Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

SAFETY CULTURE DALAM PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN STERIO, KABUPATEN BANYU ASIN Yeni Indriyani; Sabda Wahab; Nurasbon Nurasbon; Ririn Novianty Putri; Medy Purwanto; Irdan Irdan
Jurnal ADAM : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2022): Vol. 1 No. 2 Edisi Agustus 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.724 KB) | DOI: 10.37081/adam.v1i2.1162

Abstract

Di awal tahun 2020, Pemerinta Indonesia melalui Keppres RI Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Sebagai Bencana Nasional, menyebabkan hadirnya tatanan kehidupan normal yang baru (new normal life), sehingga masyarakat dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, wajib  mematuhi  protokol  kesehatan  yang  sangat  ketat seperti 3M (Mencuci tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak. Dengan  kata  lain, new  normal  life yaitu perubahan  atas  perilaku  masyarakat untuk  tetap menjalankan aktivitas tapi dengan protokol kesehatan ketat guna mencegah menularnya Covid-19. Metode kegiatan ini menggunakan pendekatan Partisipatory Action Research (PAR) melalui partisipatif masyarakat di Kelurahan Sterio, Kabupaten Banyuasin. Kegiatan ini di ikuti oleh 30 orang masyarakat. Hasil Pre-test menunjukan bahwa hanya  30% peserta menyatakan tahu tentang pengertian covid-19, 10% masyarakat memahami penyebab covid-19, hanya 40 % yang mengetahui tanda serta gejala covid-19 dan sebanyak 19% yang mengetahui  pencegahan covid-19, namun lebih dari separuhnya memahami tanda dan gejala serta pencegahanya. Hasil post-tes mengalami peningkatan pengetahuan yang cukup signifikan setelah pemberian informasi. Hasil Pre-test tentang safety culture sebagian kecil masyarakat tidak memahami pengertian safety culture (43,3%) berbanding dengan safety dirumah dan diruang publik menunjukan tingkat pengetahuan yang cukup tinggi masing-masing lebih dari separuh. The early of 2020, the Indonesian Government through Presidential Decree No. 12 of 2020 concerning the Determination of Non-Natural Disasters for the Spread of Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) as a National outbreak, led to the presence of a new normal life order, so that people in carry out daily activities, must comply with very strict health protocols such as 3M (Washing hands, Wearing Masks and social distancing). In other words, new normal life is a change in people's behavior the daily activities but with strict health protocols to prevent the spread of Covid -19 virus. This programe uses a Participatory Action Research (PAR) approach through community participation in Sterio Village, Banyuasin Regency. This activity was attended by 30 people. Pre-test results showed that only 30% of participants stated that they have a good knowledge of covid-19,  10% of people understand the cause of covid-19, about  40% know signs and symptoms of covid-19 and as 19% know the prevention of covid-19, but more than half understand the signs and symptoms and prevention. The results of the post-test experienced a significant increase in knowledge after the provision of information. The results of the pre-test on safety culture, a small part of the community does not understand the meaning of safety culture (43.3%) compared to safety at home and in public spaces, showing a fairly high level of knowledge, each more than half.
Hubungan Pekerjaan Orang Tua, Pengaruh Teman, Dan Paparan Iklan Rokok Terhadap Perilaku Merokok Remaja Di Batang Masumai Provinsi Jambi Devi Marlina; Ririn Noviyanti Putri; Medy Purwanto; Irdan; Nur Asbon; Kartika Setyarini
Jurnal Kesehatan Republik Indonesia Vol 1 No 7 (2024): JKRI - Juli 2024
Publisher : PT. INOVASI TEKNOLOGI KOMPUTER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

