Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

STATUS GIZI ANAK BALITA DAN KARAKTERISTIKNYA DI DUA KECAMATAN DI KOTA PEKANBARU Desfita, Sri; Priwahyuni, Yuyun
GIZI INDONESIA Vol 37, No 1 (2014): Maret 2014
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.071 KB)

Abstract

Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Riau tahun 2010 diketahui bahwa prevalensi status gizi pendek di Kota Pekanbaru sebesar 30,2 persen. Batas masalah kesehatan masyarakat untuk status gizi pendek adalah lebih dari 20 persen.5 Dengan demikian masalah kekurangan gizi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Kota Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi anak balita dan hubungannya dengan riwayat menyusui dan pengetahuan gizi ibu di kota Pekanbaru. Jenis penelitian adalah observasional dengan desain cross-sectional. Populasi adalah seluruh anak balita di kecamatan Sail dan kecamatan Tampan, kota Pekanbaru. Sampel adalah anak balita berusia 6 - 60 bulan sebanyak 194 anak balita. Teknik sampling menggunakan purposive dalam pemilihan kecamatan, dan secara consecutive sampling dalam pemilihan subjek penelitian. Variabel penelitian adalah status gizi anak balita sebagai variabel terikat dan riwayat menyusui (inisiasi menyusu dini dalam 1 jam setelah lahir, pemberian kolostrum, dan pemberian ASI eksklusif), serta pengetahuan gizi ibu sebagai variabel bebas. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square dan uji fisher exact. Hasil menunjukkan bahwa 25 persen anak balita mengalami status gizi pendek, 9,25 persen mengalami gizi kurang, dan 4,16 persen mengalami kurus. Inisiasi menyusu dini, pemberian kolostrum, dan pemberian ASI eksklusif tidak berhubungan dengan status gizi anak balita (p>0,05). Pengetahuan gizi ibu tidak berhubungan dengan status gizi anak balita (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa masalah gizi pada anak balita di kota Pekanbaru terutama adalah status gizi pendek. Riwayat menyusui dan pengetahuan gizi ibu bukan merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap status gizi anak balita di kota Pekanbaru.ABSTRACT NUTRITIONAL STATUS OF UNDER-FIVE-YEAR-OLD CHILDREN AND ITS CHARACHTERICTICS                        AT TWO SUB-DISTRICTS IN PEKANBARU CITY  According to the health profile of Riau Province in 2010, the prevalence of stunting in under five year old children in Pekanbaru City is 30,2%. Cut-off for prevalence value to be a public health significance for stunting is > 20%. Thereby stunting is still a public health problem in Pekanbaru City. This aim of the study is to know the nutritional status of under-five-year-old children and its relationship with breastfeeding history and maternal nutritional knowledge. The study was observational using crossectional design. The study population was all children aged under five years in Sail Sub District and Tampan Sub District, Pekanbaru City. The samples were taken consecutive sampling among 6-60 months children. The total samples were 194 children. Purposive sampling was used to select the sub district and consecutive sampling was used to select the sample. Variables studied include nutritional status using anthropometry as dependent variable, breastfeeding history (initiation of breastfeeding within 1 hour of birth, colostrum feeding, and exclusive breastfeeding) and maternal nutritional knowledge as independent variables. Data analysis was used for univariate and bivariate using chi square and fisher exact tests. The results showed that 25% of children were stunted, 9.25% were underweight while 4.16% were wasted. Initiation of breastfeeding within 1 hour after birth, colostrum feeding and exclusive breastfeeding, as well as maternal nutritional knowledge were not significant (p>0.05) with nutritional status of children under-five years. In conclusion, stunted is the major nutritional problem in Pekanbaru City. Breastfeeding history and maternal nutritional knowledge are not significant risk factors for undernutrition among children under-five years.Keywords: nutritional status, breastfeeding history, maternal nutritional knowledge, children under-five years
DETERMINANTS OF HYPERTENSION IN THE ELDERLY AT SIMPANG TIGA HEALTH CENTER PEKANBARU CITY purba, christine vita; ., Nurhapipa; Priwahyuni, Yuyun; Daniati, Rozia
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v15i2.795

