Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Perawat dan Bidan tentang Evidence-Based Practice melalui Pelatihan Penerapan Evidence-Based Practice Setyawati, Anita; Harun, Hasniatisari; Herliani, Yusshy Kurnia
Dharmakarya Vol 6, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.31 KB)

Abstract

Perawat dan bidan dituntut untuk dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien sesuai dengan evidence-based practice. Akan tetapi, pelaksanaan evidence-based practice hingga saat ini belum merata di seluruh pelayanan kesehatan. Salah satu masalahnya adalah perawat dan bidan kurang terpapar dengan konsep evidence-based practice. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pelatihan evidence-based practice terhadap peningkatan pengetahuan perawat dan bidan tentang konsep evidence-based practice.                Rancangan penelitian ini adalah quasi eksperimental pendekatan pretest-posttest design. Penelitian ini dilakukan terhadap 14 perawat dan bidan sebagai responden penelitian. Pengetahuan responden diukur dengan cara mengisi kuesioner yang berisi tentang konsep evidence-based practice, sebelum dan setelah pelatihan. Setelah dilakukan uji normalitas data yang menunjukkan bahwa data sebelum pelatihan berdistribusi normal sementara data setelah pelatihan tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji perbedaan data sebelum dan setelah pelatihan menggunakan uji Wilcoxon.                Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pelatihan penerapan evidence-based practice terhadap peningkatan pengetahuan perawat dan bidan tentang konsep evidence-based practice secara signifikan (p=0,000). Pengetahuan yang didapat pada penelitian ini didukung oleh karakteristik perawat dan bidan yang meliputi riwayat pendidikan dan usia. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diperlukan pelatihan-pelatihan yang efektif dan efisien untuk memaparkan penerapan evidence-based practice secara berkesinambungan.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PROSES PEMILAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI RW 06 DESA HEGARMANAH Harun, Hasniatisari
Dharmakarya Vol 6, No 2 (2017): Juni
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.421 KB)

Abstract

Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang merupakan salah satu desa yang berada dekat dengan Kampus Universitas Padjadjaran. sehingga desa ini menjadi fokus utama untuk melakukan pengabdian pada masyarakat prioritas melalui kegiatan Olahraga, kesenian dan kreativitas. Masalah yang muncul di RW 06 Desa Hegarmanah adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah secara sembarangan. Sampah yang dihasilkan dari domestik (rumah tangga) akan membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan sampel penelitian seluruh masyarakat rw 06 desa hegarmanah kecamatan jatinangor kabupaten sumedang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling, yaitu sebanyak 52 responden yang hadir dalam kegiatan penyuluhan pemilahan sampah organic dan anorganik.. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk mengukur pengetahuan dan perilaku dengan menggunakan analisis data distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar 58% responden mempunyai pengetahuan yang baik, sedangkan data perilaku masyarakat dalam proses pemilahan sampah sebagian besar 71 % tidak mendukung dalam proses pemilahan sampah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perilaku masyarakat dalam melakukan pemilahan sampah organic dan anorganis kurang baik.
Self-Efficacy and the Competency of Nursing Students Toward the Implementation of Evidence-Based Practice Yusshy Kurnia Herliani; Hasniatisari Harun; Anita Setyawati; Kusman Ibrahim
Jurnal Ners Vol. 13 No. 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v13i1.6359