tahunnya. Peningkatan ini dikarenakan banyak faktor yang dapat mempengaruhi cara berperilaku merokok, termasuk variabel sosial ekologi, elemen merek mental dan faktor cara hidup. Perilaku merokok sudah menjadi budaya bahkan sudah menjadi kebiasaan di masyarakat mulai dari remaja bahkan kalangan anak-anak sudah tidak asing lagi dengan perilaku merokok. Sebuah studi observasional kuantitatif cross-sectional adalah fokus dari penyelidikan ini. 174 sampel digunakan dalam penelitian ini sebagai sampel. Strategi pemeriksaan yang digunakan adalah pemeriksaan acak. Beraneka ragam informasi diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan survei. Pengolahan data statistik/kuantitatif yang digunakan adalah uji chi square. Hasil penelitian yang didapatkan adalah terdapat hubungan secara signifikan antara pekerjaan orang tua terhadap perilaku merokok remaja (p < 0.001), terdapat hubungan secara signifikan antara pengaruh teman terhadap perilaku merokok remaja (p < 0.020) dan terdapat hubungan secara signifikan antara paparan iklan terhadap perilaku merokok pada remaja ( p < 0.005). Bagi lembaga pihak sekolah dan dinas kesehatan agar bisa dapat memberikan peraturan tegas terhadap perilaku merokok remaja, membuat kawasan tanpa rokok di sekolah maupun di jalan-jalan umum sehingga dapat mencegah dan mengendalikan upaya usia sekolah untuk tidak merokok.
Treatment Behavior In Tubercolosis Patients At Manisa Health Center, Sidenreng Rappang District Dunggio, Abdul Rivai Saleh; Irdan, Irdan; Purwanto, Medy; Nurasbon, Nurasbon; Romadhon, Muhammad; Rosdiana, Rosdiana
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 3 (2024): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i3.430

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit yang memengaruhi sistem pernapasan, terutama paru-paru dan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis atau bakteri Tuberkulosis. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis. Tujuan peneltian adalah untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap perilaku kepatuhan berobat penderita TB Paru. Metode penelitian yang di gunakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional studi. Hasil penelitian bahwa ada hubungan efek samping obat, lama pengobatan, sikap petugas dan pengetahuan dengan kepatuhan berobat penderita TB Paru di Puskesmas Manisa . Kesimpulan penelitian perlunya penjelasan efek samping obat, khususnya bagi mereka yang mengalami efek samping obat agar tidak menghentikan proses pengobatannya.
Implementasi Praktik Etika Batuk Yang Benar Dan Baik Dalam Preventif Penyakit Tb Paru Sallo, Andi Kamal M.; Sahalessy, Yona; Malaha, Naomi; Subani, Natalia Debi; Purwanto, Medy; Puspitarini, Nurul Aisyiyah; Rosmiati, Rosmiati
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2025): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (Maret)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/bajik.v3i2.578

Abstract

Eradication of Pulmonary TB is an effort that is greatly influenced by several factors including the attitude of health workers in treating patients, the availability of drugs and the patient's own factors. The main objective of cough etiquette is to prevent the spread of diseases caused by aerosols and to describe the knowledge, attitudes and actions of cough etiquette in tuberculosis patients. The research method is quantitative descriptive with the population of all pulmonary tuberculosis patients and sample selection using total sampling techniques with data collection techniques using questionnaires and observation sheets. The data analysis used is frequency distribution. The results of the pretest of the level of knowledge of participants about good and correct cough etiquette, the most of which was poor knowledge of 24 people (55.9%), while after being given education in the form of health counseling, there was an increase in participant knowledge to a level of sufficient knowledge of 19 people (48.8%). The conclusion is that the behavior of preventing transmission is included in health behavior which is influenced by 3 domains, namely knowledge, attitudes and practices/actions. One of the components in the behavior of preventing TB transmission is implementing good and correct cough etiquette.
Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Program Penanggulangan TBC Purwanto, Medy; Kurniati, Dwi Maya; Nurasbon, Nurasbon; Irdan, Irdan
JURNAL KESEHATAN TERAPAN Vol 12 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Terapan
Publisher : LPPM Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54816/jk.v12i1.934

Abstract

Tuberculosis (TB) continues to stand as a pressing challenge in global public health. Success in identifying new cases and completing treatment cycles serves as a key indicator in measuring the effectiveness of TB control efforts. When treatment fails, not only does it heighten the risk of transmission to others, but it can also give rise to drug resistance, often referred to as multidrug-resistant TB (MDR TB). This study was designed to explore the relationship between patients’ knowledge, the role of Treatment Supervisors (PMOs), and internal motivation with the success of TB control efforts at Sekayu Regional Hospital in 2018. An analytical survey approach was adopted using a cross-sectional design, involving 52 respondents. The findings revealed statistically significant associations between knowledge (p = 0.005), PMO involvement (p = 0.000), and motivation (p = 0.031) and the effectiveness of the TB program. These results highlight the essential role of healthcare workers, especially in providing education and counseling, to empower communities in preventing the early spread of infectious diseases.
Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Rumah Sehat Purwanto, Medy; Zanariah, Zanariah; Nurasbon, Nurasbon
JURNAL KESEHATAN TERAPAN Vol 12 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Terapan
Publisher : LPPM Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54816/jk.v12i2.938

