Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

STATUS VAKSINASI DENGAN KEJADIAN COVID-19 DI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN: STUDI CROSS SECTIONAL Akhmad Haikal Yaafist; Indah Rahmawati; Dody Novrial; Ma'mun Ma'mun; Diah Krisnansari
Mandala Of Health Vol 16 No 2 (2023): Mandala of Health
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mandala.2023.16.2.8704

Abstract

Latar belakang: Penyebaran COVID-19 yang sangat cepat tersebar di seluruh negara di dunia, tercatat kasus di Indonesia per 16 Maret 2022 yaitu 5.847.900. Pemerintah Indonesia melakukan upaya untuk mengatasi penyebaran COVID-19 salah satunya dengan program vaksinasi. Vaksinasi COVID-19 adalah suatu program yang bertujuan untuk menurunkan angka penularan COVID-19 dan pembentukan kekebalan imun masyarakat (herd immunity). Walaupun terdapat masyarakat yang terpapar COVID-19 setelah divaksin. Namun, status vaksinasi lengkap tetap berpengaruh terhadap kejadian COVID-19. Tujuan: Mengetahui hubungan status vaksinasi dengan kejadian COVID-19 di Universitas Jenderal Soedirman. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode cross sectional pada populasi target mahasiswa dan dosen Unsoed. Penelitian ini menggunakan kuesioner mengenai COVID-19 dengan Teknik pengambilan sampel secara random sampling sebanyak seratus dua responden. Teknik analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara hubungan status vaksinasi dengan kejadian COVID-19 di Universitas Jenderal Soedirman. Didapatkan nilai prevalensi ratio sebesar 6,85 yang memiliki makna bahwa status vaksin kurang dari dua memiliki prevalensi COVID-19 6,85 kali dibanding vaksin lebih dari dua. Analisis bivariat menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p value = 0,000 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status vaksinasi dengan kejadian COVID-19 di Universitas Jenderal Soedirman. Masyarakat yang status vaksinnya kurang dari 2 memiliki prevalensi COVID-19 sebesar 6,85 dibanding vaksin lebih dari dua.
Sosialisasi Peningkatan Pengetahuan, Praktik Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di Kelurahan Purwokerto Lor Yudhi Wibowo; Nendyah Roestijawati; Joko Mulyanto; Diah Krisnansari; Siti Munfiah; Fadel Rahman; Ivory Benaziria Aryadenta; Budiyanto Budiyanto
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2023): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2023.1.1.9360

Abstract

Per tanggal 3 Oktober 2021, pandemi covid-19 telah menyebar ke 219 negara, tercatat 234.551.981 kasus dan 4.796.171 kematian. Di Indonesia tercatat 4.220.206 kasus dan 142.261 kematian. Di Jawa Tengah tercatat 482.353 kasus dan 32.050 kematian. Sedangkan menurut Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banyumas, tercatat 34.474 kasus dan 1.920 kasus kematian. Kepatuhan memakai masker 91-100%, namun kepatuhan menjaga jarak hanya 61-75%. Di Kelurahan Purwokerto Lor, sejak pandemi covid-19, tercatat 442 kasus terkonfirmasi dan 19 kematian covid-19, sementara itu kepatuhan memakai masker dan manjaga jarak berstatus merah atau < 60%. Pengetahuan dan sikap masyarakat sangat mempengaruhi kepatuhan terhadap upaya pencegahan dan pengendalian covid-19. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahun dan praktik pencegahan dan penangulangan covid-19. Metode dengan penyuluhan, simulasi dan praktik menggunakan masker dan cuci tangan menggunakan hand sanitizer yang benar sesuai ketentuan. Hasil uji Friedman tidak didapatkan perbedaan rerata skor peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah penyuluhan, evaluasi 1 dan 2 (p=0,147). Untuk sikap tidak berbeda signifikan secara statistik sebelum penyuluhan dengan setelah penyuluhan, evaluasi 1 dan 2 (p=0,088) dengan uji Repeated Anova. Implikasinya bahwa penyuluhan tetap bermanfaat menginformasikan pengetahuan terkini tentang covid-19. Simpulan bahwa masyarakat perlu diberi informasi terkini dan role model disiplin protokol kesehatan.
Edukasi Pola Hidup Sehat dan Deteksi Dini Penyakit Ginjal Kronis Pasien Diabetes Melitus di Klinik Pratama Rawat Jalan Sidabowa Siti Munfiah; Yudhi Wibowo; Diah Krisnansari; Agung Saprasetya Dwi Laksana
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2024): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2024.1.2.9980

