Sebagai tanaman pangan pokok di beberapa daerah tropis, singkong memiliki potensi besar untuk digunakan dalam produksi gula cair seperti glukosa atau sirup fruktosa. Dengan menggunakan asam sulfat, asam klorida, hidrolisis enzimatik, atau kombinasi dari metode-metode ini, pati dapat dihidrolisis untuk menghasilkan sirup glukosa. Hidrolisis enzimatik oleh α-amylase dan glukoamilase dapat menghasilkan glukosa. Pembuatan gula cair dari pati singkong dilakukan dalam dua tahapan yaitu likuifikasi dan sakarifikasi. Pada tahapan likuifikasi didapatkan pH optimum yaitu 5 dengan konsentrasi gula reduksi tertimggi 142 gr/L dimana aktivitas enzim α-amilase bekerja pada range pH asam lemah hingga pH netral. Pada tahapan sakarifikasi didapatkan pH optimum 6 dan waktu sakarifikasi dihitung dari 0-36 jam. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses hidrolisis enzimatik adalah pH, dimana pada proses sakarifikasi diamati pada rentang pH 3 hingga 8, didapatkan hasil optimum yaitu pada pH 5 dengan konsentrasi gula reduksi 192 gr/L.