Abstract

A proper dwelling should ideally provide comfort, safety, and health support for its occupants to facilitate daily activities and improve overall well-being. A healthy living environment is a crucial factor in enhancing public health quality. The concept of a healthy house encompasses both technical and social aspects in managing risks, including the building's location, structural conditions, functionality, Decent housing should ideally provide a sense of comfort, safety, and support the health of its occupants in order to facilitate daily activities and improve overall well-being. A healthy living environment is a crucial component in efforts to enhance public health status. The concept of a healthy house encompasses both technical and social aspects in managing various risks, including the location of the building, physical structure, function, maintenance, and the surrounding environmental conditions.In addition, elements such as access to clean water, facilities for cooking, washing, food storage, as well as systems for waste and sewage disposal are also important indicators in assessing the feasibility of a healthy house. The objective of this study is to assess the quality of healthy housing in the area. The method used is an analytical survey with a cross-sectional approach. This study was conducted in July 2024 in Sukaraja Village, Suak Tapeh Sub-district, Banyuasin Regency. The study population included all heads of households, with 48 respondents randomly selected. Data were collected using a checklist.Univariate analysis showed that 45.8% of houses were categorized as healthy, with the following breakdown: ceilings meeting the criteria at 37.5%, permanent walls 37.5%, floors 39.6%, openable windows 56.2%, ventilation 45.8%, kitchen smoke disposal facilities 41.7%, and natural lighting 39.6%. There was a significant relationship between these elements and the feasibility of a healthy house.Therefore, health workers are expected to actively provide education and real examples regarding healthy housing standards. The community also needs to understand the criteria for a healthy home before starting construction in order to create a living environment that supports the health of all family members
Work Motivation Factors Affecting Employee Performance at Alang-Alang Lebar Health Center in 2024 Tri Fani Rahayu; Ririn Noviyanti Putri; Nur Asbon; Medy Purwanto
International Journal of Health Engineering and Technology Vol. 4 No. 3 (2025): IJHET SEPTEMBER 2025
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Human resources is one of the keys to success in an organization/company. Motivation drives employee performance in completing tasks/challenges in order to achieve organizational/company goals. This study aims to determine the relationship between work motivation (incentives, training, work environment) and employee performance at the Alang-Alang Lebar Health Center in 2024. This study uses a descriptive quantitative research type with a cross-sectional method. This study was conducted on 50 respondents of Alang-Alang Lebar Health Center employees. In proving the effect of incentives, training, and work environment on employee performance analysis, univariate and bivariate analyses were used. The results of this study indicate that there is a relationship between incentives, training, and work environment on employee performance with a p-value < 0.05. The conclusion of this study is that the better the incentives, training, and work environment, the higher the employee performance, so it is hoped that the Alang-Alang Lebar Health Center can continue to improve employee performance in providing services to patients.
ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN TERHADAP KEJADIAN GANGGUAN PENDENGARAN Purwanto, Medy; Novianti, Leni
Journal Safety and Healthty Vol 1 No 2 (2024): Journal Of Safety and Health
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.534 KB)

