Claim Missing Document
Check
Articles

ANTIBACTERIAL ACTIVITY TESTING OF N-HEXANE FRACTION OF RED DRAGON (Hylocereus polyrhizus Britton & Rose) FRUIT PEEL ON Staphylococcus aureus ATCC 25923 Amalia, Sri; Wahdaningsih, Sri; Untari, Eka Kartika
Majalah Obat Tradisional Vol 19, No 2 (2014)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (971.716 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ19iss2pp89-94

Abstract

Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai menyebabkan mikroorganisme patogen menjadi resisten sehingga pengobatan infeksi menjadi tidak efektif. Salah satu bakteri yang saat ini mengalami resistensi adalah Staphylococcus aureus. Penemuan senyawa antibiotik baru yang belum mengalami resistensi menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas dan diameter zona hambat yang dihasilkan fraksi n-heksan kulit buah naga merah terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 2593. Kulit buah naga merah dimaserasi menggunakan kloroform, kemudian difraksinasi dengan pelarut n-heksan. Hasil fraksinasi diuji aktivitas antibakteri menggunakan metode Disc Diffusion (Kirby-Bauer) dengan variasi konsentrasi 20 dan 40 mg/mL. Kontrol positif yang digunakan adalah ampisilin dan kontrol negatif yang digunakan adalah Dimetil sulfoksida (DMSO). Berdasarkan skrining fitokimia fraksi n-heksan kulit buah naga merah mengandung terpenoid dan alkaloid. Zona hambat yang dihasilkan oleh konsentrasi 40 mg/mL adalah 12,80±1,69 mm dan konsentrasi 20 mg/mL adalah 11,17±1,11 mm. 
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DARI BATANG PAKIS (Alsophila glauca J.Sm) DENGAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL) Wahdaningsih, Sri; Wahyuono, Subagus; Setyowati, Erna Prawita
Majalah Obat Tradisional Vol 18, No 1 (2013)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.41 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ18iss1pp%p

Abstract

Stress oksidatif yang diinduksi oleh radikal bebas diketahui dapat mempengaruhi terjadinya berbagai penyakit degeneratif. Sebagai upaya dalam pencarian senyawa antioksidan alami maka telah dilakukan penelitian isolasi dan identifikasi senyawa  antioksidan dari batang pakis (Alsophila glauca J.Sm) dengan metode DPPH. Penyarian batang pakis dilakukan secara maserasi dengan wasbenzen dan metanol. Ekstrak didapat dengan menguapkan pelarut wasbenzen dengan rotavapor. Setelah semua wasbenzen menguap bahan dimaserasi lagi dengan metanol. Dengan cara yang sama seperti pada wasbenzen hingga didapat ekstrak metanol. Ekstrak ini diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH secara KLT. Ekstrak yang aktif kemudian dipartisi dengan metanol 80%. Ekstrak yang larut dan ekstrak yang tidak larut dalam metanol 80% diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH (KLT). Ekstrak yang aktif difraksinasi dengan kromatografi cair vakum dengan menggunakan fase gerak dengan gradient kepolaran yang berbeda (wasbenzen : kloroform) dengan berbagai konsentrasi. Fraksi yang aktif diisolasi dengan metode KLT preparatif dan diperoleh senyawa yang kemurniannya diuji secara KLT. Isolat yang diperoleh diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH menggunakan alat spektrofotometri. Diketahui mempunyai aktivitas antioksidan penangkap radikal dengan IC50 178,4µg/mL.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN BAWANG MEKAH (Eleutherine americana Merr.) DENGAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL) Pratiwi, Dina; Wahdaningsih, Sri; Isnindar, Isnindar
Majalah Obat Tradisional Vol 18, No 1 (2013)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.591 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ18iss1pp%p