Abstract

Hypertension is an increase in systolic blood pressure ≥ 140 mmHg and diastolic blood pressure ≥ 90 mmHg with two measurements with calm conditions. High blood pressure or hypertension is one of the most killer diseases in the world today. According to WHO (2015) around 1.13 billion people in the world have hypertension, meaning that 1 in 3 people in the world was diagnosed with hypertension. The purpose of this study was to determined the determinant of the incidence of hypertension in the elderly at Simpang Tiga Health Center, Pekanbaru City in 2020. This type of research was quantitative analytic with cross sectional research design and purposive sampling technique with 183 respondents as sample from 1617 populations. The results showed that variables related to the incidence of hypertension were excessive sodium consumption with P value = 0,000, (POR = 3,874 95% CI: 2,008-7,475), physical activity P value = 0.008 (POR = 2,323 95% CI: 1,280-4,215) , and eating patterns with a value of Pvalue = 0.024 (POR = 2.302 95% CI: 1.166-4.543). It is expected that elderly program holders will provide counseling services and counseling about excessive sodium consumption and better dietary arrangements and encouraged the elderly and families to reduce foods containing excess sodium and continue to carry out physical activities, actively participating in activities held once a week at the health center/ integrated elderly development post.  
Edukasi Cegah Kelelahan Pada Mata Akibat Pengaruh Radiasi Gadget Selama School From Home (SFH) Pada Mahasiswa Gumayesty, Yeyen; Hanafi, Ahmad; Priwahyuni, Yuyun; Amalia, Risa
CARE: Journal Pengabdian Multi Disiplin Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/care.v2i2.29775

Abstract

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 di Provinsi Riau tahun 2020 merupakan program yang cukup progresif bagi pencegahan penyebaran virus covid-19. Hampir semua jenjang Pendidikan termasuk perguruan tinggi melakukan program physicall distancing dengan cara melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan Sekolah dari rumah School From Home (SFH). Di lain sisi hal ini mengakibatkan dampak negatif lain yang dirasakan oleh pelajar ataupun pengajar terutama masalah kesehatan mata yang diakibatkan oleh penggunaan media elektronik secara berlebihan yang membuat mata terasa nyeri, pedih atau gatal, berair dan mata lebih sensitif pada cahaya. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada Mahasiswa Universitas Hang Tuah tentang bagaimana cara menyikapi SFH agar dapat mengurangi efek negatif dari pembelajaran SFH. Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan peserta tentang kelelahan mata akibat pengaruh gadget selama pandemic covid-19 ini.
Tinjauan Pelaksanaan Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pelayanan Rawat Jalan Pasien Baru di Rumah Sakit PMC Pekanbaru Tahun 2021 Nurul Ummi Mahmuda; Priwahyuni, Yuyun
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 2 No. 3 (2022): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jrm.Vol2.Iss3.359