Abstract

Karies gigi adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi sehingga menyebabkan gigi berlubang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Pengetahuan Anak, Personal Hygiene, dan Kebiasaan Makan pada Anak dengan Kejadian Karies Gigi di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Senu Marga Kabupaten OKU Timur Tahun 2020. Jenis penelitian ini menggunakan cross sectional. Uji statistik menggunakan uji chi-square dengan menggunakan total populasi dengan jumlah 60 responden. Analisis dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis Univariat dan Bivariat, didapatkan hasil bahwa proporsi Karies Gigi pada responden berpengetahuan baik sebanyak 32 orang (53,3%), responden yang berpengetahuan kurang baik yaitu sebanyak 28 orang (46,7%). Proporsi Karies Gigi pada Personal Hygiene menggosok gigi sebanyak 29 orang (48,3%), responden yang tidak menggosok gigi yaitu sebanyak 31 orang (51,7%). Dan proporsi Karies Gigi pada responden dengan Kebiasaan Makan yang baik sebanyak 29 orang (48,3%), responden yang memiliki Kebiasaan Makan kurang baik sebanyak 31 orang (51,7%). Data hasil uji chi-Squareα=0,05 bahwa ada hubungan bermakna antara Pengetahuan Anak (p value 0,033), Personal Hygiene (p value 0,018) dan Kebiasaan Makan (p value 0,005) dengan kejadian Karies Gigi. Saran dari peneliti diharapkan anak-anak dapat menjaga kebersihan diri terutama kebersihan mulut dengan cara menggosok gigi minimal 2x sehari, dan menjaga pola kebiasaan makan.
Hubungan Sanitasi Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2022 Asbon, Nur; Irdan, Irdan; Purwanto, Medy
Journal Safety and Healthty Vol 2 No 2 (2025): Journal Of Safety and Health
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54816/josh.v2i2.637

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod - Borne Virus, genus Flavivirus, dan famili Flaviviridae. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit DBD antara lain pengetahuan, sikap, peran tenaga kesehatan. perilaku hudup bersih sehat (PHBS), pendidikan, pengetahuan, sikap, motivasi dan sanitasi lingkungan (tempat perindukan nyamuk di dalam rumah, tempat pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah) (Yunita, 2012). Peningkatan wilayah endemis ini diikuti pula oleh kasus DBD di Kabupaten Ogan Ilir secara nyata dari tahun ketahun terjadi penurunan kasus, 75 kasus DBD pada tahun 2020 dan 51 kasus DBD pada tahun 2021. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan penelitian cross sectional, dimana penelitian dilakukan dengan mengukur variabel independen dan variabel dependen dalam waktu bersamaan, penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus di Desa Talang Dukun Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir tahun 2022. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 189 responden. Hasil analisis ada hubungan antara tempat perindukan nyamuk di dalam rumah, tempat pembuangan sampah dan saluran pembuangan air limbah secara simultan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir tahun 2022. Dengan diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian DBD di Wilayah kerja Puskesma Sungai Pinang akan menjadi masukan kepada Pimpinan Puskesmas Sungai Pinang , sehingga dapat diambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan derajat kesehatan dan terbebas dari penyakit DBD.
Analisis faktor resiko lingkungan fisik terhadap kesehatan pekerja di ruang produksi PT.REMCO Kertapati Palembang Tahun 2019 Purwanto, Medy
JURNAL KESEHATAN TERAPAN Vol 6 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Terapan
Publisher : LPPM Universitas Kader Bangsa Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54816/jk.v6i2.442

Abstract

Karet adalah kommoditi industry besar yang ada di Indonesia. Produksi karet di Indonesia di olah oleh perusahaan-perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Para pekerja di pabrik karet sering didapati tidak memiliki lingkungan yang kondusif, dan hal terssebut dapat mengganggu kesehatan. Oleh karena itu pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis factor risiko lingkungan fisik terhadap kesehatan pekerja di ruang produksi PT. Remco Kertapati. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan survey analitik menggunakan kuesioner. Populasi pada peneltian ini adalah 82 orang dengan sampel yang digunakan berjumlah 46 orang pegawai PT. Remco Palembang. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan variable yang diteliti adalah suhu udara, penerangan, dan bau-bauan. Hasil yang didapatkan bahwa 32,6% responden memiliki kesehatan kurang baik, 71,7% responden menyatakan suhu tidak mengganggu kesehatan begitu juga dengan bau-bauan (60,9%) dan 65,2% responden memperoleh penerangan yang cukup selama bekerja. Terdapat hubungan yang signifikan antara kesehatan pekerja dengan suhu udara yang digunakan pada proses produksi (p=0,014; OR: 5,493(1,473-23,970)). Begitu juga hubungan antara kesehatan pekerja dengan penerangan di ruang produksi (p=0,005; OR: 8,333(2,065-33,629)) dan bau-bauan (p=0,019; OR: 5,750(1,503-21,993)). Temuan pada penelitian ini adalah kesehatan pekerja sangat dipengaruhi oleh factor lingkungan fisik seperti, suhu, penerangan dan bau-bauan