Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pemeriksaan Serologi Anti SARS-CoV-2, Pemberian Vitamin C Dan Zinc Pada Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani Endry Septiadi; Iis Inayati Rakhmat; Dewi Ratih Handayani; Dinar Mutiara; Jihan Amalia; Siska Telly Pratiwi; Rini Roslaeni; Andri Andrian Rusman; Muhammad Akmal Rais; Nur Muhamad Rohman; Achmad Hero Prawira; Rifal Aldi Anugrah
Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/dimasejati.v3i1.7619

Abstract

Kejadian COVID-19 di Indonesia selalu mengalami peningkatan. Pemberian vitamin C dan zinc pada dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam pencegahan COVID-19 terhadap dokter muda yang masuk dalam kelompok beresiko tinggi. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya pencegahan yang dilakukan untuk menekan angka kejadian COVID-19.  Kegiatan diawali dengan pembagian kuesioner kriteria COVID-19 dari Kemenkes RI, dilanjutkan dengan pemeriksaan serologis Anti SARS-CoV-2 untuk mengetahui status COVID-19 dari dokter muda. Sebanyak 47 dokter muda yang terdiri dari 32 perempuan dan 15 laki-laki berusia rata-rata 22 tahun, memiliki status kontak erat berdasarkan kuesioner, dan empat diantaranya (8,51%) dokter muda memiliki hasil reaktif. Hasil Anti SARS-CoV-2 pada kegiatan ini bukan sebagai diagnosis pasti, sehingga untuk hasil reaktif diperlukan pemeriksaan ulang dengan Swab-PCR, melakukan physical distancing serta perilaku hidup bersih dan sehat.
EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PUTRI MALU (Mimosa pudica L.) DIBANDINGKAN DENGAN HIDROKLOROTIAZID PADA KELINCI (Lepus negricollis) JANTAN Siska Telly Pratiwi; Avira Riska; Welly Ratwita
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2019): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.038 KB)

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang kaya akan flora yang berkhasiat obat, salah satunya putri malu (Mimosa pudica Linn). Masyarakat Indonesia menganggap bahwa tanaman putri malu ini memiliki banyak efek pengobatan, salah satunya sebagai peluruh air seni (diuretik) yang sangat bermanfaat bagi penderita hipertensi.Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efek diuretik ekstrak daun putri malu dengan hidroklorotiazid yang sering digunakan sebagai terapi hipertensi. Penelitian ini menggunakan 9 ekor kelinci (Lepus negricollis) jantan sebagai hewan coba. Hewan coba dikelompokkan menjadi 3, yaitu kontrol positif, kontrol negatif, dan perlakuan. Kelompok kontrol negatif diberi 14 mL akuades sedangkan kontrol positif diberi hidroklorotiazid (HCT) 25 mg sebanyak 3,4 cc/ekor. Kelinci pada kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol daun putri malu 30% sebanyak 14 mL. Urine dikumpulkan dan diukur volumenya 8 kali 30 menit. Hasilnya dianalisis dengan uji Wilxocon dan One-way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%.Hasilnya, rata-rata volume urine kelinci setelah pemberian akuades adalah 4,32 mL; setelah pemberian HCT adalah 6,04 mL; dan setelah pemberian ekstrak etanol daun putri malu 30% adalah 8,05 mL. Ekstrak etanol daun putri malu 30% memiliki efek diuretik, dengan efektivitasnya yang lebih besar dibandingkan dengan HCT 25 mg dengan nilai p sebesar 0,018 sehingga dapat dikatakan bermakna secara statistika. Selain itu, mula kerja obat dari ekstrak etanol daun putri malu 30% sama dengan mula kerja HCT 25 mg, namun nilai p hitung yang diperoleh sebesar 0,477 sehingga padanya tidak bermakna secara statistika. Ekstrak etanol daun putri malu 30% memiliki efek diuretik yang lebih baik dibandingkan dengan HCT 25mg. DOI : 10.35990/mk.v2n2.p88-97
UJI ORGANOLEPTIK DAN KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA FRUITGHURT SARI JAMBU BIJI MERAH Ania Kurniawati Purwa Dewi; Siska Telly Pratiwi; Khomaini Hasan; Sigit Sasongko; Yulistio Hanif; Desi Veronika Pardosi
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4 No 3 (2021): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.398 KB)