Abstract

Penyediaan dokumen rekam medis pasien rawat jalan dimulai dari pasien mendaftar sampai dokumen rekam medis disediakan/ditemukan. Standar Pelayanan Minimal  penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menteri Kesehatan/SK/II/2008 ialah lebih kurang ≤ 10 menit, mulai dari pasien mendaftar sampai dokumen rumah sakit disediakan/ditemukan oleh petugas rumah sakit. Tujuan dari Penelitian ini adalah diketahui tinjauan pelaksanaan penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan pasien baru di rumah sakit PMC pekanbaru. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, jenis sampling penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu jumlah sampel ditentukan oleh teori saturation yaitu berhenti mengumpulkan data jika tidak ada lagi informasi yang baru,  Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik non-statistik dengan metode wawancara dan observasi. Hasil Penelitian yang didapatkan yaitu dari 3 orang yang dilakukan penelitian 2 diantaranya menghabiskan waktu lebih dari > 10 menit dalam pelayanan penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan pasien baru sedangkan 1 orang lagi diperlukan waktu kurang < 10 menit. Sistem Pendaftaran Rawat jalan sudah Komputerisasi tetapi belum SIMRS, Serta sarana dan prasarananya belum mencukupi seperti mesin pencetak kartu identitas berobat (KIB) yang sudah rusak, alur rekam medis pada assembling (perakitan/penyusunan) berkas rekam medis rawat jalan belum dilakasanakan, dan masih terdapat kekurangan SDM. Kesimpulannya maka dari itu didapatkan Hasil Observasi Antara 3 orang paien 2 diantaranya mengalami keterlambatan waktu dalam penyediaan dokumen rekam medis dimana ada beberapa faktor menjadi penyebabnya seperti mengangkat telepon masuk, komunikasi dua arah yang kurang maksimal (ketidakjelasan ucapan) dan kekurangan sumber daya manusia. sistem pendaftaran rumah sakit PMC pekanbaru sudah komputerisasi namun belum SIMRS dan telah memiliki alur rekam medis namun pada assembling (perakitan/penyusunan) dokumen rekam medis tidak dilakukan, sedangkan terkait sumber daya manusia rumah sakit sebenarnya membutuhkan tenaga SDM lebih.
Work Accident Risk Analysis Using the HIRADC Method for Container Loading and Unloading Workers at PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1 Dumai in 2023 PUTRI, AULIA; GUMAYESTY, YEYEN; PRIWAHYUNI, YUYUN; SUHARMADJI, SUHARMADJI; AMALIA, RISA
Jurnal Ilmu Kesehatan Abdurrab Vol 2 No 2 (2024): Volume 2 Nomor 2 Juni 2024
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determining Control) is one of the K3 programs in ports that identifies hazards in activities or work processes. Initial interview results showed that there had been an incident during the loading and unloading process at PT Pelindo Dumai which caused minor injuries such as slipping, broken bones and hitting the head. Observation results also found that there were workers who did not use Personal Protective Equipment (PPE). This research aims to determine and analyze the risk of work accidents using the HIRADC method among container loading and unloading workers at PT Pelindo Dumai I in 2023 through the variables of hazard identification, risk assessment and risk control. This type of research is observation with a qualitative analytical approach, and was carried out in July 2023 through document searches, direct observation, and in-depth interviews with 5 informants, namely 1 person from the K3 section as key informant, 3 workers loading and unloading crates packing as the main informant and 1 Supervisor as a supporting informant. The results of the research show that in the three stages/process of container loading and unloading, 25 sources of danger have been identified and the results of the risk assessment obtained a low risk level of 20% with a total of 5 sources of danger, a moderate risk level of 44% with a total of 11 sources of danger and a high risk level of 30 % with a total of 9 sources of danger. The form of hazard control commonly implemented at Pelindo I is the use of PPE. The company should remain consistent in implementing briefings and emphasizing the use of PPE. Apart from that, workers also need to take active relaxation breaks to relax muscle tension due to work.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN GASTRITIS PADA PASIEN DI UPT PUSKESMAS SUNGAI SALAK KECAMATAN TEMPULING KABUPATEN INDRAGIRI HILIR: RISK FACTORS OF GASTRITIS IN PATIENTS AT UPT HEALTH CENTER SUNGAI SALAK, TEMPULING DISTRICT, INDRAGIRI HILIR Febriana, Dina; Gloria Purba, Christine Vita; Priwahyuni, Yuyun; Susanti, Nurvi; Rasyid, Zulmeliza
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/kesmas.Vol2.Iss1.540

