of the Granular Housing Distribution project STO Soreang to implement information and communication Technology (ICT) program. The plan to implement The Granular Distrubution Project starts on April 15, 2019 and will be completed on May 18, 2019. The Granular Distribution Project has delays in the implementation phase of the project, that a method is needed to accelerate the duration of the project. At the 10th day it was discovered that there was a delay because the work package should have amounted to Rp 22.028.700,00 in fact it only reached Rp 10.298.862,00 by using Critical Path Method which aims to show the critical path and using Fast Tracking Method to accelerate the project. From the results of the calculation of the activities carried out, be discovered 17 critical paths activities with total float = 0. Before using Fast Tracking Method, the project is scheduled to be completed within a working period of 38 days. After Fast Tracking Method was carried out on the granular distribution project of Paledang Indah STO Soreang PT. XYZ, obtained the duration of 34 days in its completion. Keywords: Earn Value Analysis, Variance Analysis, Critical Path Method, and Fast Tracking Method
Perancangan Jadwal Pembuatan Rearcone Pesawat Nc212 Menggunakan Metode Critical Path Method (cpm) Pada Pt. Dirgantara Indonesia Yoga Pratama Darmawan; Ika Arum Puspita; Wawan Tripiawan
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Dirgantara Indonesia adalah sebuah perusahaan BUMN yang bergerak pada bidang pembuatan pesawat terbang dan helikopter. Pesawat terbang dan helikopter termasuk salah satu transportasi yang memiliki sistem keamaan yang baik sehingga dalam proses pembuatannya diperlukan ketelitian dan harus sesuai dengan standardisasi yang ada. PT. Dirgantara Indonesia menerapkan sistem make-to-order sehingga pesawat akan dibuat setelah pesanan masuk. Saat ini PT. Dirgantara Indonesia sedang melaksanakan proyek pembuatan pesawat NC212. Pesawat NC212 ini terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu nose, main body,dan tail. Berdasarkan pengumpulan data pada divisi Component Assembly (CA) didapatkan bahwa pada pembuatan RearCone bagian tail pesawat NC212 mengalami keterlambatan yang mengakibatkan proses pembuatan pesawat NC212 tidak sesuai rencana jadwal. Jadwal merupakan salah satu parameter penting dalam menentukan keberhasilan suatu proyek, selain biaya dan kualitas. Dalam menyelesaikan masalah tersebut, dibutuhkan proses pengendalian terkait jadwal pada pembuatan RearCone pesawat NC212 menggunakan metode Critical Path Method (CPM). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan metode CPM dalam penjadwalan proyek pembuatan rearcone NC212 untuk proyek sejenis. CPM digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis yang ada pada proses pembuatan RearCone pesawat NC212 dan didapatkan hasil 44 hari kerja dengan 19 aktivitas kritis. Kata kunci : Penjadwalan Proyek, Critical Path Method, Project Schedule Management.
Pengukuran Beban Kerja Mental Pada Proyek Sttf Batch-1 Tahun 2020 Menggunakan Metode Nasa-tlx Di Pt.xyz Muhammad Revo Siregar; Ika Arum Puspita; Fida Nirmala Nugraha
eProceedings of Engineering Vol 8, No 2 (2021): April 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam proyek, waktu, biaya dan kualitas saling berkaitan dan memberi timbal balik. Meningkatkan kualitas, maka akan meningkatkan waktu dan biaya yg diperlukan. Mengurangi waktu, maka akan mengurangi kualitas dan meningkatkan biaya. Manusia menjadi faktor penting dalam mengatur hal tersebut agar proyek berjalan sesuai dengan rencana awal. PT. ABC memiliki proyek STTF yang tersebar di 30 lokasi berbeda di daerah sukabumi dengan waktu pelaksanaan secara parallel dan enam orang waspang menjadi penanggung jawab. Proyek sering mengalami delay di awal dan di tengah proyek, hal tersebut menyebabkan pengurangan waktu. Perizinan dan peralatan yg digunakan bergantian menjadi salah satu penyebab utama. Tekanan dan beban mental yang diterima waspang untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dengan