Yaumil Fachni Tandjungbulu
Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Hasil Pemeriksaan Genexpert Terhadap Jumlah Dan Jenis Sel Leukosit Pada Pasien Suspek Tuberkulosis Rudy Hartono; YAUMIL FACHNI TANDJUNGBULU; Alfin Resya Virgiawan; Rafika Rafika; Pratiwi Safitri Manasa
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 15 No 1 (2024): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v15i1.731

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, dalam menunjang penegakan diagnosa tuberkulosis sejak tahun 2010 World Health Organization merekomendasikan penggunaan GeneXpert MTB/RIF untuk mendeteksi penderita tuberkulosis dengan cepat, tepat, dan akurat sehingga penatalaksanaan penderita dapat dilakukan sedini mungkin. Mycobacterium tuberculosis saat menginvasi tubuh dapat menstimulasi mekanisme kerja sistem imun yang tentunya dapat mempengaruhi total jumlah dan jenis dari sel leukosit, sehingga diperlukan pemeriksaan penunjang antara lain pemeriksaan total jumlah dan hitung jenis sel leukosit untuk melihat tingkat keparahan infeksi yang dialami penderita. Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi hasil pemeriksaan GeneXpert terhadap total jumlah dan hitung jenis sel leukosit pada pasien suspek tuberkulosis, menggunakan jenis penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel sebanyak 36 sampel yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Pengumpulan dan pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum Daerah Bumi Panua Pohuwato Gorontalo selama 8-14 Maret 2023. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara hasil pemeriksaan GeneXpert terhadap total jumlah leukosit p=0.000 (<0.05), hitung jenis neutrofil p=0.004 (<0.05), limfosit p=0.032 (<0.05), dan monosit p=0.010 (<0.05) pada pasien suspek tuberkulosis, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara hasil pemeriksaan GeneXpert terhadap hitung jenis eosinofil p=0.899 (>0.05) dan basofil p=0.391 (>0.05) pada pasien suspek tuberkulosis, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan total jumlah leukosit dan hitung jenis neutrofil, limfosit, serta monosit yang dikombinasikan dengan pemeriksaan GeneXpert dapat menjadi biomarker laboratorium potensial dalam penegakan diagnosa dan penatalaksanaan pada penderita tuberkulosis.   Kata Kunci: GeneXpert, Sel Leukosit, Tuberkulosis
Tinjauan Pemeriksaan D-Dimer Pada Pasien Terkonfirmasi Coronavirus Disease 2019 di RSPTN-UH Makassar Alfin Resya Virgiawan; Yaumil Fachni Tandjungbulu; Sahidan Sahidan; Guntur Baruara
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18 No 2 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i2.245

Abstract

Covid-19 sufferers is often associated with coagulation disorders. Increased coagulation activation is caused by hyper inflammation and cytokine stormtriggered by the virus. This condition can cause venous thromboembolism. Tthe parameters ofcoagulation disorders is D-Dimer. This study aims to determine the results of D-Dimer examination in covid-19 sufferers. This type of research is a observational analitics study with a total of 150 research samples. The collection and examination of samples was carried out at the Clinical Pathology Laboratory of the Hasanuddin University State University Hospital in Makassar on May9th to June 6th, 2022. The results showed that the increased D-Dimer examination was obtained by 75 samples (50%) and the results of normal examinations as many as 75 samples (50%). Based on these results, it can be concluded that the D-Dimer levelssame as normal value. Keywords : Covid-19, D-Dimer, Makassar
Hasil Pemeriksaan Biomarker Fungsi Ginjal Pada Penderita Diabetes Melitus Ditinjau Dari Lama Menderita Dan Hasil Pemeriksaan HbA1c Yaumil Fachni Tandjungbulu; Alfin Resya Virgiawan; Rahman Rahman; Muhammad Ade Luthfi; Haerani Haerani
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18 No 2 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i2.249