Abstract

Penggunaan dan permintaan terhadap tanaman obat tradisional saat ini semakin bertambah sehingga penelitian ke arah obat-obatan tradisional juga semakin meningkat. Salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai obat yaitu bawang mekah (Eleutherine americana Merr.). Tanaman ini biasanya digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari daun bawang mekah. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) yang diawali dengan ekstraksi secara maserasi. Simplisia daun bawang mekah (150 g) direndam dengan etanol 70% selama 3x24 jam pada suhu kamar. Ekstrak etanol cair yang diperoleh diuapkan dengan rotary evaporator dan dipekatkan menggunakan waterbath sehingga diperoleh ekstrak kental. Kemudian terhadap ekstrak dilakukan skrining fitokimia serta uji pendahuluan dengan metode DPPH secara kromatografi lapis tipis (KLT) dengan fase gerak BAA (4:1:5). Aktivitas antioksidan diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan dibandingkan dengan vitamin C. Hasil skrining fitokimia menunjukkan ekstrak mengandung senyawa flavonoid, saponin, fenol dan tanin. Pada uji pendahuluan menggunakan KLT, diperoleh 3 spot yang divisualisasi dengan sinar UV 366 nm dan disemprot dengan DPPH 0,2%. Ketiga spot menunjukkan perubahan warna kuning dengan latar belakang ungu yang menandakan ekstrak positif memiliki aktivitas antioksidan. Hasil pengukuran secara spektrofotometri menunjukkan bahwa ekstrak mempunyai IC50 pada 31,97437 µg/ml, sedangkan vitamin C memiliki nilai IC50 yang lebih rendah (3,90186 µg/ml).
AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI KULIT JERUK PONTIANAK TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Sari, Rafika; Mustari, F. Nour Aulia; Wahdaningsih, Sri
Majalah Obat Tradisional Vol 18, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.8 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ18iss2pp%p

Abstract

Penyakit infeksi dapat disebabkan oleh bakteri patogen diantaranya Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri adalah minyak atsiri kulit buah jeruk Pontianak (Citrus nobilis Lour. var. microcarpa). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan metode disc diffusion. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial kemudian hasil dianalisis menggunakan program CoStat metode Two Way ANOVA dan diuji lanjut menggunakan LSD (Least Significant Different). Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri kulit buah jeruk Pontianak mengandung flavonoid, saponin, dan triterpenoid. Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan bahwa minyak atsiri dari kulit buah jeruk Pontianak memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, dimana rata-rata zona hambat terhadap bakteri diperoleh dari konsentrasi 0,5; 1,5; dan 2,5 mg/mL secara berurutan 16,33; 18; dan 21 mm dan  15; 16, dan 19 mm. Konsentrasi terbaik yang memberikan zona hambat terbesar terhadap kedua jenis bakteri adalah konsentrasi 2,5 mg/mL.
AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS DARI BATANG PAKIS (Alsophila glauca J. Sm) Wahdaningsih, Sri; Setyowati, Erna Prawita; Wahyuono, Subagus
Majalah Obat Tradisional Vol 16, No 3 (2011)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.305 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ16iss3pp%p

Abstract

Stress oksidatif yang diinduksi oleh radikal telah diketahui dapat mempengaruhi terjadinya berbagai penyakit degeneratif seperti kanker, penyakit jantung koroner dan penuaan dini. Tubuh yang  tidak mempunyai sistem pertahanan antioksidan dalam jumlah berlebih sehingga tubuh membutuhkan antioksidan dari luar melalui makanan atau asupan nutrisi lainnya. Batang pakis (Alsophila glauca J. Sm.) diketahui mengandung senyawa fenol. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa senyawa fenol mempunyai aktivitas antioksidan. Sebagai upaya dalam pencarian senyawa antioksidan alami maka telah dilakukan penelitian pengujian aktivitas antioksidan penangkap radikal bebas dari batang pakis. Penyarian batang pakis dilakukan secara maserasi dengan wasbenzen. Ekstrak didapat dengan menguapkan pelarut wasbenzen dengan rotavapor. Setelah semua wasbenzen menguap bahan dimaserasi lagi dengan metanol. Ekstrak diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH secara KLT. Ekstrak aktif kemudian dipartisi dengan metanol 80 %. Memberikan ekstrak larut dan tidak larut dalam metanol 80 % yang kemudian diuji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (KLT). Ekstrak aktif lebih lanjut difraksinasi dengan kromatografi cair vakum dengan menggunakan fase gerak dengan gradient kepolaran yang berbeda (wasbezen : kloroform). Fraksi yang didapat diuji aktivitas antioksidannya. Fraksi yang aktif diisolasi dengan metode KLT preparatif dan diperoleh senyawa yang kemurniannya diuji secara KLT. Isolat yang diperoleh diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH secara spektrofotometri. Isolat aktif mempunyai aktivitas antioksidan penangkap radikal lebih rendah dibandingkan quercetin sebagai kontrol positif ( IC50 178,4 v/s 2,17 µg/mL)
Pengaruh Pemberian Fraksi Metanol Kulit Buah Naga Merah (Hylocerecus polyhizus) Terhadap Kadar Malondialdehid Pada Tikus (Rattus novergicus) Wistar Yang Mengalami Stres Oksidatif Wahdaningsih, Sri; Untari, Eka Kartika
JURNAL PHARMASCIENCE Vol 3, No 1 (2016): JURNAL PHARMASCIENCE
Publisher : JURNAL PHARMASCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi radikal bebas berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan stres oksidatif. Salah satu indikator stres oksidatif pada manusia adalah kadar Malondialdehid (MDA). Kulit Hylocereus polyrhizus berpotensi sebagai antioksidan eksogen alami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek fraksi metanol kulit H. polyhizus terhadap kadar MDA dan mengetahui dosis fraksi metanol kulit H. polyhizus yang dapat menurunkan kadar MDA. Kulit H. polyhizus dimaserasi menggunakan kloroform p.a, kemudian difraksinasi dengan pelarut metanol. Kadar MDA diukur menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 532 nm. Tikus dibagi menjadi 7 kelompok yaitu kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif vitamin E(18 mg/ kgBB), kontrol positif kuersetin (4 mg/ 200gBB), dosis I (5 mg/ 200gBB), Dosis II (10 mg/ 200gBB) dan dosis III (20 mg/ 200gBB). Setiap kelompok terdiri dari 4 ekor tikus dan diberikan stres oksidatif berupa perenangan 10 menit perhari dan puasa pakan selama 5 hari. Analisis data dilakukan dengan menggunakan One way ANOVA dan uji LSD (Least Significant Difference). Hasil analisis data kadar rata-rata MDA pada kelompok normal, negatif, vitamin E, kuersetin, dosis I,II dan III berturut-turut adalah 0,042; 0,051; 0,034; 0,042; 0,037; 0,033; 0,030 µg/ml. Dosis fraksi metanol kulit H. polyhizus berpotensi sebagai antioksidan karena dapat menurunkan kadar malondialdehid pada tikus yang mengalami stres oksidatif.   Kata Kunci : Stres oksidatif, Malondialdehid, Antioksidan, Hylocereus polyrhizus, Metanol
FORMULASI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MASKER WAJAH GEL PEEL OFF EKSTRAK METANOL BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) Pratiwi, Liza; Wahdaningsih, Sri
Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ) Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.38 KB) | DOI: 10.35799/pmj.1.2.2018.21643