Abstract

Prevalensi Penyakit Ginjal Kronis (PGK) setiap tahunnya semakin meningkat. Diabetes Melitus (DM) mempunyai risiko terhadap kejadian gagal ginjal kronik sebesar 4,1 kali. Kerusakan fungsi ginjal akibat DM dapat dicegah dengan cara edukasi tentang pola hidup sehat dan deteksi dini. Permasalahan yang dihadapi mitra antara lain pasien DM belum mengetahui pola hidup sehat dan cara deteksi dini kerusakan ginjal dengan menghitung GFR. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang pola hidup sehat dan upaya deteksi dini PGK, serta meningkatkan keterampilan perhitungan GFR untuk mengetahui derajat fungsi ginjal. Metode pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan edukasi melalui penyuluhan tentang pola hidup sehat bagi pasien DM, pemberian materi dan leaflet tentang PGK serta pelatihan perhitungan GFR menggunakan aplikasi eGFR Calculators. Hasil evaluasi kegiatan diperoleh peningkatan pengetahuan setelah pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan. Peserta pengabdian kepada masyarakat diharapkan untuk menerapkan pola hidup sehat dan mempraktekkan keterampilan menghitung eGFR sehingga penurunan fungsi ginjal dapat dicegah.
Sosialisasi Peningkatan Ketahanan Kesehatan di Era Transisi Pandemi Ke Endemi Covid-19 Melalui Revitalisasi Posbindu “Mugi Waras” Kelurahan Rejasari Kecamatan Purwokerto Barat Yudhi Wibowo; Nendyah Roestijawati; Joko Mulyanto; Diah Krisnansari; Siti Munfiah; Metta Saraswati
Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2024): Linggamas: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.linggamas.2024.1.2.10283

Abstract

Meskipun status telah menjadi endemik, namun covid-19 masih ada dan akan tetap menjadi risiko tinggi bagi masyarakat yang memiliki komorbid. Kelompok paling rentan adalah kelompok usia lanjut dan penderita penyakit komorbid seperti hipertensi, kanker, diabetes dan penyakit paru kronik yang merupakan penyakit tidak menular (PTM). Pandemi covid-19 telah menyebabkan 159.379 kematian dan 83% yang meninggal berusia >45 tahun dan komorbid per tanggal 21 November 2022. Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian faktor risiko secara mandiri dan berkesinambungan. Metode palaksanaan dengan penyuluhan dan dilakukan pre dan pos tes. Rerata usia peserta pengabdian adalah 42 tahun, 72,7% berjenis kelamin perempuan dan 63,6% merupakan kader. Uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,038 artinya terdapat perbedaan signifikan secara statistik antara rerata skor pengetahuan sebelum dan setelah penyuluhan dan menunjukkan nilai p = 0,004 artinya terdapat perbedaan signifikan secara statistik antara rerata skor sikap sebelum dan setelah penyuluhan. Penyuluhan terbukti meningkatkan pengetahuan tentang program posbindu dan sikap positif untuk melakukan upaya pencegahan dengan deteksi dini.
PERBEDAAN KARAKTERISTIK PEKERJA DAN BIOMARKER PAPARAN LINGKUNGAN KERJA PADA PEKERJA BENGKEL LAS DAN KANTOR Nendyah Roestijawati; MM Rudi Prihatno; M. Zaenuri Syamsu Hidayat; Yudhi Wibowo; Diah Krisnansari
Biomedika Vol 15, No 2 (2023): Biomedika Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v15i2.3313

Abstract

ABSTRACT Occupational diseases are caused by the interaction of workers, workload, and work environment factors. This study aims to determine the correlation of worker factors with biomarkers of occupational exposure MT1a, GSTp1, and PSA. The research design used was comparative cross-sectional. The research subjects were 30 welding workers and 30 administrative office employees who were taken by purposive sampling. The variables studied were worker factors such as age and BMI, levels of the enzyme GSTp1, MT1a and PSA. Measurement of GSTp1, MT1a, and PSA in blood was performed using the sandwich ELISA method. Data analysis was performed using the Mann-Whitney test. The results of the study found that there were significant differences in age, BMI, and PSA levels in the two groups. There is no differences in GSTp1 and MT1a level between groups. We concluded that the PSA levels of the group of office workers were higher than those of the group of welding workshop workers, perhaps because the average age was older. ABSTRAK Penyakit akibat kerja disebabkan oleh adanya interaksi faktor pekerja, pekerjaan dan lingkungan kerja. Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan karakteristik dan biomarker paparan lingkungan kerja seperti: MT1a, GSTp1 dan PSA antara pekerja bengkel las dan pekerja kantor administrasi. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Subyek penelitian adalah 30 orang pekerja bengkel las dan 30 orang pekerja kantor administrasi yang diambil secara purposive sampling. Variabel yang diteliti adalah factor pekerja berupa usia dan IMT, kadar enzim GSTp1, MT1a dan PSA. Pengukuran GSTp1, MT1a dan PSA dalam darah dilakukan menggunakan metode ELISA sandwich. Analisis data dilakukan dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan usia, IMT dan kadar PSA pada kedua kelompok, dan tidak ada perbedaan signifikan kadar GSTp1 dan MT1a antara kelompok. Kesimpulannya bahwa kadar PSA kelompok pekerja kantor lebih tinggi dibandingkan kelompok pekerja bengkel las, dimungkinkan karena rerata usia yang lebih tua.