Abstract

Fruitghurt jambu biji merah merupakan produk fermentasi jambu biji merah menggunakan bakteri asam laktat (BAL),yaitu Lactobacillus acidophilus yang merupakan bakteri probiotik handal yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Pada penelitian sebelumnya didapatkan bahwa penambahan tapioka 0,5% dan sukrosa 10% menunjukkan pertumbuhan Lactobacillus acidophilus yang paling baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fruitghurt jambu biji merah yang paling disukai oleh panelis ditinjau dari warna, aroma, rasa, dan tekstur serta uji karakteristik fisikokimia biji jambu biji merah yang difermentasi oleh Lactobacillus acidophilus dengan penambahan sukrosa dan tapioka sebagai emulsifier. Metode penelitian dengan menggunakan uji organoleptik dengan kuesioner pada 30 panelis tidak terlatih yang merupakan pegawai Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sedangkan uji karakteristik fisikokimia dilakukan dengan metode eksperimental di labolatorium yang meliputi uji fisik, yaitu pH,kadar air dan uji kimia, yaitu kadar protein, kadar lemak, dan kadar asam. Objek penelitian ini adalah fruitghurt sari jambu biji merah yang difermentasi oleh bakteri Lactobacillus acidophilus ATCC 4356 dengan penambahan tapioka 0,5%. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai buah jambu biji merah hasil fermentasi Lactobacillus acidophilus dengan penambahan tapioka 0,5% ditinjau dari warna, aroma, rasa dan tekstur. Hasil uji fisikokimia fruitghurt dengan penambahan tapioka 0,5% yang meliputi pH, kadar air, kadar protein, kadar lemak, dan kadar asam semuanya memenuhi persyaratan SNI yoghurt. DOI : 10.35990/mk.v4n3.p305-317
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS BAKTERIOSIN Lactobacillus acidophillus ATCC 4356 DENGAN NISIN PADA PERTUMBUHAN Salmonella typhi ATCC 6539 siska telly pratiwi; Sayu Putu Yuni Paryati; Elizabeth Noviana Lumban Raja; Panca Andana
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 5 No 2 (2022): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.733 KB)