Abstract

Diabetic nephropathy is a complication that occurs in Diabetes Mellitus (DM) sufferers which is characterized by a decrease in kidney function. Current laboratory examination biomarkers to determine the condition of kidney function that are often carried out in the laboratory include examination of urea, creatinine, and urine protein. One way that can be done to determine blood glucose control is through HbA1c examination. This study aims to see the correlation between the results of kidney function biomarker examinations (urea, creatinine, and urine protein) in DM sufferers in terms of length of suffering (<5 years, 5-10 years, 11-16 years, and >16 years), as well as the results HbA1c examination. This research uses a correlative research method with an approach cross sectional analytically, the number of samples was 90 samples that met the research inclusion criteria. Sample collection and examination was carried out at the Clinical Pathology Laboratory of Hasanuddin University Hospital, Makassar from 8 to 15 May 2023. The research results showed that there was a significant relationship between the results of urine protein examination with a value of p=0.018 (p<0.05) and the duration of suffering and the results of the HbA1c examination in DM sufferers, and there was no significant relationship between the results of the urea examination p=0.352 (p>0.05) and creatinine p=0.116 (p>0.05) with the length of suffering and the results of the HbA1c examination in DM sufferers, so it can be concluded that urine protein is a potential biomarker in laboratory examinations to see the risk of complications of kidney damage in DM sufferers. It is recommended that DM sufferers carry out regular kidney function checks to reduce the risk of complications in the long term. Keywords: Creatinine, Diabetes Mellitus, HbA1c, Urea, Urine Protein
Tinjauan Hasil Pemeriksaan Waktu Pembekuan Darah Pada Perokok Aktif Dan Pasif Rudy Hartono; Yaumil Fachni Tandjungbulu; Alfin Resya Virgiawan; Muh. Syahwal Mus
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 18 No 2 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i2.395

Abstract

Perokok aktif maupun pasif dapat beresiko terjadi pemanjangan pada waktu pembekuan darah disebabkan karena merokok dapat menurunkan ketersediaan Nitric Oxide (NO), sehingga endotel mudah rusak atau mengalami disfungsi endotel yang dapat mengganggu mekanisme kerja dari sistem hemostasis yaitu sistem vaskular, sumbat trombosit, dan faktor koagulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pemeriksaan waktu pembekuan darah pada perokok aktif dan pasif, jenis penelitian merupakan observasi laboratorik dengan pendekatan cross sectional. Total sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 sampel, terdapat 15 sampel perokok aktif dan 15 sampel perokok pasif. Penelitian dilakukan di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 7-14 Mei 2023, dengan hasil penelitian didapatkan pada kelompok perokok aktif diperoleh waktu pembekuan darah memanjang pada total keseluruhan jumlah sampel yaitu 15 orang (100%), sedangkan pada kelompok perokok pasif hanya diperoleh 2 orang (13,3%) yang mengalami pemanjangan hasil pemeriksaan waktu pembekuan darah dan 13 orang (86,7%) memiliki hasil pemeriksaan waktu pembekuan darah dalam batas normal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pemanjangan waktu pembekuan darah pada total keseluruhan sampel perokok aktif (100%), sedangkan pada perokok pasif hanya sebesar 13,3%, sehingga dapat disarankan pada masyarakat untuk memahami pentingnya pengetahuan terhadap dampak buruk merokok bagi kesehatan, dan selalu menjaga jarak pada perokok aktif agar tidak terpapar asap rokok yang dihasilkan karena dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan. Kata Kunci: Perokok Aktif, Perokok Pasif, dan Waktu Pembekuan Darah
Variasi Waktu Fiksasi Netral Buffer Formalin 10% Terhadap Hasil Pewarnaan Hematoxylin Eosin Pada Jaringan Prostat Virgiawan, Alfin Resya; Tandjungbulu, Yaumil Fachni; Widarti; Rahman; Armah, Zulfian; Asmaniar
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 15 No 2 (2024): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmak.v15i2.970

Abstract

Spesimen operasi berupa jaringan prostat dilakukan pemeriksaan histopatologis. Pemeriksaan  histopatologis merupakan pemeriksaan yang akan menentukan derajat dan penyebaran tumor. Histoteknik merupakan salah satu metode pembuatan sajian histologi. Fiksasi adalah salah satu tahapan penting dalam proses histoteknik yang bertujuan untuk mempertahankan morfologi atau struktur jaringan seperti kondisi awal atau fisiologis. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh waktu fiksasi menggunakan Netral Buffer Formalin 10% terhadap hasil pewarnaan HE pada jaringan prostat, dengan variasi waktu fiksasi selama 1 jam, 3 jam, dan 5 jam. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh waktu fiksasi terhadap gambaran mikroskopis jaringan. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan pendekatan longitudinal. Mengunakan 10 sampel yang diperoleh dengan tehnik esidental sampel, yang dilakukan di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada 20 April-4 Mei 2024. Hasil penelitian menunjukkan kualitas pewarnaan HE meningkat seiring dengan peningkatan waktu fiksasi. Fiksasi selama 5 jam memberikan hasil terbaik dengan mayoritas sampel (8 dari 10) menunjukkan inti dan sitoplasma yang jelas. Fiksasi selama 3 jam menunjukkan hasil yang seimbang antara inti dan sitoplasma yang jelas dan tidak jelas Fiksasi selama 1 jam memberikan hasil terburuk dengan mayoritas sampel (9 dari 10) menunjukkan inti dan sitoplasma yang tidak jelas. Analisis statistik menggunakan uji Friedman menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,074. Ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara kelompok-kelompok yang diuji. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa lama waktu fiksasi         mempengaruhi  hasil  mikroskopis jaringan  prostat. Waktu  fiksasi yang terlalu cepat, kurang dari  24 jam,    menyebabkan penurunan kualitas gambaran mikroskopis. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan waktu fiksasi yang optimal agar mendapatkan gambaran mikroskopis yang akurat dan dapat diinterpretasikan dengan baik
Tinjauan Hasil Pemeriksaan NS1 Dan IgG/IgM Dengue Metode Imunokromatografi Terhadap Hasil Pemeriksaan Total Jumlah Dan Indeks Trombosit Pada Penderita Demam Dengue Tandjungbulu, Yaumil Fachni; Virgiawan, Alfin Resya; Widarti, Widarti; Suparmin, Farhah Ramadhani
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 20 No 1 (2025): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v20i1.1439

