Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pemberdayaan Kader dalam Deteksi Dini dan Pencegahan Preeklampsia Gusriani Gusriani; Nur Indah Noviyanti; Mega Octamelia
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 1 NOMOR 2 TAHUN 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v1i2.4376

Abstract

Preeklampsia adalah hipertensi yang dapat mempengaruhi semua organ, terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu yang diawali dengan disfungsi endotel dan penurunan perfusi organ serta seringkali ditandai dengan adanya proteinuria. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Pemberdayaan Kader dalam Deteksi Dini dan Pencegahan Preeklampsia telah berhasil meningkatkan pemahaman dan kesiapan kader dalam menghadapi ancaman serius terhadap kesehatan ibu hamil. Partisipasi aktif kader dalam kegiatan edukasi mencerminkan minat yang tinggi dalam memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pencegahan preeklampsia. Hasil dari program ini menunjukkan bahwa edukasi yang diselenggarakan secara interaktif efektif dalam meningkatkan pemahaman kader tentang deteksi dini dan pencegahan preeklampsia. Pemahaman yang ditingkatkan ini merupakan langkah penting dalam membantu ibu hamil mengenali gejala preeklampsia dan mengambil tindakan yang tepat.Peran penting pemahaman kader dalam memberikan informasi yang relevan kepada ibu hamil tidak boleh diabaikan. Pemahaman ini juga berperan dalam mencegah komplikasi serius seperti anemia pada ibu hamil. Kegiatan ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil dan meminimalkan risiko preeklampsia. Dengan melanjutkan dan memperluas program ini, diharapkan dampak positifnya akan terus berlanjut dan dapat menginspirasi upaya serupa di komunitas lain.
HUBUNGAN SOCIAL CAPITAL (TRUST) DENGAN PELAKSANAAN PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) Mega Octamelia
JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54040/jpk.v9i1.166

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator utama status kesehatan masyarakat karena tingginya angka kematian ibu menunjukkan bahwa pemerintah belum berhasil meningkatkan kesehatan masyarakat. Salah satu upaya pemerintah adalah implementasi Perencanaan Program dan Pencegahan Komplikasi Persalinan. Program ini merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat dan cakupan layanan kesehatan yang lebih dekat dengan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan social capital (trust) dengan pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross-sectional. Penelitian ini menggunakan social capital (trust) sebagai variabel independen dan implementasi Perencanaan Program dan Pencegahan Komplikasi Persalinan sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan 69 responden kader dan 52 responden kepala rumah tangga di Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Analisis data menggunakan contingency coefficient. Hasil menunjukkan tidak ada hubungan antara social capital (trust) dengan implementasi Perencanaan Program dan Pencegahan Komplikasi Persalinan karena nilai p> 0,05. Tidak ada hubungan disebabkan adanya unsur social capital yang lain seperti norma di dalam masyarakat, jejaring (network) dan hubungan timbal balik sehingga diharapkan pemerdayaan pada masyarakat tentang Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) harus melibatkan figur otoritas agar masyarakat mau mengikuti kegiatan tersebut
Edukasi Meningkatkan Kesadaran Imunisasi Di Wilayah Pesisir Mega Octamelia; Ririn Arianti
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2022): November: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v2i3.1510

Abstract

Data on immunization coverage in Indonesia from the Indonesian Ministry of Health shows a decline since the COVID 2020 pandemic. Compared to 2019, this decrease in immunization coverage occurred at the provincial to district level. Some of the causes of this low coverage of complete basic immunization are the rules of activity restrictions during the COVID 19 pandemic, the lack of knowledge and awareness of parents to immunize their babies, and there is still a sense of anxiety related to the side effects of immunization. The purpose of the activities carried out is to provide education by persuasion so that families can understand the importance of complete immunization for children's health. The targets in the implementation of this community service are cadres and mothers who have babies in Neighborhood Association 10 and Neighborhood Association 11 in the Coastal Area of Pantai Amal Village. The stages of service are divided into 3, namely; preparation stage, implementation stage (pretest, material delivery, discussion and posttest), and final stage. The results of providing education show that the education provided has increased participants' understanding and awareness of immunizing their babies. Suggestions after this service activity are the need for a persuasive approach and the need to develop more appropriate communication media given to mothers according to their needs.
Counseling And Training Amaranthus Spinosus Leaf And Sauropus Androgynus Leaf Flour Cookies For Breastfeeding Mother: Penyuluhan Dan Pelatihan Pembuatan Cookies Tepung Daun Bayam Duri Dan Tepung Daun Katuk Untuk Ibu Menyusui mega octamelia; Sabrin, Gusriani; tanti tri lestary; Susanti; donny tri wahyudi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 9 No. 1 (2023): JPM | Maret 2023
Publisher : UPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v9i1.1347