Abstract

Demam tifoid termasuk penyakit infeksi serius di Indonesia. Permasalahan yang sering timbul sehubungan penanganan kasus demam tifoid salah satunya adalah resistensi antibiotik. Resistensi antibiotika menjadi masalah global terutama dalam menangani masalah infeksi. WHO melaporkan Asia Tenggara memiliki angka tertinggi dalam kasus resistensi antibotik di dunia. Penggunaan antimikroba yang tidak rasional dan berkembangnya resistensi antibiotika membuka ketertarikan untuk menggunakan alternatif antimikroba alami seperti bakteriosin. Bakteri Lactobacillus acidophilus (L. acidophilus) menghasilkan zat antimikroba salah satunya bakteriosin. Bakteriosin memiliki aktivitas bakterisidal dan bakteriostatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas bakteriosin L. acidophilus ATCC 4356 terhadap pertumbuhan Salmonella typhi secara in vitro sebagai antimikroba dibandingkan dengan kontrol negatif dan kontrol positif. Kontrol positif yang digunakan adalah kloramfenikol dan nisin. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan post-test only control group design menggunakan metode difusi agar Kirby-Bauer pada media Mueller Hinton Agar (MHA). Hasilnya didapatkan bakteriosin L.acidophilus ATCC 4356 mampu menghasilkan efek anti mikroba terhadap Salmonella typhi dengan kekuatan sedang, nisin menghasilkan efek anti mikroba terhadap Salmonella typhi dengan kekuatan kuat dan kloramfenikol menghasilkan efek anti mikroba terhadap Salmonella typhi dengan kekuatan sangat kuat. DOI : 10.35990/mk.v5n2.p162-174
SKRINING ANTIGEN SARS COV-2 BAGI PARA DOKTER MUDA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI DI RUMAH SAKIT TINGKAT II DUSTIRA, CIMAHI Eka Noneng Nawangsih; Asti Kristianti; Desy Linasari; Ania Kurniawati Purwa Dewi; Siska Telly Pratiwi; Yudith Yunia Kusmala
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 12: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh SARS CoV-2 telah berlangsung sekitar 3 tahun, namun demikian sampai sekarang belum ditemukan obat dan vaksin yang benar-benar efektif mencegah maupun mengobatinya. Salah satu upaya pencegahan adalah melalui vaksinasi, namun sayang kadar antibodinya cenderung menurun setelah 6 bulan sehingga sering terjadi kasus reinfeksi. Meskipun telah dilakukan protokol kesehatan, dokter muda sangat rentan tertular oleh virus SARS CoV-2 karena sering kontak erat dengan pasien-pasien di fasilitas-fasilitas tempat mereka belajar berpraktek. Upaya pencegahan lain untuk mencegah meluasnya penularan adalah melalui skrining. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukanlah pengabdian masyarakat, berupa skrining SARS CoV-2 bagi dokter-dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani di Rumah Sakit Tingkat II Dustira, Cimahi. Metode yang digunakan adalah dengan RDT (rapid diagnostic test) berupa swab antigen SARS CoV-2. Jumlah dokter muda di RS Tingkat II Dustira ada 239 orang dan yang melakukan skrining 222 orang (93%). Dari hasil skrining, didapatkan 100% hasil negatif. Adapun karakteristik mereka adalah: laki-laki 62 orang (30,7%), Wanita 140 orang ( 69,3%), sudah vaksinasi 2x, 3x dan 4x sebanyak 9 orang (4,5%), 185 orang (91,6%) dan 8 orang (4%). Vaksinasi terakhir lebih dari 6 bulan ada 110 orang (54,4%). Berdasarkan hasil tersebut kemungkinan antibodi mereka masih cukup protektif meskipun sebagian besar dokter muda (54,4%) vaksinasi terakhirnya lebih dari 6 bulan dan hanya 4% yang telah divaksinasi booster 2. Namun demikian hal ini masih perlu dikonfirmasi ulang dengan pengukuran kadar antibodi dengan metode ELISA
HUBUNGAN PEMBERSIHAN TELINGA MENGGUNAKAN COTTON BUDS DENGAN KEJADIAN KELUHAN TELINGA Asti Kristianti; Siska Telly Pratiwi; Nadya Safira; Nurbaiti Nazarudin
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 2 (2023): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembersihan telinga menggunakan cotton budsapat menjadi faktor risiko infeksi telinga luar terutama kejadian otitis eksterna yang dapat menimbulkan berbagai keluhan telinga seperti nyeri telinga, telinga gatal, telinga penuh, dan penurunan pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pembersihan telinga menggunakan cotton buds dengan kejadian keluhan telinga pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani (FK Unjani) Angkatan 2019. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa FK Unjani Angkatan 2019 yang melakukan pembersihan telinga menggunakan cotton buds dengan keluhan telinga yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Penetapan sampel menggunakan Rumus uji hipotesis beda dua proporsi dua kelompok. Jumlah responden minimal yang dapat digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 30 responden. Metode dalam pengambilan responden menggunakan consecutive sampling. Instrumen yang dipakai pada penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Karakteristik responden yang menggunakan cotton buds dalam membersihkan telinganya berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki (83,33%). Dalam membersihkan telinga responden paling banyak menggunakan cotton buds menimbulkan keluhan telinga gatal (45,28%), nyeri telinga33,96%), telinga penuh (18,87%), dan penurunan pendengaran (1,89%). Dari penelitian didapatkan hasil hubungan yang bermakna dengan nilai odds ratio 95,28 kali lebih besar antara pembersihan telinga menggunakan cotton buds dengan kejadian keluhan telinga pada Mahasiswa FK Unjani Angkatan 2019 dibandingkan dengan yang tidak menggunakan cotton buds. Mayoritas keluhan telinga yang terjadi adalah telinga gatal yang menandakan sudah memasuki stadium inflamasi kronik dari kejadian otitis eksterna. Kata Kunci: Cotton buds, keluhan telinga, pembersihan telinga DOI : 10.35990/mk.v6n2.p134-142
THE COMPARISON OF PRESSURE CONTROLLED VENTILATION AND VOLUME CONTROLLED VENTILATION ON OPERATION DURING GENERAL ANESTHESIA WITH THE USE OF MECHANICAL VENTILATION PEVENT NARAYA Nurjannah Achmad; Arief Kurniawan; Sutrisno Sutrisno; Siska Telly Pratiwi; Nur Pudyastuti Pratiwi
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 3 No. 2: Juli 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v3i2.6147

