Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

ANALISIS CAPAIAN SISWA KELAS VIII DI PALEMBANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL TIMSS 2011 Safira Permata Dewi; Nuryani Rustaman; Siti Sriyati
Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fpbio.v4i2.7126

Abstract

ABSTRAK: Telah dilakukan penelitian untuk mendapatkan gambaran riil mengenai capaian siswa kelas VIII SMP di Palembang dalam menyelesaikan soal-soal Biologi TIMSS 2011. Sampel pada penelitian ini berjumlah 336 siswa yang berasal dari 11 sekolah di Kota Palembang. Penentuan sekolah didasarkan pada lokasi sekolah, status sekolah, dan akreditasi sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Data kemudian dikaji dengan metode deskriptif. Instrument penelitian ini menggunakan soal-soal Biologi TIMSS 2011 baik tipe pengetahuan, pengaplikasian maupun penalaran. Hasil penelitian menunjukkan capaian siswa kelas VIII di Kota Palembang masih terkonsentrasi pada capaian rendah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan penekanan pengembangan kemampuan siswa. Kata kunci: Capaian Siswa, Kelas VIII, Soal Biologi TIMSS 2011, Kota Palembang
PEMANFAATAN VIDEO PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN (DARING) Safira Permata Dewi; Kodri Madang; Didi Jaya Santri; Ermayanti Ermayanti; Lucia Maria Santoso
Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fpbio.v8i1.13172

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan video pembelajaran dalam pembelajaran dalam jaringan yang berlangsung selama pandemic Covid-19. Data dihimpun dengan menggunakan metode penelitian survey dengan memberikan kuesioner yang diberikan kepada sampel penelitian. Sampel penelitian pada penelitian ini berjumlah 31 orang guru di Kota Palembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil survey menunjukkan bahwa dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh, guru-guru SMK Tri Dharma lebih sering menggunakan aplikasi Whats app dan Google Classroom. Hal ini dapat disebabkan karena masih minimnya pelatihan pembelajaran daring yang didapatkan oleh guru-guru. Dan hanya 5 dari jumlah responden menunjukkan telah mengaplikasikan moodle dalam proses pembelajaran. Pengaplikasian video pembelajaran sendiri masih telah digunakan oleh 18 orang guru walaupun masih didominasi oleh video pembelajaran yang diambil dari Youtube, bukan membuat sendiri. Kendala yang dihadapi oleh guru dalam membuat video pembelajaran lebih disebabkan karena fasilitas yang tidak mendukung dan pengetahuan pembuatan video pembelajaran yang masih sangat kurang. Hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan untuk melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang memberikan pengetahuan dan keteranpilan kepada guru-guru untuk membuat dan mengedit video pembelajarannya sendiri untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah.
Pelatihan Penggunaan Google Form di Dukung dengan Aplikasi Quilgo sebagai Alat Evaluasi Pembelajaran Biologi Safira Permata Dewi; Lucia Maria Santoso; Didi Jaya Santri; Zainal Arifin; Elvira Destiansari
Jurnal Anugerah Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Anugerah: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Bidang Keguruan dan Ilmu Pen
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.128 KB) | DOI: 10.31629/anugerah.v4i1.4461

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan dengan pelatihan bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk guru-guru Biologi di Kabupaten OKU Timur agar dapat menggunakan Google Form didukung dengan aplikasi Quilgo sebagai media pemberian evaluasi pembelajaran. Google Form dikoneksikan dengan aplikasi penunjang Quilgo sehingga Google Form dilengkapi dengan stopwatch yang membantu menghitung waktu mundur selama tes berlangsung. Penggunaan Google Form didukung aplikasi Quilgo diharapkan mampu memaksimalkan evaluasi pembelajaran. Pelatihan dilaksanakan secara daring diikuti 39 guru Biologi. Output dari kegiatan ini dilihat peningkatan pengetahuan peserta dengan memberikan pre-test dan post-test dan peningkatan keterampilan dengan penugasan dari produk yang dihasilkan yakni soal evaluasi dalam bentuk Google Form didukung dengan aplikasi Quilgo. Hasil pelatihan menunjukkan secara umum pemahaman dan keterampilan peserta meningkat baik. Peningkatan pemahaman peserta tentang penggunaan Google Form dengan didukung aplikasi Quilgo sebesar 32,31 dilihat dari selisih pre-test dan post-test. Dan keterampilan dilihat dari penilaian yang produk menunjukkan 38,46% peserta memiliki capaian sangat baik dan 7,69% peserta memiliki capaian yang baik. Penilaian produk yang dilakukan juga menunjukkan bahwa peserta telah mampu mengaplikasikan pengetahuan yang diberikan. Penggunaan Google Form didukung dengan aplikasi Quilgo dapat mempermudah pekerjaan guru melaksanakan proses evaluasi pembelajaran dan meningkatkan kualitas evaluasi walaupun guru dan siswa tidak berada ditempat yang sama
Pelatihan Pemanfaatan Google Classroom Sebagai Media Pelaksanaan Penilaian Bagi Guru IPA di Kota Palembang Yenny Anwar; Siti Huzaifah; Ermayanti Ermayanti; Meilinda Meilinda; Safira Permata Dewi
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i3.5811

