Penelitian ini melakukan kajian penguatan peranan perempuan dalam pengembangan wisata budaya berkelanjutan di desa Taro. Metode penelitian menggunakan observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Responden penelitian sebanyak 25 orang yang mencakup masyarakat desa, pemerintah desa, akademisi, pengelola pondok wisata dan tokoh masyarakat. Melalui pendekatan kolaboratif berbasis pentahelix, penelitian ini mengungkap bahwa pemberdayaan perempuan di Desa Taro dapat memperkuat pembangunan hijau yang berkelanjutan. Program pelatihan dan pengabdian masyarakat yang melibatkan perempuan menunjukkan peningkatan signifikan dalam penerapan praktik pertanian organik, pembentukan kelompok usaha berbasis budaya lokal, dan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan. Media lokal memainkan peran penting dalam edukasi dan kampanye lingkungan, yang berdampak pada peningkatan keterlibatan masyarakat dan kunjungan wisatawan. Temuan ini memberikan model pembangunan desa wisata yang inklusif, berorientasi pada pelestarian budaya, dan mendukung ekosistem ekowisata yang berkelanjutan.