Abstract

In general, surgery is performed under the influence of anesthesia, and among others is conducted with general anesthesia. Ventilation Control pressure (PCV) and Volume Control Ventilation (VCV) are modes available Ventilator techniques in the perioperative period. This research compared ventilators perioperative and blood gas variable of the volume-controlled ventilation (VCV) and the ventilation pressure controlled (PCV) in patients undergoing surgery under general anesthesia. After obtaining the approval from the Institutional Ethics Committee and informed consent, sixty patients scheduled for surgery conducted in supine position under general anesthetics were randomly allocated into two groups to receive the VCV or PCV modes with Randomized Controlled Trial (RCT) method. Group V (30 patients) received VCV and Group P (30 patients) received PCV. The main objective was for variable oxygenation FiO2, systolic and diastolic blood pressure, average arterial pressure, pulse rate at different times point, namely T0-12 minutes before induction, T1-12 minutes before induction intubate, T2-12 minutes after intubation and so forth in every 15 minutes until the surgery was complete. The Secondary goals included sedation scale parameter and vomiting scale after extubation. Paired samples t test for overall comparisons and Ramsay scores for sedation and vomiting scales. The main variable and secondary variable were align in the two groups (P>0.05). In clinical, both PCV and VCV groups were suitable for ventilator technique on patients with general anesthesia surgery.
PROFIL INTERFERON-GAMMA RELEASE ASSAY UNTUK DETEKSI TUBERKULOSIS LATEN PADA KARYAWAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI Rhamdan, Daffa Muhammad; Susanti, Anita Liliana; Pratiwi, Siska Telly
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 8 No 2 (2025): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekerja di institusi pendidikan memiliki risiko terpapar Mycobacterium tuberculosis melalui interaksi sehari-hari di lingkungan akademik yang padat dan kontak dengan banyak individu dari latar belakang dan domisili yang beragam. Indonesia merupakan negara dengan beban TB tinggi, mengingat tingginya prevalensi TB di masyarakat umum maka risiko semakin relevan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai angka kejadian Latent Tuberculosis Infection (LTBI) di kalangan karyawan universitas menggunakan pemeriksaan Interferon-Gamma Release Assay (IGRA). Penelitian potong lintang dilakukan pada 35 karyawan Universitas Jenderal Achmad Yani dari Juni hingga Juli 2024. Peserta menjalani skrining klinis, pengukuran antropometri, dan pemeriksaan IGRA menggunakan ichroma™ IGRA-TB. Data demografi, riwayat vaksinasi BCG, riwayat paparan TB, dan gejala klinis dikumpulkan menggunakan kuesioner terstandar. Dari 35 peserta, 5 orang (14,3%) memiliki hasil IGRA positif tanpa gejala klinis TB aktif sehingga dinyatakan sebagai TB laten. Positivitas IGRA lebih tinggi pada laki-laki (4/18, 22,2%) dibandingkan perempuan (1/17, 5,9%). Empat dari lima peserta dengan hasil IGRA positif tidak memiliki riwayat vaksinasi BCG sebelumnya. Tingkat positivitas lebih tinggi ditemukan pada kelompok usia 46-55 tahun (3/10, 30%) dibandingkan kelompok usia yang lebih muda. Semua kasus IGRA positif melaporkan tidak ada kontak yang diketahui dengan pasien TB aktif. Proporsi hasil IGRA positif yang substansial, khususnya di antara laki-laki yang tidak divaksinasi BCG dan karyawan yang lebih tua, menekankan pentingnya skrining LTBI sistematis di institusi akademik. Temuan ini mendukung penerapan strategi pencegahan TB komprehensif termasuk skrining rutin dan langkah-langkah kesehatan kerja. Kata kunci: Interferon-Gamma Release Assay, skrining tuberkulosis, tuberkulosis laten DOI : 10.35990/mk.v8n2.p141-151
EFEKTIVITAS INFUSA DAUN BINTARO (Cerbera manghas) TERHADAP LARVA INSTAR III Musca domestica Nurlaela, Lutfhi; Dika Nurulloh, Tsana Makarim; Pratiwi, Siska Telly; Hidayat, Emma Mardliyah