Abstract

Introduction: Professional nurses should have adequate competency in order to apply Evidence Based Practice (EBP) in their nursing care. However, many nurses provide nursing care based on traditions, habits and personal experience. Less confidence in the feeling of nurses about their competency when employing EBP could inhibit successful EBP implementation in nursing care. Therefore, introducing and applying EBP during clinical placements in the Ners program is essential to form a professional attitude and to provide a basic level of experience when applying EBP in patient care. However, the self-efficacy and competence of the students when applying EBP has not yet been evaluated properly and there is little known about the nursing students’ competences and self-efficacy toward EBP implementation during clinical practice. Thus, the study aims to describe the self-efficacy and competency of nursing students toward the implementation of EBP, while also investigating the relationship between self-efficacy and the competency of nursing students in the implementation of EBP.Methods: This descriptive correlational study involved 120 nursing students who were actively registered on the Ners program 2016/2017. The data was collected by using the self-reporting Evidence-Based Practice Questionnaire (EBPQ), which was then analysed descriptively and inferentially using statistics.Results: The results of this study revealed that more than half (55%) of the participants had a high score of self-efficacy and almost half (49%) were categorised as having a high competence when implementing EBP. The self-efficacy score was significantly correlated to the score of competency (r = 0.607, p < 0.01).Conclusion: This study recommends that the development of the students’ competence in implementing EBP is essential to promote self-efficacy when applying EBP, and vice versa.  
Peningkatan Pengetahuan Melalui Pendidikan Kesehatan "Sharing Tentang Minum Jus" Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular Dan Kronis Nursiswati Nursiswati; Fitry Filianty; Hasniatisari Harun
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.6250

Abstract

 ABSTRAK  Kurangnya konsumsi buah dan sayur merupakan resiko ke-10 tertinggi dari angka kematian di dunia. Konsumsi buah dan sayur dapat mengurangi risiko terkena penyakit tidak menular. Upaya dalam meningkatkan kesadaran konsumsi buah dan sayuran dapat dilakukan dengan peningkatan pengetahuan dan modifikasi mengkonsumsi sayur dan buah dengan cara diolah menjadi juice. Oleh sebab itu tujuan umum dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan Pendidikan Kesehatan tentang manfaat juice buah dan sayur dalam pencegahan penyakit tidak menular dan kronis. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah Pendidikan dalam bentuk penyuluhan kesehatan mengenai penyakit tidak menular, kandungan gizi buah dan sayur, manfaat mengkonsumsi buah dan sayur, serta memberikan tester juice. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 10 orang masyarakat umum, dan 7 orang mahasiswa. Hampir seluruh peserta mengatakan tidak pernah membuat juice sayur. Hasil evaluasi kegiatan terdapat peningkatan pengetahuan terkait manfaat jus sayur. Peserta yang hadir memilih juice yang berwarna orange selain hijau pada awalnya, namun setelah mencoba peserta menyebutkan bahwa ternyata rasa juice berwarna hijaupun sangat enak. Diharapkan informasi yang telah disampaikan dalam bentuk pendidikan kesehatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam konsumsi buah dan sayur. Kata kunci: Jus Buah Dan Sayur, Pencegahan, Penyakit tidak menular, Penyakit Kronis  ABSTRACT Lack of consumption of fruits and vegetables is the cause of the 10th highest risk of death globally. Consumption of fruits and vegetables can reduce the risk of non-communicable diseases. Community can increase awareness of fruit and vegetable consumption by increasing knowledge and modifying the consumption of vegetables and fruit by processing them into juice. Therefore, the general goal of this community service activity is community empowerment in preventing non-communicable and chronic diseases through the production and consumption of healthy veggie juice. The topic of education program includes the importance of preventing non-communicable diseases, the nutritional components of fruits and vegetables, and the benefits of consuming fruits and vegetables. Following the education programs we provided some veggie juice testers. The number of participants who attended was ten people living in the community and seven students. Almost all participants said they never made vegetable juice. The results of the activity showed an increase in knowledge regarding the benefits of vegetable juices. Participants chose the yellow or orange color juices  other than green at first, but after trying it, they said that it taste was very good and tasty. It is hoped that the information that has been conveyed in the form of health education can increase public awareness in the consumption of fruits and vegetables. Keywords: Healthy Veggie Juice, Prevention, Non-communicable Diseases 
Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Tentang Perawatan Diri Pada Keluarga Pasien Bedah Laki-Laki Hesti Platini; Hasniatisari Harun
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 2 April 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i2.2809