Abstract

FORMULASI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MASKER WAJAH GEL PEEL OFF EKSTRAK METANOL BUAH PEPAYA (Carica papaya L.)Liza Pratiwi1), Sri Wahdaningsih1)1) Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianakemail : lyza_pratiwi@yahoo.com/085643182838ABSTRACTGel peel off facial mask is one of the alternative dosage that can improve the comfort to use and is expected to increase antioxidant activity from papaya fruit. Papaya has antioxidant activity due to antioxidant components such as beta-carotene, vitamin C, lycopene. The purpose of this research is to know that methanol extract of papaya fruit can be formulated into gel peel off facial mask preparation, determining polivinyl alkohol (PVA) that used for gelling agent gel peel off facial mask concentration with physical, chemical, and antioxidant activity with the best IC50 value. The method used in the extraction is maceration with methanol solvent. PVA used with concentration are 2,5%; 8,75%; and 17,5%. The Physical test include organoleptic test, adhesion test, spreading test and the chemical test with pH test. Based on the result of the research, it can be concluded that the methanol extract of papaya fruit can be formulated into gel face mask preparation, the formula with PVA concentration of 8,75% fulfill organoleptic rules, with adhesion test 20,16 seconds ± 2,90, spreading test 10,2 cm ± 1,28, pH value 7,13 ± 0,06 with the physical and chemical properties of gel peel off facial mask methanol extract of papaya fruit, and formula with concentration 8,75% PVA has the highest antioxidant activity with IC50 value 80,52 µg/mL that include as strong antioxidant. Keywords: gel peel off facial mask, methanol extract of papaya fruit, PVA, IC50.ABSTRAKMasker gel peel off merupakan salah satu alternatif sediaan yang dapat meningkatkan kenyamanan penggunaan dan diharapkan dapat meningkatkan aktivitas antioksidan buah pepaya. Pepaya memiliki aktivitas antioksidan karena komponen-komponen antioksidan seperti betakaroten, vitamin C, likopen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa ekstrak metanol buah pepaya dapat diformulasikan menjadi sediaan masker wajah gel peel off dan menentukan konsentrasi polivinyl alkohol (PVA) yang merupakan bahan dasar masker gel peel off yang memiliki sifat fisik, kimia, dan aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 terbaik. Metode yang digunakan pada ekstraksi adalah maserasi dengan pelarut metanol. PVA yang digunakan dengan konsentrasi 2,5%; 8,75%; dan 17,5%. Uji sifat fisik meliputi uji organoleptis, uji daya lekat, uji daya sebar, dan uji sifat kimia menggunakan uji pH. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa ekstrak metanol buah pepaya dapat diformulasikan menjadi sediaan masker wajah gel peel off, formula dengan konsentrasi PVA 8,75% memenuhi persyaratan organoleptik, daya lekat sebesar 20,16 detik ± 2,90, daya sebar sebesar 10,2 cm ± 1,28, nilai pH 7,13 dengan nilai IC50 80,52 µg/mL yang termasuk antioksidan kuat.Kata kunci: masker wajah gel peel off, ekstak metanol buah pepaya, PVA, IC50. 
PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL DAN FLAVONOID TOTAL EKSTRAK METANOL DAN FRAKSI ETIL ASETAT KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus (F.A.C.WEBER) BRITTON DAN ROSE) Wahdaningsih, Sri
PHARMACON Vol 6, No 3 (2017): Pharmacon
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.6.2017.16942