Abstract

Gastritis yang biasa disebut dengan "maag" adalah peradangan pada dinding lambung, terutama selaput lendir lambung. Pada tahun 2019 terjadi peningkatan angka kejadian gastritis sebanyak 1,4 % dan bulan januari hingga oktober terdapat 6,1 % kasus gastritis di UPT Puskesmas Sungai Salak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian gastritis pada pasien di UPT Puskesmas Sungai Salak Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2018-2020. Metode penelitian ini adalah Kuantitatif dengan jenis penelitian Analitik Observasional. Desain Penelitian ini adalah kasus kontrol. Penelitian ini dilakukan di UPT Puskesmas Sungai Salak Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir dari bulan Juli-Agustus 2021. Populasi pada penelitian ini terdiri dari populasi kasus dan populasi kontrol. Sampel dalam penelitian ini adalah sampel kasus dan sampel kontrol sebanyak 75 orang dengan perbandingan 1:1 sehingga jumlah sampel keseluruhan adalah 150. Teknik sampling yang digunakan adalah kuota sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan metode wawancara. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Pengolahan data penelitian ini menggunakan komputerisasi. Dari hasil penelitian didapatkan faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian gastritis yaitu stress (P value = 0,002, OR= 0,298), pola makan (P value = 0,000, OR= 3,895) dan konsumsi kopi (P value = 0,003, OR= 2,287). Disarankan untuk dapat berkooordinasi dalam mempromosikan kesehatan yang intensif tentang edukasi mengontrol diri agar tidak stress, penyuluhan terkait pola makan sehari-hari kemudian melakukan penyuluhan tentang dampak dari mengkonsumsi kopi berlebihan. Gastritis, commonly referred to as "ulcer," is inflammation of the stomach lining, particularly the gastric mucosa. In 2019 there was a 1.4% increase in the incidence of gastritis and from January to October there were 6.1% cases of gastritis. This study aims to determine the risk factors for gastritis in patients in Sungai Salak Health Center UPT, Tempuling District, Indragiri Hilir Regency in 2018-2020. This research method is quantitative with the type of observational analytical research. Design This study was a case-control. This study was conducted at UPT Sungai Salak Public Health Center, Tempuling District, Indragiri Hilir Regency from July-August 2021. The population in this study consisted of a case population and a control population. The sample in this study was a case sample and a control sample of 75 subjects with a ratio of 1:1, so that the total sample size was 150. The sampling technique used was quota sampling. The data collection tool uses a questionnaire with the interview method. The data analysis used was univariate and bivariate using the chi-square test. Process this research data using automation. The results of the study showed that the risk factors associated with the occurrence of gastritis stress (P-value = 0.002, OR = 0.298), diet (P-value = 0.000, OR = 3.895) and coffee consumption (P-value =0.003 , OR = 2.287). It is recommended that when promoting intensive health, coordination on stress-free self-control education, counseling regarding daily eating patterns, and then counseling on the impact of excessive coffee drinking is recommended
DETERMINAN PENCEGAHAN COVID-19 PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMBILAHAN KOTA KECAMATAN TEMBILAHAN: THE DETERMINANTS OF COVID-19 PREVENTION IN THE COMMUNITY IN THE WORK AREA OF THE TEMBILAHAN CITY HEALTH CENTER, TEMBILAHAN DISTRICT Humairah, Siti; Gloria Purba, Christine Vita; Alamsyah, Agus; Priwahyuni, Yuyun; Udin, Ikhtiyaruddin
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/kesmas.Vol2.Iss1.541

