Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Usulan Kebijakan Perawatan Optimal Pada Hydraulic Lubrication Pneumatic (hlp) System Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (rcm) Dan Risk Based Maintenance (rbm) Di Pt Krakatau Steel (persero), Tbk Nadia Ulfa; Judi Alhilman; Nopendri Nopendri
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri baja merupakan salah satu bagian dari industri strategis di Indonesia. PT Krakatau Steel (Persero) merupakan salah satu perusahaan penghasil baja terbesar di Indonesia. Hot Strip Mill merupakan fasilitas produksi perusahaan yang memiliki kapasitas produk tertinggi sebesar 1,55 juta ton, yang menghasilkan Hot Rolled Coil (HRC) dan Hot Rolled Plate (HRP). Hydraulic Lubrication Pneumatic (HLP) berfungsi dalam menghilangkan scale selama proses pembuatan HRC dan HRP, sehingga HLP harus mampu dioperasikan secara optimal guna mencegah terjadinya kerusakan yang menghambat proses produksi. Dari hasil perhitungan menggunakan metode Risk Priority Number, Water System terpilih sebagai subsistem kritis yang perlu ditentukan kebijakan perawatan yang sesuai dengan karakteristik kerusakan dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) serta konsekuensi dan risiko yang ditimbulkan akibat kerusakan menggunakan metode Risk Based Maintenance (RBM). Hasil pengolahan didapatkan kegiatan preventive maintenance yang tepat yaitu 12 scheduled on-condition tasks, 14 scheduled restoration tasks, dan 1 scheduled discard tasks. Interval waktu perawatan tiap subsistem berbeda-beda sesuai dengan task yang diperoleh. Hasil dari metode RBM diperoleh nilai risiko sebesar Rp Rp 70.465.063.812,86. Total biaya perawatan usulan didapatkan berdasarkan interval waktu yang optimal yaitu sebesar biaya perawatan usulan adalah sebesar Rp 227.703.139.578,47. Kata kunci: Maintenance, Preventive Maintenance, Reliability Centered Maintenance, Risk Based Maintenance
Optimalisasi Kebijakan Perawatan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (rcm) Dan Perencanaan Pengelolaan Suku Cadang Menggunakan Reliability Centered Spares (rcs) Pada Continuous Casting Machine 3 Slab Steel Plant Di Pt Krakatau Steel, Tbk Made Shanti Sarashvati; Judi Alhilman; Nopendri Nopendri
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Industri baja merupakan salah satu industri pendukung pembangunan nasional yang sedang direncanakan oleh pemerintah Indonesia. Permintaan baja nasional pada tahun 2013 mencapai 12,7 juta ton. Hal ini merupakan tantangan bagi industri baja nasional untuk tumbuh dan berkembang. PT Krakatau Steel merupakan satu-satunya industri nasional milik pemerintah yang bergerak di bidang produksi baja. Bisnis baja sangat berfluktuatif dipengaruhi oleh gejolak ekonomi dunia, akhir tahun 2012 harga baja turun sejalan dengan kelebihan suplai baja dunia oleh China. Pada tahun 2013, perusahaan memutuskan menghentikan operasi pabrik SSP (Slab Steel Plant) karena biaya produksi slab lebih tinggi dibandingkan pembelian bahan baku slab baja impor. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode RCM (Reliability Centered Maintenance) untuk mendapatkan interval waktu perawatan yang tepat. Pemilihan maintenance task berdasarkan perhitungan kualitatif menggunakan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan RCM Worksheet, didapatkan 1 scheduled oncondition, 5 scheduled restoration, 2 scheduled discard task dan 1 run to failure dilanjutkan perhitungan kuantitatif untuk mendapatkan interval perawatan. Selisih biaya perawatan apabila perusahaan menggunakan kebijakan maintenance usulan dibandingkan dengan kebijakan maintenance eksisting adalah Rp 12.476.379.035,01. Penelitian ini juga menggunakan metode RCS (Reliability Centered Spares) untuk memperhitungkan tingkat persediaan spare part yang harus disediakan perusahaan untuk setiap komponen kritis repairable dan non-repairable agar tidak terjadi stock out. Kata kunci : Failure Mode and Effect Analysis, RCM Worksheet, Reliability Centered Maintenance, Reliability Centered Spares
