Anwar Ibrahim Triyoga
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Dynamics of the Deviant Subculture Klitih Gang and Al-Fatah Transgender Boarding School in Yogyakarta Harahap, Chisa Belinda; Triyoga, Anwar Ibrahim; Titisia, Denti
Social Impact Journal Vol. 2 No. 1 (2023): Social Impact Journal
Publisher : GoResearch - Research & Publishing House

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61391/sij.v2i1.29

Abstract

Klitih gangs in Yogyakarta, as a tangible form of juvenile delinquency, cannot be separated from the construction of the failure of environmental socialization and socialization of adolescent life in modern times. This study used interpretive approach (qualitative). Researcher digs deeper into how cultural criminology views the deviant subculture of youth members of the Klitih Gang and the dynamics of the Al-Fatah Transgender Islamic Boarding School as accurate facts. This article focuses on discussing several aspects that are interconnected with the school of cultural criminology, including (1) cases of youth violence and street crime by gangs of Klitih as a form of crime as culture; (2) community construction related to culture as crime against transgender groups, especially in the Al-Fatah transgender Islamic boarding school, Yogyakarta; (3) discussion on the realm of existentialist criminology in its allusion to ways of life, style, and semiotics. This phenomenon creates anomie in the dynamics of social life and requires efforts to harmonize both from a juridical and sociological perspective.
Allusion in William Blake’s Selected Poems Prafitri, Wilma; Nasir, Muhammad Alim Akbar; Triyoga, Anwar Ibrahim
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 8, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v8i2.15159

Abstract

This research conducts a comprehensive analysis about the Allusion on William Blake’s Selected Poems. The researchers choose three famous poems by William Blake such as ‘The Tyger’,’The Lamb’ and ‘A Poison Tree’. The researchers explored several types of allusion such as religious allusion, literary allusion, historical allusion, and mythical allusion. Furthermore, the researchers also explored autobiographical allusions in order to find the implication of allusion in the poems and Blake’s personal experience and philosophy. Using Bezerman’s approach, the researchers concluded several points. First, the researchers found twelve allusions in Blake’s selected poems. Specifically, there are three religious allusions, three mythical allusions, and two literary allusions in the Tyger. Furthermore, the researchers identified two religious allusions in The Lamb. In ‘A Poison Tree’ there are two religious allusions and two mythical allusions. Allusion is a powerful literary device that connects a text to other works, events, or ideas, enriching the reader's understanding through these connections. In the case of William Blake's poetry, allusion plays a critical role in creating layers of meaning, allowing readers to explore deeper interpretations and examine broader themes.
Maskulinitas pada Budaya Kejahatan Geng Klitih: Sebuah Analisis Konstruksi Sosial Harahap, Chisa Belinda; Triyoga, Anwar Ibrahim; Prafitri, Wilma
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 8, No 4 (2024): Oktober 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v8i4.17204

Abstract

This study aims to examine the social construction of masculinity in the phenomenon of klitih gang crime in Yogyakarta. Klitih crimes, involving male adolescents, are viewed as a form of criminal subculture oriented towards violence as a means of gaining recognition and social existence. This research employs a qualitative method with a case study approach. Data were obtained through document analysis, media reports, and online platforms used by klitih gang members. This descriptive qualitative approach provides in-depth insights into the motivations and perceptions of klitih perpetrators in constructing their masculine identity through violence. The findings reveal that hegemonic masculinity plays a significant role in the violent actions committed by the klitih gang. Klitih gang members tend to use violence not for economics gain but as a tool to enhance their social status and reinforce an aggressive and dominant masculine identity. This phenomenon reflects how societal norms surrounding masculinity can drive violent behavior among adolescents. This study is expected to contribute to cultural criminology studies and help in formulating social intervention strategies to address youth violence in Yogyakarta.Keywords: Cultural criminology, hegemonic masculinity, klitih gang, social construction,youth violence
REPRESENTASI DAN IDENTITAS MULTIKULTURALISME DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI Hanum, Irma Surayya; Triyoga, Anwar Ibrahim; Muttaqin, Khalifaturrohman
CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics) Special Edition: Sesanti (Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni) 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/calls.v0i0.13146