Abstract

PENETAPAN KADAR FENOLIK TOTAL DAN FLAVONOID TOTAL EKSTRAK METANOL DAN FRAKSI ETIL ASETAT KULIT BUAH NAGA MERAH  (Hylocereus polyrhizus (F.A.C.WEBER) BRITTON DAN ROSE)Sri Wahdaningsih1,2), Subagus Wahyuono2), Sugeng Riyanto2), Retno Murwanti2)1)Prodi Farmasi, Fakultas Kedokteran Tanjungpura Pontianak2)Fakultas Farmasi Universitas Gadjahmada Yogyakarta*Email : wahdanieanie@gmail.com ABSTRACT             Dragon fruit is a tropical fruit with latin names in Cactacea Hylocereus polyrhizus (F.A.C.WEBER) BRITTON AND ROSE. red dragon fruit peel is rich in antioxidant compounds natural form of phenolic compounds, flavonoids, carotenoids, and anthocyanins. The Purpose of this study was to determine the total phenolic and flavonoids compounds of extract methanol, ethyl acetate and insoluble fraction  H. polyrhizus peel. Extraction is  with maceration method by using methanol and then do trituration with ethyl acetate solvent. Duration of phenolic compounds hearts samples was determined the colorimetric method maximum wavelength 744.8 nm and flavonoids maximum wavelength 431 nm. The Results showed that total phenolic content from methanol extract, Fraction ethyl acetate and insoluble fraction is successively 0.1994, 0.0196 and 0.4020μgGAE / g extract and total flavonoid content from methanol extract, Fraction ethyl acetate and insoluble fraction is successively 0.5139, 46.54 and 11.3811μgQE / g Extract.  Keywords : phenol, flavonoid, H. polyrhizus peel ABSTRAK Buah naga merupakan salah satu buah tropis yang termasuk di dalam suku Cactacea dengan nama latin Hylocereus polyrhizus (F.A.C.WEBER) BRITTON DAN ROSE. Kulit buah naga merah kaya akan senyawa antioksidan alami berupa  senyawa fenolik, flavonoid, karotenoid, dan  antosianin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui total senyawa fenolik dan flavonoid ekstrak metanol, fraksi larut etil asetat dan fraksi tidak larut (endapan) kulit H. polyrhizus . Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunakan metanol kemudian dilakukan triturasi dengan pelarut etil asetat. Jumlah senyawa fenolik dalam sampel ditentukan dengan metode kolorimetri pada panjang gelombang maksimum 744,8 nm dan flavonoid pada panjang gelombang maksimum 431 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar fenolik total dari ekstrak metanol, fraksi larut etil asetat dan fraksi tidak larut etil asetat (endapan)adalah berturut turut 0.1994, 0.0196 dan 0.4020µgGAE/g ekstrak dan kadar flavonoid total dari ekstrak metanol, fraksi larut etil asetat dan fraksi tidak larut etil asetat (endapan) adalah berturut-turut 0.5139, 46.54 dan 11.3811µgQE/g ekstrak. Kata kunci : fenol, flavonoid, kulit buah naga merah    
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Pola Penggunaan Obat Tradisional Terhadap Kualitas Kesehatan Masyarakat Samudra, Nizam Elang; Untari, Eka Kartika; Wahdaningsih, Sri
Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Farmasi Kalbar
Publisher : Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi COVID-19 membuat penggunaan obat tradisional menjadi meningkat. Pengetahuan masyarakat akan mempengaruhi pola penggunaan obat tradisional sehingga hal tersebut akan mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat dimasa pandemi COVID-19. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan, terhadap pola penggunaan obat tradisional dan kualitas kesehatan masyarakat dimasa pandemi COVID-19 Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional) yang bersifat analitik. Sampel pada penelitian ini yaitu masyarakat Kota Pontianak dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dan didapatkan sebanyak 136 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Hasil analisis menggunakan uji chi square didapatkan bahwa hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap pola penggunaan obat tradisional dan pola penggunaan obat tradisional terhadap kualitas kesehatan didapatkan memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai p-value masing masing (P = 0,035 dan P = 0,00). Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pengetahuan masyarakat berhubungan terhadap pola penggunaan obat tradisional dan kualitas kesehatan masyarakat selama masa pandemi COVID-19.
DAYA TOLAK INFUSA DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP PELETAKAN TELUR NYAMUK Aedes spp Anggie Cahyadi; Sri Wahdaningsih; Diana Natalia
Jurnal Fitofarmaka Indonesia Vol 1, No 2 (2014): JURNAL FITOFARMAKA INDONESIA
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.336 KB) | DOI: 10.33096/jffi.v1i2.192