Performance Assessment Berbasis Reliability Pada Continuous Casting Machine 3 (ccm 3) Pt Krakatau Steel (persero), Tbk Menggunakan Metode Reliability Availability Maintainability (ram) Analysis Dan Cost Of Unreliability (cour) Ika Praesita; Judi Alhilman; Nopendri Nopendri
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Industri baja merupakan industri strategis yang digunakan sebagai bahan baku penting bagi industriindustri secara keseluruhan, baik untuk infrastruktur, produksi barang modal, alat transportasi, otomotif, hingga persenjataan. World Steel Association mencatat, konsumsi baja per kapita pada tahun 2014, Indonesia mencapai 62,2 kg/kapita, namun angka tersebut masih tergolong rendah. Pemerintah Indonesia saat ini sadar akan hal tersebut dan merencanakan akan meningkatkan konsumsi baja nasional. Salah satu cara dalam mengurangi kerugian yang terjadi adalah dengan meningkatkan RAM (Reliability, Availability, Maintainability) dari mesin CCM 3. Dalam perhitungan RAM digunakan pemodelan RBD (Reliability Block Diagram) untuk mempermudah pemahaman terhadap sistem. Biaya yang dihasilkan dari masalah RAM dapat diketahui dengan menggunakan metode COUR (Cost of Unreliability). Hasil pengolahan data menggunakan RAM dengan pemodelan RBD didapatkan nilai reliability system sebesar 28,44% pada t = 936 dan nilai maintainability mesin sebesar 100% minimal membutuhkan waktu 13 jam. Dengan nilai inherent availability sebesar 99,47% dan operational availability sebesar 99,44%. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dengan menggunakan kebijakan perusahaan dan Key Performance Indicator IVARA, indikator availability telah mencapai target indikator yang diberikan. Dari hasil perhitungan menggunakan RAM didapatkan nilai COUR sebesar Rp 5.031.295.257,00 berdasarkan pada downtime atau corrective time. Kata Kunci : Availability, Cost of Unreliability, Key Performance Indicator, Maintainability, Reliability, Reliability Block Diagram
Analisis Kebijakan Maintenance Pada Mesin Murata 310a Dengan Menggunakan Metode Reliability Centred Spares Dan Maintenance Value Stream Map Albertus Thio Kurnianto; Endang Budiasih; Nopendri Nopendri
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT ULS merupakan perusahan tekstil yang memproduksi gulungan benang dengan menggunakan mesin Murata 310A. Mesin Murata 310A adalah mesin twist for one yang digunakan untuk memintir benang menjadi satu bagian. Kerusakan komponen pada mesin akan berpengaruh pada hasil produksi karena pada saat mesin rusak, mesin dihentikan untuk dilakukan perbaikan. Penentuan komponen kritis dilakukan dengan risk priority number (RPN). Setelah komponen kritis didapatkan, selanjutnya menentukan criticality part dari komponen kritis dengan menggunakan reliability centred spares (RCS). Jumlah kebutuhan cadang juga dapat diketahui dengan menggunakan Poisson Process. Kemudian dari hasil Poisson Process diketahui jumlah kebutuhan suku cadang untuk periode 12 bulan. Selanjutnya dengan metode Maintenance Value Stream Map (MVSM) dilakukan pemetaan aktivitas perbaikan dari komponen gear end box dan dianalisis aktivitas value added dan non value added. Dari pemetaan, aktivitas perbaikan dikategorikan menjadi Mean Time To Organize (MTTO), Mean Time To Repair (MTTR), dan Mean Time To Yield (MTTY). Penelitian ini menggunakan diagram sebab akibat dan prinsip 5S untuk menganalisis aktivitas perbaikan tersebut. Penyebab kurang efektinya aktivitas perbaikan tersebut dikarenakan beberapa faktor seperti mesin, manusia, material, lingkungan, dan metode. Pemetaan selanjutnya dibuat dengan future state map, dan efisiensi bertambah dari 23.81% menjadi 30%. Kata kunci : risk priority number, reliability centred spares, poisson process, maintenance value stream map