Abstract

Pencegahan COVID-19 merupakan suatu tindakan yang bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak minimal 1 meter, dan menggunakan masker bertujuan untuk melindungi diri dari penularan COVID-19. Berdasarkan laporan kasus terkonfirmasi COVID-19 yang terjadi di Provinsi Riau sebesar 24.932 kasus. Dimana jumlah kasus COVID-19 di Kabupaten Indragiri Hilir sebesar 671 kasus. COVID-19 pada masyarakat sangat penting diterapkan, agar masyarakat terlindungi dan terhindar dari COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pencegahan COVID-19 pada masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Kota Kecamatan Tembilahan tahun 2021. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Waktu penelitian dari bulan Juli-Agustus tahun 2021. Populasi penelitian yaitu seluruh masyarakat yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Tembilahan Kota yang berjumlah 7.953 orang dan sampel penelitian yaitu 183 responden. Teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi- square (α=0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (ρ=0,003) dengan POR 95% CI 2,698 (1.426-5.106), sikap (ρ=0,021) dengan POR 95% CI 2,144 (1.163-3.953), keyakinan (ρ=0,003) dengan POR 95% CI 2,630 (1.412-4.899), ketersediaan APD (ρ=0,009) dengan POR 95% CI 2,432 (1.286-4.601), dukungan keluarga (ρ=0,004) dengan POR 95% CI 1,645 (0.898-3.015), dan peran tenaga kesehatan (ρ=0,022) dengan POR 95% CI 3,109 (0.583-4.113) dengan pencegahan COVID-19. Disarankan kepada masyarakat agar menambah wawasan tentang pencegahan COVID-19 dan dapat meningkatkan pengetahuan, karena dengan pengetahuan yang baik akan mendorong sikap yang positif dan tindakan yang tepat untuk mencegah penyebaran COVID-19 serta tetap menjaga kesehatan dengan memperhatikan pola makan sehat dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Prevention of COVID-19 is an action that can be taken in several ways, such as washing hands with soap, maintaining a minimum distance of 1 meter, and using masks to protect oneself from the transmission of COVID-19. Based on reports of confirmed cases of COVID- 19 that occurred in Riau Province, there were 24,932 cases. Where the number of COVID-19 cases in Indragiri Hilir Regency is 671 cases. It is very important to implement COVID-19 in the community, so that the community is protected and protected from COVID-19. This study aims to determine the determinants of COVID-19 prevention in the community in the Tembilahan City Health Center Work Area, Tembilahan District in 2021. This type of quantitative research with cross sectional design. The research time is from July-August 2021. The research population is all people who live in the Tembilahan City Health Center Work Area, totaling 7,953 people and the research sample is 183 respondents. The sampling technique is purposive sampling. Data analysis was performed univariate and bivariate with chi-square test (α=0.05). The results of this study indicate that there is a relationship between knowledge (ρ = 0.003) with POR 95% CI 2.698 (1.426-5.106), attitude (ρ = 0.021) with POR 95% CI 2.144 (1.163-3.953), confidence (ρ = 0.003) with POR 95% CI 2.630 (1.412-4.899), availability of PPE (ρ=0.009) with POR 95% CI 2.432 (1.286-4.601), family support (ρ=0.004) with POR 95% CI 1.645 (0.898-3.015), and the role of health workers (ρ=0.022) with POR 95% CI 3.109 (0.583-4.113) with the prevention of COVID-19. It is recommended to the public to increase their knowledge about preventing COVID-19 and increase knowledge, because good knowledge will encourage positive attitudes and appropriate actions to prevent the spread of COVID-19 and maintain health by paying attention to healthy eating patterns and adhering to health protocols
DETERMINAN KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 DI RW 04 KELURAHAN PEMATANG REBA KECAMATAN RENGAT BARAT: DETERMINANT OF COMPLIANCE WITH THE USE OF MASKS AS AN EFFORT TO PREVENT COVID-19 IN RW 04 PEMATANG REBA SUBDISTRICT WEST RENGAT Rani, Avisya Mutia; Priwahyuni, Yuyun; Rasyid, Zulmeliza; Alamsyah, Agus; Abidin, Aldiga Rienarti
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/kesmas.Vol2.Iss1.542

Abstract

Kepatuhan penggunaan masker adalah derajat seseorang yang mau mengikuti aturan yang telah diatur oleh organisasi dalam menggunakan masker untuk melindungi diri dari berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kepatuhan penggunaan masker sebagai upaya pencegahan COVID-19 di RW 04 Kelurahan Pematang Reba Kecamatan Rengat Barat. Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi sebanyak 328 responden dengan sampel berjumlah 120 responden menggunakan teknik simple random sampling. Lokasi penelitian dilakukan di RW 04 Kelurahan Pematang Reba Kecamatan Rengat Barat Tahun 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan proporsi tidak patuh dalam kepatuhan menggunakan masker sebagai upaya pencegahan COVID-19 sebesar 58,3%. Determinan yang ada hubungan dengan kepatuhan menggunakan masker sebagai upaya pencegahan COVID-19 adalah pengetahuan (p value=0,0001) dengan POR 95% CI 36,556 (10,223-130,715), sikap (p value=0,0001) dengan POR 95% CI 19,684 (7,223-53,642), motivasi (p value=0,0001) dengan POR 95% CI 23,5 (6,657-82,955), dan pendidikan (p value=0,0001) dengan POR 95% CI 9,837 (2,783-34,766). Disarankan kepada RW 04 Kelurahan Pematang Reba untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat dalam memberikan ilmu dan informasi terkait pentingnya patuh dalam penggunaan masker selama pandemi COVID-19. Compliance with the use of masks is the degree of a person willing to follow the rules that have been set by the organization in using masks to protect themselves from various diseases. This study aimsto determine the determinant of compliance with the use of masks as an effort to prevent COVID-19 in RW 04 Pematang Reba Subdistrict, West Rengat. This type of research uses quantitative with cross sectional research design. The population of 328 respondents with a sample of 120 respondents using simple random sampling techniques. The location of study was conducted in RW 04 Pematang Reba Subdistrict West Rengat in 2021. The results of this sudy showed the proportion non-compliant of compliance using masks as an effort to prevent COVID-19 by 57.5%. The determinants related to compliance using masks as an effort to prevent COVID-19 are knowledge (p value=0,0001) with POR 95% CI 36,556 (10,223-130,715), attitude (p value=0,0001) with POR 95% CI 19,684 (7,223-53,642), motivation (p value=0,0001) with   POR   95%   CI   23,5   (6,657-82,955),   and   education   (p value=0,0001) with POR 95% CI 9,837 (2,783-34,766). It is recommended to RW 04 Pematang Reba to provide socialization to the community in providing knowledge and information related to the importance of complying to use of masks during the COVID-19 pandemic.
Determinan Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Covid-19 Di Rw 06 Kelurahan Air Jamban Kota Duri: Determinants of Community Compliance with Health Protocols In the Prevention of Covid-19 in Rw 06, Kelurahan Air Jamban Kota Duri Annisa, Aulia; Alamsyah, Agus; Priwahyuni, Yuyun; Gloria Purba, Christine Vita; Ikhtiyaruddin, Ikhtiyaruddin
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.295 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol2.Iss1.555

