Skor literasi sains siswa di Indonesia termasuk dalam kategori rendah. Salah satu penyebabnya adalah pemilihan sumber belajar. Bahan ajar sebagai sumber belajar merupakan perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam proses belajar mengajar. Bahan ajar yang digunakan di Kota Semarang memiliki muatan literasi sains yang kurang seimbang. Ketidakseimbangan muatan literasi sains pada kelas VIII SMP Negeri 24 Semarang dibuktikan dengan nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui uji kelayakan dan uji keterbacaan bahan ajar IPA Terpadu berbasis literasi sains bertema Aplikasi Gaya dalam Kehidupan untuk pembelajaran siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R and D) yang terdiri dari empat tahapan yaitu tahap mengumpulkan informasi dilanjutkan dengan pembuatan desain produk, revisi produk dengan validasi dari dua orang ahli, kemudian uji keterbacaan produk kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Semarang pada mata pelajaran IPA Terpadu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk bahan ajar IPA Terpadu sangat layak untuk digunakan dengan persentase dari lima kategori yaitu 88,24% kelayakan isi, 90,63% penyajian, 94,23% bahasa, 90,38% grafis, dan 90,74%. Bahan ajar IPA Terpadu memiliki tingkat keterbacaan rata-rata sebesar 88,42%, sehingga termasuk dalam kategori mudah dipahami.