Abstract

Pandemi Covid-19 telah mengubah hampir semua segi kehidupan, tidak terkecuali pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang semula dilaksanakan secara tatap muka menjadi tatap maya. Peningkatan kompetensi guru dalam penggunaan Google Classroom sebagai aplikasi pembelajaran daring dilakukan melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan menggunakan metode pendampingan bagi guru IPA di Kota Palembang. Khalayak sasaran berjumlah 71 guru. Pelatihan secara tatap maya terstruktur melalui aplikasi zoom meetings pada bulan Juni 2021. Hasil evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman terhadap pemanfaatan Google Classroom sebagai media yang digunakan untuk melaksanakan penilaian pada pembelajaran IPA di Kota Palembang. Selain itu, peserta mengungkapkan bahwa pemanfaatan Google Classroom dapat digunakan untuk melaksanakan kuis, mendorong siswa untuk belajar lebih aktif, meningkatkan motivasi belajar siswa, mempermudah guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran lebih efektif, dan dapat memaksimalkan pemberian stimulus yang tepat untuk soal-soal berpikir tingkat tinggi.  The Covid-19 pandemic has changed almost all aspects of life, including implementing learning in schools, from face-to-face to online. Improving teacher competence in using Google Classroom as an online learning application is carried out through Community Service activities using mentoring methods for science teachers in Palembang City. The target audience is 71 teachers—virtual face-to-face training through the zoom meetings application in June 2021. The evaluation results showed an increased understanding of the use of Google Classroom as a medium used to carry out assessments of science learning in Palembang City. Participants revealed that Google Classroom could be used to carry out quizzes, encourage students to learn more actively, increase student learning motivation, make it more accessible for teachers to carry out teaching evaluations more effectively, and maximize the provision of appropriate stimuli for higher-order thinking questions.
How is The Implementation of Diagnostic Tests in Biology Learning in South Sumatra? Safira Permata Dewi; Yenni Lidyawati; Elvira Destiansari
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 8 No. 6 (2022): December
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v8i6.1859

Abstract

Diagnostic tests have a very important role to provide information about the strengths and weaknesses of students related to a concept to be studied. This study aims to obtain an overview of the implementation of diagnostic tests carried out by Biology teachers in South Sumatra Province using the survey method. This study involved 86 Biology teachers in South Sumatra Province. Samples were taken using the convenience sampling method. Data collection by using e-questionnaire distributed through Google Form. The e-questionnaire consists of 25 questions developed from standard indicators of assessment, including planning, method selection, test instrument development, test implementation, test result management, test results reporting and the implications of these test results in the biology learning process in schools. The results of this study indicate that Biology teachers in South Sumatra have carried out routine diagnostic tests. The development of this diagnostic test instrument has also referred to the learning objectives and the results of the diagnostic test have been used to determine the methods, strategies, and approaches used in the learning process. Although in general the implementation of diagnostic tests in Biology learning is good, but the implementation and management of diagnostic tests that are very close to the learning process is feared will not have a significant effect on the implementation of the learning process in schools.
Pelatihan Model Pembelajaran Langsung Sebagai Aplikasi CTL untuk Guru IPA SMP di Ogan Ilir Riyanto Riyanto; Mgs M. Tibrani; Safira Permata Dewi; Ermayanti Ermayanti; Yenny Anwar; Meilinda Meilinda; Susy Amizera; Elvira Destiansari; Nike Anggraini
KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 2 No. 4 (2022): Desember : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/kreatif.v2i4.902