Abstract

Pemberian ASI eksklusif merupakan pemberian ASI pada bayi tanpa memberikan makanan tambahan apapun dalam jangka waktu 6 bulan. Pemberian ASI eksklusif masih rendah di Indonesia. Pemberian ASI kurang dari 6 bulan meningkatkan terjadinya stunting pada anak. Kebutuhan gizi pada ibu menyusui juga mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Perlu adanya makanan tambahan variatif seperti cookies dengan tambahan tepung daun bayam duri (amaranthus spinosus) dan tepung daun katuk (sauropus androgynus) untuk menambah nilai gizi dan meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta (ibu menyusui, kader) untuk mengolah tanaman disekitar agar dapat meningkatkan produksi ASI serta mengolah tanaman menjadi makanan yang lebih variatif. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di wilayah pesisir Kelurahan Pantai Amal. Tahapan kegiatan ini yaitu; pretest, penyuluhan, pelatihan pembuatan coookies, dan posttest. Hasilnya setelah dilakukan penyuluhan didapatkan sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan baik 73.33%, pengetahuan cukup 26.67%, serta tidak ada yang memiliki pengetahuan kurang. Peserta kegiatan dapat mengikuti langkah pembuatan cookies dengan baik. Kesimpulan yang didapatkan yaitu ada peningkatan pengetahuan peserta ibu menyusui dan kader tentang ASI eksklusif dan jenis tanaman yang dapat dijadikan sebagai ASI booster. Keterampilan peserta kegiatan meningkat terkait pembuatan makanan selingan untuk meningkatkan produksi ASI
Pengaruh Media Video Terhadap Pengetahuan Tentang Kontrasepsi Implan Pada Wanita Usia Subur: Pengaruh Media Video Terhadap Pengetahuan Tentang Kontrasepsi Implan Pada Wanita Usia Subur Nurhana; Susanti; Laily, Nur Aisyah; Ratnanengsih; Mega Octamelia; Annisa Eka Permatasari
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 9 No 2 (2024): Vol. 9 No. 2 Desember 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v9i2.1439

Abstract

Indonesia terdapat berbagai macam alat kontrasepsi diantaranya yaitu implan. Dalam memilih kontrasepsi, Wanita Usia Subur (WUS) sangat dipengaruhi oleh banyak hal salah satunya adalah pengetahuan terhadap kondisi tubuh, indikasi serta kontraindikasi dari masing-masing metode kontrasepsi yang digunakan dan kurangnya pengetahuan merupakan salah satu penyebab rendahnya pengetahuan WUS tentang metode kontrasepsi hormonal yang sebenarnya dapat menjadi alternatif yang aman bagi kesehatan dan ekonomis bagi perekonomian keluarga. Tujuan: Mengetahui pengaruh media video terhadap pengetahuan tentang kontrasepsi implan pada wanita usia subur di Puskesmas Gunung Lingkas Kota Tarakan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian pra-eksperimental rancangan one-group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 orang. Analisis Bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa pengetahuan WUS sebelum diberikan intervensi media video terdapat 29 orang responden (87,8%) memiliki pengetahuan kurang dan 4 orang responden (12,2%) memiliki pengetahuan cukup dengan rata-rata 14,69. Sedangkan pengetahuan WUS tentang kontrasepsi implan setelah diberikan intervensi media video terdapat 32 orang responden (96,9%) memiliki pengetahuan baik dan 1 orang responden (3,1%) memiliki pengetahuan cukup dengan rata-rata 27,3. Ada pengaruh media video terhadap pengetahuan wanita usia subur tentang kontrasepsi implan dengan nilai sig = 0,001, p < 0,05.
Developing A Golden Generation: Implementing Sexual Education And Adaptive Nutrition Programs For Pre-Adolescents To Promote A Healthy Puberty: Enhancing Pre-Adolescents Pubertal Readiness Through Sex Education and Adaptive Nutrition Interventions in Coastal Tarakan Siregar, Eka Darmayanti Putri; Mega Octamelia; Reza Bintangdari Johan; Nur Citra; Selvia Febrianti; Andi Sri Hastuti Handayani Usman; Rizky Vaira; Annisa Eka Permatasari; Desy Putri Nabila; Clodya Puspita Sari
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN Vol. 8 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM (Institute for Research and Community Services) Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/bina.v8i4.821