Abstract

ABSTRAK  Kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena mempengaruhi kesehatan dan psikologis seseorang. Kondisi seseorang sakit, masalah kebersihan biasanya kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena masalah kebersihan dianggap masalah kecil, akan tetapi jika hal tersebut dibiarkan terus dapat memengaruhi kesehatan secara umum. Tujuan dilakukan adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan diri (personal hygiene). Pemeliharaan perawatan diri diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan terutama pada pasien bedah. Metode  pelaksanaan Program pengabdian Masyarakat ini adalah pendidikan dalam bentuk penyuluhan kesehatan yang dilakukan evaluasi melalui pretest dan posttest. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 25 orang, 10 orang mahasiswa. Tahapan kegiatan dimulai dari perencanaa, pelaksanaan kemudian evaluasi. Hasil kegiatan yaitu terdapat perubahan dalam pengetahuan (100%). Aspek keterampilan hampir semua peserta dapat mempraktekan cara perawatan diri pada pasien bedah (100%). Kegiatan pendidikan kesehatan mengenai perawatan diri pada pasien bedah dapat dijadikan salah satu upaya pencegahan dan pengendalian infeksi dengan upaya perawatan diri pasien yang dirawat di pelayanan kesehatan. Diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan menjadi usaha promosi kesehatan dalam perawatan diri pada pasien di ruang perawatan bedah. Kata kunci: Bedah, Perawatan Diri    ABSTRACT  Personal hygiene is a very important thing and must be considered because it affects one's health and psychological well-being. Cleanliness is influenced by individual values and habits. A person's condition is sick, hygiene problems are usually less attention. This happens because hygiene problems are considered minor problems, but if left unchecked can continue to affect general health. The aim is to provide health education about personal care (personal hygiene). Self-care maintenance is needed for individual comfort, safety, and health especially in surgical patients. The method of implementing this Community Service Program is education in the form of health education which is evaluated through pretest and posttest. The number of participants who attended was 25 people, 10 students. Stages of activities start from the planning, implementation and then evaluation. The result of the activity is that there is a change in knowledge (100%). The skill aspects of almost all participants can practice self-care in surgical patients (100%). Health education activities regarding self-care for surgical patients can be used as an effort to prevent and control infection with self-care efforts for patients treated in health services. It is hoped that this activity can be carried out as a health promotion effort in self-care for patients in the surgical inpatient room. Key words: Personal hygiene, Surgical
Peningkatan Kesehatan Mata Melalui Pendidikan Kesehatan “Save Your Eyes, You Must Know Hasniatisari Harun; Yusshy Kurnia Heliani; Siti Ulfah Rifa’atul Fitri; Hesti Platini; Cepi Restiadi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i3.5504