Perancangan Aplikasi Sistem Pemeliharaan Berbasis Website Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Mesin Pencetak Tortilla Di PT XYZ Khoirul Rizal; Endang Budiasih; Nopendri Nopendri
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman. Salah satu produk dari PT XYZ adalah Tortilla, untuk menunjang proses produksi Tortilla terdapat 7 mesin yaitu Mesin Washer, Boiler, Mixer, Pencetak Tortilla, Fryer, Oven, dan Packing. Diketahui mesin yang mengalami kerusakan terbanyak yaitu pada mesin Pencetak Tortilla. Tingginya frekuensi kerusakan mesin akan menyebabkan downtime yang tinggi, sehingga menyebabkan nilai efektivitas mesin turun dan akibatnya hasil produksi tidak dapat memenuhi target. Upaya yang dilakukan penulis yaitu dengan menghitung nilai efektivitas mesin tersebut dengan menggunakan metode overall equipment effectiveness (OEE). Penulis juga menghitung jenis kerugian tertinggi berdasarkan perhitungan six big losses. Dan yang terakhir penulis membuat mekanisme perancangan sistem pemeliharaan. Berdasarkan hasil pengolahan data, didapatkan nilai OEE sebesar 69,32 yang berarti nilai tersebut masih dibawah standar yaitu 85%. Berdasarkan hasil perhitungan six big losses, jenis kerugian tertinggi disebabkan oleh reduce speed loss sebesar 18,6%. Dikarenakan nilai efektivitas mesin yang masih dibawah standar makan dibuatlah rancangan sistem pemeliharaan mesin yang bertujuan untuk membantu meningkatkan nilai efektivitas mesin tersebut.Kata kunci-OEE, Six Big Losses, Autonomous maintenance, Sistem Pemeliharaan
Usulan Perancangan Planned Maintenance pada Mesin Finish Mill 4.20 Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Overall Resource Effectiveness (ORE) di PT Semen Tonasa Arianne Deapati Intifadhah; Endang Budiasih; Nopendri Nopendri
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-PT Semen Tonasa merupakan produsen semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia yang terletak di Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan data realisasi dan RKAP produksi semen, pada tahun 2021 diketahui bahwa volume produksi mesin finish mill 4.20 tidak mampu mencapai target yang direncanakan salah satunya dikarenakan seringnya terjadi downtime. Hal ini menyebabkan tingkat efektivitas mesin tidak optimal. Metode yang digunakan untuk menghitung tingkat efektivitas mesin yaitu metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Overall Resource Equipment (ORE) dengan tujuan untuk menghitung tingkat efektivitas mesin yang mempertimbangkan sumber daya (man, method, material, machine). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, nilai OEE dan ORE pada mesin finish mill 4.20 dari bulan Januari 2021 – Desember 2021 yaitu sebesar 77,36% dan 50,40%, hal ini menunjukan bahwa nilai OEE dan ORE masih dibawah standar World Class Manufacturing OEE’s Standard yaitu sebesar 85%. Analisis six big losses selanjutnya digunakan untuk mengetahui faktor kerugian terbesar dari rendahnya nilai efektivitas mesin finish mill 4.20, terdapat dua faktor yang paling berpengaruh yaitu idling and minor stoppage losses sebesar 52,40% dan reduced speed losses sebesar 31,13%. Untuk mengatasi permasalahan terkait rendahnya nilai efektivitas mesin finish mill 4.20 maka diterapkan dua pilar Total Productive Maintenance (TPM) yaitu pilar planned maintenance dan autonomous maintenance.Kata kunci - overall equipment effectiveness (OEE), overall resource effectiveness (ORE), six big losses, total productive maintenance (TPM)