Abstract

The transitional stage of puberty is often accompanied by limited understanding of reproductive health and inadequate literacy on balanced nutrition, conditions that may increase vulnerability to risky behaviours and impair healthy development. This study aimed to strengthen pre-adolescents’ knowledge of reproductive health and adaptive nutrition through interactive school-based education. The intervention was implemented at SD Negeri 047 Tanjung Pasir, East Tarakan, involving 52 sixth-grade students who completed pretest–post-test assessments. Educational materials were delivered using leaflets, posters, and two-way interactive discussion. Knowledge outcomes were analysed descriptively and changes in proportions. The results demonstrated a meaningful improvement in students’ knowledge of reproductive health, with the proportion of high-category scores increasing from 57.7% to 67.3% (effect size +9.6%). Knowledge of adaptive nutrition also increased, although to a lesser extent, from 61.5% to 63.5% (effect size +3.2%). The largest gains were observed in the ability to identify reproductive organs, recognize pubertal changes, and understand appropriate personal boundaries. These findings indicate that visual-supported, interactive education is particularly effective in enhancing pubertal literacy among pre-adolescents, even in coastal settings where discussions about sexuality may be culturally sensitive. This study offers novelty by highlighting how context-adapted reproductive and nutrition education can be successfully implemented in a coastal elementary school environment. The implications for practice include the need for schools to integrate continuous reproductive health and nutrition education into routine learning and to strengthen collaboration with teachers, community health centres, and parents to reinforce healthy behaviours among pre-adolescents.
Prevalence of Anemia and Its Association with Dysmenorrhea Severity Among Female Students: An Epidemiological Study Winarni; Nukhbatul Bidayati Haka; Lenny Irmawaty Sirait; Raudhatul Munawarah; Mega Octamelia
Bulletin of Inspiring Developments and Achievements in Midwifery Vol. 1 No. 1 (2024): December, 2024
Publisher : CV. Get Press Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69855/bidan.v1i1.72

Abstract

Dysmenorrhea refers to menstrual pain frequently encountered by adolescent girls, which can significantly disrupt their daily activities. The severity of dysmenorrhea can be influenced by factors such as anemia and nutritional status. A survey conducted among 46 high school and vocational students revealed that 39 students reported experiencing menstrual pain, while 7 did not. Additionally, students expressed feelings of fatigue, exhaustion, lethargy, and weakness during their menstrual periods.The objective of this study was to investigate the correlation between the occurrence of anemia and the intensity of dysmenorrhea among high school/vocational students. Utilizing an analytical survey method with a cross-sectional design, the study included a population of 306 students, from which a random sample of 73 was selected. Data were gathered using questionnaires. The findings indicated that only a few students suffered from severe dysmenorrhea, yet more than half exhibited signs of anemia. A significant relationship was identified between anemia and the severity of dysmenorrhea among the participants.In conclusion, the study highlights that anemia is associated with increased dysmenorrhea severity. It emphasizes the need for schools to enhance health facilities for female students experiencing dysmenorrhea and to provide education on the importance of reproductive health.
Anemia Incidence in Adolescent Girls Yaumil Fauziah; Nukhbatul Bidayati Haka; Mega Octamelia
Bulletin of Inspiring Developments and Achievements in Midwifery Vol. 1 No. 1 (2024): December, 2024
Publisher : CV. Get Press Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69855/bidan.v1i1.73

Abstract

Teenage girls who experience anemia and if it continues into adulthood will contribute greatly to maternal mortality, increasing the risk of maternal death, prematurity, LBW, and perinatal death. Data from the Padang City Health Office, anemia in adolescent girls at SMKN was 37.5%. Purpose : This study aims to determine the risk factors for anemia in adolescent girls at SMKN in 2019. Methods : This study used a Case Control Study design conducted at SMKN from January to March 2019. The population was all adolescent girls in grades X and XI and the number of samples was 32 case samples and 32 control samples. Result : The incidence of anemia was measured by checking Hb with the Easy Touch GCHB measuring instrument, data on protein, vitamin C, iron intake using SQFFQ and to determine infectious diseases using a questionnaire. Data analysis was carried out univariately in the form of frequency and percentage distributions and bivariate analysis using the Chi Square and Odd Ratio statistical tests. The results of the study showed that risk factors associated with the incidence of anemia in female adolescents at SMKN were protein intake (p: 0.00 OR: 7.667), vitamin C intake (p: 0.00 OR: 5.0), infectious diseases (p: 0.01 OR: 3.571) while Fe intake (p: 0.64 OR: 1.552) was not a risk factor for the incidence of anemia in female adolescents. Implications : Because of its connection to productivity, quality of life, and the likelihood of health issues, anemia is a serious concern, according to the Indonesian Ministry of Health (Kemenkes) Indonesia.  Conclusions : The high incidence of anemia in female adolescents at SMK Negeri 03 Padang, is expected for female adolescents to increase their food intake, especially protein, vitamin C and Fe intake.