biaya yg sudah ditentukan dan kualitas yang sesuai semakin meningkat. Beban mental yang tinggi dan berkepanjangan dapat mengakibatkan penurunan kualitas, produktivitas dan kinerja. Dalam upaya meningkatkan kinerja PT ABC perlu dilakukan pengukuran terhadap beban kerja dengan menggunakan metode yang telah diakui, karena permasalahan tersebut akan mengurangi tingkat beban kerja waspang. Analisis beban kerja untuk mengetahui beban kerja eksisting dan sebagai dasar dalam melakukan evaluasi penampatan waspang yang tidak merata. Analisis beban kerja menggunakan metode NASA-TLX , dengan hasil sebesar 92.67, 87, 94.67, 55.53, 80.33, 85.33 dengan kategori tinggi, dengan hasil beban kerja yg tinggi diperlukan penyeimbang agar setiap waspang mendapatkan beban mental yg ideal
Perancangan Project Stakeholder Management Plan Menggunakan Stakeholder Engagement Plan & Communication Management Plan Pada Proyek Virtual Pengembangan Sistem Informasi Akademik Digital Universitas Xyz Di Pt Abc Alvaro Rayhan Risyad; Wawan Tripiawan; Ika Arum Puspita
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT ABC adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi informasi berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Saat ini, PT ABC sedang memiliki pekerjaan yaitu proyek pengembangan sistem informasi akademik. Aktivitas proyek dominan dilakukan secara virtual dikarenakan peraturan pemerintah Republik Indonesia. Proyek ini mengalami keterlambatan dari kontrak awal yang disebabkan oleh kesalahan dalam menyampaikan informasi antar stakeholder, pendistribusian informasi yang tidak baik antar stakeholder, kesalahpahaman komunikasi antar stakeholder, dan tidak ada standarisasi dalam berkomunikasi yang menyebabkan requirement dan scope menjadi berubah-ubah. Oleh sebab itu, dibutuhkan stakeholder management plan untuk mengidentifikasi dan mengelola setiap stakeholder. Stakeholder yang teridentifikasi yaitu sebanyak 44 stakeholder. Selanjutnya stakeholder tersebut diolah menggunakan power interest grid, salience model, dan stakeholder engagement assessment matrix untuk mendapatkan hasil stakeholder engagement plan. Lalu untuk mendukung aktivitas komunikasi virtual antar stakeholder menggunakan communication management plan yang dirancang berdasarkan communication routines dan stakeholder engagement plan. Kata kunci : Communication, Power Interest Grid, Salience Model, Stakeholder, Stakeholder Engagement Assessment Matrix
Co-Authors Achmad Fuad Bay Achmad Fuad Bay Aditias Fauzi Ahmad Agus Achmad Suhendra Ali Reza Alvaro Rayhan Risyad Amelia Kurniawati Andhy Pramadana Prawansa Angga Darmawan Aulia Maulana Azkiya Aulia Maulana Azkiya, Aulia Maulana Aziz Irsyad Azzahra Putri Nurwahyudin Baiq Risma Sulistiana Budi Sulistyo Budiarto, Sulistyo Caprillio Briandhito Danang Triantoro Murdiansyah Devi Pratami Dian Kusuma Damayanti Dimas Ghifari Priandoni Fanny Afriani Putri Faqih Azka Widyaputra Fathin Farcyana Safitri Favian Dewanta Fida Nirmala Nugraha G. N. Sandhy Widyasthana Harahap, Amir Basri Hardiyanti Ilmi Aulia Hilman Fauzy Akbar Imam Haryono Intan Permatasari Jagad Djatmiko Jonathan, Joshua Antonio Litasari Widyastuti, Litasari Malsya Debrina Nur Salsabila Maria Dellarosawati Idawicaksakti Mochammad Sinatriyya Suryanegara Mohammad Deni Akbar Muhammad Galih Niskala Muhammad Ihsan Caniago Muhammad Ihsan Husni Muhammad Ilham Durani Muhammad Iqbal Muhammad Revo Siregar Muhammad Rifqi Dwi Aristya Muhammad Rivai Muhardi Saputra Mutiardi Puspita Naufal Dzikri Afifi Nindira Rizkita Ningrum, Lis Niyama Rachel Awani Nurul Ikhsan Prasheetha Agstyawardhana, Prisha Putu Yasa Putu Yasa Putu Yasa Reza Rendian Septiawan Riefaldy Nadivkha Subroto Rizka Alifiani Soenredi Rosad Ma’ali El Hadi Sandhy Widyasthona Sari Wulandari Satya Elang Yogantara Sherli Sherli Sindhani Rahmalia Sudono Sindy Sinthia Dewi Taufiqurrahman, Dimas Umar Ali Ahmad Vigho Shevchenko Wawan Tripiawan Wawan Tripiwan Wicaksono, Anantha Aji Widigdo Adhy Utomo Yati Rohayati Yoga Pratama Darmawan ZK Abdurahman Baizal