Abstract

Dengue fever carries a risk of developing dengue shock syndrome, which can be fatal if not diagnosed and treated promptly. In addition to taking a medical history and performing a physical examination, laboratory tests are required. Laboratory tests that can be conducted include dengue NS1 testing, dengue IgG and IgM testing, and platelet count and platelet index measurements. This study aims to determine the correlation between NS1 and dengue IgG IgM test results and total platelet count and platelet indices (MPV, PDW, P-LCR, and PCT) in patients with dengue fever. This study is a correlational study using a cross-sectional analytical approach, employing purposive sampling techniques, and obtained 40 samples that met the study criteria. The study was conducted at the Clinical Pathology Laboratory of Hasanuddin University Hospital in Makassar from December 1, 2024, to February 28, 2025. The results of the study showed that there was a significant correlation between dengue IgG test results and total platelet count (p=0.032, p<0.05) and PDW (p=0.031, p<0.05), while there was no significant correlation with PCT test results (p=0.788, p>0.05). For dengue IgM and NS1 dengue test results, no significant correlation was found with total platelet count (p=0.565, p=0.624, p>0.05), PDW (p=0.728, p=0.188, p>0.05), and PCT (p=0.841, p=0.454 (p > 0.05). The results of MPV and P-LCR tests showed consistent results, so no statistical analysis was performed. It was concluded that total platelet count and platelet index PDW could serve as potential laboratory biomarkers for screening, diagnosis, and monitoring of dengue-infected patients based on dengue IgG test results. Keywords: Dengue Fever; Dengue IgG IgM; Platelet Index; Platelet Count; Dengue NS1
Hubungan Kadar Hemoglobin (Hb) dan Kadar Timbal (Pb) Pada Tukang Cat di Kota Makassar Herman, Herman; Hayati, Maulia Hardian; Zalsabila, Adinda Ayu; Tandjungbulu, Yaumil Fachni; Indriputri, Cut
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 16 No 1 (2025): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Potekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cat bertimbal merupakan salah satu di antara beberapa sumber yang berkontribusi terhadap keracunan timbal. Tukang cat adalah profesi yang memiliki risiko terpapar timbal melalui kulit, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb), kadar timbal (Pb), dan hubungan antara kadar timbal terhadap kadar hemoglobin pada tukang cat di Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional laboratorik dengan spesimen darah sebanyak 30 tukang cat. Pemeriksaan kadar hemoglobin dilakukan menggunakan metode cyanmethemoglobin, sedangkan kadar timbal dianalisis dengan spektrofotometer serapan atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan kadar hemoglobin bervariasi antara 9,6–15,2 g/dL, dengan 54% spesimen darah  dalam batas normal dan 46% abnormal. Kadar timbal dalam spesimen darah berkisar <0,0001–0,7256 mg/L, dengan 63% spesimen darah normal dan 37% melebihi batas normal (0,1–0,25 mg/L). Uji korelasi Spearman menunjukkan hubungan yang kuat dan signifikan antara kadar timbal dan kadar hemoglobin (r = -0,685; p < 0,05), di mana peningkatan kadar timbal berhubungan dengan penurunan kadar hemoglobin. Temuan ini mengindikasikan bahwa paparan timbal pada tukang cat berpotensi mengganggu sintesis hemoglobin dan menyebabkan anemia, sehingga tukang cat diharapkan menggunakan alat pelindung diri sesuai standar untuk mengurangi risiko paparan timbal dan dampak kesehatan yang ditimbulkan.