Abstract

The results of an interview with a science teacher in Ogan Ilir district that science teachers mastered the skills of various learning models including direct learning models. Some of the junior high school science materials are declarative or procedural. Material that is declarative or procedural requires skills that are carried out in stages of the entire series of activities displayed. The purpose of this community service activity (CSA) is to improve the ability of junior high school science teachers to master the direct teaching model, compile a direct teaching model rpp and be able to implement the direct teaching model in the classroom. The implementation of the activity is carried out in several stages, namely: 1. The preparatory stage, namely field observations and interviews with teachers, reading references to direct learning model materials, holding discussions with PPM team members, preparing training materials in the form of Power Point, approaching school staff and teachers and coordinating related parties. 2. Implementation stage, namely direct training with training methods, demonstrations and discussions and visualizations. Through CSA activities, science teachers from the Ogan Ilir MGMP groups can compile or modify direct learning models with a scientific approach. MGMP science teachers have been able to make 5 aspects of learning implementation planning (LIP), namely listing: learning indicators and objectives, organizing materials, media and learning resources, learning activity steps, and evaluating learning outcomes. Therefore, the RPP format made by mgmp science teachers in Ogan Ilir district was declared feasible. This is evident from the assessment results with all 100 values. After attending the CSA training material, participants enjoyed the material presented, felt that this material was very necessary and felt that their knowledge increased
Pelatihan Pembuatan Soal Berpikir Kritis untuk Meningkatkan Keterampilan Abad 21 bagi Guru IPA SMP Kota Pagaralam Safira Permata Dewi; Lucia Maria Santoso; Yenny Anwar; Ermayanti Ermayanti; Dea Ananda Saputri; Intan Ratu Pratiwi; Nadia Salsabila
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i1.7490

Abstract

Peningkatan keterampilan abad 21 menjadi perhatian dalam pembelajaran di kelas. Peningkatan kompetensi ini membekali siswa dengan keterampilan untuk memenuhi tuntutan zaman dan keterampilan siswa untuk berdaya saing di masa yang akan datang. Berpikir kritis merupakan keterampilan yang dapat dipraktikkan selama proses penilaian pembelajaran dengan memberikan soal-soal keterampilan berpikir kritis. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru IPA di Kota Pagaralam dalam membuat soal keterampilan berpikir kritis. Sasaran kegiatan ini adalah 40 orang guru IPA yang tergabung dalam MGMP IPA Kota Pagaralam. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan secara luring dan daring pada bulan Agustus hingga Oktober 2022. Kegiatan ini dilaksanakan melalui tahapan observasi, penyampaian materi, workshop, evaluasi, kegiatan mandiri dan pemantauan. Hasil evaluasi akhir menunjukkan 79% peserta memiliki pemahaman yang baik dan 21% peserta memiliki pemahaman yang sangat baik dalam membuat soal keterampilan berpikir kritis. Selain itu, sebanyak 92,85% peserta telah dapat mengembangkan soal-soal keterampilan berpikir kritis. Hasil evaluasi kinerja juga menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan dapat diterapkan dalam proses evaluasi pembelajaran di kelas untuk meningkatkan keterampilan abad 21.Improving 21st-century skills is the focus of today's classrooms' learning process. These skills allow students to tackle global challenges, empowering them to become more competitive in the future. Critical thinking is a skill that can be trained through the learning assessment process by asking critical thinking questions. This training on creating Critical Thinking Questions through Community Service Activities aims to enlighten Science Teachers in Pagalalam City on creating a Critical Thinking Questions tool. The target group participating in this activity was 40 science teachers in Pagaralam City. This training activity will be offline and online from June to October 2022. This activity is carried out through stages of observation, material provision, workshops, assessment, self-activity, and monitoring. As a result of the participants' final evaluation, 79% of the participants rated him in the good category, and 21% rated him in the very good category. Additionally, up to 92.85% were able to ask critical thinking questions. Activity assessment results also indicate that the training provided can be used in assessing classroom learning to improve her 21st-century skills. 
Metacognitive Awareness Based on Gender in Conceptual Change Learning Assisted Android Mobile-learning on the Topic of the Human Reproductive System Wisnu Juli Wiono; Safira Permata Dewi
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 11, No 1 (2023): JURNAL BIOTERDIDIK
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Metacognitive Awareness Based on Gender in Conceptual Change Learning Assisted Android Mobile-learning on the Topic of the Human Reproductive System. This study aims to describe the level of metacognitive awareness of male and female students in conceptual change learning on the topic of the human reproductive system, the relationship between knowledge about cognition and cognitive regulation. The research subjects were students of class XI at a high school in Bandar Lampung. The instrument used to collect data is a metacognitive awareness questionnaire developed by Schraw Dennison (1996). The results of the study show that male and female students are dominantly at the level of "developing" metacognitive awareness in the sense that they can be helped towards awareness of thinking for themselves if they are inspired or supported. This study also revealed that girls are more dominant in their minds-on, while male students tend to be more hands-on. Each knowledge about cognition and regulation of cognition has a strong relationship, both in male and female students. Through this research, it appears that conceptual change learning facilitates male and female students to identify and revise concepts that develop in society related to the human reproductive system to become scientifically correct. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jbt.v11.i1.27135
Korelasi Capaian dan Persepsi Kemampuan Higher Order Thinking Skills (HOTs) Siswa Di Kota Palembang Dewi, Safira Permata; Huzaifah, Siti; Zen, Djunaidah; Santoso, Lucia Maria
Pedagogi Hayati Vol 6 No 1 (2022): Pedagogi Hayati: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Department of Biology Education, Faculty of Education and teacher Training, Maritime University of Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/ph.v6i1.4460