Abstract

ABSTRAK  Sebagian besar pekerjaan yang ada pada abad ke 21 melibatkan penggunaan komputer dan lebih dari 90 juta orang dewasa di dunia yang menggunakan komputer dalam kehidupannya. Di samping memudahkan berbagai pekerjaan manusia, komputer juga memberikan dampak negatif bagi para penggunanya terutama terhadap masalah kesehatan. Kumpulan gejala yang sering dikeluhkan para pengguna komputer dikenal sebagai Computer Vision Syndrome. CVS dapat dikatakan sebagai penyebab berbagai efek yang sangat mengganggu produktivitas, kebugaran dan kualitas hidup sehari-hari. Oleh sebab itu program pengabdian masyarakat ini adalah pendidikan dalam bentuk penyuluhan kesehatan yang dilakukan evaluasi melalui pretest dan posttest mengunakan media zoom dalam bentuk webinar. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 34 orang. Metode pendidikan kesehatan dilakukan dengan menyiapkan area pertemuan yaitu zoom meeting sebagai media untuk pertemuan virtual, menyiapkan media edukasi yang diperlukan serta memberikan link pre-test dan post test untuk menilai pengetahuan dan pemahaman peserta sebelum dan sesudah diberikannya pendidikan Kesehatan. Data demografi responden menjukkan bahwa banyak peserta yang menggunakan laptop >4 jam (94,1%) dan dari presentase tersebut banyak pula yang merasakan tanda gejala dari comupter vision syndrome sebanyak 88,2%. Hasil kegiatan yaitu terdapat perubahan dalam pengetahuan (100%). Diharapkan informasi yang telah disampaikan dalam bentuk pendidikan kesehatan ini dapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat umum serta meningkatkan pencegahan terhadap kejadian Computer Vision Syndrome. Kata Kunci: Computer Vision Syndrome, Pendidikan Kesehatan, Tingkat Pengetahuan ABSTRACT Most of the work that exists in the 21st century involves the use of computers and more than 90 million adults in the world use computers in their lives. In addition to facilitating various human jobs, computers also have a negative impact on their users, especially on health problems. A collection of symptoms that computer users often complain about is known as Computer Vision Syndrome. CVS can be said to be the cause of various effects that greatly interfere with productivity, fitness and quality of daily life. Therefore, this community service program is education in the form of health counseling which is evaluated through pretest and posttest using zoom media in the form of webinars. The number of participants who attended was 34 people. The health education method is carried out by preparing a meeting area, namely a zoom meeting as a medium for virtual meetings, preparing the necessary educational media and providing pre-test and post-test links to assess participants' knowledge and understanding before and after the Health education is given. Demographic data of respondents showed that many participants used laptops >4 hours (94.1%) and from that percentage, many felt the symptoms of computer vision syndrome as much as 88.2%. The result of the activity is that there is a change in knowledge (100%). It is hoped that the information that has been conveyed in the form of health education can become useful knowledge for the general public and increase the prevention of the occurrence of Computer Vision Syndrome. Keywords: Computer Vision Syndrome, Health Education, Knowledge
Determinan Perilaku Ibu Membawa Anaknya Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap Di Puskesmas Cibiuk Yuli Yani; Udin Rosidin; Hasniatisari Harun
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.097 KB)

Abstract

Imunisasi dasar lengkap adalah rangkaian kegiatan dalam program pemerintah yang dilaksanakan di berbagai instansi kesehatan. Apabila bayi tidak di imunisasi dasar lengkap maka akan menimbulkan dampak yaitu penyakit seperti TBC, Difteri, Hepatitis B, Polio, dan Campak. Sehingga perilaku ibu membawa anaknya ke pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan sikap dan motivasi dengan perilaku ibu membawa anaknya untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap di Puskesmas Cibiuk. Penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan pendekatan crosssectional. Teknik penggambilan sampel yang akan digunakan yaitu random sampling dengan jumlah sebanyak 88 responden ibu yang memiliki bayi usia 1-11 bulan. Instrumen yang digunakan berupa Kuesioner. Meliputi: perilaku ibu, pengetahuan, sikap, dan motivasi. Analisa data yang dilakukan secara univariat dengan analisis dekriptif dan bivariat dengan menggunakan chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan, sikap, dan motivasi berhubungan terhadap perilaku ibu membawa anaknya untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Berdasarkan hasil tersebut, maka perlu dilaksanakan pendidikan kesehatan lebih lanjut guna meningkatkan program kegiatan imunisasi dasar lengkap yang optimal.
Gambaran Gejala Computer Vision Syndrome Pada Mahasiswa S1 Keperawatan Di Masa Pandemi COVID-19 Febbie Chandra Syahrani; Nursiswati Nursiswati; Hasniatisari Harun
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 4 (2022): Volume 4 Nomor 4 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.07 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i4.5921