Abstract

Kepatuhan terhadap protokol kesehatan COVID-19 adalah ketika seseorang mampu menerima arahan dari pemerintah untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan guna memutus rantai penularan COVID-19. Peneliti akan meneliti di RW 06 Kelurahan Air Jamban, yang merupakan wilayah yang angka kejadian kasus tertinggi terjadinya COVID-19. Penyebab tingginya kasus COVID-19 di wilayah ini dikarenakan masyarakat kurang patuh terhadap protokol kesehatan yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan dan pengendalian COVID-19. Terdapat jumlah masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan sebesar 35,1%, sedangkan 64,9% yang patuh terhadap protokol kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kepatuhan terhadap protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan COVID-19 di RW 06 Kelurahan Air Jamban Kota Duri. Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi yang akan diteliti yaitu masyarakat RW 06 Kel. Air Jamban sebanyak 686 responden dengan sampel berjumlah 171 responden menggunakan teknik simple random sampling. Lokasi penelitian dilakukan di RW 06 Kelurahan Air Jamban Kecamatan Mandau Tahun 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan proporsi kepatuhan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan COVID- 19 sebesar 64,9%. Determinan yang ada hubungan dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan COVID-19 adalah motivasi (p value = 0,002) dengan POR 95% CI 2,889 (1,506-5,542), pendidikan (p value = 0,003) dengan POR 95% CI 3,201 (1,533-6,687), sikap (p value = 0,011) dengan POR 95% CI 2,421 (1,267-4,626), jenis kelamin (p value = 0,020) dengan POR 95% CI 2,269 (1,180- 4,362), pengetahuan (p value = 0,049) dengan POR 95% CI 2,000 (1,053-3,800). Disarankan kepada RW 06 Kelurahan Air Jamban untuk dapat meningkatkan sosialisasi ataupun penyuluhan kepada masyarakat pentingnya menambah pengetahuan dan wawasan serta informasi terkait pentingnya patuh terhadap protokol kesehatan selama pandemi COVID-19. Compliance with the COVID-19 health protocol is when a person is able to receive directions from the government to comply with the health protocols that have been set in order to break the chain of transmission of COVID-19. Researchers will conduct research in RW 06, Air Jamban Village, which is the area with the highest number of cases of COVID-19. The reason for the high number of COVID-19 cases in this region is that the community does not comply with health protocols, namely the lack of public knowledge about the prevention and control of COVID-19. There are 35.1% of people who do not comply with health protocols, while 64.9% are obedient to health protocols. This study aims to determine the determinants of compliance with health protocols as an effort to prevent COVID-19 in RW 06, Air Jamban Village, Duri City. This type of research uses quantitative research with cross sectional design. The population to be studied is the community of RW 06 Kel. Air Latrine as many as 686 respondents with a sample of 171 respondents using simple random sampling technique. The research location was carried out in RW 06, Air Jamban Village, Mandau District in 2021. The results of this study showed the proportion of compliance with health protocols as an effort to prevent COVID-19 was 64.9%. Determinants that have a relationship with adherence to health protocols as an effort to prevent COVID-19 are motivation (p value = 0.002) with POR 95% CI 2.889 (1.506-5.542), education (p value = 0.003) with POR 95% CI 3.201 (1.533 -6.687), attitude (p value = 0.011) with POR 95% CI 2,421 (1,267-4.626), gender (p value = 0.020) with POR 95% CI 2,269 (1,180- 4,362), knowledge (p value = 0,049) with a POR of 95% CI 2,000 (1,053-3,800). It is suggested to RW 06 Air Jamban Village to be able to increase socialization or outreach to the community the importance of adding knowledge and insight as well as information related to the importance of complying with health protocols during the COVID-19 pandemic.
ANALISIS PENGOLAHAN AIR MINUM ISI ULANG TERHADAP KUALITAS BAKTERIOLOGIS (Escherichia coli) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UKUI TAHUN 2021: ANALYSIS TREATMENT OF DRINKING WATER ON BACTERIOLOGICAL QUALITY (ESCHERICIA COLI) IN THE WORK AREA OF UKUI PUBLIC HEALTH CENTER IN 2021 Rambe, Raja Nauli Rambe; Priwahyuni, Yuyun; Hayana, Hayana
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/kesmas.Vol2.Iss1.784