Abstract

Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara capaian dan persepsi siswa dalam menyelesaikan soal-soal higher order thinking skills di Kota Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan jumlah sampel penelitian berjumlah 404 siswa yang merupakan siswa dari sekolah berstatus negeri dan swasta dengan akreditasi A. Data penelitian diambil dengan memberikan soal-soal higher order thinking skills yang berjumlah 42 soal dan angket persepsi siswa tentang kemampuang HOTs yang dimilikinya. Persepsi yang dilihat dari angket ini antara lain kemampuan penguasaan HOTs, pengaplikasian HOTs, pengaplikasian HOTs dalam tugas yang diberikan, dan penyelesaian soal HOTs yang diberikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara capaian siswa dalam menyelesaikan soal-soal HOTs dengan persepsi siswa terhadap kemampuan HOTs yang dimilikinya sangat lemah dengan keofisien korelasi 0,09. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi tentang kemampuan HOTs yang dimiliki oleh siswa tidak diikuti dengan capaian siswa tersebut dalam menyelesaikan HOTs. Hasil ini membuktikan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan di kelas harus ditekankan pada aktivitas pembelajaran yang berfokus pada pembiasaan cara berpikit tingkat tinggi untuk siswa, sehingga siswa terbiasa menggunakan HOTs dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya dimasyarakat.
Eksplorasi Persepsi dan Kesiapan Peserta Didik Sekolah Menengah terhadap Bencana Alam Lokal di Tengah Peristiwa Cuaca Ekstrem Saparini; Safira Permata Dewi; Maefa Eka Haryani; Lintang Aulia Kurdiati
Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF) Vol. 5 No. 2 (2024): November
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jlpf.v5i2.4302

Abstract

Peristiwa cuaca ekstrem semakin berkontribusi terhadap bencana alam lokal, yang menimbulkan tantangan signifikan bagi masyarakat, terutama di wilayah rentan seperti Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi dan kesiapan peserta didik sekolah menengah terhadap bencana alam lokal di tengah peristiwa cuaca ekstrem. Menggunakan desain penelitian fenomenologis kualitatif, penelitian ini melibatkan 21 peserta didik sekolah menengah yang dipilih melalui pengambilan sampel acak sederhana. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, yang memberikan wawasan mendalam tentang perspektif partisipan. Analisis tematik dilakukan dengan menggunakan kerangka Miles dan Huberman, yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun peserta didik menunjukkan kesadaran dasar terhadap cuaca ekstrem, mereka menghadapi tantangan dalam memahami kaitan antara fenomena tersebut dengan bencana alam lokal. Kesiapan individu bervariasi, dan upaya mitigasi strategis terbatas, yang menunjukkan adanya kesenjangan dalam pengetahuan dan perilaku proaktif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penting untuk mengintegrasikan pendidikan bencana yang disesuaikan dengan konteks lokal ke dalam kurikulum sekolah untuk meningkatkan pemahaman, kesiapan, dan ketahanan peserta didik, agar mereka dapat menghadapi risiko yang semakin meningkat akibat perubahan iklim.