Usulan Perancangan Perbaikan Mesin 334-WF1 Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) II dan Risk Matrix pada Line Produksi Narogong 2 di PT Solusi Bangun Indonesia-Narogong Plan Irfan Akmal Diastyono; Fransiskus Tatas Dwi Atmaji; Nopendri Nopendri
eProceedings of Engineering Vol 10, No 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Solusi Bangun Indonesia merupakan sebuah perusahaan produsen semen yang berada di Indonesia. Perusahaan ini memiliki beberapa plan produksi diantaranya, Cilacap, Narogong dan lainnya. Berdiri sejak 2019 PT Solusi Bangun Indonesia telah memiliki banyak peran aktif dalam pembangunan Indonesia. Bergerak dalam bidang produksi semen membuat PT Solusi Bangun Indonesia memiliki banyak mesin yang berhubungan dengan industri. Pada tahun 2019 hingga 2021, PT Solusi bangun Indonesia mengalami kerusakan pada mesin Weigh Feeder dan kerusakan ini membuat Downtime machine. Padahal akhir 3 akhir ini angka Ship out semen di PT Solusi Bangun Indonesia sedang mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya perawatan pada mesin tersebut dan tidak adanya komponen pengganti yang rusak tersebut. Oleh karena itu diperlukan analisis Reliability Centered Maintenance II dan Risk Matrix untuk memdapatkan kebijakan jadwal pemeliharaan mesin dan komponen cadangan pengganti untuk Fast Moving Parts yang optimal.Kata kunci- maintenance, failure mode and effect analysis, reliability centered maintennace ii, risk matrix, downtime machine.
Perancangan Kebijakan Pemeliharaan Mesin Grate Cooler Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (Rcm) Ii Dan Menentukan Rancangan Min-Max Stock Pada Unit Kiln Di Pt. Semen Padang Muhammad Aviv; Endang Budiasih; Nopendri Nopendri
eProceedings of Engineering Vol 10, No 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—PT Semen Padang merupakan salah satu perusahaan semen di Indonesia yang terletak di Padang, Sumatera Barat. Perusahaan ini bergerak di bidang industri semen. Pada tahun 2019 dan 2020 PT. Semen Padang mengalami penurunan produksi sehingga tidak tercapainya target produksi. Mesin Great Cooler mengalami downtime dikarenakan penerapan preventive maintenance dan penentuan kebijakan inventory yang belum optimal. Oleh karena itu, diperlukan analisis dari metode Reliability Centered Maintenance (RRCM) II dan Min-Max Stock untuk mendapatkan usulan kebijakan interval waktu pemeliharaan serta kebijakan dalam menentukan jumlah inventory. Dalam menentukan komponen kritis, penelitian ini menggunakan metode FMEA dan sub sistem yang terpilih adalah sub sistem mekanik dengan 2 komponen kritis yaitu hidrolic actuator dan bearing running axle. Dengan menggunakan metode RRCM II, maka diperoleh proposed maintenance task untuk interval waktu pemeliharaan secara berkala. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh satu proposed maintenance task yaitu Scheduled on-Condition Task untuk komponen hidrolic actuator dan bearing running axle. Pada komponen hidrolic actuator dilakukan perbaikan dalam interval 1 bulan sekali, dan untuk komponen bearing running axle dilakukan perbaikan dalam interval 9 bulan sekali. Dalam melakukan perbaikan pada komponen, perlu memperhatikan persediaan inventory di gudang. Dengan menggunakan metode Min-Max Stock, maka dapat menentukan kebijakan persediaan inventory untuk komponen hidrolic actuator dan bearing running axle. Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh jumlah kebutuhan minimum dari komponen hidrolic actuator berjumlah 5 unit dan kebutuhan maksimum berjumlah 8 unit, namun jika sudah mencapai titik minimum dari jumlah kebutuhan komponen hidrolic actuator, maka dapat memesan kembali (reorder point) sebanyak 5 unit. Sedangkan, jumlah kebutuhan minimum dari komponen bearing running axle berjumlah 3 unit dan kebutuhan maksimum berjumlah 4 unit, namun jika sudah mencapai titik minimum dari jumlah kebutuhan komponen bearing running axle, maka dapat memesan kembali (reorder point) sebanyak 3 unitKata kunci— Maintenance, Failure Mode and Effect Analysis, Reliability Centered Maintenance II, Min-Max Stock