Abstract

ABSTRACT The use of digital screens during the Covid-19 pandemic is increasing. If it cannot be controlled, computer vision syndrome can occur, which is a collection of symptoms related to eye problems and other functional disorders. These symptoms are caused by the eye's continuous effort to refocus and have impact on decreasing student learning productivity. The purpose of this study was to describe the synptoms of computer vision syndrome in undergraduate nursing students during the Covid-19 pandemic. The purpose of this study was to describe the synptoms of computer vision syndrome in undergraduate nursing students during the Covid-19 pandemic. The research method used quantitative descriptive on undergraduate students of the Faculty of Nursing, Padjadjaran University (N=604). Consisting of batches 2018, 2019, and 2020. The sampling technique used is total sampling with a response rate of 53.6% (n=324). The instrument used consisted 18 symptoms taken from the concept of computer vision syndrome developed by Suci Febrianti and Teuku Samsul Bahri which were valid and reliable symptoms and shared online. All data are presented by univariate analysis and frequency distribution. The results showed that the most common symptoms occurred in the students of the Faculty of Nursing, Padjadjaran University, namely tired eyes 299 students (90.4%), back pain 244 students (75.3%), and heavy eyes 236 students (72.8%). The conclusion in this study is that students of the Faculty of Nursing, Universitas Padjadjaran have symptoms related to the eye or symptoms other than the eye because the duration of the use of digital screens is quite high. So it is hoped that there will be health education related to prevention of symptoms of computer vision syndrome.  Keywords: Computer Vision Syndrome, Nursing, Student ABSTRAK Penggunaan digital screen pada masa pandemi Covid-19 semakin meningkat. Jika tidak dapat dikontrol dapat terjadi computer vision syndrome yaitu kumpulan gejala yang berkaitan dengan permasalahan mata dan gangguan fungsional lainnya.  Gejala tersebut disebabkan oleh upaya mata yang terus menerus melakukan refocus dan berdampak terhadap penurunan produktifitas belajar mahasiswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran gejala computer vision syndrome pada mahasiswa  Keperawatan S1 di masa pandemi Covid-19. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif terhadap Mahasiswa S1 Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran (N=604). Terdiri dari angkatan 2018, 2019, dan 2020. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling dengan response rate 53,6% (n=324). ). Instrumen yang digunakan yaitu terdiri dari 18 gejala yang diambil dari konsep computer vision syndrome yang dikembangkan oleh Suci Febrianti dan Teuku Samsul Bahri yang sudah valid dan reliabel serta dibagikan secara online. Seluruh data disajikan dengan analisis univariat dan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan gejala yang paling banyak terjadi pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran yaitu mata lelah  299 Mahasiswa (90,4%),  nyeri punggung 244 Mahasiswa (75,3%) serta mata terasa berat 236 Mahasiswa (72,8%). Kesimpulan dalam dalam penelitian ini yaitu Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran memiliki gejala terkait pada mata ataupun gejala selain mata karena penggunaaan durasi digital screen cukup tinggi. Sehingga diharapkan adanya pendidikan kesehatan terkait pencegahan  gejala computer vision syndrome. Kata Kunci : Computer Vision Syndrome, Keperawatan, Mahasiswa
Edukasi Kesehatan Diet Tinggi Kalori Tingki Protein pada Pasien Pasca Operasi di Ruang Jasmin RSU Sumedang Hasniatisari Harun; Hartiah Haroen; Siti Ulfah Rifa’atul Fitri; Yusshy Kurnia Herliani; Andang Cahyadi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i2.8548