Abstract

Konflik yang disebabkan karena perbedaan budaya dapat menimbulkan adanya perpecahan, perbedaan budaya, mayoritas-minoritas, selain itu, budaya yang lahir dari kebiasaan buruk masyarakat Indonesia yang tidak suka membaca dan mempertimbangkan makna suatu berita atau memahami suatu isu dapat menimbulkan kasus provokasi. Padahal, negara selama ini kerap menggaungkan ampuhnya pendekatan multikulturalisme, yakni penghormatan dan akomodasi atas kebutuhan dan ekspresi dalam keragaman budaya. Dalam konteks Indonesia, negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, multikulturalisme menjadi suatu nilai yang penting untuk dipelajari dan dipahami. Salah satu bentuk pengungkapan multikulturalisme adalah melalui karya sastra berupa novel yang berjudul Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk representasi dan identitas multikulturalisme yang terdapat dalam novel. Menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, data diperoleh berupa kutipan kalimat dialog, dan narasi yang bersumber pada novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Analisis penelitian dilakukan dengan menggunakan dasar teori representasi dan identitas budaya Stuart Hall. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah membaca dan mencatat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Ronggeng Dukuh Paruk mampu menggambarkan keragaman budaya yang ada dalam masyarakat Jawa, melalui representasi dan identitas budaya dalam konteks mental dan bahasa. Masyarakat Jawa memberikan kebebasan kepada masyarakat Desa Dukuh Paruk untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan mereka sendiri yang tampak dari karakter (mental) tokoh-tokoh dalam cerita sebagai representasi dan identitas budaya, serta penggunaan bahasa sehari-hari yang cabul dan kasar sebagai ekspresi mental warga desa Dukuh Paruk. Penyesuaian budaya dalam situasi tertentu juga tidak dapat dihindari, maka harus ditrima sebagai bentuk penjagaan hidup yang harmoni.
Posisi Perempuan dalam Pemilu 2024 pada Media Sosial X: Kajian Analisis Wacana Kritis Sara Mills Sari, Melia; Triyoga, Anwar Ibrahim
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 9, No 2 (2025): April 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v9i2.19235

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana perempuan diposisikan dalam wacana media sosial, khususnya melalui cuitan/tuturan selama masa pemilu Indonesia 2024. Urgensi penelitian ini berdasarkan pada meluasnya permasalahan yang seharusnya dapat ditilik lebih jauh perihal perempuan di hadapan politik dan masa pemilu. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana perempuan diposisikan berdasarkan posisi subjek-objek dan pembaca melalui teks. Analisis ini akan dikaji menggunakan pisau analisis wacana kritis Sara Mills. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah cuitan/tuturan berupa teks yang mengandung diskurus mengenai isu perempuan selama pemilu 2024. Sedangkan sumber data yang digunakan ialah media sosial X. Data penelitian dikumpulkan menggunakan teknik sadap dan catat. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik telaah baik secara teks maupun kontek, dan selanjutnya pemaparan mengenai aspek yang menjadi fokus utama pembahasan. Setelah pemaparan mengenai analisis data maka kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa cuitan mengenai isu-isu perempuan selama masa pemilu 2024 dalam media sosial X terdapat tiga isu yang mendominasi yakni (1) kebijakan/produk hukum terkait perempuan, (2) objektifikasi terhadap perempuan, (3) representasi perempuan dalam kontestasi politik. Berdasarkan masing-masing isu tersebut merefleksikan pemahaman patriarki serta narasi objektifikasi tentang perempuan selama masa pemilu 2024. Posisi subjek acapkali dipegang oleh orang atau sekelompok masyarakat dengan pemahaman patriarki. Kemudian posisi objek pada cuitan atau tuturan tersebut seringkali menggambarkan bagaimana perempuan terdegradasi menjadi peran yang pasif. Terkait posisi pembaca terlihat bahwa mayoritas memperkuat pandangan yang merendahkan perempuan, mengabaikan suara dan pengalaman mereka, serta mengukuhkan posisi inferior perempuan dalam masyarakat
TRADISI DATUN JULUD SUKU DAYAK KENYAH UMAQ LASAN DI DESA ANTUTAN DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLINGUISTIK Yusak, Santi Ayu; Triyoga, Anwar Ibrahim
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol 9, No 3 (2025): Juli 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v9i3.21525