Perancangan Aktivitas 5s Untuk Meminimasi Waste Motion Pada Proses Produksi Hijab Instan Cv Xyz Dengan Pendekatan Lean Manufacturing Anugrah, Betty Mellyana; Suryadhini, Pratya Poeri; Nopendri, Nopendri
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - CV XYZ merupakan salah satu UMKM yangbergerak dibidang idnustri tekstil dan fashion. Salah satuproduk yang dihasilkan oleh CV XYZ yaitu hijab instan.Perusahaan ini sering mengabaikan peluang untukmendapatkan profit seperti pada pembatasan produk defect,efisiensi jam kerja, serta sering kali melewati bataspengiriman produk ke pelanggan. Hal ini tidak dapatdibiarkan dalam jangka waktu yang lama dikarenakandapat memberikan dampak yang buruk. Untuk ituperusahaan melakukan identifikasi terkait terhadappermasalahan yang ada. Identifikasi ini dapat dilakukandengan mencari akar penyebab permasalahan menggunakanfishbone diagram. . Perancangan usulan yang akandilakukan yaitu untuk mengurangi aktivitas yang tidakbernilai tambah pada proses produksi hijab instan denganpenerapan aktivitas 5S yaitu seiri, seiton, seiso, seiketsu, danshitsuke. Perancangan pada seiri dapat berupa pemasanganred tag dan logister, perancangan seiton dapat berupatempat penyimpanan barang serta pemberian labelling,perancangan seiso dapat berupa perancangan tempatpenyediaan kebersihan serta dibuat checklist aktivitaskebersihan, perancangan seiketsu dapat berupa pembuatanjadwal piket serta peraturan kerja para operator tentang 5S,serta yang terakhir yaitu perancangan shitsuke dapat berupaperancangan display, checklist kebersihan sertapembiasaan aktivitas 5S. Dengan adanya aktivitas 5S ini,dapat membuat para operator lebih produktif dan lebihdisiplin dalam melakukan kegiatan proses produksi. Kata kunci— Lean Manufacturing, 5S, Value StreamMapping, Process Activity Mapping, Waste Motion
Usulan Penerapan Aktivitas 5s (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) Untuk Mengurangi Waste Motion Pada Proses Produksi Coal Crusher Di Pt Mitra Teknikal Mandiri Riyadhi, Yovandi; Budiasih, Endang; Nopendri, Nopendri
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak — PT Mitra Teknikal Mandiri merupakanperusahaan manufaktur dibidang fabrikasi conveyor system,crushing system, dan supply spare part mesin. Setelah dilakukanobservasi pada lantai produksi ditemukan beberapapermasalahan yaitu terdapatnya peralatan yang tidak terpakaipada area kerja dan area kerja yang tidak terorganisir sehinggamenimbulkan adanya waste motion. Penelitian ini bertujuanuntuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di lantaiproduksi dengan menggunakan pendekatan time and motionstudy dan merancang serta mengusulkan metode 5S untukmenciptakan lingkungan kerja yang efektif. Checklist auditdilakukan dengan cara observasi dan wawancara sedangkanchecklist evaluasi diisi oleh auditor yang mengetahui denganjelas bagaimana kondisi aktual di lantai produksi. Berdasarkanhasil perbaikan menggunakan penerapan 5S, didapatkanpengurangan waktu aktivitas yang termasuk dalam aktivitaswaste motion yaitu sebesar 60,39 menit. Selain itu, area kerja saatini sebelum dilakukan penerapan 5S masuk ke dalam kriteriaburuk dengan nilai checklist evaluasi sebesar 26,67%. Setelahdilakukan pebaikan pada area kerja menghasilkan nilai checklistevaluasi sebesar 71,11% dengan kriteria baik. Kata kunci— Waste Motion, Metode 5S, Checklist Audit,Checklist Evaluasi.