Abstract

ABSTRAK  Dalam proses penyembuhan luka diperlukan Kebutuhan nutrisi yang adekuat agar masa penyembuhan singkat dan tidak terjadi perburukan. Kadar nutrisi yang kurang baik akan menyebabkan proses penyembuhan luka yang lebih lama dengan adanya proses inflamasi yang berkepanjangan, penurunan daya tahan tubuh, peningkatan angka kejadian infeksi luka. Oleh sebab itu tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk melakukan pendidikan kesehatan mengenai Diet tinggi kalori dan tinggi protein pada pasca operasi. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pemberian edukasi mengenai diet tinggi kalori dan tinggi protein pada pasien pasca operasi. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 13 orang yang terdiri dari pasien pasca operasi dan keluarga. Hasil yang didapatkan dari nilai pretest penyuluhan yaitu nilai tertinggi 80, nilai terendah 50, nilai rata-rata 65,8. Hasil yang didapatkan nilai posttest penyuluhan yaitu nilai tertinggi 100, nilai terendah 60 dengan nilai rata-rata 77. 15. Berdasarkan hasil posttest kegiatan pengabdian masyarakat, pengetahuan responden tentang Diet Tinggi Kalori dan Tinggi Protein meningkat, maka dapat disimpulkan bahwa responden dapat memahami dari apa yang sudah dijelaskan pada saat pendidikan Kesehatan. Pendidikan kesehatan terkait Nutrisi yang tepat untuk mempercepat penyembuhan luka pasca operasi sangat bermanfaat untuk pasien dan keluarga pasien yang merawat sehingga dapat mencegah timbulnya beberapa masalah seperti perburukan luka, penyembuhan luka yang lebih lama dengan adanya proses inflamasi yang berkepanjangan, penurunan daya tahan tubuh, peningkatan angka kejadian infeksi luka Kata kunci: Pasca Operasi, TKTP, Tinggi Kalori Tinggi Protein ABSTRACT In the process of wound healing, adequate nutritional needs are needed so that the healing period is short and no worsening occurs. Poor nutritional levels will lead to a longer wound healing process with a prolonged inflammatory process, decreased body resistance, increased incidence of wound infections. Therefore the purpose of this community service activity is to conduct health education regarding a high-calorie and high-protein diet post-surgery. The method used in this activity is the provision of education regarding a high-calorie and high-protein diet in postoperative patients. The number of participants who attended were 13 people consisting of postoperative patients and their families. The results obtained from the counseling pretest score are the highest score 80, the lowest score 50, the average value is 65.8. The results obtained for the counseling posttest score are the highest score 100, the lowest score 60 with an average value of 77. 15. Based on the posttest results of community service activities, the respondent's knowledge about the High Calorie and High Protein Diet increased, it means that the respondent can understand what which has been explained in health education. Health education related to proper nutrition to accelerate wound healing after surgery is very beneficial for patients and their families so that they can prevent the emergence of several problems such as worsening of wounds, longer wound healing in the presence of a prolonged inflammatory process, decreased immune system, increased mortality. wound infection Keywords: Postoperative, TKTP, High Calorie, High Protein
Intervensi masalah nutrisi pada masa kehamilan : studi literatur Yosiriyani Suntari; Ermiati Ermiati; Hasniatisari Harun
Riset Informasi Kesehatan Vol 9 No 1 (2020): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.494 KB) | DOI: 10.30644/rik.v9i1.254

Abstract

Latar belakang: Asupan gizi yang tidak adekuat pada masa kehamilan akan mempengaruhi tumbuh kembang dan dapat menyebabkan stunting pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui intervensi yang dapat diberikan untuk mencegah kurang gizi pada ibu hamil sehingga dapat mencegah stunting pada anak yang dilahirkan. Metode: Metode yang digunakan scoping review dengan menelaah beberapa literatur yang terkait dengan intervensi gizi ibu hamil untuk mencegah ibu hamil kurang gizi sebagai salah satu faktor resiko stunting. Database yang digunakan untuk pencarian literatur adalah Google Scholar, Pubmed, EBSCOhost dan Proquest. Kata kunci yang digunakan yaitu intervensi, gizi, ibu hamil dan stunting. Jumlah literatur yang digunakan 18 artikel penelitian yang relevan yang dinilai dengan critical appraisal cheklis dari JBI. Hasil: Artikel tersebut terdiri dari 4 jenis intervensi yaitu pemberian makanan tambahan (PMT), suplemen zat gizi, konseling atau edukasi gizi dan kombinasi. Keempat intervensi berpengaruh terhadap ibu hamil dan anak yang dilahirkan. Kesimpulan: Intervensi ini dapat diaplikasikan pada ibu hamil untuk menurunkan resiko stunting pada anak yang dilahirkan dan diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut terkait intervensi-intervensi tersebut agar angka kejadian stunting di Indonesia dapat menurun.