Abstract

Tradisi Datun Julud berasal dari suku Dayak Kenyah Umaq Lasan di Desa Antutan, Kalimantan Utara. Datun berarti bernyanyi dan Julud berarti baris-berbaris. Penelitian ini dianalisis menggunakan kajian Antropolinguistik berfokus pada teori Alessandro Duranti (1997) dengan pendekatan performansi, indeksikalitas, dan partisipasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan performansi, indeksikalitas, dan partisipasi dalam tradisi Datun Julud. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekan kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan metode cakap dengan teknik dasar adalah teknik pancing, teknik lanjutan adalah teknik cakap semuka (CS), serta teknik rekam dan teknik catat. Metode analisis data menggunakan metode padan dengan alat bantu yakni mitra bicara, dengan mendeskripsikan dan mengolah data menggunakan teknik pilah. Hasil dari penelitian ini ditemukan 3 data performansi yakni peselamat ujue valat (berjabat tangan), engkin tawai (membawa perasaan), dan sudi harap maaf (kami berharap maaf), ditemukan 6 data indeksikalitas yakni helempit (perisai), bazeng (parang), lafung bulu (topi bulu) dan terga (bulu rangkong), lafung da’aa (topi rotan), safai (baju) dan ta’aa (rok), uleng sabu (kalung manik) dan uleng jifen (kalung gigi), ditemuakan 3 data partisipasi yakni pemimpin/nyabai (solo) datun julud, penyambut tamu, dan para tamu, serta ditemukan 6 data nilai-nilai tradisi yakni nilai penghormatan, nilai kebersamaan, nilai komunikasi yang baik, nilai emosi dan ekspresi, nilai etika dan kesopanan, dan nilai makna pertemuan.
PENERAPAN NILAI-NILAI MULTIKULTURALISME MELALUI KEGIATAN MENDONGENG BAGI SISWA DI SDN 013 BALIKPAPAN TIMUR: Multiculturalism Implementation through Story Telling in SDN 013 North Balikpapan Rahayu, Famala Eka Sanhadi; Wahyuni, Ian; Setyoko, Aris; Nugroho, Bayu Aji; Triyoga, Anwar Ibrahim
Jurnal Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Humaniora Vol 2 No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ruhuirahayu.v2i2.103

Abstract

Abstract: This community service program aims to instil multicultural values ​​in grade 6 students at SDN 013 East Balikpapan. The program is implemented through exposure to multicultural values ​​using a case-based method and storytelling. To measure the success of this community service program, two types of tests are carried out, namely a pre-activity test and a post-activity test, then the results of both are compared to see whether there is a change in students' knowledge before and after this community service program activity. From the results of pre-and post-activity tests, it was found that students' knowledge of multicultural values ​​and their implementation increased after being involved in community service programs. It is expected that by increasing their knowledge, students can develop their empathy, tolerance, nationalism and togetherness in a multicultural environment. Keywords: story-telling, multicultural values, case-based method Abstrak: Program pengabdian Masyarakat ini bertujuan menanamkan nilai-nilai multikultural pada siswa kelas 6 SDN 013 Balikpapan Timur. Program dilaksanakan melalui Pemaparan tentang nilai-nilai multikultural menggunakan metode berbasis kasus dan kegiatan mendongeng yang sarat akan nilai multikultural berbasis kebudayaan lokal. Untuk mengukur keberhasilan program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan, dua jenis tes yaitu test pra kegiatan dan tes pasca kegiatan yang kemudian hasil keduanya dibandingkan untuk melihat ada tidaknya perubahan pengetahuan siswa sebelum dan sesudah kegiatan program pengabdian masyarakat ini. Dari hasil tes pra dan pasca kegiatan didapatkan bahwa pengetahuan siswa tentang nilai-nilai multikultural dan implementasinya meningkat setelah melalui rangkaian program pengabdian masyarakat ini. Diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan siswa dapat mengembangkan sikap empati, toleransi, nasionalisme, dan rasa persatuan di dalam lingkungan yang multikultural. Kata kunci: mendongeng, nilai multikultural, pembelajaran berbasis kasus
Language games in the Dayak tribe: a study of meaning and language structure Triyoga, Anwar Ibrahim; Mubarok, Ahmad; Purwanti, Purwanti
Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 7 No 4 (2024)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/diglosia.v7i4.1113

Abstract

This study examines the dynamics of language use, particularly the Dayak Maanyan language in Kalimantan, using the framework of language games in Wittgenstein's philosophy of language. This study focuses on analyzing the orientation of thought in the use of the Dayak Maanyan language, outlining the rules of games in its expressions, and evaluating the compatibility of Wittgenstein's concept of language games with the Dayak Maanyan language. Utilizing a qualitative approach through literature studies, data were collected from various relevant scientific publications on the Dayak language and culture, as well as Wittgenstein's theory of language games. The findings reveal that the Dayak Maanyan language, through its diverse dialects and communicative practices, serves not only as a tool for communication, but also as a medium for strengthening social identity and preserving cultural traditions. This language reflects the cultural values and social structures of the Dayak community, in which the meaning of language emerges from its contextual use in daily life and specific social practices. These results align with Wittgenstein's philosophical concept, which emphasizes that meaning arises from use. This study contributes to a deeper understanding of the relationship between language, meaning, and social practices in multicultural societies, particularly in the Dayak community.
MULTIKULTURALISME DALAM TARSUL KUTAI KARTANEGARA Ariani, Setya; Pratama, Zamrud Whidas; Triyoga, Anwar Ibrahim
CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics) Special Edition: Sesanti (Seminar Nasional Bahasa, Sastra, dan Seni) 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/calls.v0i0.13138