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan (Edisi PIT FK Unjani)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lalat rumah (Musca domestica) merupakan salah satu lalat yang paling sering berada di sekitar hunian rumah. Musca domestica berperan sebagai vektor penyakit (vektor mekanis) agen patogen yang dibawa dari tempat tinggal/tempat berkembang biaknya pada lingkungan yang banyak mengandung bahan organik seperti di tempat sampah, tinja, limbah buangan, atau kotoran hewan ke hunian atau makanan yang akan dikonsumsi manusia. Penggunaan insektisida kimia ataupun sintetik dapat menyebabkan resistensi M. domestica, dan mencemari lingkungan. Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut ialah penggunaan insektisida alami yang mengandung zat aktif yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan dari larva M domestica seperti daun bintaro (Cerbera manghas). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas infusa daun bintaro terhadap larva M. domestica. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan infusa daun bintaro dalam berbagai konsentrasi yaitu 30%, 50%, 70%, dan 90%. Hasil penelitian membuktikan infusa konsentrasi 30% dapat mematikan 30% larva dan rata-rata kematian terus meningkat sampai 76,5% pada konsentrasi 90%. Hasil uji One-Way ANOVA bahwa konsentrasi 70% dan 90% memiliki efektivitas yang sama, dan hasil analisis probit didapatkan nilai LC50 adalah 74% dan nilai LC90 adalah 137%. Hal ini membuktikan seluruh konsentrasi infusa daun bintaro dapat mematikan larva instar III M. domestica. Sehingga infusa daun bintaro dapat dipergunakan oleh masyarakat sebagai larvasida alami. Kata kunci: Cerbera manghas, lalat rumah, larvasida, Musca domestica DOI : 10.35990/mk.v7n0.p26-36
RASIO VISCERAL FAT TERHADAP BODY FAT PERCENTAGE DAN KORELASI LEMAH DENGAN KADAR HIGH DENSITY LIPOPROTEIN Susanti, Anita Liliana; Pratiwi, Siska Telly; Mardliyah, Emma; Ratwita, Welly; Mutiara, Dinar; Septiadi, Endry; Pradini, Astri; Sa'adah, Hindun
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7 No 4 (2024): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemeriksaan profil lipid dari serum sampai saat ini masih merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk menentukan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular di kemudian hari. Kadar High Density Lipoprotein (HDL) menggambarkan lipid yang berperan dalam mencegah terjadinya penyakit kardiovaskuler. Adipositas dalam pemeriksaan komposisi tubuh menggambarkan akumulasi lipid dalam jaringan, dan terdiri atas persentase lemak tubuh dan lemak visceral. Penelitian ini mempelajari korelasi antara kadar HDL serum dengan adipositas jaringan. Subyek penelitian merupakan subyek yang sehat, merupakan karyawan dari suatu institusi pendidikan dengan tingkat aktivitas fisik yang serupa. Pemeriksaan komposisi tubuh dilakukan dengan metode Bioimpedanceanalysis (BIA). Pemeriksaan kadar HDL dilakukan dari serum puasa dengan metode enzimatik kolorimetrik. Analisis korelasi dilakukan dengan Spearman correlation test dengan menggunakan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek penelitian memiliki kadar HDL dalam kategori normal. Persentase lemak tubuh dan lemak visceral sebagian besar subyek penelitian berada dalam kategori normal, tinggi, dan sangat tinggi. Median kadar HDL adalah 49,00 mg/dL. Median dari rasio lemak visceral dan lemak tubuh total adalah 0,40. Korelasi antara kadar HDL dan rasio lemak visceral dan lemak tubuh total bermakna (P= 0,027) dengan koefisien korelasi sebesar - 0,4. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi lemah antara adipositas jaringan yang ditunjukkan dengan rasio lemak viseral terhadap persentase lemak tubuh, dengan parameter lipid serum yaitu kadar HDL. Kata kunci : adipositas, bioimpedance, body fat, HDL, visceral fat DOI : 10.35990/mk.v7n4.p387-397