AbstrakPeningkatan jumlah penduduk dan aktivitas pembangunan di Kota Banjarbaru diprediksi akan terus meningkat. Oleh karena itu, penelitian mengenai monitoring perubahan kondisi dan tingkat kerawanan kekritisan lingkungan sangat penting dilakukan di wilayah ini untuk memberikan informasi mengenai kondisi lingkungan yang diperlukan dalam perencanaan dan pengelolaan pembangunan utamanya di wilayah perkotaan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan memetakan perubahan kondisi berbagai parameter serta tingkat kerawanan kekritisan lingkungan di Kota Banjarbaru dengan metode Environmental Criticality Index (ECI). Analisis kekritisan lingkungan dengan metode ECI melalui pengolahan data citra penginderaan jauh Landsat 8-9 OLI/ TIRS untuk menghasilkan kondisi berbagai parameter kerawanan kekritisan lingkungan meliputi suhu permukaan wilayah, indeks kerapatan vegetasi, indeks kerapatan bangunan, dan indeks perairan. Di mana berdasarkan penelusuran penulis, kajian kekritisan lingkungan dengan metode ECI memanfaatkan citra Landsat-9 sebagai seri landsat terbaru belum pernah dilakukan utamanya di Kota Banjarbaru. Hasil penelitian menunjukkan berbagai parameter kekritisan lingkungan tersebut mengalami perubahan yang cukup dinamis sejak tahun 2014 hingga tahun 2023. Sementara itu, hasil analisis data menggunakan metode ECI menunjukkan luas wilayah dengan tingkat kerawanan rendah mengalami kekritisan lingkungan pada tahun 2023 di Kota Banjarbaru yakni 19.512,5 hektar. Luas wilayah dengan tingkat kerawanan sedang yakni 12.044,2 hektar. Sementara luas wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi mengalami kekritisan lingkungan mencapai 1.365,7 hektar.Kata kunci: Kekritisan lingkungan, metode ECI, Kota Banjarbaru.AbstractThe increase in population and developmental activities in Banjarbaru City is anticipated to continue to rise. Therefore, conducting research on monitoring environmental condition changes and vulnerability levels is crucial in this area to provide essential environmental information necessary for urban development planning and management. The primary aim of this research is to analyze and map changes in various parameters conditions and the level of environmental criticality in Banjarbaru City using the Environmental Criticality Index (ECI) method. The environmental criticality analysis with the ECI method involves processing Landsat 8-9 OLI/ TIRS remote sensing image data to generate different parameters vulnerability levels, including surface temperature, vegetation density index, building density index, and water index. The author notes that environmental criticality studies utilizing Landsat-9 imagery, as the latest Landsat series, have not been primarily conducted in Banjarbaru City before. The research findings indicate dynamic changes in various environmental criticality parameters from 2014 to 2023. Moreover, the analysis results using the ECI method reveal the extent of low vulnerability areas experiencing environmental criticality in 2023 in Banjarbaru City, totaling 19,512.5 hectares. Areas with moderate vulnerability cover 12,044.2 hectares, while those with high vulnerability cover 1,365.7 hectares.Keywords: Environmental criticality, ECI method, Banjarbaru City.