Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENERAPAN LATIHAN SEPAK SASARAN TERHADAP AKURASI SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI U15 SSB GARDA FC Darmawanto; Muhammad Suhdy; Yuli Febrianti
Silampari Jurnal Olahraga Vol 4 No 2 (2024): Silampari Journal Sport (SJS)
Publisher : LP3MKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55526/sjs.v4i2.716

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akurasi shooting pemain U15 SSB Garda FC setelah diterapkan latihan sepak sasaran. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif pendekatan quasi-experiment dengan desain pre-test dan post-test. Populasi penelitian ini 20 orang pemain U15 SSB Garda FC. Pengambilan sampel dilakukan dengan dengan purposive sampling yaitu teknik penentuan dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu pemain sepak bola U15 SSB Garda FC, yang ada di desa wukirsari yang berjumlah 20 orang pemain, melihat dari jumlah pemain yang berjenis kelamin laki-laki memiliki kemampuan fisik dan teknik yang sama, maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang pemain. Tes yang diberikan pada penelitian ini dengan memberikan 2 kali tes, sebelum dan sesudah treatmeant, Statistik deskriptif menunjukan bahwa mean pre-test (122) lebih kecil dari pada post-test (145,5). Hal ini berarti rata-rata pemain mengalami peningkatan skor akurasi shooting. Peningkatan ini dimungkinkan karena pendekatan yang digunakan sangat mendukung kondisi pemain. Hasil uji hipotesis menunjukan ada pengaruh positif dan signifikan latihan sepak sasaran kearah terhadap akurasi shooting pada pemain U15 SSB Garda FC. Berdasarkan analisis pengujian hipotesis diperoleh bahwa (5,965) >(1,729), hal ini berarti ditolak dan diterima. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa latihan sepak sasaran dapat meningkatkan akurasi shooting pemain U15 SSB Garda FC.
PENERAPAN LATIHAN SEPAK SASARAN TERHADAP AKURASI SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI U15 SSB GARDA FC Darmawanto; Muhammad Suhdy; Yuli Febrianti
Silampari Jurnal Olahraga Vol 4 No 2 (2024): Silampari Journal Sport (SJS)
Publisher : LP3MKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55526/sjs.v4i2.716

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akurasi shooting pemain U15 SSB Garda FC setelah diterapkan latihan sepak sasaran. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif pendekatan quasi-experiment dengan desain pre-test dan post-test. Populasi penelitian ini 20 orang pemain U15 SSB Garda FC. Pengambilan sampel dilakukan dengan dengan purposive sampling yaitu teknik penentuan dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu pemain sepak bola U15 SSB Garda FC, yang ada di desa wukirsari yang berjumlah 20 orang pemain, melihat dari jumlah pemain yang berjenis kelamin laki-laki memiliki kemampuan fisik dan teknik yang sama, maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang pemain. Tes yang diberikan pada penelitian ini dengan memberikan 2 kali tes, sebelum dan sesudah treatmeant, Statistik deskriptif menunjukan bahwa mean pre-test (122) lebih kecil dari pada post-test (145,5). Hal ini berarti rata-rata pemain mengalami peningkatan skor akurasi shooting. Peningkatan ini dimungkinkan karena pendekatan yang digunakan sangat mendukung kondisi pemain. Hasil uji hipotesis menunjukan ada pengaruh positif dan signifikan latihan sepak sasaran kearah terhadap akurasi shooting pada pemain U15 SSB Garda FC. Berdasarkan analisis pengujian hipotesis diperoleh bahwa (5,965) >(1,729), hal ini berarti ditolak dan diterima. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa latihan sepak sasaran dapat meningkatkan akurasi shooting pemain U15 SSB Garda FC.
Cultivating Cross-Cultural Competencies for Heritage Tourism Encounters in Jambi: An HRD Framework for Frontline Staff Development Darmawanto; Panji Ulum; Feri Antoni; Sasmita Rusnaini; Hamirul
Enigma in Cultural Vol. 2 No. 2 (2024): Enigma in Cultural
Publisher : Enigma Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61996/cultural.v2i2.86

Abstract

Heritage tourism is vital for Jambi's economy and cultural preservation, attracting increasingly diverse visitors. Effective cross-cultural encounters, mediated by frontline staff, are crucial for positive visitor experiences and sustainable tourism. However, staff often lack specific Cross-Cultural Competencies (CCC) needed for the unique Jambi heritage context, potentially leading to service failures. This study aimed to develop and validate a context-specific Human Resource Development (HRD) framework to cultivate CCC among frontline staff at Jambi heritage sites. A sequential exploratory mixed-methods design was employed. Phase 1 involved qualitative exploration (n=18 staff focus groups, n=6 manager interviews) at major Jambi heritage sites to identify required CCC dimensions. Phase 2 involved a quantitative survey (n=125 frontline staff) using a developed instrument (CCCI-HSJ) to assess baseline CCC levels. Phase 3 comprised developing the HRD framework based on findings, validating it via an expert panel (n=9), and pilot testing the framework through a training intervention (n=22 staff) with pre/post-assessment. Five core CCC dimensions specific to the Jambi heritage context were identified: Cultural Self-Awareness & Reflection, Jambi-Specific Cultural Knowledge & Sensitivity, Intercultural Communication Adaptability, Intercultural Relationship Building & Empathy, and Coping with Intercultural Ambiguity & Stress. Baseline assessment revealed moderate overall CCC levels, with specific weaknesses in communication adaptability and handling ambiguity. The developed HRD framework received strong validation from experts regarding relevance and comprehensiveness. The pilot training resulted in statistically significant improvements (p < 0.001) in participants' overall CCC scores. Frontline staff in Jambi's heritage tourism sector require targeted development of specific CCC dimensions. The validated HRD framework provides a structured, contextually relevant approach to enhance these competencies, contributing to improved service quality and more meaningful visitor experiences. Implementation of this framework is recommended for sustainable heritage tourism development in Jambi.
Assistance in Strengthening Village Governance Through the Development of Standard Operating Procedures (SOP) and Increasing the Capacity of Villages Apparatus: Community Service in Sungai Arang Hamlet, Jambi, Indonesia Albadry, Syah Amin; Darmawanto; Rusnaini, Sasmita; Pratiwi, Widya; Hamirul, Hamirul
Indonesian Community Empowerment Journal Vol. 4 No. 1 (2024): Indonesian Community Empowerment Journal
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37275/icejournal.v4i1.37

Abstract

Effective village governance is an important foundation for sustainable development at the local level. However, many villages in Indonesia, including Sungai Arang Hamlet in Jambi, still face challenges in terms of governance, which can be seen from weak administrative systems, lack of transparency, and low capacity of village officials. This research uses a participatory community service approach which involves a series of activities, including: (1) Identifying village problems and needs through focus group discussions (FGD) and in-depth interviews; (2) Development of standard operating procedures (SOP) for various aspects of village administration; (3) Training and capacity building for village officials regarding SOP implementation; (4) Assistance and monitoring of SOP implementation; and (5) Evaluation of program impact. The research results show a significant improvement in village governance after program implementation. The developed SOPs have helped improve the efficiency and effectiveness of public services, increase transparency and accountability, and strengthen public participation in decision-making. In addition, the capacity of village officials has also increased, reflected in a better understanding of their duties and responsibilities, as well as a better ability to carry out administrative tasks. In conclusion, this community service program has made a positive contribution in strengthening village governance in Sungai Arang Hamlet. Developing SOPs and increasing the capacity of village officials has proven effective in improving the quality of public service s, transparency, and accountability. This research recommends that this community service model can be replicated in other villages that have similar problems.