Abstract

Tarsul merupakan sebuah kesenian berupa nyanyian tradisional yang berkembang di tengah masyarakat Kutai Kartanegara. Penelitian tradisi lisan ini didukung oleh konsep multikulturalisme yang menempatkan kesetaraan di tengah keragaman budaya. Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran  perkembangan penyajian kesenian tarsul dan mengungkap nilai-nilai dan ekspresi multikultural yang terkandung dalam kesenian tersebut. Berbentuk penelitian fenomenologi, pengumpulan data dilakukan melalui proses observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap pelaku budaya di wilayah Kutai Kartanegara. Hasil penelitian mengungkapkan adanya perkembangan penyajian tarsul dilihat dari tujuan penyelenggaraan dan bentuk penyajiannya. Nilai-nilai dan ekspresi multikultural yang dapat dianalisis antara lain toleransi, saling percaya, saling memahami, saling menghormati, dan keterbukaan pikiran. Implikasi dari hasil penelitian ini diharapkan menggugah keterlibatan pihak-pihak baik dari bidang pendidikan maupun pemerintah sehingga dapat memotivasi pengembangan pendidikan multikultural melalui karya seni serta melakukan upaya-upaya pelestarian warisan budaya lokal.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MARUAT MELALUI PROGRAM EDUKASI, KESEHATAN, DAN PENGEMBANGAN UMKM: Community Empowerment in Maruat Village through Education, Health, and MSME Development Programs Triyoga, Anwar Ibrahim; Mumek, Mathew Geovani; Mukhlis, Amal Nur; Daniel, Ulen; Rahmayani, Eva; Hardin, Firnawati; Yulianti, Andini; Hariadi, Muhammad Al Fitho; Istiqomah, Nilam Cahya; Kristanti, Retno; Azzahra, Caesaria Maulaya
Jurnal Ruhui Rahayu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Humaniora Vol 4 No 2 (2025)
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ruhuirahayu.v4i2.263

Abstract

Abstract: The Community Service Program (KKN) in Maruat Village was carried out as a form of community engagement aimed at improving the quality of life through education, health, and the empowerment of micro, small, and medium enterprises (MSMEs). This program was conducted over one month, involving 10 university students, village officials, and the active participation of local residents. A participatory approach was employed through socialization, training, and continuous assistance. In the field of education, students implemented programs such as etiquette awareness campaigns, saving habits promotion, English and Natural Sciences teaching, as well as Quran recitation mentoring for children. In the health sector, activities included the organization of integrated healthcare posts (posyandu) for toddlers, adolescents, and the elderly, stunting prevention socialization, and training on producing mosquito repellent spray using lemongrass. Meanwhile, in the area of MSME empowerment, the program focused on training in coconut oil production, palm sugar processing, coconut fiber handicrafts, and supporting local business promotion through banners, posters, and the inclusion of business locations on Google Maps. The results demonstrated positive changes, including increased student learning motivation, greater community awareness of health, and strengthened enthusiasm among local entrepreneurs in developing their products. This program contributed to enhancing community capacity in education, health, and the local economy in an integrated manner. Thus, community service based on active participation proved effective in fostering sustainable social transformation and providing long-term benefits for the independent development of Maruat Village.  Keywords: Education; Empowerment; Health; Maruat; Micro Small and Medium Enterprises.   Abstrak: Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Maruat dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup warga melalui bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Program ini berlangsung selama satu bulan dengan melibatkan 10 mahasiswa, perangkat desa, serta partisipasi aktif masyarakat setempat. Pendekatan yang digunakan adalah partisipatif, melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan berkelanjutan. Pada bidang pendidikan, mahasiswa melaksanakan program sosialisasi sopan santun, gerakan gemar menabung, pengajaran mata pelajaran Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta pendampingan mengaji bagi anak-anak. Pada bidang kesehatan, kegiatan mencakup penyelenggaraan posyandu balita, remaja, dan lansia, sosialisasi mengenai pencegahan stunting, serta pelatihan pembuatan cairan semprot anti nyamuk berbahan dasar serai. Adapun pada bidang pemberdayaan UMKM, kegiatan difokuskan pada pelatihan produksi minyak kelapa, gula semut, kerajinan serat kelapa, serta dukungan promosi usaha lokal melalui spanduk dan pencantuman lokasi usaha di Google Maps. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa, meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan, serta bertumbuhnya semangat pelaku usaha dalam mengembangkan produk lokal. Program ini berimplikasi pada penguatan kapasitas masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi lokal secara terpadu. Dengan demikian, pengabdian masyarakat berbasis partisipasi aktif terbukti mampu mendorong perubahan sosial yang berkelanjutan dan memberi bekal bagi masyarakat Desa Maruat untuk mengembangkan potensi secara mandiri di masa depan. Kata kunci: Kesehatan; Maruat; Pemberdayaan; Pendidikan; UMKM.