Abstract

Aedes spp larval resistance against chemical insecticide has been reported in many country. The new methods that can be used to control the mosquito populations as a dengue fever vector and alternative compound which is safe for environtment and can’t cause the resistance need to be found. Pandan leaves have aromatic fragrant that can be expected as a oviposition deterrent effect against Aeses spp mosquito. To know oviposition deterrent effects and optimum consentration of pandan leaves (Pandanus amaryllifolius Roxb.) infusa against Aedes spp. This research was an experimental research using six groups of concentration. There was 0 mL/L (control), 3 mL/L, 3,5 mL/L, 4 mL/L, 4,5 mL/L and 5 mL/L. Every groups would be repeated by fourth. Ovitraps with different concentration of pandan leaves infusa placed at research location. The mosquito eggs that caught at the ovitrap would be counting and identifying in the laboratorium. Data was analyzed using One Way Anova test via computer program SPSS 19.0 and then continued by LSD test with 95% confidence level. The repellency percentage at 3 mL/L concentration is 30.35%; 3,5 mL/L is 55.35%; 4 mL/L is 65.17%; 4,5 mL/L is 82.14% and 5 mL/L is 100% with significancy value is 0,000 (p<0,05).
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Agustia Damayanti Agustia Damayanti Agustia Damayanti Agustia Damayanti, Agustia Agustriangga, Muhammad Rafly Andres Andres Anggie Cahyadi Anis Marselia Annafiatuzakiah Annafiatuzakiah Ardini, Citra Asri Adyttia Asri Adyttia Asri Adyttia Asri Adyttia, Asri Chang, Samuel Crishanzen Dian Novita Sari Diana Natalia Dina Pratiwi, Dina Eka Kartika Untari Eka Kartika Untari Erna Prawita Setyowati Erna Prawita Setyowati Erna Prawita Setyowati Ernawati Ernawati F. Nour Aulia Mustari F. Nour Aulia Mustari, F. Nour Aulia Fahmi, Ayu Aulia Uly Fajar Nugraha Faujiah, Nurul Goneril, Aldo Hadi Kurniawan Hafidzah Ramadhaniyah Al Idrus Hainun A Hestiva, Hestiva Imania, Imania Indriyani, Risa Isnindar Isnindar Iswahyudi Iswahyudi Iswahyudi Iswahyudi Kamil, Insan Kristina Lusty Tohomi Liberti, Oktaviona Winda Liza Pratiwi M Rafly Agustriangga Melda Mery Andiriyani Nadhiirah, Nadhiirah Nadilla Nadilla Nadilla, Nadilla Najini, Robby Nera Umilia Purwanti Nera Umilia Purwanti, Nera Umilia Norwahidah Norwahidah Novi Riyani Nurmainah Nurmainah Nurul Hanifah Putri, Alifa Rapaella Fadia Tito Rafika Sari Rafika Sari Retno Murwanti Risa Indriyani Robiyanto, Robiyanto Ropica, Meri Ropiqa, Meri Rupiani, Aprias Samudra, Nizam Elang Setio Jatmiko Shoma Rizkifani Siti Nani Nurbaeti Sri Amalia Sri Amalia Sri Amalia, Sri Subagus Wahyuono Subagus Wahyuono Subagus Wahyuono Subagus Wahyuono Sugeng Riyanto Syaazaratul Qamelia Innas Uray Cindy Hafinur Utari, Eka Kartika Vanny Ade Rahmasari Wijaya, Anisa William Rinaldi Wintari Taurina Wirna Maya Sari Wirna Maya Sari Wirna Maya Sari Wirna Maya Sari, Wirna Maya Yunita Fauziah Yunita Fauziah, Yunita