Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Kunjungan Balita Di Posyandu Meohai Kabupaten Kolaka Timur Yenni Yenni; Andi Tenri Angka
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 1 (2021): Maret : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v1i1.2654

Abstract

Posyandu is a form of community empowerment activity which has the benefit of obtaining information on health services, especially the health of children under five and mothers, monitoring the growth of children under five so they are not affected by malnutrition, obtaining vitamin A capsules, and for health education regarding maternal and child health. The aim of the research is to determine the factors - Factors that influence the low number of visits by toddlers to posyandu include the Poli-Polya Health Center in East Kolaka Regency. The type of research used was a cross-sectional study. The samples in the research were all toddlers who came to visit the posyandu at the East Kolaka Regency Poly-Poly Health Center in 2020, totaling 75 toddlers using a total sampling technique. The results of the research show that work is a factor that influences the low number of visits by toddlers to Meohai Posyandu at the Poli-Polya Community Health Center, East Kolaka Regency, where statistical tests using Chi-Square Tests obtained a value of p=0.036<ɑ=0.05, education is a factor that influences the low visits of toddlers to Posyandu Meohai at the Poli-Polya Health Center in East Kolaka Regency where statistical tests using Chi-Square Tests obtained a value of p = 0.028 < ɑ = 0.05, distance from home is a factor that influences the low number of visits by toddlers to Posyandu Meohai at the Poli-Polia Health Center East Kolaka Regency where statistical tests using Chi-Square Tests obtained a value of p = 0.017 < ɑ = 0.05. Advice for mothers of toddlers to increase visits to posyandu and develop knowledge of the importance of visiting toddlers to posyandu.
Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Balita Stunting di Puskesmas Bulusibatang Kabupaten Jeneponto Yenni, Yenni; Angka, Andi Tenri
Journal of Health Quality Development Vol. 3 No. 2 (2023): Desember 2023, JHQD
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51577/jhqd.v3i2.480

Abstract

Balita Pendek (Stunting) adalah status gizi yang didasarkan pada indeks PB/U atau TB/U dimana dalam standar antropometri penilaian status gizi anak, hasil pengukuran tersebut berada pada ambang batas (Z-Score) <-2 SD sampai dengan -3 SD (pendek/ stunted) dan <-3 SD (sangat pendek / severely stunted). Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap balita stunting di Puskesmas Bulusibatang Kabupaten Jeneponto.Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Sampel adalah balita yang mengalami stunting di Puskesmas Bulusibatang Kabupaten Jeneponto sebanyak 93 balita. dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian BBLR berpengaruh terhadap balita stunting di Puskesmas Bulusibatang Kabupaten Jeneponto (r = 0.025), riwayat penyakit berpengaruh terhadap balita stunting di Puskesmas Bulusibatang Kabupaten Jeneponto (r = 0.000), pengetahuan berpengaruh terhadap balita stunting di Puskesmas Bulusibatang Kabupaten Jeneponto (r = 0.017), ASI ekslusif berpengaruh terhadap balita stunting di Puskesmas Bulusibatang Kabupaten Jeneponto (r = 0.002). Kesimpulan BBLR, riwayat penyakit, pengetahuan, ASI Eksklusif berpengaruh terhadap balita stunting di Puskesmas Bulusibatang Kabupaten Jeneponto.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Premenstrual Syndrome Pada Siswa di SMU Frater Makassar Angka, Andi Tenri; Yurniati, Yurniati
Journal of Health Quality Development Vol. 3 No. 2 (2023): Desember 2023, JHQD
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51577/jhqd.v3i2.481

Abstract

Sindrome premenstruasi (Premenstrual Syndrome, PMS, atau Premenstrual Tension, PMT) adalah kumpulan gejala fisik mental yang khas, yang berhubungan dengan siklus menstruasi (National Women’s Health Information Center, 2008). Premenstrual Syndrome (PMS) merupakan masalah kesehatan umum yang paling banyak dilaporkan oleh wanita usia reproduktif. Aktivitas fisik dapat meningkatkan endorphin, menurunkan estrogen, dan hormon reproduksi wanitaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan kecemasan siswa dengan premenstrual syndrome di SMU Frater Kota Makassar. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini agar digunakan untuk pengembangan ilmu kesehatan dalam hal ini kebidanan khususnya ilmu yang terkait dengan sistem reproduksi dan diharapkan sebagai pembuktian teori tentang Hubungan aktivitas fisik Dengan kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) Pada Siswa dan cara mengatasi Premenstrual Syndrome (PMS). Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Penelitian Cross Sectional Study merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasional atau pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hubungan Aktivitas Fisik Dan Kecemasan Siswa SMU Frater Kota Makassar yaitu, ada hubungan premenstrual syndrome (PMS) dengan aktivitas fisik Siswa di SMU Frater Kota Makassar. Ada hubungan premenstrual syndrome (PMS) dengan kecemasan Siswa di SMU Frater Kota Makassar, Ada hubungan premenstrual syndrome (PMS) dengan aktivitas fisik dan kecemasan Siswa di SMU Frater Kota Makassar.
Hubungan Pengetahuan dan Peran Keluarga dengan Kepatuhan Melakukan Pemeriksaan IVA pada Ibu PUS Prakonsepsi di UPT Puskesmas Ajangale Fatimah Jamir; Andi Tenri Angka; Ummu Kalsum; Syarifah sahirah
Protein : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan.  Vol. 3 No. 2 (2025): April: Protein: Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/protein.v3i2.1797

Abstract

VIA is a simple test. The VIA test is a method for early detection of cervical cancer by applying 3-5% acetic acid or vinegar. It has a 96% accuracy rate; abnormal areas will turn white. If there is no color change, it can be assumed that there is no cervical infection. This VIA test is important for fertile couples, including preconception women with PUS. To determine the relationship between knowledge and family role with compliance with VIA testing in preconception women with PUS at the Ajangale Community Health Center (UPT). This study used an observational research method with a cross-sectional approach. The population in this study were all PUS women aged 20-35 years at the UPT Ajangale Community Health Center. Sampling was carried out using a total sampling technique, obtaining 30 respondents. Data collection was carried out using a questionnaire. The collected data were then processed and analyzed using the SPSS statistical program and analyzed using the chi-square test. The study showed a relationship between compliance with VIA testing and two variables studied: knowledge (p=0.000) and family role (0.000). Compliance with VIA testing in preconceptional women with PUS is influenced by both knowledge and family role. This study focused on preconception women with PUS at the Ajangale Community Health Center, aiming to understand the factors that influence their compliance with VIA testing. By analyzing the relationship between knowledge and family role with VIA compliance, the study highlights the importance of educating women about the benefits of early cervical cancer detection and the pivotal role families play in supporting health-seeking behaviors.