Abstract

Dampak mengkonsumsi air minum yang kurang memenuhi syarat kesehatan beresiko terhadap berbagai masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengolahan air minum isi ulang terhadap kualitas bakteriologis (eschericia coli) di Wilayah Kerja Puskesmas Ukui tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan mode deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pengolahan air minum isi ulang terhadap kualitas bakteriologis (eschericia coli) di Wilayah Kerja Puskesmas Ukui tahun 2021 dilakukan bulan Februari 2021. Informan pada penelitian ini yaitu 5 orang informan utama pemilik depot air minum isi ulang, 2 orang informan pendukung yaitu masyarakat serta 1 orang petugas puskesmas. Pengolahan data menggunakan triangulasi data. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa air baku diambil dari sumur bor kemudian diletakkan pada tanki air yang terbuat dari stainless stell. Ada 6 tahapan dalam proses penyaringan air. Tahapan saringan yang dilakukan yaitu dari bak penampung air kita saring menggunakan pasir khusus lalu disaring dengan menggunakan filter. Setelah itu airnya dimasukkan dulu ke dalam bak stainless stell kemudian menggunakan filter lalu menggunakan ultraviolet dan terakhir dimasukkan ke dalam galon. Bahan yang digunakan untuk penyaringan yaitu menggunakan pasir khusus. Pada tahap desinfeksi, proses pemeriksaan terhadap wadah yang akan digunakan oleh konsumen dilakukan dengan cara mencuci galon air terlebih dahulu kemudian dibilas dengan air mengalir. Seluruh sampel air pada seluruh depot mengandung bakteri colifrom. Saran bagi tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan kepada pemilik depot untuk memperbaiki cara pengolahan air yang dilakukan sehingga tidak terdapat bakteri coliform pada air minum. The impact of consuming drinking water that does not meet health requirements is at risk of various health problems. This study aims to analyze the treatment of refill drinking water on bacteriological quality (Eschericia coli) in the Ukui Health Center Working Area in 2021. This study is a qualitative study with a descriptive mode approach that aims to obtain information about the treatment of refill drinking water on bacteriological quality (Eschericia). coli) in the Ukui Health Center Work Area in 2021, conducted in February 2021. The informants in this study were 5 main informants who owned refill drinking water depots, 2 supporting informants, namely the community and 1 public health center officer. Data processing uses data triangulation. Based on the results of the study, it is known that raw water is taken from drilled wells and then placed in water tanks made of stainless steel. There are 6 stages in the water filtration process. The filtering steps carried out are from the water reservoir, we filter it using special sand and then filter it using a filter. After that, the water is first put into a stainless steel tub, then using a filter and then using ultraviolet and finally put into a gallon. The material used for filtering is using special sand. At the disinfection stage, the inspection process of the containers that will be used by consumers is carried out by washing gallons of water first and then rinsing with running water. All water samples in all depots contained colifrom bacteria. Suggestions for health workers to conduct counseling and training to depot owners to improve water treatment methods so that there are no coliform bacteria in drinking water.